Anda di halaman 1dari 3

*Latar Belakang Menurut Badan Narkotika Nasional tahun 2018, penyalahgunaan narkoba merupa-

kan masalah global yang merambah disetiap pelosok Indonesia, baik secara
geografis maupun demografis.

Masalah narkoba sangat sulit untuk ditangani dan sebagaimana dibuktikan

Baru-baru ini, peredaran dan penggunaan obat-obatan terlarang, seperti metamfetamin


dan segala macam jenisnya semakin memburuk.

Penjualan dan penyalahgunaan narkoba semakin tidak terkendali dan memburuk dengan
* Sejarah
cepat, masalah penyalahgunaan zat sangat kompleks, baik dari segi penyebab maupun pen-
gobatannya. Karena pasalnya, penyalahgunaan zat disebabkan oleh banyak faktor yang
berinteraksi satu sama lain. Faktor-faktor tersebut antara lain, namun tidak terbatas pada,
faktor ekonomi, kemudahan akses terhadap narkoba, faktor keluarga dan sosial, faktor
kepribadian, dan faktor fisik dari mereka yang menyalahgunakannya. Sejarah narkoba di Indonesia:
• Pada tahun 2000 SM, dikenal sebuah tanaman bernama papavor somniveritum
Oleh karena itu, pemerintah sangat mengamanatkan kepada seluruh instansi dari atau yang di sebut candu.
tingkat nasional hingga tingkat kecamatan di seluruh Indonesia untuk mencegah
• Pada tahun 330 SM, Alexander the great mulai mengenalkan candu di India dan
dan memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Persia, pada saat itu candu digunakan untuk jamuan makan dan saat santai.
1.2 Rumusan Masalah • Pada periode Masa Kolonial Belanda, Indonesia mengenal penggunaan
• Bagaimana penerapan Urban Akupunktur dalam pencegahan narkoba? obat-obatan jenis opium. Orang-orang China menggunakan candu dengan menggunakan
• Penerapan desain seperti apa yang dapat mencegah penyalahgunaan pipa panjang.
narkoba?
• Fasilitas ruang seperti apa yang dapat mencegah penyalahgunaan narko- • Padatahun 1940-an masa penjajahan Jepang, Pemerintah Jepang mulai mela-
rang penggunaan candu.
ba?
Tujuan
Tujuan dari proyek ini adalah menciptakan sebuah ruang preventif yang dapat di-
kunjungi oleh setiap orang untuk mencegah masyarakat menyalahgunakan narko- • Setelah Indonesia Merdeka, Indonesia membuat Undangan-Undang baru tentang
ba. Proyek ini juga betujuan untuk mengubah prespektif masyarakat dalam me- narkoba. Undang-undang tersebut mengatur tentang produksi, penggunaan, dan distribusi
obat-obatan berbahaya. Wewenang tersebut diberikan kepada Menteri Kesehatan untuk
mandang mantan pengguna narkoba. mengatur undang-undang tersebut.
Manfaat • Pada tahun 1970, penyalahgunaan narkoba semakin meningkat dan menjadi
Manfaat dari proyek ini adalah menjadi ruang preventif untuk memberikan in- masalah global. Penyalahgunaan narkoba ini di sebabkan oleh anak-anak muda di Ameri-
formasi tentang bahaya narkoba, efek dari penggunaan narkoba dan membuka wa- ka Serikat, kemudian mulai berpengaruh ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
wasan masyarakat untuk mencegah narkoba, sehingga dapat mengurangi kejaha- • Pada Tahun 1971, Presiden RI mengeluarkan instruksi No. 6 tahun 1971 dengan
tan penyalahgunaan narkoba. Manfaat dari proyek ini juga dapat dijadikan sebagai membentuk badan koordinasi bernama BAKOLAK INPRES 6/71, Badan ini menanggulangi
studi preseden untuk mahasiswa arsitektur atau publik yang ingin mendalami ten- setiap bentuk yang mengancam keamanan negara, seperti narkotika, penyelundupan, pe-
malsuan uang, kenakalan remaja, dan pengawasan terhadap orang asing.
tang proyek ruang preventif penyalahgunaan narkoba ini. • Pada tahun selanjutnya, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-undang.
Undang-undang tersebut mengatur penyelundupan gelap. Selain itu, undang-undang terse-
but juga menyebutkan peran khusus dokter serta rumah sakit sesuai dengan petunjuk
menteri kesehatan.

DIPERIKSA & DISAHKAN


JUDUL PROYEK: RUANG PREVENTIF PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KOTA BAMBU SELATAN - JAKARTA BARAT PENGELOLA

NAMA MAHASISWA : Jenny Aprillia Coananda NOMOR MAHASISWA: 315170182

DOSEN MATA KULIAH : Nina Carina, S.T., M.T. GAMBAR:


DOSEN FASILITATOR : Dr. Alvin Hadiwono, S.T., M.Ars.

GSPublisherVersion 0.0.100.71
STUPA 8.34 PROGRAM STUDI SARJANA ARSITEKTUR - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA NO. LEMBAR:
RUANG TERBUKA HIJAU
Dapat terlihat bahwa kurangnya area
Menurut data dari Badan Pusat Statistik Provinsi hijau di Kota Bambu Selatan dan lebih

Makro DKI Jakarta, Jakarta Barat merupakan daerah didominasi rumah warga Kampung
Boncos, Palmerah yang padat.

TRANSPORTASI
Menurut data yang dihimpun Prime Time News
Metro TV, titik-titik rawan tersebar di seluruh
wilayah Jakarta berada di Kampung Boncos, Kota KOTA BAMBU SELATAN, KEC.
PALMERAH

Populasi (2020)

• Total : 33.438 jiwa


• Kepadatan : 5.534 jiwa/km2
Akses untuk menuju Kota Bambu Selatan
Kode pos : 11480 tersedia melalui transportasi pribadi dan
Kode Kemendagri : 31.73.07.1006 transportasi umum (seperti: angkutan
umum dan bus feeder transjakarta)
Jumlah RT : 83
Jumlah RW : 9
Jumlah KK : 7.838 JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR
Kota Bambu Selatan adalah
kelurahan yang terletak di Ke-
Dari tahun 2000 narkoba mulai masuk ke Kam- camatan Palmerah, Jakarta
pung Boncos. Awalnya hanya narkoba jenis ganja Barat, Daerah Khusus Ibukota
yang dijual belikan di wilayah tersebut. Penjualan
juga dilakukan sembunyi-sembunyi. Hingga pada
tahun 2002 mulai populer di Indonesia, Kampung
Boncos berubah menjadi lokasi pasar gelap pere-
daran narkoba.
Meso

- PADA SISI BARAT

Lebih diperuntukkan untuk zona kesehatan dan perkantoran DATA PEKERJAAN PENDUDUK KOTA BAMBU SELATAN

- PADA SISI UTARA Pemulung


Pengrajin ker-
Lebih diperuntukkan untuk hunian masyarakat, sub zona rumah sedang ajinan
Pedagang
- PADA SISI TIMUR Pekerja biasa
Dan lain-lain
Lebih diperuntukan untuk zona pemerintahan, sekolah dan zona perkantoran

- PADA SISI SELATAN

Lebih diperuntukan untuk zona campuran dengan KB minimal 4 dan untuk zona perkantoran.
Sub Zona Rumah Sedang
Sebagian besar masih berupa lahan kosong. DIPERIKSA & DISAHKAN
JUDUL PROYEK: RUANG PREVENTIF PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KOTA BAMBU SELATAN - JAKARTA BARAT PENGELOLA
Sub Zona Pemerintahan
dan Kesehatan
NAMA MAHASISWA : Jenny Aprillia Coananda NOMOR MAHASISWA: 315170182
Sub Zona Perkantoran
Sub Zona Campuran DOSEN MATA KULIAH : Nina Carina, S.T., M.T. GAMBAR:
DOSEN FASILITATOR : Dr. Alvin Hadiwono, S.T., M.Ars.

GSPublisherVersion 0.0.100.71
STUPA 8.34 PROGRAM STUDI SARJANA ARSITEKTUR - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA NO. LEMBAR:
Jalan Jati Baru Raya, No.2, RW.3,

Mikro Kota Bambu Selatan, Kec. Palmerah,


Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 11420

Luas : 4.140 M2
KDB : 60
KLB : 1,2
KB : 2
KTB : -

Matahari
dan view dari view dari
angin enterance dalam tapak luar tapak

Analisis
ISU SEKITAR TAPAK
• Kurangnya ruang bermain untuk anak-anak
• Tidak ada ruang komunal yang memadai di
sekitar Kota Bambu Selatan.
• Tidak ada pencegahan yang dilakukan warga
terhadap penyalahgunaan narkoba, sehingga pengguna
narkoba bebas untuk memakai narkoba dan tidak ada
larangan warga untuk anak-anak supaya menjauhi
lingkungan tersebut.
• Fasilitas yang kurang baik untuk pejalan
kaki untuk menyebrang saluran air
• Sirkulasi yang tidak beraturan dan memba-
hayakan untuk pejalan kaki terutama untuk
Respon
anak-anak

DIPERIKSA & DISAHKAN


JUDUL PROYEK: RUANG PREVENTIF PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KOTA BAMBU SELATAN - JAKARTA BARAT PENGELOLA

NAMA MAHASISWA : Jenny Aprillia Coananda NOMOR MAHASISWA: 315170182

DOSEN MATA KULIAH : Nina Carina, S.T., M.T. GAMBAR:


DOSEN FASILITATOR : Dr. Alvin Hadiwono, S.T., M.Ars.

GSPublisherVersion 0.0.100.71
STUPA 8.34 PROGRAM STUDI SARJANA ARSITEKTUR - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TARUMANAGARA NO. LEMBAR:

Anda mungkin juga menyukai