Anda di halaman 1dari 48

STRATEGI BNN

DALAM PERANG
MELAWAN NARKOBA
wujudkan

INDONESIA
Bersih Narkoba

Badan Narkotika Nasional Prov. Sumbar


SITUASI NASIONAL YANG
DIHADAPI

FAKTOR PENDORONG KONDISI GEOGRAPI & DEMOGRAFI MODUS OPERANDI


 BISNIS YANG SANGAT  MELALUI PELABUHAN KECIL DGN
a. GEOGRAFI:
MENGUNTUNGKAN terletak antara dua buah benua KAPAL LAUT;
 LEMAHNYA PENGAWASAN dengan 17,508 pulau dan panjang  TELAN DALAM PERUT &
DI WILAYAH LAUT, UDARA, garis pantai sepanjang 85,000 km. DIMASUKAN ANUS;
 DISAMARKAN DALAM
DAN PERBATASAN b. DEMOGRAFI : KOPER/TRAVEL BAG;
 JARINGAN SINDIKAT Jumlah penduduk kurang lebih  DISAMARKAN DALAM KEMASAN
NARKOBA MUDAH 230 juta (40% penduduk muda) MAKANAN;
dan terdiri dari banyak suku  MELALUI JASA PENGIRIMAN
MEREKRUT KURIR bangsa. PAKET, DLL;
Pola Perdagangan
Narkotika Internasional
Perbandingan Harga Jual Shabu
Indonesi
di
Inggris,
(dalam Rupiah)
aTurki,
Belanda
Timur Tengah (Qatar, Tiongkok
UEA, Iran, Suriah)
Golden Triangle
(Thailand,
20.000 50.000 1,5 juta
Golden Crescent
India
Vietnam,Kamboja) per gram per gram per gram
(Afghanistan, Pakistan)

Malaysia
Tiongkok Iran Indonesia

Struktur pasar perdagangan narkotika di


Amerika
Indonesia menarik Jaringan sindikat
Golden Peacock Narkotika internasional untuk masuk ke
Indonesia
PERMASALAHAN PELAKSANAAN P4GN
Meningkatnya Narkoba Jenis Baru NPS (New Psychoactive
Substance) sampai tahun 2016 terdapat 600 jenis NPS di Dunia
dan semakin bertambah, saat ini 71 diantaranya dijual di
Indonesia.

Banyaknya jalur masuk penyelundupan


Narkotika yang belum diketahui di Indonesia
yang terdiri dari 17 Ribu Pulau dan jumlah
populasi mencapai 250 juta jiwa menjadikan
Indonesia sasaran Narkoba.
Meningkatnya jumlah jaringan Narkotika
Internasional yang mengincar wilayah Asia
Tenggara terutama Indonesia untuk menjadi
pasar peredaran gelap Narkotika

Meningkatnya jumlah pengguna Narkotika dari


tahun ke tahun. Sampai dengan saat ini angka
prevalensi pengguna mencapai 3.376.115 jiwa
dalam usia produktif
Kurang baiknya Stigma masyarakat terhadap mantan pecandu,
sehingga seseorang yang sudah sembuh dari ketergantungan
mengalami kesulitan dalam proses re-integrase sosial dengan
masyarakat. Sehingga cendrung untuk kembali bergabung
dengan komunitas pecandu

Adanya penyalahgunaan wewenang oleh oknum aparat


pemerintahan dalam penanganan kasus Narkoba,
sehingga diperlukan nilai Akuntabilitas dan Integritas dari
seluruh apparat penegak hukum dalam mengatasi
permasalahan Narkoba
Kurangnya Sumber Daya Manusia yang memiliki
kualitas dan mutu dalam melaksanakan tugas sebagai
tenaga ahli dan terampil guna menunjang tugas pokok
BNN.

Masih belum cukupnya sarana dan prasarana yang


tersedia dalam menunjang kegiatan pencegahan,
pemberantasan dan rehabilitasi yang menunjang
pelaksanaan tugas dapat berjalan lebih optimal.
Pasal 70
BNN mempunyai tugas:

MANDAT
a.menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
UU 35/2009 b.mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap
PERMASALAH
AN
Narkotika dan Prekursor Narkotika;
NARKOBA
c.berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Negara Republik
Pasal 64 Indonesia dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan
dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
Dalam rangka pencegahan
d.meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan
dan pemberantasan rehabilitasi sosial pecandu Narkotika, baik yang diselenggarakan
penyalahgunaan dan oleh pemerintah maupun masyarakat;
peredaran gelap Narkotika
e.memberdayakan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan
dan Prekursor Narkotika, dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
dengan Undang-Undang ini
f.memantau, mengarahkan, dan meningkatkan kegiatan masyarakat
dibentuk Badan Narkotika dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika
Nasional, yang selanjutnya dan Prekursor Narkotika;
disingkat BNN PENYALAHGUNAAN PEREDARAN GELAP
g.melakukan kerja sama bilateral dan multilateral, baik regional
maupun internasional, guna mencegah dan memberantas peredaran
NARKOBA NARKOBA
gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
h.mengembangkan laboratorium Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
i.melaksanakan administrasi penyelidikan dan penyidikan terhadap
perkara penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika; dan
PENCEGAHAN
j.membuat laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan
wewenang. PEMBERANTA
SAN
A TE GI PENCEGAHAN
STR N AN Membangun kemampuan dan daya
N G A
PENA L A HAN
tahan masyarakat dari pengaruh buruk

MAS A penyalahgunaan
REHABILITASI
P ER BA
dan peredaran gelap narkoba
RK O
NA Memulihkan
pecandu
narkoba dari
penyakit
ketergantungan
kecanduan
narkoba supaya
PULIH,
PEMBERANTASAN
PRODUKTIF,
Mengungkap dan menindak
BERFUNGSI
sindikat narkoba dengan
menghukum berat dan menyita
SOSIAL
aset hasil kejahatan narkoba
DAMPAK
PENYALAHGUNAA
N NARKOTIKA !!!!
3 JENIS NARKOBA YANG
PALING BANYAK
DISALAHGUNAKAN :
GANJA, SHABU, EKSTASI
GANJA
EFEK YG DITIMBULKAN :
 BERHALUSINASI
 RASA GEMBIRA BERLEBIHAN, MERASA
CURIGA
 BERKURANGNYA KEMAMPUAN
KOORDINASI,
 PERTIMBANGAN, DAN DAYA INGAT
 DEPRESI, KEBINGUNGAN
 RADANG PARU-PARU, IRITASI,
PEMBENGKAKAN
 SALURAN NAFAS
 DAPAT TERSERANG KANKER
 MENURUNNYA KEMAMPUAN BERPIKIR,
 MEMBACA, BERBICARA, BERHITUNG &
BERGAUL
 MENURUNNYA KADAR HORMON
PERTUMBUHAN, DLL
EFEK YG DITIMBULKAN :
JANTUNG BERDEBAR-DEBAR
SUHU BADAN NAIK
TIDAK BISA TIDUR SHG WAJAH TERLIHAT
PUCAT SHABU
TIMBUL EUFORIA YG TINGGI HINGGA
BERHALUSINASI
NAFSU MAKAN HILANG
GIGI MENJADI RAPUH KRN KEKURANGAN
KALIUM
DEPRESI BERKEPANJANGAN

SHABU
EFEK YG DITIMBULKAN :
MENYEBABKAN RASA HAUS YG SGT
BERLEBIHAN
DIARE, MUAL, MUNTAH
MENJADI HIPERAKTIF
SAKIT KEPALA, PUSING
GEMETAR TAK TERKONTROL
DENYUT NADI YANG SANGAT CEPAT
HILANGNYA NAFSU MAKAN, DLL

EKSTASI
INHALANT

 Diare, sakit kepala


 Hidung berdarah dan perih sekitar
mulut & hidung
 Gelisah, disorientasi, distorsi, tak sadar
 Mudah Marah
 Gemetar, Lelah
 Hilang berat badan
 Kerusakan otak dan organ penting lain
 Iritabel dan depresi
 Kejang dan koma
PASAL-PASAL DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TH 2009 TENTANG
NARKOTIKA
DAN SANGSI HUKUM
• Pasal 111
 Setiap orang tanpa hak atau melawan hukum menanam memiliki menyimpan memelihara, menguasai
narkotika golongan I dalam bentuk tanaman ancaman hukuman 4 s/d 12 th penjara denda Rp 800.000.000 s/d
8.000.000.000
 Menanam, memiliki, menguasai, memelihara, menyediakan narkotika golongan I dlm bentuk tanaman
beratnya melebihi 1kg atau 5 batang pohon ancaman hukuman paling singkat 5th paling lama 20th

• Pasal 112
 Setiap orang tanpa hak atau melawan hukum memiliki menyimpan, menguasai, menyediakan, narkotika
golongan I bukan tanaman ancaman hukuman 4th s/d 12th denda 800.000.000 s/d 8.000.000.000
 Memiliki, menyimpan, menguasai, menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman beratnya melebihi 5 gr
ancaman hukuman seumur hidup paling singkat 5th paling lama 20th .

• Pasal 113
 Setiap org tanpa hak atau melawan hukum memprodusi, meng eksim menyalurkan narkotika golongan I
ancaman 5th sd 15th denda paling sedikit Rp 1.000.000.000 s/d 10.000.000.000
 Memproduksi mengeksim, menyalurkan narkotika golongan I dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 kg,
melebihi 5 batang pohon, bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 gr ancaman pidana mati, seumur hidup
paling singkat 5th paling lama 20th
Pasal 114
 Setiap orang tanpa hak atau melawan hukum menjual, membeli, menerima, menjadi perantara jual beli,
menukar, menyerahkan narkotika gol I ancaman hukuman seumur hidup penjara paling singkat 5th s/d 20th
denda Rp 1.000.000.000 s/d 10.000.000.000
 Menawarkan untuk di jual, menjual, membeli, menjadi perantara jual beli, menukar menyerahkan
menerimanarkotika gol I dalam bentuk tanaman berat melebihi 1 kg atau 5 batang pohon dan bentuk bukan
tanaman beratnya 5 gr ancaman hukuman pidana mati, seumur hidup penjara paling singkat 6th s/d 20th di
tambah 1/3.

Pasal 115
 Membawa, mengirim, mengankut, mentransito narkotika gol I ancaman hukuman 4th s/d 12th denda
800.000.000 s/d 8.000.000.000
 Membawa, mengirim, mentransito narkotika gol I dalam bentuk tanaman melebihi 1 kg, 5 batang pohon
melebihi 5 gr (bukan tanaman) ancaman hukuman 5th a/s 20th penjara

Pasal 116
 Mengunakan narkotika Gol I terhadap org lain ancaman hukuman 5th s/d 15th denda Rp 1.000.000.000 s/d
10.000.000.000
 Jika mengakibatkan orang lain mati/cacat permen ancaman hukuman pidana mati, penjara seumur hidup
atau paling singkat 5th s/d 20th
Pasal 117
 Memiliki, menyimpan, menguasai narkotika gol II ancaman hukuman paling singkat 3th s/d 10th denda
600.000.000 s/d 5.000.000.000
 Memiliki, menyimpan, menguasai, menyediakan narkotika Gol II melebihi 5 gr ancaman hukuman 5th s/d
15th di tambah 1/3

Pasal 118
 Memproduksi, mengeksim, menyalurkan narkotika gol II ancaman hukuman 4th s/d 12th denda rp
800.000.000 s/d 8.000.000.000
 Melebihi 5 gr ancaman hukuman pidana mati, seumur hidup atau 5th s/d 20th

Pasal 119
 Menawarkan untuk di jual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara jual beli, menukar,
menyerahkan narkotika gol II ancaman hukuman 4th s/d 12th denda 800 jt s/d 8 m
 Melebihi 5 gr ancaman hukuman pidana mati, seumur hidup atau 5th s/d 20th penjara
Pasal 120
 Membawa, mengangkut, mengirim narkotika gol II ancaman hukuman 3th s/d 10 th denda 600 jt s/d 5m
 Melebihi 5 gr ancaman hukuman 5th s/d 15th ditambah 1/3

Pasal 121
 Memberikan narkotika gol Ii thd org lai ancaman 4 th s/d 12th denda 4 jt s/d 8m
 Mengakibatkan orang lain mati, cacat permanen ancaman hukuman 5 th s/d 20th ditambah 1/3

Pasal 122
 Memiliki, menyimpan menguasai, menyediakan narkotika gol III ancaman hukuman 2 th s/d 7th denda 400 jt s/d 3 m
 Melebihi 5 gr ancaman hukuman 3th s/d 10th penjara di tambah 1/3

Pasal 127
ayat 1
a) Mengunakan untuk dirinya sendiri narkotika gol I ancaman hukuman 4 th
b) Mengunakan untuk dirinya sendiri narkotika gol II ancaman hukuman 2 th
c) Mengunakan untuk dirinya sendiri narkotika gol III ancaman hukuman 1 th
ayat 2
a) Hakim dlm memutuskan perkara wajib memperhatikan ketentuan pasal 54, 55 dan 103
ayat 3
a) Penyalahbuna dapat di buktikan sebagai korban penyalahgunaan narkotik dan wajib menjalani rehabilitasi medis dan sosial
Pasal 127
ayat 1
a) Mengunakan untuk dirinya sendiri narkotika gol I ancaman hukuman 4th
b) Mengunakan untuk dirinya sendiri narkotika gol II ancaman hukuman 2th
c) Mengunakan untuk dirinya sendiri narkotika gol III ancaman hukuman 1th
ayat 2
a) Hakim dlm memutuskan perkara wajib memperhatikan ketentuan pasal 54, 55 dan 103
ayat 3
a) Penyalahbuna dapat di buktikan sebagai korban penyalahgunaan narkotik dan wajib menjalani rehabilitasi medis
dan sosial

Pasal 54
• Pecandu, Korban Penyalahgunaan wajib rehab
Pasal 55
• Orang Tua / Wali Pecandu anak di bawah umur dan
Pecandu / Keluarga cukup umur Wajib Lapor;
PENANGANAN PENYALAH GUNA AN
NARKOTIKA

PENYALAH
GUNA
NARKOTIKA VOLUNTAR
PENYALAH GUNAAN
NARKOTIKA
COMPULSOR
Y Y
• LAPOR DIRI KE • DITANGKAP PETUGAS
• IPWL
DIASSESMEN SEBAGAI • DIASSESMEN TAT
PECANDU (TIMTERPADU)

• DIREHABILITASI • DIREKOMENDASI
SECARAGRATIS REHABILITASI
• TIDAK DITUNTUT PIDANA • DITUNTUT PASAL
REHABILITASI
2 X DALAM DITETAPKAN/DIPUTUSKAN
MASAPERAWATAN
TIDAK DITUNTUT PIDANA UNTUK MENJALANI HUKUMAN
REHABILITASI

“KEBIJAKAN HUKUM PENANGANAN PENYALAH GUNA NARKOBA


PROGRAM PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN
DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA (P4GN)
REGULASI:

1.UU NO.35 TH. 2009 TTG NARKOTIKA


2.SE MENPAN NO. 50 TTG PELAKSANAAN P4GN DI LINGKUNGAN INSTANSI
PEMERINTAH;
3.INPRES NO. 2 TH. 2020 TTG RENCANA AKSI NASIONAL P4GN;
4.PERMENDAGRI NOMOR 12 TH 2019 TTG FASILITASI PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN
PREKURSOR NARKOTIKA;
5.SE MENDAGRI NO 354/5575/SJ TTG OPTIMALISASI PEASANAAN P4GN DI DAERAH
6.PERDA NO. 9 TH. 2018 TTG FASILITASI PENYALAHGUNAAN NAPZA.
Tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika
Tahun 2020-2024
GUBERNUR TK. PROPINSI

BUPATI / WALIKOTA DI DAERAHNYA

DI KECAMATAN OLEH CAMAT

DI KELURAHAN / DESA / NAGARI OLEH


LURAH / KEPALA DESA / WALI NAGARI
PROGRAM UTAMA 1. SUSUN PERDA P4GN
2. SOSIALISASI
3. PELAKSANAAN DETEKSI DINI
4. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
5. PEMETAAN WILAYAH RAWAN
6. PENINGKATAN KAPASITAS PELAYANAN REHAB
MEDIS dan SOSIAL
7. PENINGKATAN DINAS TERKAIT DAN PIHAK LAIN
8. DALAM KEGIATAN VOKASIONAL
9. PENYEDIAAN DATA DAN INFORNASI P4GN
(PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP
NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA)
PERDA MEMUAT
MACAM GIAT
SOSIALISASI
PELAKSANAAN
DETEKSI DINI TEST URINE KPD PENYELENGGARA
PEMERINTAH DAERAH

DALAM PELAKSANAANNYA MELIBATKAN


SATGAS ANTI NARKOBA DI LINGKUNGANNYA

B1. KERJASAMA KEMITRAAN


Ormas, Lembaga Kemasyarakatan, Swasta,
PT, Sekolah, Sukar.elawan.
B2. Pengembangan Potensi Msy kawasan
Rawan

B3. Melibatkan Forum Umat Beragama, Tokoh


Msy dan IPWL yg berbasis masyarakat.
PENINGKATAN LAYANAN
REHAB MEDIS
TIM TERPADU
SK BUPATI/WALIKOTA
TUGAS
TIM TERPADU
TIM TERPADU
SK BUPATI/WALIKOTA
TUGAS
TIM TERPADU
LAPORAN

GUBERNUR CAMAT
LAPORAN REN AKSI LAPORAN REN AKSI
PROVINSI KEPADA KECAMATAN KEPADA
MENDAGRI BUPATI/WALIKOTA
MELALUI KESBANGPOL

LURAH/KEPALA DESA/
BUPATI/WALIKOTA WALI NAGARI
LAPORAN REN AKSI LAPORAN REN AKSI
KABUPATEN/KOTA KELURAHAN/DESA/NAGAR
KEPADA GUBERNUR I KPD BUPATI/WALIKOTA
MELALUI CAMAT

SECARA DARING KE SIP4GN&PN


PENDANAAN
PROPINSI KABUPATEN / KOTA
SUMBER APBD
SUMBER APBD PROPINSI KABUPATEN/KOTA &
& SUMBER LAIN YG SYAH SUMBER LAIN YG SYAH

KECAMATAN & KELURAHAN


DESA / NAGARI
ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DESA SESUAI
DG KETENTUAN
DIPA KECAMATAN &
PERUNDANG UNDANGAN
KELURAHAN
YANG HARUS DILAKUKAN

MEWUJUDKAN
KOMITMEN KESADARAN DETEKSI
LINGKUNGAN
DIRI / PEDULI DINI BERSIH NARKOBA

1. BERPERAN AKTIF
MELAKUKAN PENCEGAHAN

2. BERANI MELAPORKAN
ADANYA
PENYALAHGUNAAN
NARKOBA

3. MEMBERIKAN
PENJANGKAUAN
JANGAN LUPA FOLLOW
AKUN MEDIA SOSIAL BNNP SUMBAR

@bnnprovsumbar Humas BNNP SUMBAR @infobnn_prov_sumbar 0811 668 2009 sumbar.bnn.go.id

SCAN HERE

Anda mungkin juga menyukai