Kelas : XII AK 5
PAI
A. PG
1. D
2. Al-Qamar ayat 49
3. B
4. C
5. A
6. C
7. D
8. E
9. C
10. D
11. B
12. A
13. E
14. E
15. A
16. C
17. C
18. A
19. D
20. E
B. Essay
1. Hubungan antara qadha dan qadar yaitu hubungan yang tidak dapat dipisahkan dan
merupakan satu kesatuan. Mengapa? Karena qadha diibaratkan “rencana”, sedangkan
qadar sebagai “perwujudan atau kenyataan” yang terjadi
Artinya :
Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya
telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh,
yang demikian itu mudah bagi Allah.
4. Takdir merupakan ketentuan dari Allah. Taqdir ini sendiri terbagi dua yang salah
satunya adalah Takdir Muallaq, yakni takdir berupa ketentuan dari Allah yang juga
mengikutsertakan usaha atau ikhtiar dari manusia. Dengan demikian maka manusia
bisa mengikhtiarkan atau mengusahakan takdir tertentu sesuai ketentuan yang ada.
Untuk melengkapi ikhtiar tersebut maka manusia melakukan doa yakni usaha batin
untuk mendekatkan diri dengan pengharapan pada Allah.
Takdir yang hendak diraih dengan ikhtiar dan doa ini juga harus disempurnakan
dengan sikap tawakal, yakni sikap berserah diri pada Allah atas segala keputusan
yang diberikan-Nya. Tawakkal ini adalah pelengkap usaha dan doa dalam
mewujudkan takdir yang diinginkan. Artinya bahwa kepasrahan haruslah dibarengi
dengan usaha dan doa sebaik mungkin karena tawakkal bukan bermakna pesimis
melainkan optimis.
5. Dalam Qadar terdapat keutamaan ikhtiar sebab dengan ikhtiar sungguh-sungguh juga
doa dan tawakkal maka seseorang bisa mengupayakan takdirnya. Qadar berbeda
dengan Qada sebab qadar merupakan takdir dari Allah SWT yang bisa untuk diubah
atau diupayakan sehingga penting untuk berusaha dengan sebaik mungkin.
7. Kita harus tetap selalu bersyukur akan sesuatu kebahagiaan yang telah diberikan oleh
Allah SWT
9. Islam melarang umatnya untuk berputus asa karena sebagaimana telah dijelaskan
pada Q.S Yusuf ayat 87