Anda di halaman 1dari 5

Asas Ius Soli dan Ius Sanguinis

Salah satu unsur dasar pembentuk suatu negara adalah adanya penduduk di
negara tersebut. Penduduk ini dapat berupa warga negara ataupun ekspatriat
asing yang bermukim di negara tersebut.
Nah, warga negara ini sendiri adalah penduduk yang secara sah tinggal di
suatu negara dan keberadaannya diakui secara hukum berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku.
Di Indonesia sendiri, status kewarganegaraan warga negara dijamin dan
diakui oleh pemerintah melalui Undang-Undang No.12 Tahun 2006. Dalam
UU ini, disebutkan bahwa yang warga negara Indonesia adalah orang-orang
Indonesia asli dan bangsa lain yang sudah disahkan oleh undang-undang.
Setelah menjadi warga negara, tentu saja terdapat hak dan kewajiban yang
melekat terhadap warga negara tersebut. Baik terhadap sesama warga
negara ataupun terhadap negara.
Namun sebelum membahas lebih jauh mengenai hak dan kewajiban warga
negara, kita perlu mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara seseorang
dapat menjadi seorang warga negara.
Di dunia ini, terdapat dua asas yang kerap digunakan untuk menentukan
kewarganegaraan. Kedua asas tersebut adalah Ius Soli dan Ius Sanguinis.
Ius Soli berasal dari bahasa latin yang artinya law of the soil atau peraturan
tanah kelahiran. Artinya, seseorang yang lahir di negara Ius Soli memperoleh
kewarganegaraannya berdasarkan tempat orang tersebut dilahirkan.
Jika seseorang lahir di negara yang menganut asas kewarganegaraan Ius
Soli, maka dia akan secara otomatis menjadi warga negara dari negara
tersebut. Disini, status kewarganegaraan orangtuanya tidak memiliki
pengaruh.

Hukum Lex Soli dalam Ius Soli


Namun, seseorang yang lahir pada negara yang menganut Ius Soli tidak
dapat serta merta mengklaim bahwa mereka warga negara yang sah. Mereka
harus diverifikasi melalui hukum Lex Soli.
Lex Soli pada dasarnya adalah hukum yang meregulasi bagaimana seorang
individu dapat mengklaim hak Ius Soli. Umumnya, setiap negara memiliki Lex
Soli yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan dan tantangan yang ada
di negara tersebut.
Berikut ini adalah poin-poin penting dari penerapan Lex Soli

1. Negara yang menganut asas Ius Soli memiliki kewenangan hukum yang
berhubungan dengan keturunan atau yang dikenal dengan Lex Soli.
2. Lex Soli adalah asas hukum yang digunakan untuk menentukan status
kewarganegaraan seseorang yang berkaitan dengan organisasi
internasional dan hubungan internasional sebuah negara.
3. Sesuai dengan Lex Soli tidak semua orang yang lahir di negara tersebut
dapat mengklaim hak Ius Soli dan otomatis menjadi warga negara sah
4. Dalam Lex Soli, umumnya terdapat pengecualian bagi utusan asing
(diplomat/duta besar) yang melahirkan di negara penganut Ius Soli.

Negara penganut asas Ius Soli yang disertai dengan Lex Soli mengharuskan
setidaknya salah satu dari kedua orangtua memiliki status kewarganegaraan
yang sesuai dengan negara yang menganut asas Ius Soli atau setidaknya
memiliki izin tinggal secara resmi pada saat terjadi peristiwa kelahiran.
Salah satu alasan negara penganut asas Ius Soli memperketat aturan ini
adalah untuk memberikan batasan kepada orang-orang yang ingin
keturunannya mempunyai status kewarganegaraan dari negara penganut Ius
Soli.
Selain itu, pengetatan aturan ini juga mempunyai tujuan untuk meminimalisir
terjadinya sengketa internasional dan konflik diplomatis.

Alasan Negara-Negara Menggunakan Ius Soli


Negara yang menganut asas Ius Soli sebagai asas pemberian status
kewarganegaraan memiliki beberapa alasan. Beberapa diantaranya adalah
untuk menambah jumlah warga negaranya.
Selain mengurangi efek transisi demografis yaitu penuaan populasi, hal ini
juga dapat menunjukkan bahwa negara tersebut hebat karena memiliki
penduduk yang banyak.
Adapun negara-negara yang menganut asas Ius Soli sebagai dasar dalam
menentukan status kewarganegaraan penduduknya antara lain adalah

 Amerika Serikat
 Argentina
 Brazil
 Chile
 Ekuador
 Fiji
 Guatemala
 Meksiko
 Peru
 Venezuela

Jika kita perhatikan, mayoritas negara yang menganut asas Ius Soli adalah
negara yang berlokasi di benua Amerika. Penasaran gak kenapa? Nanti akan
kita bahas di perbedaan-perbedaan antara Ius Soli dan Ius Sanguinis.
 

Asas Ius Sanguinis


Berbeda dengan asas Ius Soli yang didasarkan pada tempat kelahiran, asas
Ius Sanguinis merupakan asas pemberian kewarganegaraan yang sesuai
dengan keturunannya.
Artinya, seseorang yang lahir dari orangtua yang memiliki kewarganegaraan
negara yang menganut Ius Sanguinis, maka secara otomatis anak tersebut
akan memiliki kewarganegaraan yang sama dengan orangtua nya.
Ius Sanguinis sendiri berasal dari bahasa latin yang artinya rule of blood atau
hukum berdasarkan garis keturunan/hubungan darah.
Lokasi dimana anak tersebut lahir tidak begitu dipedulikan oleh negara-
negara yang menganut konsep Ius Sanguinis. Yang terpenting adalah
hubungan darah anak tersebut dengan orang tuanya. Jika orangtuanya
memiliki kewarganegaraan negara A yang menganut Ius Sanguinis, maka
anak tersebut otomatis memiliki kewarganegaraan A juga.
Berikut ini adalah beberapa poin-poin penting menyangkut aspek Ius
Sanguinis dalam hal pemberian kewarganegaraan.

 Negara yang menganut asas Ius Sanguinis umumnya merupakan


negara yang menganggap ras dan keturunan itu penting.
 Jika diperhatikan, asas Ius Sanguinis cukup populer di negara-negara
dengan sejarah kekaisaran yang berada di Eropa dan Asia Timur.
 Tujuan dari asas Ius Sanguinis adalah untuk mempertahankan dan
melestarikan suatu garis keturunan agar tidak hilang.
 Penggunaan asas Ius Sanguinis dalam menentukan status
kewarganegaraan mengakibatkan munculnya kelompok etnis yang
menjadi mayoritas di suatu negara.
 Penduduk negara yang menganut asas Ius Sanguinis mempunyai
peluang lebih besar untuk membangun komunitas etnisnya di negara-
negara lain. Contohnya adalah komunitas Chinatown dan Little India
yang tersebar di hampir semua negara.

Secara umum, negara-negara yang menganut asas Ius Sanguinis adalah


negara yang sangat memperhatikan ras dan kekerabatan darah. Umumnya,
negara-negara ini memiliki sejarah feodal atau kekaisaran yang cukup
mengakar dalam sejarahnya.
Berikut ini adalah beberapa negara-negara yang menganut asas
kewarganegaraan Ius Sanguinis.

 Belanda
 Filipina
 Inggris
 Jerman
 Korea Selatan
 Portugal
 RRT (Republik Rakyak Tiongkok)
 Spanyol
 Turki
 Yunani

Jika kita perhatikan, maka mayoritas negara yang menganut Ius Sanguinis
adalah negara yang terletak di benua Eropa dan Asia.

  Perbedaan Antara Ius Soli dan Ius Sanguinis


Berdasarkan penjelasan diatas, sudah cukup terbayang kan apa karakteristik
dari Ius Soli dan Ius Sanguinis. Kedua asas ini memiliki karakteristiknya
masing-masing.
Kita dapat menarik setidaknya 3 perbedaan antara asas Ius Soli dan Ius
Sanguinis dalam menentukan status kewarganegaraan suatu orang.
Cara Memperoleh Kewarganegaraan
Negara-negara yang menganut asas Ius Soli memberikan kewarganegaraan
kepada orang-orang yang lahir di negara tersebut. Namun, dalam
menjalankan asas ini, selalu terdapat pengecualian dalam bentuk hukum Lex
Soli.
Disini, kewarganegaraan tidak diturunkan menurut hubungan darah suatu
orang. Pada kasus Ius Soli, kewarganegaraan diberikan berdasarkan lokasi
kelahiran individu tersebut.
Berbeda dengan Ius Soli, negara-negara yang menganut asas Ius Sanguinis
memberikan kewarganegaraan kepada orang-orang yang lahir dari warga
negaranya.
Artinya, kewarganegaraan diberikan berdasarkan garis keturunannya. Jika
orang tua anak tersebut memiliki kewarganegaraan negara Ius Sanguinis,
maka anaknya akan otomatis mendapatkan kewarganegaraan negara
tersebut.
 

Tujuan Penerapan Asas Ius Soli dan Ius Sanguinis


Secara tujuan, terdapat perbedaan antara penerapan asas Ius Soli dan Ius
Sanguinis oleh sebuah negara. Selain dipengaruhi oleh budaya negara
tersebut sejak awal pembentukannya, penerapan kedua asas ini juga
dipengaruhi oleh kebutuhan dan tantangan unik tiap negara.
Negara yang menganut Ius Soli umumnya bertujuan untuk menambah jumlah
penduduknya. Negara-negara ini biasanya mengandalkan imigrasi untuk
menambah jumlah penduduknya dan mensupali angkatan kerja yang
berkualitas.
Sedangkan, negara yang menganut Ius Sanguinis umumnya memiliki tujuan
untuk mempertahankan dan melestarikan ras dan eksistensi bangsanya.

Anda mungkin juga menyukai