Anda di halaman 1dari 13

TUGAS U1 HUKUM PERDATA

INTERNASIONAL TENTANG
STATUS PERSONAL HUKUM
PERDATA INTERNASIONAL

NAMA : WAWAN SATRIAWAN


NIM : D1A018286
KELAS : F1
STATUS PERSONAL

Dalam hukum perdata internasional terdapat yang


namanya status personal, yaitu penyelesaian suatu
kasus HPI dengan menganut prinsip kewarganegaraan.
Status personal adalah kondisi atau keadaan suatu
pribadi dalam hubungan yang diberikan/ diakui oleh
Negara untuk mengamankan dan melindungi lembaga-
lembaganya . Status personal ini meliputi hak dan
kewajiban, kemampuan dan ketidakmampuan bertindak
di bidang hukum, yang unsur-unsurnya tidak dapat
berubah atas kemauan pemiliknya .
Untuk menentukan status personal seseorang, negara-
negara di dunia menganut dua prinsip. Pertama, Prinsip
kewarganegaraan. Yaitu status personal orang (baik
warganegara maupun asing) ditentukan oleh hukum
nasional mereka. Kedua, Prinsip domisili. Yaitu status
personal seseorang ditentukan oleh hukum yang
berlaku di domisilinya.
PRINSIP KEWARGANEGARAAN
Prinsip umum tentang kewarganegaraan adalah :

 Asas kelahiran (ius soli),  Asas keturunan (ius


yaitu kewarganegaraan sanguins),
seseorang ditentukan kewarganegaraan
oleh tempat kelahiran. berdasarkan keturunan
daripada orang yang
Contoh: Ada orang tua Y
bersangkutan. Contoh:
melahirkan di wilayah X, Ada orang tua Y
anak melahirkan di wilayah X,
berkewarganegaraan X. anak
berkewarganegaran Y.
 Dwi kewarganegaraan  Apartide adalah orang
(bipartide) adalah orang yang tidak mempunyai
dapat meiliki dua kewarganegaraan.
kewarganegaraan
(bipatride) atau lebih dari
dua kewarganegaraan.
Bipartide timbul karena
dianutnya berbagai asas
yang berbeda dalam
peraturan
kewarganegaraan. Apabila
suatu negara menganut
asas kelahiran dan negara
lain menganut asas
keturunan.
PRINSIP DOMISILI

 Pada dasarnya yang disebut dengan prinsip domisili


adalah Negara atau tempat menetap yang menurut
hukum dianggap sebagai pusat kehidupan seseorang
(centre of his life). Pengertian hukum domisili ini
sesungguhnya berasal dari hukum inggris. Hukum
domisili ini didasarkan pada kediaman permanen
seseorang .
Macam-macam domisili menurut hukum inggris, dikenal
dengan tiga macam domisili, yaitu :

a. Domicile of origin. Pada konsep domisili ini, setiap orang


memperoleh domicile of origin nya pada waktu
kelahirannya. Yaitu Negara dimana ayahnya bedomisili
pada saat ia dilahirkan.

b. Domicile of Choice. Untuk memperoleh domisili ini,


menurut system hukum inggris diharuskan untuk
memenuhi persyaratan, yaitu:
a. Kemampuan (capacity)
b. Tempat kediaman (residence)
c. Hasrat (intentioan)
d. Domicile by operation of the law. Domisili ini adalah domisili
yang dimiliki orang-orang yang tergantung pada domisili orang lain
(dependent).
Doctrine of Revival

Sisi lain yang pantas mendapat perhatian adalah apa yang


dinamakan doctrine of revival. Menurut doktrin ini,apabila
seseorang telah melepaskan domisili semula, tetapi tidak
memperoleh domisili yang lainnya, maka domicile of origin-
nya lah yang hidup kembali.
Dalam hal ini terdapat beberapa istilah, yaitu istilah Pro
Kewarganegaraan dan Pro Domisili.

1. Pro kewarganegaraan

a. Prinsip ini cocok untuk perasaan hukum nasional dari


warganegara tertentu , lebih cocok lagi bagi warga
negara yang bersangkutan

b. Lebih permanen dari hukum domisili, karena prinsip


kewarganegaraan lebih tetap dari pada prinsip domisili
dimana kewarganegaraan tidak demikian mudah
diubah-ubah seperti domisili, sedangkan status
personal memerlukan stabilitas sebanyak mungkin.
c. Prinsip kewarganegaraan membawa kepastian lebih
banyak:

1) pengertian kewarganegaraan lebih mudah diketahui


daripada domisili seseorang, arena adanya peraturan
tentang kewarganegaraan yang lebih pasti dari negara
yang bersangkutan

2) Ditetapkan cara-cara memperoleh kewarganegaraan


suatu Negara
2. Pro Domisili

Hukum domisili adalah hukum yang bersangkutan


sesungguhnya hidup, dimana seseorang sehari-hari
sesungguhnya hidup, sudah sewajarnya jika hukum dari
tempat itulah yang dipakai untuk menentukan status
personalnya. Prinsip kewarganegaraan seringkali
memerlukan bantuan domisili. Seringkali ternyata prinsip
kewarganegaraan tidak dapat dilaksanakan dengan baik
tanpa dibantu prinsip-prinsip domisili.
Negara-negara dengan prinsip kewarganegaraan/domisili
yaitu:

KEWARGANEGARAAN DOMISILI

Perancis, belgia, luxemburg, monaco, belanda,


rumania, finlandia, jerman, yunani, hungaria, montenegro,
polandia, portugal, spanyol, swedia, turki, iran, tiongkok,
jepang, kostarika, republik dominika, equador, haiti,
honduras, mexico, panama, venezuela
Semua negara-negara inggris yang menganut “common
law”, scotlandia, afrika selatan, quebec, denmark,
norwegia, iceland, negara-negara amerika latin, argentina,
brazilia, guatemala, nicaragua, paraguay, peru
Daftar Pustaka

Purbacaraka, Purnadi dan Agus Brotosusilo. Sendi-Sendi


Hukum Perdata Internasional Suatu Orientasi. CV
Rajawali.Jakarta : 1989

Khairandy,Ridwan dkk. Pengantar Hukum Internasional


Indonesia. GamaMedia. Yogyakarta : 1999

Gautama,Sudargo. Hukum Perdata Internasional.Jilid II


Bagian I (buku 7). Alumni. Bandung: 1981

Anda mungkin juga menyukai