Sony Setiawan - B100180580 - M
Sony Setiawan - B100180580 - M
Penyusun:
Sony Setiawan (B100180580)
1 2 3 4
1 2 3 4 5 6
Adanya Memiliki kapasitas dialog Membutuhkan struktur data
interface untuk memperoleh informasi komprehensif yang dapat
manusia / mesin sesuai dengan kebutuhan.
melayani kebutuhan
informasi seluruh tingkatan
manajemen.
Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga keputusan tingkatan perangk
at keras maupun lunak, yaitu :
Peralatan Sistem 3
Pendukung Keputusan
Dalam sistem pendukung keputusan terdapat tiga jenis keputusan, yaitu :
1. Keputusan Terstruktur
• Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.
• Informasi yang dibutuhkan spesifik, terjadwal, sempit, interaktif, real time, internal, dan detail.
• Contoh: Keputusan pemesanan barang dan keputusan penagihan piutang; menentukan kelayakan lembur,
mengisi persediaan, dan menawarkan kredit pada pelanggan.
2. Keputusan Semiterstruktur
• Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan dapat ditang
ani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan.
• Informasi yang dibutuhkan folus, spesifik, interaktif, internal, real time, dan terjadwal.
• Contoh: Pengevaluasian kredit, penjadwalan produksi dan pengendalian sediaan, merancang rencana pem
asaran, dan mengembangkan anggaran departemen.
3. Keputusan Tidak Terstruktur
• Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi berulang-ulang
atau tidak selalu terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal.
Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas.
• Informasi yang dibutuhkan umum, luas, internal, dan eksternal.
• Contoh: Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain, perekrutan e
ksekutif.
Tahapan dalam sistem pendukung pengambilan keputusan Menurut Simon
1.Fase Inteligensi
• Intelegensi dalam pengambilan keputusan meliputi scanning (Pemindaian) lingkungan, entah
secara intermiten ataupun terus-menerus.
2.Fase Desain
• Fase desain meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mun
gkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang
layak.
3.Fase Pilihan
• Pilihan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang kritis. Fase pilihan adalah fase di m
ana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tin
dakan tertentu.
4.Fase Implementasi
• Pada hakikatnya implementasi suatu solusi yang diusulkan untuk suatu masalah adalah inisia
si terhadap hal baru, atau pengenalan terhadap perubahan.
Keuntungan penggunaan SPK antara lain adalah sebagai berikut
(Surbakti, 2002) :
• Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagimenarik k
arena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support Syste
m (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomun
ikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat c
epat. Di dalam hal ini PT. TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk memperm
udah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data
dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pen
gambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan da
pat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikemba
ngkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan custom
er terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan o
leh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system manageme
nt PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Fl
exi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menang
gapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.
Penggunaan DSS Pada Telkom E-Service di dalam PT.TELKOM
• Walaupun dirancang dengan sangat teliti dan mempertimbangkan seluruh faktor yang ada, m
enurut Turban (1995: 250) DSS mempunyai kelemahan atau keterbatasan, diantaranya yaitu:
• 1.Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, se
hingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
• 2.DSS terbatas untuk memberikan alternatif dari pengetahuan yang diberikan kepadanya (pen
gatahuan dasar serta model dasar) pada waktu perancangan program tersebut.
• 3.Proses-proses yang dapat dilakukan oleh DSS biasanya tergantung juga pada kemampuan p
erangkat lunak yang digunakan.
• 4.Harus selalu diadakan perubahan secara kontinyu untuk menyesuaikan dengan keadaan ling
kungan yang terus berubah agar sistem tersebut up to date.
• 5.Bagaimanapun juga harus diingat bahwa DSS dirancang untuk membantu/mendukung peng
ambilan keputusan dengan mengolah informasi dan data yang diperlukan, dan bukan untuk
mengambil alih pengambilan keputusan.
Kesimpulan
• Dengan adanya DSS akhirnya PT. Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan p
elanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien. Sehingga d
engan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT. Tel
kom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, ka
rena dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan ke
pada PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan ke
untungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT. Telkom (RCM). Dan saran-sara
n serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi secara tepa
t. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.
Telkom. Dengan adanya DSS (Decision Support System) maka manajemen PT. Telkom
dapat dilakukan dengan lebih mudah terkontrol. Hal ini akan lebih baik jika Dengan a
danya DSS dirancang sesuai dengan standar metode Analytic Hierarchy Process (AHP)
, Permasalahan pada AHP didekomposisikan ke dalam hirarki kriteria dan alternative.
THANKS
2017/5/14