KELOMPOK 8 AC
Anggota
Kelompok:
• Cindy Ramadhani Safni
• Renata Tiara A
• Ferizki Tri Dharma
• Afifah Khairunnisa
• Asri Fauziyah
Kasus 4
Mengeluh:
- sesak nafas terutama saat batuk selama
kurang lebih 3 hari,
- nyeri pada dada terutama dada kanan,
- (+) dahak,
- (+) demam.
Tn. AJ, 31 tahun
(BB 50 Kg, TB 155 cm)
Dokter mendiagnosa:
- TBC paru,
- pleurapnemonia,
- efusi pleura kanan.
Dosis :
Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 1 tablet (30 mg) 2-3 kali sehari
Bentuk Sediaan :
Tablet
Indikasi :
sekretolitik pada gangguan saluran nafas akut dan kronis khususnya
pada eksaserbasi bronkitis kronis dan bronkitis asmatik dan asma
bronkial.
Ambroxol
Efek Samping :
Reaksi intoleran setelah pemberian ambroksol pernah dilaporkan
tetapi jarang; efek samping yang ringan pada saluran saluran cerna
pernah dilaporkan pada beberapa pasien; reaksi alergi (jarang); reaksi
alergi yang ditemukan: reaksi pada kulit, pembengkakan wajah,
dispnea, demam; tidak diketahui efeknya terhadap kemampuan
mengendarai atau menjalankan mesin.
Interaksi Obat:
Pemberian bersamaan dengan antibiotik (amoksisilin sefuroksim,
eritromisin, doksisiklin) menyebabkan peningkatan penerimaan
antibiotik kedalam jaringan paru-paru.
Prednison
Nama obat prednison
Golongan obat kortikosteroid
dosis 5 mg, 3x1
Bentuk sedian Tablet
indikasi Menekan reaksi radang dan reaksi alergi, terapi eksaserbasi akut COPD, terapi
insufiensi adrenokortikal; digunakan untuk memperoleh
efek antiinflamasi atau imunosupresan
Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap prednison, infeksi jamur sistemik,varicella
Efek samping >10% SSP: insomnia, gelisah GI: meningkatkan nafsu makan, indigesti
1-10% SSP: pusing, nyeri kepala
Dermatologi: hirsutisme, hipopigmentasi
Endokrin: diabetes, glukosa intoleran
Pernapasan: epistaksis
<1% Cushing syndrome, oedema, hipertensi, osteoporosis
Interksi obat Interaksi Penggunaan bersama NSAID dapat meningkatkan risiko
tukak lambung
kehamilan Faktor risiko C
Terdistribusi menembus plasenta sehingga kemungkinan
dapat menyebabkan imunosupresi.
Informasi untuk pasien Hindari penghentian secara mendadak. Obat ini dapat
menyebabkan nyeri lambung, diberikan bersama makanan
Prednison
farmakologi
Mekanise aksi Glukokortikosteroid; menimbulkan aktivitas
mineralokortikoid ringan dan efek antiinflamasi sedang;
mengendalikan atau mencegah peradangan dengan
mengendalikan laju sintesis protein, menekan migrasi
leukosit polimorfonuklear (PMN) dan fibroblas,
membalikkan permeabilitas kapiler, dan menstabilkan
lisosom pada tingkat sel; dalam dosis fisiologis,
kortikosteroid diberikan untuk menggantikan hormon
endogen yang kurang; dalam dosis yang lebih besar
(farmakologis), mereka mengurangi peradangan.
adsorpsi Ketersediaan hayati: 92%
Durasi Plasma, 60 mnt; biologis, 8-36 jam
Waktu plasma puncak PO (rilis langsung), 2 jam; PO (rilis tertunda), 6.0-6.5 jam
Distribusi Protein terikat: 65-91%
metabolisme aktif
Waktu paruh 2,6-3 jam
ekskresi Urin (terutama)
Ceftriaxone
Ceftriaxone merupakan suatu beta-laktam, antibiotik
sefalosporin generasi ketiga dengan aktivitas bakterisida.
Dibandingkan dengan sefalosporin generasi kedua dan pertama,
ceftriaxone lebih aktif melawan bakteri gram negatif dan kurang aktif
terhadap bakteri gram positif. Ceftriaxone juga melintasi sawar
darah-otak dan mencapai konsentrasi terapi di sistem saraf pusat
(SSP).
Ceftriaxone
Ceftriaxone termasuk kedalam sefalosporin generasi ketiga
parenteral dengan waktu paruh eliminasi panjang yang
memungkinkan pemberian sekali sehari. Ceftriaxone bekerja sebagai
antibiotik dengan mekanisme aksi menghambat dinding sel bakteri.
Ceftriaxone berperan dalam melawan berbagai mikroorganisme,
terutama bakteri gram negatif yang didistribusikan dengan baik ke
dalam cairan dan jaringan tubuh, dan sebagian besar diekskresikan
melalui urin. Antibiotik ini memiliki aktivitas yang baik terhadap
Streptococcus pneumoniae, methicillin-susceptible staphylococci,
Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis dan Neisseria spp.
Sebagai hasil dari aktivitas yang kuat terhadap Streptococcus
pneumonia, cefriaxone memiliki peran penting baik digunakan
tunggal maupun dikombinasikan dengan obat lain dalam
pejyembuhan infeksi akibat Streptococcus pneumonia.
Ceftriaxone
Dosis:
▷ Dosis untuk dewasa: 1 gram sampai 2 gram perhari melalui
Intravena atau Intramuskular. Dosis harian total tidak boleh
lebih dari 4 gram/hari.
▷ Dosis anak-anak: umur 1 bulan atau kebih 50 sampai 75
mg/kg/hari jalur Intravena atau Intramuskular, dosis dibagi
setiap 12 jam. Dosis maksimum harian 2gram/hari.
▷ Durasi pengobatan: 4 sampai 14 hari
▷ Bentuk Sediaan: Injeksi
Ceftriaxone
Kontraindikasi:
Pemberian ceftriaxone bersamaan dengan pelarut kalsium atau pada
neonatus yang menerima nutrisi parenteral infus yang mengandung
preparat kalsium juga dikontraindikasikan karena ceftriaxone dan
kalsium dapat bereaksi membentuk presipitat. Pemberiannya pada
kasus ini telah dilaporkan menimbulkan toksisitas hingga kematian
pada neonatus.
Ceftriaxone
▷ Interaksi dengan obat lain:
Furosemide : antibiotic ceftriaxone terkadang menjadi
penyebab masalah ginjal, penggunaaan bersamaan dengan
furosemide akan meningkatkan resiko masalah ginjal
tersebut.
▷ Efek samping yang sering terjadi:
- Nyeri dada
- Batuk
- Demam
- Kesulitan buang air
- Napas pendek
- Sakit tenggorokan
- Panas dingin
- Kelenjar Bengkak
Ceftriaxone
Farmakodinamik
▷ Mekanisme aksi
Sefalosporin generasi ketiga dengan aktivitas gram negatif spektrum luas;
memiliki kemanjuran yang lebih rendah terhadap organisme gram positif
tetapi kemanjuran yang lebih tinggi terhadap organisme yang resisten;
sangat stabil dengan adanya beta-laktamase (penicillinase dan
sefalosporinase) dari bakteri gram negatif dan gram positif; aktivitas
bakterisida dihasilkan dari menghambat sintesis dinding sel dengan mengikat
1 atau lebih protein pengikat penisilin; memberikan efek antimikroba dengan
mengganggu sintesis peptidoglikan (komponen struktural utama dinding sel
bakteri); Bakteri akhirnya membusuk karena aktivitas enzim autolitik dinding
sel berlanjut sementara perakitan dinding sel ditahan.
▷ Waktu puncak plasma:
2-3 jam (IM)
Ceftriaxone
Farmakokinetik
▷ Penyerapan:
▷ Metabolisme:
Preparasi IM diserap dengan baik.
Dimetabolisme di hati.
▷ Distribusi:
▷ Eliminas dan Eksresi:
Didistribusikan ke seluruh tubuh,
Waktu paruh: 5-9 jam
termasuk kantong empedu, paru-
(fungsi hati dan ginjal
paru, tulang, empedu, dan CSF
normal); 12-16 jam
(konsentrasi yang lebih tinggi
(gangguan ginjal ringan
dicapai ketika meninges
hingga berat)
meradang); melintasi plasenta;
memasuki cairan ketuban dan ASI. Ekskresi: Urin (33-67%
sebagai obat tidak
berubah), feses.
DRUG-RELATED
PROBLEMS
PCNE Ambroxol
Pengobatan
Pemilihan C3.2 Rekomendasi dari dokter Rekomendasi: 15 mg/hari (5
kurang lengkap. Dosis mg, 3x1)
Dosis
prednisone tidak tercantum
Kategori III
Fase Intensif tiap hari Fase lanjutan 3x
seminggu
2HRZ 4H3R3
Keterangan :
• H=Isoniazid; R=Rifampisi Z=Pirazinamid
• Angka sebelum regimen menunjukkan lamanya pengobatan dalam
bulan. Angka indeks menunjukkan frekuensi pembeian per minggu.
3 obat ini disatukan dalam satu paket kombipak kategori III berisi
114 blister harian yang terdiri dari 60 blister HRZ untuk intensif,
dan 54 blister HR untuk fase lanjutan, masing-masing dikemas
dalam dos kecil dan disatukan dalam 1 dosis besar
• Paket kombipak adalah paket obat lepas yang terdiri dari isoniazid,
rifampisin,pirazinamid dan etambutol yang dikemas dalam bentuk
blister
Isoniazid (INH)
Indikasi :
Tuberkulosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
Kontraindikasi:
Penyakit hati yang akut; hipersensitivitas terhadap isoniazid;
epilepsi; gangguan fungsi ginjal dan gangguan psikis.
Efek Samping:
Mual, muntah, anoreksia, konstipasi, pusing, sakit kepala,
vertigo, neuritis perifer, neuritis optik, kejang, episode psikosis;
reaksi hipersensitivitas seperti eritema multiform, demam,
purpura, anemia, agranulositosis; hepatitis (terutama pada usia
lebih dari 35 tahun); sindrom SLE, pellagra, hiperglikemia dan
ginekomastia, pendengaran berkurang, hipotensi, flushing.
Isoniazid (INH)
Dosis:
▷ Tuberkulosis Aktif:
DEWASA; 5 mg/kgBB per hari (4-6 mg/kgBB per hari), ANAK :
10 mg/kgBB per hari (10-15 mg/kgBB per hari). Untuk dewasa
dengan BB 30-45 kg, dosis per hari 200 mg diberikan dalam
dosis tunggal. Untuk pasien dengan BB >45 kg, dosis per hari
300 mg diberikan dalam dosis tunggal.