Anda di halaman 1dari 3

A.

Warga negara dan Penduduk Indonesia


1) Rakyat, penduduk dan warga negara
Keberadaan rakyat yang menjadi penduduk maupun warga negara,
secara konstitusional tercantum dalam pasal 26 yang menyatakan ;
 Ayat (1) Yang menjadi warga negara ialah orang orang bangsa Indonesia
asli dan orang orang bangsa lain yang disahkan dengan undang undang
sebagai warga negara
 Ayat (2) penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia
 Ayat (3) hal hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan
undang undang
2) Asas Kewarganegaraan
Asas Kewarganegaraan adalah pedoman untuk menentukan
kewarganegaraan seseorang. Ada dua asas kewarganegaraan, yaitu ;
 Penentuan kewarganegaraan seseorang berdasarkan kelahiran ( asas
kelahiran)
Penentuan kewarganegaraan seseorang berdasarkan kelahiran bisa
dibedakan menjadi dua asas yaitu :
1. Asas tempat kelahiran (ius soli)
Ius soli adalah ungkapan dari bahasa Latin.Ius berarti hukum atau
pedoman.Soli berasal dari kata solum, yang berarti tanah, daerah atau
negeri. Jadi, Ius soli berarti pedoman untuk menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat, daerah, atau
negara dimana orang tersebut lahir
2. Asas hubungan darah /keturunan (ius sanguinis)
Ius sanguinis istilah itu berasal dari bahasa Latin. Ius berati hukum
atau pedoman.Sanguinis berasal dari kata sanguis, yang berarti darah.
Jadi, ius sanguinis bearti pedoman untuk menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan atau hubungan
darah
 Penentuan kelahiran seseorang berdasarkan perkawinan ( asas
perkawinan)
Penentuan kewarganegaraan seseorang berdasarkan perkawinan
bisa dibedakan menjadi dua asas yaitu :
1. Asas kesatuan hukum
Asas kesatuan hukum bertolak dari pandangan bahwa kesatuan
ikatan keluarga merupakan dasar terbentuknya masyarakat yang baik.
Sebaliknya keterpecahan ikatan keluarga bias menyebabkan
ketidakbaikan masyarakat. Karena itu, sudah semesti apabila
suami,istri dan anak anak tunduk pada satu system hukum yang
sama. Dalam hal ini, suami, istri dan anak anak sudah semestinya
memiliki kewarganegaraan yang sama
2. Asas persamaan derajat
Asas persamaan derajat bertolak dari pendirian bahwa laki laki dan
perempuan sederajat. Karena itu, perkawinan yang terjadi diantara
mereka tidak menyebabkan salah satu pihak tunduk secara hukum
kepada yang lain. Dengan demikian, perkawinan tidak menyebabkan
terjadiya perubahan status kewarganegaraan salah satu pihak.
Meskipun mereka sudah menikah, mereka tetap memiliki
kewarganegaraan masing masing.
3) Status Kewarganegaraan
Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaraan di beberapa
negara, dapat menimbulkan :
a) Apatride
Kondisi dimana seseorang tidak memiliki kewarganegaraan
Contoh :
seorang keturunan bangsa A yang menganut asas ius soli lahir di negara B
yang menganut asas ius sanguinis. Maka orang tersebut tidak mempunyai
kewarganegaraan
b) Bipatride ( dwi kewarganegaraan)
Kondisi dimana seseorang memiliki kewarganegaraan ganda ( dwi
kewarganegaraan)
Contoh :
Seseorang keturunan bangsa B yang menganut asas ius sanguinis lahir di
negara A yang menganut asas ius soli. Karena ia keturunan bangsa B,
maka ia dianggap sebagai warga negara B. akan tetapi, negara A juga
menganggap dia warga negaranya berdasarkan tempat kelahirannya
c) Multipatride
Kondisi dimana seseorang memiliki banyak kewarganegaraan

4) Pewarganegaraan (NATURALISASI)
Pewarganegaraan merupakan cara seseorang untuk memiliki
kewarganegaraa karena ia tidak memeuhi asas ius soli maupun ius
sanguinis.
 Pewarganegaraan (naturalisasi) adalah proses hukum yang dilakukan
oleh seseorang untuk memperoleh kewarganegaraan dari suatu negara.
Dalam proses ini , seseorang harus memenhi persyaratan persyaratan
dan menempuh prosedur pewarganegaraan tertentu, sesuai ketentuan
hukum yang berlaku di negara di mana ia ingin menjadi warga negaranya
 Secara umum ada dua cara pewarganegaraan, yaitu cara aktif dan cara
fasif.
 Dalam pewarganegaraan aktif, seseorang bisa menggunakan hak pilih
untuk menentukan kewarganegaraannya (hak opsi). Dalam hal ini
yang bersangkutan bisa mengajukan permintaan menjadi warga
negara
 Pewarganegaraan fasif , seseorang memiliki kewarganegaraan
tertentu karena ia menggunakan hak untuk menolak suatu
kewarganegaraan (hak repudiasi)

Anda mungkin juga menyukai