Anda di halaman 1dari 22

0933KK303 PERPETAAN

ORIENTASI PETA

1 Inklinasi dan Deklinasi Magnet

2 Orientasi Peta

C
3 Skala Peta
3

0933KK303 -Perpetaan 1
0933KK303 PERPETAAN

Sifat Magnet Bumi


1 Jarum kompas selalu menjuk arah
Utara-Selatan. Fakta ini
menunjukkan bahwa bumi
mempunyai sifat magnetik.

2 Kutub utara dari magnet batang


imajiner terdapat di dekat kutub selatan
geografi bumi dan kutub selatan
magnet batang imajiner terdapat di
dekat kutub utara geografi bumi.
0933KK303 -Perpetaan 2
0933KK303 PERPETAAN

Sifat Magnet Bumi

0933KK303 -Perpetaan 3
0933KK303 PERPETAAN

Deklinasi dan Inklinasi


1 Sudut penyimpangan magnet
jarum kompas dari arah utara
selatan bumi yang sebenarnya

2 Penyebab terjadinya sudut


deklinasi Karena letak kutub –
kutub magnet bumi tidak
berhimpit dengan letak kutub –
kutub bumi.

0933KK303 -Perpetaan 4
0933KK303 PERPETAAN

Deklinasi dan Inklinasi

1 Sudut Deklinasi (+) Jika 2 Sudut Deklinasi (–) Jika


kutub utara magnet kutub utara magnet
menyimpang ke timur menyimpang ke barat.
0933KK303 -Perpetaan 5
0933KK303 PERPETAAN

Deklinasi dan Inklinasi


1 Sudut yang dibentuk magnet
jarum dengan garis horizontal.

2 Penyebab terjadinya sudut


inklinasi karena medan magnet
bumi tidak sejajar dengan
permukaan bumi.

0933KK303 -Perpetaan 6
0933KK303 PERPETAAN

Deklinasi dan Inklinasi

1 Sudut inklinasi (+) Jika kutub 2 Sudut inklinasi (-) Jika kutub
utara menyimpang ke bawah. utara menyimpang ke atas.

 Sudut inklinasi 90 derajat terjadi di daerah kutub -kutub bumi


 Sudut inklinasi 0 derajat terjadi di daerah katulistiwa ( ekuator magnet
bumi )

0933KK303 -Perpetaan 7
0933KK303 PERPETAAN

Orientasi Peta
C
1. Orientasi peta => Suatu teknik untuk menyamakan arah
kedudukan utara peta atau utara grid ke arah medan sebenarnya
atau ke arah utara kompas.

2. Berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda


dipeta adalah benar.

3. Untuk keperluan praktis khususnya di Indonesia, utara kompas


biasanya dianggap sama dengan utara sebnarnya tampa
memperhitungkan adanya deklinasi.

0933KK303 -Perpetaan 8
0933KK303 PERPETAAN

Orientasi Peta
1. C Siapkan kompas dan peta
anda, letakkan pada
bidang datar.

2. Utarakan peta, dengan


berpatokan pada kompas,
sehingga arah peta sesuai
dengan arah medan
sebenarnya.

0933KK303 -Perpetaan 9
0933KK303 PERPETAAN

Orientasi Peta - Resection


1. C Prinsip resection adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan
menggunakan dua atau lebih tanda pada medan yang dikenali.

2. Tidak selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di tepi
sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya
perlu satu tanda medan lainnya yang dibidik.

3. Teknik ini membutuhkan dua tanda medan yang terlihat jelas dalam peta
dan dapat dibidik pada medan sebenarnya,

4. Tidak setiap tanda medan harus dibidik, minimal dua, tapi posisinya
sudah pasti,

0933KK303 -Perpetaan 10
0933KK303 PERPETAAN

Orientasi Peta - Resection


1. Lakukan
C
orientasi peta,
2. Cari tanda medan yang mudah
dikenali di lapangan dan di peta,
minimal 2 buah,
3. Dengan busur dan penggaris, buat
silang sumbu pada tanda-tanda
medan tersebut,
4. Bidik tanda-tanda medan tersebut
dari posisi kita dengan menggunakan
kompas,
5. Pindahkan sudut back azimuth ke
peta dan hitung sudut pelurusnya. 5. Perpotongan garis yang ditarik dari
Lakukan ini pada setiap tanda medan sudut-sudut pelurus tersebut adalah
yang dijadikan sebagai titik acuan, posisi kita dipeta

0933KK303 -Perpetaan 11
0933KK303 PERPETAAN

Orientasi Peta - Intersection


1. C Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titi di peta
dengan menggunakan dua atau lebih tanda pada medan yang
dikenali di lapangan.

2. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi


suatu benda yang terlihat dilapangan tetapi sukar untuk dicapai atau
tidak diketahui posisinya di peta

3. Biasanya sebelum intersection, kita sudah melakukan resection


terlebih dahulu.

0933KK303 -Perpetaan 12
0933KK303 PERPETAAN

Orientasi Peta - Intersection


C
1. Lakukan orientasi peta dan pastikan
posisi kita.
2. Bidik objek yang kita amati,
3. Pindahkan sudut yang kita dapat di
peta,
4. Bergerak ke posisi lain dan pastikan
posisi tersebut dipeta, lakukan
langkah 2 dan 3,
5. Perpotongan garis perpanjangan dari
dua sudut yang didapat adalah objek
yang dimaksud.

0933KK303 -Perpetaan 13
0933KK303 PERPETAAN

Azimuth dan Back Azimut


Azimuth =>
C sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat.
Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan,
dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth.

Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh


dengan cara:
•Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah azimuth
dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back
azimuth-nya adalah 200º- 180º = 20º
•Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah
180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, diperoleh
azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º = 340º

0933KK303 -Perpetaan 14
0933KK303 PERPETAAN

Azimuth dan Back Azimut



C Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan

kita untuk dapat melakukan ploting peta (penarikan garis lurus di


peta berdasarkan sudut bidikan).

 Selain itu sudut kompas dan back azimuth ini dipakai dalam
metode pergerakan sudut kompas (lurus/ man to man-biasa
digunakan untuk “Kompas Bintang”).

 Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan


cara membidikaan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak
tertentu.

0933KK303 -Perpetaan 15
0933KK303 PERPETAAN

Azimuth dan Back Azimut


C

0933KK303 -Perpetaan 16
0933KK303 PERPETAAN

Skala Peta-Bentuk Skala


1.C Skala Verbal =>skala yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dalam
suatu kalimat langsung yang tegas. Contohnya, pada sebuah peta dituliskan
Skala 1 cm untuk 1 km. Ini berarti bahwa setiap jarak 1 cm dalam peta setara
dengan jarak 1 km pada jarak sesungguhnya. Contoh lainnya 1 inci = 1 mil,
artinya 1 inci di peta mewakili 1 mil di lapangan. Jadi, skalanya adalah 1 :
63.360 (1 mil = 63.360 inci).

2. Skala Batang atau Skala Grafis =>menggunakan batang garis lurus yang
memiliki beberapa ruas dengan jarak yang sama di antara ruas-ruas tersebut,
seperti halnya garis bilangan. Skala tersebut dapat pula berbentuk grafis
(gambar) yang menunjukkan jarak antarbagian.

0933KK303 -Perpetaan 17
0933KK303 PERPETAAN

Skala Peta-Bentuk-bentuk Skala


3.C Skala Angka => menunjukan perbandingan jarak pada peta dalam
perhitungan angka.
Contohnya, pada sebuah peta dituliskan Skala 1 : 1.000.000. Ini berarti
bahwa setiap jarak 1 satuan jarak dalam peta setara dengan jarak
1.000.000 satuan yang sama pada jarak sesungguhnya.
Misalkan satuan yang digunakan adalah cm, maka 1 : 1.000.000 berarti
setiap jarak 1 cm di peta mewakili jarak 1.000.000 cm atau 10.000
meter atau 10 km pada wilayah sesungguhnya. Skala jenis ini dengan
satuan centimeter telah dijadikan sebagai sistem skala peta resmi
internasional. Namun, ada pula beberapa negara yang menggunakan
satuan inci berbanding satuan mil.

0933KK303 -Perpetaan 18
0933KK303 PERPETAAN

Skala Peta-Perhitungan Skala


Pada
C perhitungan skala angka, untuk menghitung jarak wilayah
sesungguhnya dengan menggunakan peta, kita dapat memakai rumus
sebagai berikut.

0933KK303 -Perpetaan 19
0933KK303 PERPETAAN

Skala Peta-Contoh Perhitungan Skala


1.C Pada sebuah peta berskala 1:10.000.000, jarak antara kota A dan
kota B adalah 5 cm. Berapakah jarak sebenarnya antara kota A
dan kota B?

Jadi, jarak sesungguhnya antara kota A dan B adalah 50.000.000 cm


atau 500 km.
0933KK303 -Perpetaan 20
0933KK303 PERPETAAN

Skala Peta-Contoh Perhitungan Skala


2.C Jarak antara kota C dan kota D pada suatu peta adalah 8 cm. Jarak
sebenarnya antara kota C dan kota D adalah 160 km. Berapakah skala
peta tersebut berdasarkan satuan cm?

Jadi, skala peta tersebut adalah 1:2.000.000.


0933KK303 -Perpetaan 21
22

Anda mungkin juga menyukai