ANCAMAN BAHAYA

PENYALAHGUNAAN

BERBAHAGIALAH HIDUP
TANPA NARKOBA

BRIGJEN POL. DR. BENNY J. MAMOTO, SH, M.Si

DEPUTI PEMBERANTASAN
BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
 RIWAYAT HIDUP SINGKAT

 NAMA : HENDRA PRASMONO, SH, M.IH

 JABATAN : DIREKTUR INTERDIKSI BADAN
NARKOTIKA NASIONAL (BNN)
 PANGKAT : PEMBINA UTAMA MUDA
 PENDIDIKAN UMUM :
S1 Hukum UI, S2 Hukum Ekonomi Universitas
Indonesia
 TATA URUT
 NARKOBA SEBAGAI TRANSNATIONAL ORGANIZED CRIME
 NARKOBA SEBAGAI EXTRA ORDINARY CRIME
 SITUASI INTERNASIONAL PEREDARAN NARKOBA
 DATA PEREDARAN NARKOBA DI INDONESIA
 MODUS OPERANDI MASUKNYA NARKOBA DARI LUAR NEGERI
 MODUS OPERANDI REKRUTMENT KURIR
 MODUS OPERANDI MEMBANGUN JARINGAN
 DATA PEMETAAN WNI YANG TERTANGKAP DI LUAR NEGERI
 PENINDAKAN TERHADAP PENYALAHGUNA NARKOBA
 PENEGAKAN HUKUM BAGI PENGEDAR DAN BANDAR
 STRATEGI BNN DALAM MENANGANI MASALAH NARKOBA
NARCOTERRORISM
 NARKOBA SEBAGAI TRANSNATIONAL
ORGANIZED CRIME
 LINTAS NEGARA : NEGARA ASAL NARKOBA, NEGARA TRANSIT, NEGARA
TUJUAN PEMASARAN

 PELAKU/JARINGAN MELIBATKAN MULTI KEWARGANEGARAAN DENGAN

PERAN MASING2 (PEMILIK MODAL, PENGENDALI, DISTRIBUTOR,
PENGELOLA KEUANGAN, DLL)

 PENANGANANNYA PERLU KERJASAMA INTERNASIONAL

 JARINGAN TERTUTUP/RAHASIA, TERPUTUS.

 KOMUNIKASI RAHASIA DG SANDI, MENGGUNAKAN HP, EMAIL,

FACEBOOK, TWITTER, DLL

 MELIBATKAN OKNUM-OKNUM APARAT

 NARKOBA SEBAGAI EXTRA ORDINARY CRIME
 KORBANNYA LUAS DAN MASIF, SETIAP HARI SEKITAR 50 ORANG MENINGGAL
DUNIA

 KERUGIANNYA SANGAT BESAR. KERUGIAN PER TAHUN SEKITAR Rp. 50 TRILYUN

(UANG HASIL PENJUALAN NARKOBA, BIAYA REHABILITASI MEDIS, REHABILITASI
SOSIAL, MENURUNNYA KUALITAS SDM DENGAN KERUSAKAN OTAK SECARA
PERMANEN, DLL)

 MERUSAK KESEHATAN(CACAT PERMANEN PD OTAK) DAN MASA DEPAN GENERASI

MUDA.

 PELAKUNYA MELIBATKAN JARINGAN YANG LUAS, LINTAS NEGARA, MEMILIKI

DANA YANG SANGAT BESAR.

 MEMERLUKAN PENANGANAN SECARA KHUSUS DAN UNDANG-UNDANG KHUSUS.

 ANCAMAN SERIUS TERHADAP KEAMANAN (NARCOTERRORISM).

 PERANG CANDU DI CHINA

• TERJADI PADA TAHUN 1839-1842 & 1856-1860.

• PENYELUNDUPAN OPIUM BRITANIA DARI INDIA KE
CHINA DAN UPAYA PEMERINTAH CHINA
MENERAPKAN HUKUM OBAT - OBATAN
MENYEBABKAN KONFLIK MILITER AKIBAT PERANG INI
HONGKONG DISERAHKAN PADA BRITANIA RAYA
(INGGRIS).
• STRATEGI INGGRIS UNTUK MELEMAHKAN CHINA
DENGAN CARA MEMBANJIRI CANDU / OPIUM KE
CHINA SEHINGGA MASYARAKATNYA LEMAH.
 FATWA HISBALLAH

• HISBALLAH MID 1980 :

WE ARE MAKING THESE DRUGS FOR SATAN
AMERICA AND THE JEWS. IF WE CANNOT KILL
THEM WITH GUNS, SO WE KILL THEM WITH
DRUGS.
 PERANG ABAD 21

DIANTARANYA DENGAN :
• CYBERCRIME
• NARKOBA
WASPADAILAH STRATEGI INI.
 Kejahatan Narkotika
digolongkan sebagai
Extra-ordinary International Organized Crime
dengan jaringannya yang meng-global.

Kejahatan Narkotika terjadi

menembus batas-batas yurisdiksi suatu negara,
tidak mengenal batas negara (borderless)
sehingga karenanya
kejahatan ini juga digolongkan sebagai
Transnational Crime .
 Untuk memberantas Kejahatan Narkotika
Masyarakat Internasional telah menyusun :
“United Nation Convention
Against the Illicit Traffick in Narcotic Drugs
and Psychotropic Substances 1988”
sebagai Hukum Internasional

Indonesia telah meratifikasi dengan

Undang-undang Nomor 7 Tahun 1997.
 Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
(UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika masih berlaku)
telah disusun antara lain mengacu kepada
UN Convention 1988, dengan penekanan pada :

- Penghukuman badan yaitu pidana penjara yang keras terhadap pelaku

tindak pidana Narkotika,
Bersamaan dengan :
- Penghukuman denda yang besar
- Perampasan aset untuk negara yang bertujuan melumpuhkan kemampuan
finansial pelaku bersama jaringan sindikatnya.
 Sejarah Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)

Upaya Amerika mempidana anggota Conspiracy Corporate Enterprise/

komplotan organisasi kejahatan (seperti sebelum tahun 1970 : Gambino
Crime Family, Chicago Outfit sangat lihai dan tidak dapat disentuh
hukum) ;

Untuk menghancurkan jaringan sindikat kejahatan terorganisir, pada

tahun 1970 Amerika menggunakan :
- RICO Act (Racketeer Influenced and Corrupt Organizations), untuk
menuntut seluruh anggota organisasi mafia / gangster di USA.
- Wiretap Act dan Witness Protection Program (under Title IV of the
Organized Crime Control Act of 1970).
Pada tahun 1931, sindikat Drug dan Alkohol gelap AL CAPONE dihukum
karena upaya Tax Evation (penghindaran pajak) dan Capital Flight
(pentransferan dana ke rekening offshore bank/bank di luar negeri).
Untuk mencegah keluarnya uang dari dalam negeri oleh komplotan
organisasi mafia, seperti sindikat peredaran gelap Drug di Amerika,
maka pada tahun 1986 dikeluarkan :
The Money Laundering Control Act of 1986 (Undang-undang TPPU).
 UNODC WORLD DRUG REPORT 2011
PERKEMBANGAN NARKOTIKA GLOBAL
Executive Director UNODC :

“The World Drugs Problem can be contained but it is not solved : because
each year..... (telah “Dapat Ditahan Perkembangannya” tapi “Belum
Teratasi.....”)” :
seperti terungkap dalam data produksi global Opium dan Kokain dari tahun
2007 hingga tahun 2010 :
OPIUM : KOKAIN :
2007 : 235,700 Ha • 2007 : 181,600 Ha
• 2008 : 213,000 Ha • 2008 : 167,600 Ha
• 2009 : 185,900 Ha • 2009 : 158,800 Ha
• 2010 : 195,700 Ha • 2010 : 149,100 Ha
Diperkirakan jumlah penyalahguna Narkoba dunia usia 15 – 64 tahun
sebanyak :
• 149 - 272 Juta orang : paling sedikit satu kali menggunakan dalam setahun.
• 15 – 39 Juta orang : penyalahguna reguler.
• 7.2 – 8.8 Juta orang : pengguna jarum suntik.
 PERKEMBANGAN NARKOTIKA GLOBAL

Analisis Ancaman Transnational Organized Crimes (TOC) :

• Uang Hasil TOC (narcotics, terrorism, arm smuggling, human trafficking dll)
= US$ 125 M / tahun
• Hasil Peredaran Gelap Narkoba = US$ 106,25 M / tahun
(= 85% dari US$ 125 M / tahun)
• Kejahatan Narkoba adalah tulang punggung TOC : uang hasil kekerasan,
konflik, korupsi dan adiksi.
Laporan INCB (International Narcotic Control Board) :
Peningkatan penyelundupan dalam jumlah jutaan tablet flu (cold tablets)
yang diekstrak untuk mendapatkan :
Pseudo-ephedrine dan Ephedrine, digunakan dalam pembuatan MA /
Methamphetamine (shabu) di laboratorium gelap.
• Hasil penelitian :
100.000 cold tablets diekstrak : 6 kg Pseudo-epedrine
 PERKEMBANGAN ANCAMAN

Akhir 1990-an ATS Abuser di Amerika Utara-Eropa-Oceania : stabil.

Permasalahan sekarang : market baru ATS berpindah ke Asia :
Asia Timur, Asia Tenggara, Timur Tengah

Tantangan khusus ATS:

• Sulit mengukur berapa jumlah produksi ATS di dunia
Melalui pencitraan satelit , Narkotika tanaman dideteksi dalam satuan ha.
• Bahan baku ATS / Prekursor : mudah didapat di pasaran,
• Rantai penyebaran ATS : sulit dideteksi,
• Produsen ATS : cepat menyesuaikan demand market.
• Cara pembuatan ATS : dapat diperoleh dari internet.
• Produksi ATS : tidak membutuhkan ruangan yang
luas, dapat diproduksi
di lingkungan perumahan.
 PERKEMBANGAN ANCAMAN

EMCDDA (European Monitoring Centre

For Drugs and Drug Addiction) 2008 :
BENTUK NARKOTIKA SINTETIS BARU TUMBUH SCR
CEPAT
● Tidak dibawah-kontrol Internasional.
● Mengakibatkan kematian.
● Murah dan Mudah Diperoleh dari Internet.
 PERKEMBANGAN NARKOTIKA GLOBAL

Tiga trend perkembangan Narkotika di South East Asia dan East Asia :
• Pasar gelap ATS berkembang terus.
• Melimpahnya produksi ATS dari Golden Triangle.
• Yang berhubungan dengan kegiatan TOC : terjadi peningkatan.
• ATS, Narkoba Tiga Terbesar yang disalahgunakan di Asia Timur/
Tenggara.
● Myanmar (2009) : Disita 29,3 juta tablet Methamphetamine siap
diedarkan ke negara-negara tetangga.

TOC Groups asal WN Iran:

• Ke Indonesia (2009-2010) :
Tertangkap 28 WN Iran penyelundup Methamphetamine (MA)
atau Shabu Kristal / Cair.
• Ke Thailand :
Disita 11,8 kg MA dari WN Iran melalui udara.
• Ke Philippines (2009) :
Tertangkap 9 WN Iran penyelundup ATS.
 PERKEMBANGAN NARKOTIKA GLOBAL

JEPANG : - Terungkap perkembangan baru :

Kultivasi Gelap Tanaman Ganja “INDOOR”
di 3 rumah : 1.500 ganja di Pot 20 k
ganja kering

- Kelompok kriminal asal Vietnam :

gunakan TEHNIK KLONING
(belajar dari kelompok kriminal Vietnam di Australia).

- Sindikat Nigeria rekrut wanita Jepang sebagai kurir penyelundup MA

(Shabu) :
• Malaysia ke Jepang
• Belgia - Jerman ke Jepang
• Afrika Selatan-Qatar - Jepang - Korea
 PERKEMBANGAN NARKOTIKA GLOBAL

REP. KOREA :
Jumlah Kasus 2009 :
11.875 orang (ATS 67%, Ganja 14,4%, Narkotika lainnya 18,5%)
CHINA :
• Penyalahgunaan Heroin : Stabil
ATS : Meningkat
• Sumber Narkoba dari :
Golden Triangle
Golden Crescent
South America : Kokain
Dalam negeri : MA (shabu)
• Diversi bahan kimia Shabu: melalui udara dan laut (container)
• Sindikat Nigeria selundupkan Heroin dan Kokain gunakan :
Wanita Philippines-Indonesia-Malaysia-Thailand
HONGKONG SAR : Ketamin dan MA (Shabu).
 PERKEMBANGAN NARKOTIKA GLOBAL

INDIA : • Sumber Opiat : Golden Crescent dan Golden Triangle,

Hashish : Nepal.
• Memproduksi : Ketamine yang banyak diversi ke :
pasar gelap ASEAN-East Asia.
• Penyalahgunaan Ketamine di India : Tidak ada .
• Untuk transfer uang sindikat Narkoba : Hawala Banking System
THAILAND : • Yaba (MA), sudah meng-epidemi di Thailand
(ONCB) diproduksi di Golden Triangle
diselundupkan ke Asia-SEA - seluruh dunia.
• Ecstasy (MDMA), “party/club drug” diselundupkan ke Bangkok
dari Malaysia dan Eropa
oleh kurir Malaysia dan Singapore:

• Ketamine digunakan di nightclubs dan pesta-pesta :

oleh MDMA abusers.
•• Tablet
Kokain,Flu (Cold Tablets),
diselundupkan diselundupkan
oleh daridari
sindikat Nigeria Korea.
Peru-Kolombia
21
 PEREDARAN JALUR ATS

Source: UNODC, 2011 World Drug Report, June 2011

 SUMBER KOKAIN :
GOLDEN PEACOCK
(COLUMBIA – PERU – SOLIVIA)

23
24
25
26
 “TIDAK ADA SATUPUN
INSTANSI/INSTITUSI/PERUSAHAAN
YANG BISA MENYATAKAN BAHWA
INSTITUSI NYA BERSIH DARI NARKOBA
ATAU KEBAL TERHADAP NARKOBA”
 DATA TINDAK PIDANA NARKOBA
TAHUN 2007 - 2011

Website : www.bnn.go.id E-mail : info@bnn.go.id

Call Center : 021-80880011 SMS Center : 081-221-675-675
 Tabel Data Kasus Tindak Pidana Narkoba
Tahun 2007 - 2011

KASUS
%
NO TAHUN BAHAN JML NAIK/
NARKO- PSIKO-
ADITIF TURUN
TIKA TROPIKA
LAINNYA
1. 2007 11.380 9.289 1.961 22.630
2. 2008 10.008 9.783 9.573 29.364 + 29,76
3. 2009 11.140 8.779 10.964 30.883 + 5,17
4. 2010 17.897 1.181 7.599 26.614 - 13,82
5. 2011 19.124 1.601 9.067 29.792 + 11,94
JUMLAH 69.549 30.633 39.164 139.283

Sumber : Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri & BNN, Desember 2011

Website : www.bnn.go.id E-mail : info@bnn.go.id

Call Center : 021-80880011 SMS Center : 081-221-675-675
 Grafik Data Kasus Tindak Pidana Narkoba
Tahun 2007 – 2011

35000
30.883
29.364 29.792
30000 26.677

25000 22.630

19.124
20000 17.897

15000
11.380 11.140 10.964
9.289 10.008
9.783
9.573 8.779 9.067
10000 7.599

5000 1.961 1.601

1.181

0
2007 2008 2009 2010 2011
Narkotika Psikotropika Bahan Aditif Narkoba

Sumber : Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri & BNN, Desember 2011

Website : www.bnn.go.id E-mail : info@bnn.go.id

Call Center : 021-80880011 SMS Center : 081-221-675-675
 PREVALENSI PENYALAHGUNA NARKOBA
TAHUN 2011

Data hasil penelitian yang dilakukan oleh

BNN bekerjasama dengan peneliti dari
Puslitkes Universitas Indonesia tahun 2011
didapat estimasi angka penyalahguna
narkoba di Indonesia mencapai prevalensi
2,2% dari penduduk berusia 10 s/d 59
tahun atau setara dengan 3,8 juta jiwa.

Website : www.bnn.go.id E-mail : info@bnn.go.id

Call Center : 021-80880011 SMS Center : 081-221-675-675
 PREVALENSI PENYALAHGUNA NARKOBA
TAHUN 2004, 2009 DAN 2011

1.99%

2.2%

1.75%

Tahun 2004 Tahun 2009 Tahun 2011

Website : www.bnn.go.id E-mail : info@bnn.go.id

Call Center : 021-80880011 SMS Center : 081-221-675-675
 DATA RESIDEN UPT TERAPI & REHABILITASI BNN
TAHUN 2011

Berdasarkan Jenis Kelamin

1200 1.012

1000

800

600

400
76
200

0
Laki-laki Perempuan
Jumlah Residen
Sumber : UPT Terapi & Rehabilitasi BNN, 2011

Website : www.bnn.go.id E-mail : info@bnn.go.id

Call Center : 021-80880011 SMS Center : 081-221-675-675
 DATA RESIDEN UPT TERAPI & REHABILITASI BNN
TAHUN 2011
Berdasarkan Kelompok Umur
400
353
350

300
244
250 229

200

150 110 102

100
39
50 11

0
16-20 Thn 21-25 Thn 26-30 Thn 31-35 Thn 36-40 Thn 41-45 Thn >45 Thn

Sumber : UPT Terapi & Rehabilitasi BNN, 2011

Website : www.bnn.go.id E-mail : info@bnn.go.id

Call Center : 021-80880011 SMS Center : 081-221-675-675
 Jumlah Penyalah guna Narkoba yang Dirawat
di Tempat T & R Seluruh Indonesia Tahun 2010

Berdasarkan Kelompok Usia

3.477
3500
3.127

3000

2500 2.226
2.021
2000

1500

1000 671
771

404 448
350
500 205
100 44
2 1 3
0
<15 Tahun 15 - 25 Tahun 26 - 40 Tahun >40 Tahun Tidak Terdata

Laki-Laki Perempuan Total

Website : www.bnn.go.id E-mail : info@bnn.go.id

Call Center : 021-80880011 SMS Center : 081-221-675-675
 KORBAN NARKOBA

• PENYALAHGUNA NARKOBA
(KERUSAKAN OTAK PERMANEN, KUALITAS
SDM MENURUN, WAKTU DAN KESEMPATAN
HILANG, DLL)
• KELUARGA (TENAGA, WAKTU, BIAYA, PIKIRAN,
PERASAAN, DLL)
• MASYARAKAT (NYAWA, MATERI, DLL) 
CONTOH KASUS XENIA.
 MODUS OPERANDI MASUKNYA NARKOBA DARI
LUAR NEGERI

1. DITELAN KE DALAM PERUT BERUPA KAPSUL

2. KAKI PALSU
3. MAINAN ANAK-ANAK
4. DASTER/HANDUK BASAH (SHABU CAIR)
5. KALENG KUE
6. PATUNG
7. KERAMIK
8. JENAZAH BAYI
9. DINDING KOPER
10. PIGURA/BINGKAI LUKISAN
11. KANCING BAJU WANITA
12. DLL
 Modus Operandi

Shabu disembunyikan dalam paket Batu Nisan

Modus Operandi
Modus Operandi
Penyembunyian
“Menyumpal Tubuh”
 Modus Operandi

HEROIN DAN XTC DISIPKAN DALAM BUKU TEBAL (LUAR NEGERI)

 Modus Operandi

HEROIN DISISIPKAN DALAM HAK SEPATU

 Modus Operandi

600 GR HEROIN DITEMPEL PADA TUBUH

Modus Operandi

DAUN GANJA DALAM PLAVON MOBIL

Modus Operandi

COCAINE DALAM PAPAN SELANCAR

Modus Operandi

EKSTASY disembunyikan dalam kaset

 Modus Operandi

N D I
E RA
OP
D US
M O
BARANG BUKTI : 3 KG HEROIN BENTUK KAPSUL YANG DIKEMAS DALAM MAKAN KALENG BERBENTUK COKLAT
 Modus Operandi

N D I
E RA
OP
D US
M O
BARANG BUKTI : YANG DISIMPAN DALAM TAS KOPER DILAPISI PELINDUNG ALUMINIUM FOIL
 Modus Operandi

N D I
E RA
OP
D US
M O
BB : DIKEMAS DALAM BENTUK SUSU BUBUK ENFAGROW
 Modus Operandi

N D I
E RA
OP
D US
M O
Kitab Suci Al Qur’an dalam sebuah paket dengan pengiriman DHL Express
 Modus Operandi

N D I
E RA
OP
D US
M O
BB : SHABU YANG DIKEMAS DLM BOTOL SHAMPOO, MAKANAN RINGAN &
PAKAIAN WANITA YG DISIMPAN DLM KOPER
 Modus Operandi

BB : SHABU YANG DIKEMAS DLM BOTOL KOSMETIK & PERALATAN MANDI

MODUS OPERANDI
 Modus Operandi

N D I
E RA
OP
D US
M O
BB : SHABU YANG DIKEMAS DLM PLASTIK & PAKAIAN YG DISELIPKAN DLM KOPER
 Modus Operandi

N D I
E RA
OP
D US
M O
BARANG BUKTI : SHABU YANG DISERAP DLM HANDUK
Modus Operandi

BB : SHABU YANG DISELIPKAN PADA KAKI PALSU

 Modus Operandi

N D I
E RA
OP
D US
M O
BB : SHABU YANG DISIMPAN DALAM TABUNG OKSIGEN & BOTOL KALENG
 Modus Operandi

BB : SHABU YANG DISIMPAN DI BALIK LUKISAN UNTUK SIAP EDAR

 Modus Operandi

BB DISEMBUNYIKAN DI DALAM ALAT PEMIJAT KAKI

 Modus Operandi

BB : KOKAIN DALAM PAKET KIRIMAN BERISI DRESS DAN

DISEMBUNYIKAN DI DALAM KANCING.
 Modus Operandi

BB : SHABU DISEMBUNYIKAN DI
BELAKANG TELEVISI.
KAMIR SANTOSO @ SALIM
POB : Jakarta
DOB :15 Februari 1969
PP : U258988

 Ditangkap pada Januari 2008 dan ditahan

di LP Nusakambangan.

 Sekarang ditahan di China dalam proses persidangan.

Tertangkap karena membangun pabrik shabu di
apartemennya.
 MODUS OPERANDI REKRUTMEN KURIR
1. Direkrut secara langsung dan si calon kurir secara sadar mau menjadi kurir
dengan segala resikonya (alasan ekonomi).

2. Direkrut dengan berbagai cara atau pendekatan yang berupa tipu muslihat,
diperdaya, dijebak, seperti:
a. Dipacari dan diajak nikah di luar negeri, tapi kemudian seolah-olah
ditunda pernikahannya dan ketika pulang ke Indonesia, dititipi koper
berisi narkotika.
b. Diajak jalan-jalan gratis ke luar negeri, tetapi ketika pulang dititipi koper
berisi narkotika. Sedangkan pihak yang mengajak, pulangnya tidak
bersamaan.
c. Diajak kerja sama membangun bisnis di luar negeri. Setelah hubungan
terjalin baik, kemudian ketika mau pulang dititipi koper isinya narkotika.
d. Dititipi paket berupa kotak doss oleh teman sendiri, ternyata isinya
narkotika.
e. Dipinjam alamat rumahnya untuk menerima paket dari luar negeri,
ternyata paketnya berisi narkoba.

3. Sebagian kurir direkrut berasal dari para TKW/TKI yang sedang bekerja di luar
negeri dan akan pulang ke Indonesia. Atau TKW/TKI yang akan pergi dari
negara tempat dia bekerja ke negara lainnya.
 MODUS OPERANDI MEMBANGUN JARINGAN

• PENGEDAR SKALA KECIL DIREKRUT TANPA MODAL. APABILA MERANGKAP

SEBAGAI PEMAKAI., JUAL 10 GRATIS 1.
• PENGEDAR YANG TDK MEMAKAI PERLU MODAL (CARI UNTUNG)
• JARINGAN PENGEDAR NARKOBA TERPISAH DENGAN JARINGAN KEUANGANNYA.
• DI TEMPAT-TEMPAT HIBURAN MALAM
• DI SUATU KOMUNITAS TERTENTU
• MELIBATKAN MULTI KEWARGANEGARAAN/ETNIS
• DI RUTAN DAN LAPAS
• MELIBATKAN OKNUM UNTUK MEMPERLANCAR OPERASINYA
 DATA STATISTIK WNI TERTANGKAP KASUS NARKOBA
DI LUAR NEGERI SAMPAI DENGAN TAHUN 2011
40

35 34

30

25

20

15
13
12
10
8
5 4
5
2
3 3
2
3 2 3
0 1
0 1 0
1
0 1
0
1
0 0 0 0
1
0
1
0 0 0 0
1

Laki-Laki Perempuan
SUMBER : DIT PERLINDUNGAN WNI DAN BHI KEMENTERIAN LUAR NEGERI R.I.)
PEMETAAN WNI YANG TERTANGKAP
AKIBAT KASUS NARKOTIKA
CHINA
39 WNI
TEHERAN (P) = 34 Org
3 WNI (P) (L) = 5 Org JEPANG
12 WNI (L)

HONGKONG
11 WNI
(P) = 13 Org
(L) = 3 Org

THAILAND
1 WNI (P)

PHILIPINA
2 WNI (P)
BOGOTA
1 WNI (L) INDIA
KAMBOJA
EQUADOR 3 WNI (P)
BRAZIL 1 WNI (L) TMR LESTE
2 WNI (P)
1 WNI (P) 2 WNI (L)
MALAYSIA
PERU
9 WNI
5 WNI
(P) = 8 Org
(P) = 4 Org
(L) = 1 Org
(L) = 1 Org

CHILE
1 WNI (P) AUSTRALIA
3 WNI (L)
BOENOS
AIRES
1 WNI (P)

SUMBER : DIT PERLINDUNGAN WNI DAN BHI KEMENTERIAN LUAR NEGERI R.I.)
ANATOMI DAN MODUS OPERANDI
JARINGAN SINDIKAT NARKOTIKA
INTERNASIONAL-REGIONAL -INDONESIA
 SINDIKAT NARKOTIKA INTERNASIONAL
YANG BEROPERASI DI INDONESIA

 Nigerian Syndicate
 Nepalese Syndicate
 Indian Syndicate
 Pakistani Syndicate
 Chinese Syndicate
 Taiwanese Syndicate
 Malaysian Syndicate
 Iranian Syndicate
 THE NETWORK OF WEST AFRICAN SYNDICATE
OPERATED BY JOE NSUBUGA @ MARANZU JOHN CHINEDU
7875/HP Indo

ALEX -vs- RANI MICKY CHRIST BRUNO

. di Nigeria
AGGY al. AGNES EMEKA
AYEL TANSIL al. LUVINUS WEWE (China KL) Pnom Penh SMITT
al. PAPA JUNIOR al. WILLIAM
OMEGO al. PJOR Pnom Penh
.
-vs- ATIK ROHAYATI OMEGO

JOE al. JOSEPH NSUBUGA

al. MARANZU JOHN CHINEDU
Melalui VONI (Broker & Operator)

NIGER (NEW DELHI)

1 Koper Presiden MATTHEW al. HENRI

1,8 Kg 2 Koper merah-biru /KENNI/CHIKA
Dari Hyderabad Dari Hyderabad
. . . .
DAVINA DIANA ANA al. HENI LALA SARI al. HALIMA

.  .
SARI al. HALIMA -vs- CJ (Nempel)
al. RETA

HAMIDAH al. MARIANA

. Handingover di JB
.
Handingover di JB ?
ANA al. HENI
Handingover di JB
 .
CICILIA al. SELVI DAHLIA
Jkt Sby

Jkt
. . DEWI
.
RATNA al. RERE
. .
DINA al. SELVI Serahkan ke Sby via
(Divine Tour)
. ANANTA
ANA al. HENI DAVINA SLAMET al.
1 Koper 1 Koper TIMOTHIUS
1,2 Kg

. . . 300 Gr 50 Gr 1,45 Kg

MATTHEW = KOUKOU -vs- LINA al. DEWI SINAGA Dusit Hotel Novotel
CHIBEZE al.al. LINDA SENTUL
. .
LIBERTI
GODDY/5444 . JIMMY
. T DAISY & JUZIE
ZALMAN Mr. X ?
Bogor/4536
SHEN CHEN, China
Tangerang/8622 68
PITER/661177
 ANATOMI JARINGAN SINDIKAT
NARKOTIKA

• Peredaran Gelap Narkotika di Indonesia dikendalikan oleh

Jaringan Sindikat Internasional.
• Jaringan Sindikat Internasional menggunakan kurir : WNI –
WN Thailand – WN Philippine (mayoritas perempuan) masuk
ke Indonesia.
• Pengedar Gelap Narkotika di Indonesia mendistribusikan secara
berjenjang sampai ke penyalahguna.
• Pihak lain sebagai penarik uang dari penyalahguna secara
berjenjang menyetor uang ke pengumpul.
• Sindikat pengedar barang tidak berkomunikasi dengan
pengumpul uang (terputus).
MODUS OPERANDI SEL TERPUTUS
 MODUS OPERANDI TRANSAKSI KEUANGAN

1. Menyuruh pihak lain untuk membuka rekening (buku tabungan, ATM, m-

Banking).
2. Kemudian Penyuruh menguasai rekening (buku tabungan, ATM, m-Banking)
untuk digunakan dalam operasional sindikatnya.
3. Pemilik rekening tidak mengetahui asal usul uang masuk dan kadangkala
diminta untuk menarik tunai.
4. Jaringan sindikat Narkoba memanfaatkan Money Changer Illegal di Indonesia
untuk membayar kiriman uang TKI yang berada di luar negeri kepada
keluarganya yang dikirim melalui Money Changer Legal di luar negeri.
5. Praktek Money Laundering jaringan sindikat Narkoba Internasional
menggunakan modus operandi “Hawala Banking System”.
Dengan menggunakan sistem ini maka tidak terlihat adanya pergerakan uang
(transfer) antar negara, sehingga sulit dideteksi aliran uangnya.
 PANGKALAN DATA INTEL

BNN membangun 7
pangkalan data intel yang
terhubung langsung dengan
bandara dan pelabuhan  SAMRAT
untuk memantau aktivitas POLON MANADO
penumpang dari dan ke luar IA NUNUKAN
 TD RUSA
BATAM
negeri dan info/intel tentang CENTE ENTIKO BITUNG
jaringan sindikat narkotika di R NG
daerah kerja.
Lokasinya di Bandara Soeta
Jakarta, Polonia Medan,
Ngurah Rai Bali, ATAMBU
Samratulangi Manado,  BNN
A
CAWANG
Pelabuhan Batam, Tanduk NGURAH
 SOEKARNO
Rusa Bitung RAI
HATTA
 PMJ
 UPAYA PEMBERANTASAN NARKOTIKA DI LAUT

Malaysia
PASAR BEBAS  PERDAGANGAN BEBAS
Singapore
A
N
C
A
M
A Bintan
N Batam

Karimun

 PATROLI LAUT
 PATROLI UDARA  NARKOBA
 MENINGKATKAN EFEK JERA
(DETERRENCE EFFECT)

 Pemiskinan tersangka Narkotika melalui penyitaan

aset
 Penyelidikan dan penyidikan tidak terputus terhadap
tindak pidana Narkotika melalui pengembangan
berbagai kasus dan jaringan Narkotika di Indonesia

 Pemusnahan barang bukti sebelum kasusnya diputus

Pengadilan
 2010

• BNN berhasil mengungkap peredaran gelap Narkotika di dalam Lapas, yaitu

Cipinang (Jakarta) dan Lapas super ketat Nusa Kambangan (Cilacap).

• Dari kedua kasus ini berhasil diungkap peredaran Narkotika di sejumlah kota
di Indonesia yang dikendalikan dari Lapas.
 STRATEGI BNN DALAM MENANGANI MASALAH NARKOBA

• PEREDARAN GELAP NARKOBA ADALAH BISNIS

ILLEGAL
• BERLAKU HUKUM EKONOMI : SUPPLY AND
DEMAND
• SUPPLY KURANG, DEMAND TINGGI, MAKA HARGA
AKAN TINGGI
• SUPPLY TINGGI, DEMAND KURANG, MAKA HARGA
AKAN JATUH
• KONDISI SAAT INI : SUPPY TINGGI, DEMAND TINGGI,
DAN HARGA BAGUS.
 SUPPLY REDUCTION : MELAKUKAN OPERASI PENGUNGKAPAN JARINGAN DAN
MENINDAKNYA. MEMBUAT JARINGAN MISKIN (PEMBERANTASAN).
 DEMAND REDUCTION : SEBANYAK MUNGKIN MEREHABILITASI
PENYALAHGUNA/KORBAN NARKOBA UNTUK DIPULIHKAN (REHABILITASI). JUMLAH
PENYALAHGUNA NARKOBA SEKITAR 3,8 JUTA ORANG (2,2 % JUMLAH PENDUDUK
INDONESIA).
 MEMBUAT IMUN YANG BELUM TERKENA (PENCEGAHAN). 97,8 % YANG BELUM
TERKENA NARKOBA DIUPAYAKAN UNTUK TIDAK TERPENGARUH NARKOBA, BAIK
SEBAGAI PEMAKAI MAUPUN SEBAGAI PENGEDAR.
 PERAN KELUARGA SANGAT PENTING UNTUK MEMBUAT IMUN KELUARGANYA
TERHADAP PENGARUH NARKOBA.
STRATEGI BNN DALAM MENANGANI MASALAH
NARKOBA
DEMAND REDUCTION 1.99%
KOMUNIKASI/ III. REHABILITASI
1. JANGKAU
KAMPANYE 1. DIPERBANYAK FASILITAS YG
TERUS MENERUS 2. SERAHKAN OLEH KEL MAMPU MENAMPUNG
3. DATANG SENDIRI 2. DIPERBANYAK LAHGUN YG
DIREHABILITASI
LAHGUN
(JUMLAHNYA HARUS TERUS MENINGKAT 3. KEMBANGKAN PROGRAM YG
UNTUK NARKOB
KURANGI PERMINTAAN)
A MAMPU PULIHKAN
4. KEMBANGKAN PROGRAM
AFTER CARE AGAR TDK
MASY IMUN RELAPSE

1. PENGERAHAN LINGK DIK

2. PENGERAHAN LINGK KERJA
IV.
3. PENGERAHAN DI MASY YG PEMBERANTASAN
RESIKO TINGGI & RENTAN
4. PENGERAHAN DI LING KEL
MASY
II.
SEHAT 1. PETAKAN JAR
PEMBERDAYAAN
98,01 % MASYARAKAT
JARINGAN 2. INTERDIKSI
3. OPS TERPADU/
TOLAK NARKOBA SINDIKAT MANDIRI
NARKOBA
DEMAND 4. WAS PREKUSOR

REDUCTION 1.
2.
MASY MILIKI PENGETAHUAN
MASY PAHAM
SUPPLY
I. PENCEGAHAN 3.
4.
MASY SADAR
MASY UBAH SIKAP TOLAK NARKOBA
REDUCTION
Terima
Kasih