Anda di halaman 1dari 28

materi I Kimia Anorganik

Syafitri k. Arief

SIFAT PERIODIK UNSUR


Pokok bahasan :

 Perkembangan teori atom


 Bilangan kuantum
 Hubungan konfigurasi elektron dengan
sistem periodik unsur
Teori atom

 Atom merupakan bagian terkecil dari suatu materi yang masih


memiliki sifat materi tersebut dan tidak dapat dipisahkan lagi
melalui reaksi kimia biasa.

 Meskipun bayangan tak langsung dari suatu atom dapat


dipotret, namun atom tak dapat dilihat walaupun
menggunakan mikroskop dengan perbesaran paling besar
sekalipun karena ukurannya diameternya yang sangat kecil
yaitu sekitar 3-15nm (1nm=10-9m). Oleh karena itu para ahli
membuat perkiraan gambaran atom melalui berbagai
percobaan dan penafsiran dari hasil percobaan. Perkiraan
gambaran tentang atom tersebut disebut dengan model atom.
Perkembangan teori atom

1. Model atom Dalton


2. Model atom thomson
3. Model atom Rutherford
4. Model atom Niels Bohr
1. Model atom

 Menurut konsep Demokritus (460-370SM),


partikel zat yang terkecil disebut atom. Hal
tersebut pertama kali dimodelkan oleh
John Dalton.

 Dalton (1808) mengemukakan nama atom :


berasal dari bahasa yunani “atomos= tidak
dapat dibagi-bagi.
2. Perbandingan model atom
 ..\Kimia\Teori Atom Bohr.swf
 ..\Kimia\konfigurasi_elektron_berdasarkan_
model_atom.swf
 Pada model Atom Bohr, menunjukkan bahwa electron
menempati ruang pada setiap lintasannya (kulit
atom=n). Kulit terdekat dengan inti atom dapat
memuat dua electron.
  Kelemahan model atom ini tidak dapat menjelaskan
spekrum warna dari atom berelektron banyak.
Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna
dari model atom Bohr.
3. model atom modern

 Dikemukakan oleh Erwin Schrodinger


 Disebut juga Model atom mekanika kuantum yang
menggambarkan sifat dan pergerakan electron.
 Dasar pertama model ini adalah hipotesiis de Broglie,
menurutnya electron bukan hanya partikel tetapi juga dipandang
sebagai gelombang. Gerakan electron dalam lintasannya juga
merupakan gelombang.  
 Dasar kedua adalah azas ketidakpastian Heisenberg.
Menurutnya, kedudukan electron tidak dapat ditentukan secara
eksak. Yang dapat ditentukan hanya peluang menemukan
electron dalam suatu ruang.
 Elektron berpeluang berada dalam suatu ruang tiga dimensi
berbentuk bola. Ruang ini dinamakan orbital.
Model atom modern

 Atom terdiri atas inti yang


bermuatan positif karena
adanya partikel proton yang
bermuatan positif dan partikel
neutron yang bermyatan netral
keduanya berpusat di inti atom.
Elektron mengitari inti atom
berada pada orbital-orbitalnya
dinyatakan dengan bilangan
kuantum digambarkan sebagai
awan elektron
Dimanakah elektron berada???
4. Bilangan kuantum

 Bilangan kuantum adalah suatu nilai yang


menjelaskan kuantitas kekal dalam sistem
dinamis. Bilangan kuantum menggambarkan
sifat orbital dan elektron dalam orbital. 

Bilangan kuantum menentukan tingkat energi


utama atau jarak dari inti, bentuk orbital,
orientasi orbital, dan spin elektron. Setiap
sistem kuantum dapat memiliki satu atau lebih
bilangan kuantum
Prinsip aufbau, larangan
pauli dan aturan Hund
1. Prinsip aufbau : Pengisian orbital
dimulai dari tingkat energi yang
rendah ke tingkat energi yang tinggi.
2. Larangan pauli : “Tidak boleh
terdapat dua elektron dalam satu
atom dengan empat bilangan
kuantum yang sama”.
3. Aturan Hund : “elektron-elektron
dalam orbital-orbital suatu subkulit
cenderung untuk tidak
berpasangan”.
Jenis-jenis bilangan kuantum

 Bilangan kuantum utama (n) yang


menyatakan tingkat energi.
 Bilangan kuantum azimut (ℓ) yang
menyatakan bentuk orbital.
 Bilangan kuantum magnetik (m) yang
menyakatakan orientasi orbital dalam ruang
tiga dimensi.
 Bilangan kuantum spin (s) yang menyatakan
spin elektron pada sebuah atom.
Bilangan kuantum utama (n)
 Bilangan kuantum utama (primer) digunakan
untuk menyatakan tingkat energi utama
yang dimiliki oleh elektron dalam sebuah
atom. Bilangan kuantum utama tidak pernah
bernilai nol. Semakin tinggi nilai n semakin
tinggi pula energi elektron. 

Untuk sebuah atom, nilai bilangan kuantum


utama berkisar dari 1 ke tingkat energi yang
mengandung elektron terluar. Bilangan
kuantum utama mempunyai nilai sebagai
bilangan bulat positif 1, 2, 3, dst. Nilai-nilai
tersebut melambangkan K, L, M, dst.
Bilangan kuantum azimut (l)
 Bilangan kuantum azimut sering disebut
dengan bilangan kuantum angular (sudut).
Energi sebuah elektron berhubungan dengan
gerakan orbital yang digambarkan dengan
momentum sudut. Momentum sudut tersebut
dikarakterisasi menggunakan bilangan
kuantum azimut. Bilangan kuantum azimut
menyatakan bentuk suatu orbital dengan
simbol ℓ. 
 Bilangan kuantum azimut juga berhubungan
dengan jumlah subkulit. Nilai ini
menggambarkan subkulit yang dimana
elektron berada.
 Untuk subkulit s, p, d, f, bilangan kuantum
azimut berturut-turut adalah 0, 1, 2, 3.
Bilangan kuantum magnetik (m)

 Bilangan kuantum magnetik menyatakan tingkah laku elektron


dalam medan magnet. Tidak adanya medan magnet luar
membuat elektron atau orbital mempunyai nilai n dan ℓ yang
sama tetapi berbeda m. Namun dengan adanya medan magnet,
nilai tersebut dapat sedikit berubah. Hal tersebut dikarenakan
timbulnya interaksi antara medan magnet sendiri dengan medan
magnet luar.

 Bilangan kuantum magnetik ada karena momentum sudut


elektron, gerakannya berhubungan dengan aliran arus listrik.
Karena interaksi ini, elektron menyesuaikan diri di wilayah
tertentu di sekitar inti. Daerah khusus ini dikenal sebagai orbital.
Orientasi elektron di sekitar inti dapat ditentukan dengan
menggunakan bilangan kuantum magnetik m.
Bilangan kuantum spin (s)
 Bilangan kuantum spin menyatakan momentum sudut
suatu partikel. Spin mempunyai simbol s atau sering
ditulis dengan ms (bilangan kuantum spin magnetik).
Suatu elektron dapat mempunyai bilangan kuantum
spin s = +½ atau –½.

 Nilai positif atau negatif dari spin menyatakan spin atau


rotasi partikel pada sumbu. Sebagai contoh, untuk nilai
s = +½ berarti berlawanan arah jarum jam (ke atas),
sedangkan s = -½ berarti searah jarum jam (ke bawah).
Diambil nilai setengah karena hanya ada dua peluang
orientasi, yaitu atas dan bawah. Dengan demikian,
peluang untuk mengarah ke atas adalah 50% dan
peluang untuk mengarah ke bawah adalah 50% .
Contoh soal

 Pertanyaan:
Bagaimana menyatakan keempat bilangan
kuantum dari elektron 3s1 ?
 Jawab:
Keempat bilangan kuantum dari kedudukan
elektron 3s1 dapat dinyatakan sebagai,
n= 3 ; l = 0 ; m = 0 ; s = +1/2 ; atau -1/2
latihan

Tentukan harga ke empat bilangan kuantum


n, l, m, dan s untuk elektron terakhir dari atom:

1. Sr

2. Mg 2+
jawaban

 Sr mempunyai konfigurasi elektron 36[Kr]5s2


Elektron terakhir yaitu elektron ke 38 terletak pada
subkulit 5s2

 maka nilai ke empat bilangan kuantumnya adalah


n = 5 (5s berarti pada kulit ke 5)
l = 0 (sesuai dengan subkulit s)
m = 0 (hanya 1 orbital)
s = -½ (arah elektron ke bawah)
 konfigurasi elektron atom netralnya Mg adalah 1s2 2s2 2p6 3s2
sedangkan konfigurasi elektron ion Mg2+ adalah 1s2 2s2 2p6.
Elektron terakhir yaitu elektron ke-10 terletak pada subkulit
2p6

maka nilai ke empat bilangan kuantumnya adalah


n = 2 (2p berarti pada kulit ke-2)
l = 1 (sesuai dengan subkulit p)
m = +1 (paling sebelah kanan)
s = -½ (arah elektron ke bawah)
5. Hubungan Konfigurasi elektron
dengan sistem periodik unsur (SPU)
 Konfigurasi elektron menyatakan sebaran
elektron dalam atom. Nomor atom
menunjukkan jumlah elektron. Hal ini
membuktikan bahwa terdapat hubungan
antara sifat-sifat unsur dengan konfigurasi
elektron, katena tabel Sistem Periodik Unsur
(SPU) disusun berdasarkan kenaikan nomor
atom unsur. Pada SPU dikenal istilah Golongan
(kolom vertikal) dan Periode (baris horizontal)
Golongan
 SPU dibagi atas 8 golongan.
 Setiap golongan dibagi atas Golongan
Utama (A) dan Golongan Transisi (B).
 Penomoran golongan dilakukan
berdasarkan elektron valensi yang dimiliki
oleh suatu unsur.
 Setiap Unsur yang memiliki elektron
valensi sama akan menempati golongan
yang sama pula
 Berdasarkan letak elektron terakhir pada orbitalnya, dalam
konfigurasi elektron, unsur-unsur dalam SPU dibagi menjadi 4
blok, yaitu blok s, blok p, blok d, dan blok f.
 Jika konfigurasi elektron berakhir di blok s atau p maka pasti
menempati golongan A
 Jika konfigurasi elektron berakhir di blok d maka pasti
menempati golongan B
 Jika konfigurasi elektron berakhir di blok f maka pasti menempati
golongan B (Lantanida, n=6 dan Aktinida, n=7 (gol.radioatif))
 Selain itu untuk menentukan nomor golongan, ditentukan
dengan mengetahui jumlah elektron valensi pada konfigurasi
terakhir.
 Contoh :
11 Na = 1s 2
 2s 2
 2p 6
 3s1

Dapat diketahui bahwa elektron terakhir


pada n=3 mempunyai elektron valensi 1,
berarti golongan I serta berakhir di subkulit s,
berarti Golongan A, jadi kalau digabungkan
menjadi Golongan IA
Perioda

 SPU terdiri atas 7 periode.


 Periode disusun berdasarkan kenaikan nomor
atom.
 Unsur-unsur yang mempunyai jumlah kulit
sama akan menempati baris yang sama.
Dengan demikian jumlah kulit sama dengan
periode, sehingga periode 1 memiliki n-1,
periode 2 memiliki n=2, dst.
 Contoh :
11 Na = 1s 2
 2s 2
 2p 6
 3s1

Dapat diketahui bahwa elektron terakhir


berada pada n=3 yang berarti unsur tersebut
masuk dalam Periode 3
Sampai jumpa di materi II

 Pengelompokkan unsur dalam sistem


periodik (sifat kimia)
 Sifat periodik unsur dalam golongan dan
dalam satu perioda
 Ikatan kimia : van der waals & Hidrogen
 kepolaran

Anda mungkin juga menyukai