Anda di halaman 1dari 13

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KEPULAUAN RIAU


DIREKTORAT RESERSE NARKOBA

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN OPERASI KEPOLISIAN TERPUSAT


”BERSINAR SELIGI 2016”
DI WILAYAH HUKUM POLDA KEPRI

I. PENDAHULUAN

1. Umum
a. berikutnya seperti kokain, ganja, meskalin, psilosibin dan seterusnya. Kemudian
dibuatlah bahan-bahan semi sintetis dan sintetis dari padanya. Fungsi atau
kegunaannya terus saja berkembang dan bervariasi sesuai penemuan khasiat
alami, penebaran dan percobaan atau campuran sesuai kebutuhan seperti
pengobatan, pengawetan dan ritus-ritus kepercayaan. Bahan ini bersifat psiko
aktif yang menyebabkan perubahan perilaku, kesadaran, pikiran dan perasaan
pengguna;

b. Letak Geografis Wilayah Hukum Polda Kepri yang berbatasan langsung dengan
negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Vietnam serta beberapa
negara lainnya mengakibatkan pesatnya arus keluar masuk pendatang dan
barang yang berasal dari dalam dan luar negeri, kondisi tersebut mengandung
kerawanan yang disebabkan sering dimanfaatkan sebagai jalur masuk narkoba
dan obat-obat terlarang;

c. Masyarakat Provinsi Kepri sudah merasakan pengaruh dan akibat buruknya


secara nyata bahkan dalam tingkat ancaman berbahaya terhadap kepentingan
dan kesejahteraan umum. Kondisi ini diperburuk dengan suatu keadaan dimana
Indonesia diduga sudah menjadi wilayah produsen maupun tujuan peredaran
gelap Narkoba, hal ini dapat dilihat dengan banyak terungkapnya kasus
penyelundupan Narkoba, hal ini menandakan bahwa Provinsi Kepri tidak lagi
menjadi salah satu tempat transit peredaran Narkoba, akan tetapi sudah
menjadi salah satu daerah tujuan dan produsen Narkoba. Narkoba bahkan
sudah memasuki lingkungan keluarga yang terhormat dan harmonis, sekolah-
sekolah serta lingkungan masyarakat tradisional pun berhasil disusupi sehingga
para orang tua sangat mengkhawatirkan pergaulan anak-anaknya;

d. Peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang terjadi di beberapa daerah di


Provinsi Kepri, selain karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi juga
masih adanya kebiasaan masyarakat tertentu yang cenderung selalu
mengkonsumsi narkoba. Hal tersebut merupakan salah satu pengaruh arus
globalisasi sehingga kebiasaan dalam mengkonsumsi narkoba dan minuman
keras telah menjadi trend terutama dikalangan generasi muda yang dapat
mengakibatkan timbulnya tindak kejahatan lain;

/f.pada akhir…
2

e. Banyaknya pengangguran mengakibatkan beberapa kelompok masyarakat


memilih jalan pintas untuk berbisnis pada narkoba, dikarenakan bisnis narkoba
menjanjikan keuntungan yang besar.

f. Pada akhir Februari 2016, Presiden RI mengeluarkan 6 (enam) perintah dalam


pemberantasan Narkoba yaitu:

1) Kementerian dan Lembaga (BNN, Polri, Kementerian Hukum dan HAM,


Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, TNI, Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai, Direktorat Imigrasi) agar menghilangkan ego sektoral, bergerak
bersama-sama, sinergi dan keroyok rame-rame dalam upaya
pemberantasan Narkoba;
2) pemerintah menyatakan perang terhadap bandar dan jaringan Narkoba
dengan penanganan hukum terhadap pelaku Narkoba harus lebih keras dan
tegas;
3) menutup celah penyelundupan Narkoba karena Narkoba sudah masuk
kemana-mana;
4) Gencarkan kampanye kreatif bahaya Narkoba;
5) tingkatkan pengawasan yang ketat terhadap Lapas agar tidak dijadikan
pusat penyebaran dan peredaran Narkoba;
6) rehabilitasi penyalahguna dan pecandu narkoba;

2. Dasar

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab


Undang-Undang Hukum Acara Pidana;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika;
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
f. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2011
tanggal 26 Juli 2011 tentang Manajemen Operasional Kepolisian;
g. Rencana Kerja Biro Operasi Polda Kepri T.A. 2016;
h. Rencana Operasi Bersinar 2016 Mabes Polri Nomor : R / Renops / 429 / III /
2016 tanggal 14 Maret 2016 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Penyalahgunaan Narkoba;
i. Surat Perintah Kapolda Kepri Nomor : Sprin / 445 / III / 2016 tanggal 18 Maret
2016 perihal ditunjuk untuk melaksanakan Operasi Kepolisian Terpusat dengan
sandi “BERSINAR SELIGI – 2016” di wilayah Kepulauan Riau.
j. Kirsus Intelkam Polda Kepulauan Riau Nomor : R / Kirsus - 3 / III / 2016 /
Ditintelkam tanggal 8 Maret 2016 tentang Operasi Kepolisian Terpusat Bersinar
Seligi – 2016.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud
Laporan ini dibuat dengan maksud sebagai laporan pertanggung
jawaban dalam melaksanakan tugas Operasi Terpusat Bersinar Seligi – 2016
yang dilaksanakan di wilayah hukum Polda Kepulauan Riau.

/a. Tujuan....
3

a. Tujuan
Untuk memberikan laporan dan gambaran kepada pimpinan tentang
hasil pelaksanaan tugas Operasi Terpusat Bersinar Seligi – 2016 yang
dilaksanakan di wilayah hukum Polda Kepulauan Riau.

4. RUANG LINGKUP
I.PENDAHULUAN
II.PELAKSANAAN
III.HASIL YANG DICAPAI
IV.PENUTUP

II. PELAKSANAAN

1. Tugas Pokok
Polda Kepulauan Riau beserta seluruh jajaran dan perkuatannya dengan
didukung BNNP Kepri, TNI, Bea Cukai, Imigrasi dan Kementerian/Lembaga terkait
menyelenggarakan Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi ”Bersinar Seligi –
2016” selama 30 (tiga puluh) hari dengan mengedepankan kegiatan penegakan
hukum yang didukung kegiatan Intelijen, kampanye dan rehabilitasi dalam rangka
Pemberantasan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba di wilayah Provinsi
Kepulauan Riau guna mewujudkan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif
serta bebas Narkoba.

2. Konsep Operasi
Operasi Kepolisian Terpusat “BERSINAR SELIGI - 2016 adalah bersifat
tertutup dalam bentuk Operasi penegakan hukum yang dilaksanakan dengan
mengedepankan fungsi Ditresnarkoba Polda Kepri dengan didukung fungsi
Operasional Kepolisian, BNNP Kepri, TNI, Bea Cukai, Imigrasi dan
Kementerian/Lembaga terkait yang dilaksanakan secara profesional, bermoral dan
humanis.

3. Tujuan, Sasaran dan Target Operasi

a. Tujuan Operasi
1) Terciptanya kondisi masyarakat yang aman dan terkendali;
2) Menjadikan wilayah Kepri bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba.
b. Sasaran Operasi
1) Orang
a) Para pemakai, penjual, pengedar dan distributor narkoba;
b) Petugas atau aparat yang membekingi para pelaku, bandar, penyalur /
kurir, pengedar / penjual dan pengguna narkoba.
2) Barang / Benda
a) Narkoba;
b) Alat, bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan narkoba;
c) Alat angkut yang digunakan untuk pendistribusia narkoba.

/3) Lokasi....
4

3) Lokasi / tempat
a) Perumahan, pertokoan, pasar, tempat hiburan serta tempat-tempat
keramaian lainnya yang digunakan sebagai tempat transaksi,
penyimpanan dan penyalahgunaan narkoba;
b) Pelabuhan internasional, pelabuhan rakyat dan bandara.
c. Target Operasi
Polda Kepri menentukan Target Operasi baik orang maupun tempat sebagai
indikator keberhasilan operasi Antik Seligi – 2016, sebagai berikut :

1) Orang
a) Polda Kepri sebanyak 3 (tiga) orang;
b) Polresta Barelang sebanyak 4 (empat) orang;
c) Polres Tg. Pinang sebanyak 4 (empat) orang;
d) Polres Karimun sebanyak 2 (dua) orang;
e) Polres Bintan sebanyak 2 (dua) orang;
f) Polres Lingga sebanyak 1 (satu) orang;
g) Polres Natuna sebanyak 2 (dua) orang.
2) Tempat
a) Hotel : 7 lokasi
b) Pelabuhan : 8 lokasi
c) Pemukiman : 5 lokasi
d) Lapas : 1 lokasi

4. Cara Bertindak

a. melaksanakan kegiatan Intelijen di seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Riau


meliputi penyelidikan, pengamanan dan penggalangan dengan langkah-
langkah deteksi dini, identifikasi, pemetaan serta penilaian dalam rangka
memperoleh gambaran tentang pelaku dan anatomi jaringan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba Internasional / Nasional /
Lokal, daerah / lokasi yang dijadikan sebagai sasaran Operasi serta pintu
masuk penyelundupan Narkoba dari Luar Negeri;

b. melaksanakan kegiatan kampanye perang terhadap Narkoba di seluruh


wilayah Provinsi Kepulauan Riau kepada semua kalangan profesi guna
mendapatkan dukungan dan partisipasi aktif masyarakat dalam memerangi
narkoba serta melakukan kampanye di lingkungan pendidikan Tinggi hingga
Sekolah Dasar (SD) tentang bahaya narkoba bagi kesehatan, mentalitas
dan moralitas para generasi muda serta guna memutus rantai
peredaran/pangsa pasar ke depan;

c. melaksanakan kegiatan penindakan di seluruh wilayah Provinsi Kepulauan


Riau berupa tindakan razia Kepolisian, pengejaran, penggeledahan dan
penangkapan terhadap pelaku penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkoba serta melakukan penyitaan barang bukti dan tindakan-tindakan lain
yang diperlukan.

/d. melaksanakan….
5

d. melaksanakan kegiatan penegakan hukum di seluruh wilayah Provinsi


Kepulauan Riau berupa tindakan pemanggilan, pemeriksaan, penyitaan,
penangkapan, penahanan, penyelesaian dan penyerahan berkas perkara
kepada penuntut umum atas pelaku penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkoba.

e. melaksanakan kerjasama dengan Instansi terkait di wilayah Provinsi


Kepulauan Riau dalam pengungkapan kasus-kasus Narkoba skala
besar/sindikat Internasional:

f. melaksanakan patroli perairan dalam rangka mencegah masuknya Narkoba


dari wilayah laut maupun pemantauan dari udara guna mendeteksi adanya
perkebunan ladang pohon ganja di wilayah Provinsi Kepulauan Riau;

g. melaksanakan rehabilitasi terhadap orang yang terjaring dalam Operasi


sesuai dengan aturan undang-undang, orang tersebut dikategorikan sebagai
pengguna Narkoba yang dikoordinasikan dengan BNNP Kepri, Kementerian
dan Lembaga lainnya;

h. melaksanakan kegiatan pengamanan dan penindakan hukum terhadap


setiap oknum dan pihak - pihak tertentu yang melindungi para pelaku
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba di wilayah Kepri serta
personel Operasi yang melakukan penyimpangan, pelanggaran dan tindak
pidana sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

i. melaksanakan bantuan Operasi dalam pembuktian kasus Narkoba melalui


Crime Scene Investigation, Scientific Investigation maupun dukungan
personel serta peralatan dalam penindakan pelaku Narkoba skala besar di
wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

5. Daerah Operasi
Operasi Terpusat Kewilayahan Bersinar Seligi – 2016 dilakukan diseluruh wilayah
hukum Polda Kepri meliputi :

a. Polresta Barelang;
b. Polres Tg. Pinang;
c. Polres Tg. Balai Karimun;
d. Polres Bintan;
e. Polres Lingga;
f. Polres Natuna.

6. Pentahapan Operasi

a. Tahap Persiapan

1) pembuatan Kirsus atau Kirpat Intelijen tentang Pemberantasan Tindak


Pidana Penyalahgunaan Narkoba di wilayah Provinsi Kepulauan Riau;
2) melaksankan pemetaan terhadap sindikat, jaringan dan kelompok pelaku
penyalahgunaan Narkoba di wilayah Provinsi Kepulauan Riau;
3) menyiapkan, menginventarisir dan menyusun data awal Operasi meliputi:

/a) data….
6

a) data jaringan pelaku:


(1) modus Operandi;
(2) daerah Operasi;
(3) organisasi, jaringan, sindikat dan kelompok;
(4) mobilitas;
(5) kemampuan;
(6) tempat berkumpul/persembunyian;
(7) DPO secara selektif prioritas;
b) analisa dan evaluasi data awal untuk ketajaman Target Operasi (TO);
c) menentukan Cara Bertindak (CB) yang tepat guna mencapai tujuan
Operasi;
4) menyiapkan piranti lunak dan piranti keras serta struktur Organisasi Operasi,
termasuk penyiapan Posko Operasi;
5) menyiapkan kekuatan personel, materil, logistik dan anggaran
yangdibutuhkan dalam pelaksanaan Operasi;
6) melaksanakan rapat koordinasi antarfungsi Kepolisian dan lintas sectoral
pada tanggal 3 Maret 2016 bertempat di Rupatama Polda Kepri;
7) melaksanakan Latihan Praoperasi (Latpraops);

b. Tahap Pelaksanaan

Pengerahan Satgas Operasi


1) Operasi dipimpin oleh Dirresnarkoba selaku Kasatgasops dan dibantu oleh
Kepala BNNP Kepri selaku Wakasatgasops serta didukung unsur staf
Operasi, yaitu:
a) Kabagbinops Roops selaku Kasetops;
b) Kabagbinopsnal Ditresnarkoba selaku Kapusdataops;

2) Satgas 1
dipimpin oleh Wadirresnarkoba dengan tugas penindakan, yang didukung
Subsatgas Kampanye dan Subsatgas Tindak sebagai berikut:
a) Subsatgas Kampanye dipimpin Kabidhumas Polda Kepri dengan tugas :

(1) melakukan kegiatan kampanye perang terhadap Narkoba kepada


semua kalangan profesi guna mendapatkan dukungan dan
partisipasi aktif masyarakat Provinsi Kepri dalam memerangi
Narkoba serta melakukan kampanye pada lingkungan pendidikan,
pemukiman, perkantoran, tempat hiburan dan tempat-tempat umum
lainnya tentang bahaya Narkoba bagi kesehatan, mentalitas dan
moralitas para generasi muda serta guna memutus rantai peredaran
/ pangsa pasar Narkoba di wilayah Provinsi Kepri;
(2) melaksanakan kerja sama sinergis dengan Kementerian dan
Lembaga serta instansi terkait dan melakukan sosialisasi melalui
media massa atau media social (Facebook, Twitter, BBM,
WhatsApp, Videotron, Papan Reklame dll) dalam mencegah dan
menanggulangi penyalahgunaan Narkoba di wilayah Provinsi Kepri;
(3) membuat produk-produk terkait dengan kampanye anti Narkoba di
wilayah Provinsi Kepri (pamflet, brosur, spanduk, baliho, film, dll);
(4) melakukan dokumentasi, peliputan dan press release Operasi serta
Counter Opini;

/(5) menumbuh….
7

(5) menumbuh kembangkan daya cegah dan daya tangkal masyarakat


Provinsi Kepri terhadap bahaya Narkoba melalui pernyataan sikap /
ikrar anti Narkoba;

b) Subsatgas Pemnerantasan dipimpin Kabid Pemberantasan BNNP Kepri


dengan tugas :
(1) melaksanakan kegiatan Intelijen berupa penyelidikan, pengamanan,
penggalangan dengan langkah - langkah deteksi, identifikasi dan
penilaian dalam rangka penajaman Target Operasi, pelaku dan
anatomi jaringan kejahatan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkoba di wilayah Provinsi Kepri;
(2) melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana
penyalahgunaan Narkoba pada wilayah perbatasan laut yang rawan
penyelundupan Narkoba di wilayah Provinsi Kepri;
(3) melakukan penyelidikan dan penindakan terhadap pabrik besar
Narkoba maupun Clandestin Lab serta pengungkapan jaringan
peredarannya mulai dari bandar, produsen, kultivator, kurir,
pengedar dan pelaku penyalahguna Narkoba di wilayah Provinsi
Kepri;
(4) melakukan interogasi, pemeriksaan, konfrontasi, pengambilan
identitas dan penahanan pelaku penyalahguna dan peredaran gelap
Narkoba di wilayah Provinsi Kepri;
(5) melakukan pemeriksaan tersangka dan saksi serta alat / barang
bukti untuk pengungkapan jaringan atau sindikat kejahatan Narkoba
di wilayah Provinsi Kepri;
(6) melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait
(Imigrasi dan Bea Cukai) dalam mencegah masuknya pelaku dan
Narkoba di wilayah Provinsi Kepri dari luar negeri;
(7) melakukan proses penyelesaian dan penyerahan berkas perkara
(BAP) kepada Jaksa Penuntut Umum;

3) Satgas 2
dipimpin oleh Kabid Rehabilitasi BNNP Kepri dengan tugas rehabilitasi,
sebagai berikut:
a) melakukan assessment terhadap orang yang diduga sebagai pecandu
dan korban penyalahguna Narkoba di wilayah Provinsi Kepri;
b) melaksanakan rehabilitasi terhadap orang yang terjaring dalam Operasi
yang dikategorikan sebagai pecandu dan korban penyalahguna Narkoba
di wilayah Provinsi Kepri;
c) melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Kementerian dan
Lembaga serta instansi terkait (BNNP, Dinsos, Dinkes dan dan lain - lain)
dalam rehabilitasi pecandu Narkoba di wilayah Provinsi Kepri;

4) Satgas 3
dipimpin oleh Dirsabhara dengan tugas bantuan Operasi, sebagai berikut:
a) melakukan kegiatan bantuan Operasi berupa dukungan personel, sarana
dan prasarana maupun logistik yang dibutuhkan untuk kelancaran
Operasi;
b) melakukan pemantauan dari udara pada wilayah, lokasi tempat yang
diduga digunakan sebagai ladang ganja atau penyelundupan / pintu
masuk Narkoba di wilayah Provinsi Kepri;

/c) membantu….
8

c) membantu proses pembuktian tindak pidana penyalahguna Narkoba di


wilayah Provinsi Kepri yang sudah terungkap melalui scientific
investigation;
d) memberikan bantuan atau back up personel dan peralatan kepada
Satgasops lainnya dalam penindakan pelaku Narkoba skala besar di
wilayah Provinsi Kepri;

c. Tahap Konsolidasi (H+21 s/d H+27)


1) Melaksanakan wash up / kaji ulang terhadap pelaksanaan operasi yang
meliputi ;
a) analisa dan evaluasi pelaksanaan operasi secara keseluruhan;
b) inventarisasi kekuatan;
2) Mendatakan hasil-hasil operasi dengan baik guna mendukung operasi
selanjutnya;
3) Menyiapkan dan menyusun laporan akhir hasil pelaksanaan operasi;
4) Melanjutkan penanganan kasus-kasus yang belum terselesaikan.

7. Kekuatan Personel dan Sarana Prasarana


Jumlah personel Operasi ’’BERSINAR SELIGI - 2016” sebanyak 262 orang, terdiri
atas Polda Kepri dan Jajaran 226 orang, BNNP Kepri 18 orang dan TNI 8 orang
serta dari Kementerian/Lembaga Terkait 10 orang, dengan rincian sebagai berikut:
a. Unsur Pimpinan 2 orang:
1) Kaopsda : 1 orang;
2) Wakil Kaopsda : 1 orang;

b. Unsur Staf Pimpinan Karendalopsda sebanyak 1 orang;


c. Unsur Pelaksana Tingkat Daerah sebanyak 113 orang, terdiri dari:
1) Pimpinan sebanyak 2 orang:
a) Kasatgasops : 1 orang;
b) Wakasatgasops : 1 orang;
2) Kasetops sebanyak 1 orang, didukung oleh:
a) Benwanops : 1 orang;
b) Anevops : 1 orang;
3) Kapusdataops sebanyak 1 orang dan didukung oleh Poskoops sebanyak 5
orang;
4) Satgasops sebanyak 102 orang:
a) Satgas 1:
(1) Kasatgas : 1 orang;
(2) Anggota Subsatgas Kampanye:
(a) Ditbinmas : 2 orang;
(b) Bidhumas : 2 orang;
(c) BNNP Kepri : 5 orang
(3) Anggota Subsatgas Pemberantasan:
(a) Ditintelkam : 4 orang;
(b) Ditresnarkoba : 22 orang;
(c) BNNP Kepri : 9 orang;
(d) Pom TNI : 4 orang;
(e) Pom AL : 4 orang;
(f) Bea Cukai : 2 orang;

/(g) Imigrasi….
9

(g) Imigrasi : 2 orang;


(h) Ditjen Pemasyarakatan : 2 orang
b) Satgas 2:
(1) Kasatgas : 1 orang;
(2) anggota Satgas:
(a) Biddokkes : 4 orang;
(b) BNNP Kepri : 2 orang;
(c) Dinsos : 2 orang;
(d) Dinkes : 2 orang;
c) Satgas 3:
(1) Kasatgas : 1 orang;
(2) anggota Satgas:
(a) Satbrimob : 10 orang;
(b) K-9 Ditsabhara : 2 orang;
(c) Ditsabhara : 10 orang;
(d) Ditpolair : 5 orang;
(e) Bidpropam : 4 orang.
d. Unsur Pelaksana Tingkat Polres / Ta sebanyak 146 orang, terdiri dari:
1) Polresta Barelang sebanyak 36 orang, dengan rincian :
a) Kaopsres : 1 orang;
b) Wakaopsres : 1 orang;
c) Karendalopsres : 1 orang;
d) Kasetopsres : 1 orang;
e) Kapusdataopsres : 1 orang;
f) Kasatgasopsresta : 1 orang;
g) Anggota satgasres terdiri dari :
(1) Satbinmas : 2 orang;
(2) Satintel : 2 orang;
(3) Satresnarkoba : 12 orang;
(4) Satsabhara : 10 orang;
(5) Sie kesehatan : 2 orang;
(6) Sie Propam : 2 orang;
(7) BNNK : 5 orang;
(8) Pom TNI : 2 orang;
(9) Pomal : 2 orang;
(10) Pom AU : 2 orang;
(11) Lapas : 1 orang;
(12) Imigrasi : 2 orang;
(13) Beacukai : 2 orang;
(14) Dinsos : 2 orang;
(15) Dinkes : 2 orang;

2) Polres Tanjungpinang : 22 orang;


3) Polres Karimun : 22 orang;
4) Polres Bintan : 22 orang;
5) Polres lingga : 22 orang;
6) Polres Natuna : 22 orang.

/c. Sarana….
10

c. Sarana dan Prasarana


Menggunakan sarana prasarana dan peralatan serta perlengkapan organik
masing-masing Polres disesuaikan dengan kebutuhan operasi dan hakikat
acaman yang dihadapi.

8. Anggaran

Anggaran dalam pelaksanaan operasi bersinar seligi 2016 telah terserap 100 %
dari seluruh anggaran yang alokasikan untuk operasi seligi bersinar 2016.

III. HASIL YANG DICAPAI

Dalam pelaksanaan Ops Antik Seligi 2016 Polda kepri dan Jajaran telah
berhasil mengungkap seluruh target operasi, dimana target dalam Ops Antik Seligi
2016 berjumlah 44 (empat puluh empat) kasus, sebagai berikut :

1. Rekap hasil ungkap kasus narkoba


Selama pelaksanaan kegiatan Operasi Terpusat Bersinar Seligi – 2016
Polda Kepri beserta Polres/ta jajaran Polda Kepri, telah berhasil melakukan
pengungkapan kasus tindak pidana narkoba sebagai berikut :
Kasus : 90 kasus
Tersangka : 115 orang
Barang bukti : 4.599,77 gr Sabu, 366,19 gr Ganja, 2.994 butir Ekstasi.

2. Pelaksanaan Razia
Selama pelaksanaan kegiatan Operasi Kewilayahan Antik Seligi – 2016
Polda Kepri beserta Polres/ta jajaran Polda Kepri, telah melaksanakan kegiatan
razia, sebagai berikut :
a. Razia hotel melati di Kota Batam ;
1) Hari / tanggal / waktu : Senin, 21 Maret 2016 / Pkl. 21.00 s/d 00.00 wib
2) Tempat : - Hotel Singapore
- Hotel Garuda Mas
- Hotel Bali
- Hotel Indah
- Hotel wisata
- Hotel New Future
- Hotel Pelita Terang
3) Hasil kegiatan : Ditemukan 8 (delapan) orang yang positif mengkonsumsi
narkoba.
b. Razia di Hotel Kelas Melati seputaran Batu Aji ;
1) Hari / tanggal / waktu : Kamis / 24 Maret 2016 / Pkl. 21.00 s/d selesai
2) Tempat : - Hotel Family Inn
- Hotel CJL
- Hotel Prima
- Hotel D’Merlion
- Hotel Holie
- Wisma Mitra Inn

/Hotel....
11

- Hotel Aviari
- Hotel Anugerah
- Hotel Link
- Hotel Sky Inn

3) Hasil kegiatan : Tidak ditemukan adanya penyalahgunaan, peredaran gelap


dan penyelundupan narkoba.
c. Razia Pelabuhan ;
1) Hari / tanggal / waktu : Selasa / 22 Maret 2016 / Pkl. 16.00 s/d selesai
2) Tempat : Pelabuhan Ferry Internasional Batam Centre
3) Hasil kegiatan : Tidak ditemukan adanya penyalahgunaan,
peredaran gelap dan penyelundupan narkoba.
d. Razia Pelabuhan ;
1) Hari / tanggal / waktu : Rabu / 23 maret 2016 / Pkl. 09.00 s/d selesai
2) Tempat : Pelabuhan Beton Sekupang Kota Batam
3) Hasil kegiatan : Tidak ditemukan adanya penyalahgunaan,
peredaran gelap dan penyelundupan narkoba.
e. Razia Hotel Kelas Melati dan Tempat Hiburan Malam;
1) Hari / tanggal / waktu : Rabu / 30 Maret 2016 / Pkl. 21.00 s/d 02.30 wib
2) Tempat : a) Hotel kelas melati, sebagai beikut :
- Hotel Singapore
- Hotel Travel
- Hotel Garuda Mas
- Hotel Bali
- Hotel wisata

b) Tempat hiburan malam, sebagai berikut:


- Diskotik Pacific
- Diskotik Planet 1
- Diskotik Planet Newton
- Diskotik Planet 3
3) Hasil kegiatan : ditemukan 112 (seratus dua belas) orang positif
mengkonsumsi narkoba.
f. Razia Pelabuhan ;
1) Hari / tanggal / waktu : Rabu / 06 April 2016 / Pkl. 09.00 s/d selesai
2) Tempat : Pelabuhan Beton Sekupang Kota Batam
3) Hasil kegiatan : Tidak ditemukan adanya penyalahgunaan,
peredaran gelap dan penyelundupan narkoba.
g. Razia tempat Hiburan Malam ;
1) Hari / tanggal / waktu : Kamis / 07 Februari 2016 / Pkl. 09.00 s/d selesai
2) Tempat : - Diskotik HH Club
- Diskotik n KTV Sphink
- Pub N Ktv Biliard Centre
- Diskotik Pasific
- Pub N KTV M One
- Karaoke Osean
3) Hasil kegiatan : ditemukan 76 (tujuh puluh enam) orang positif
mengkonsumsi narkoba.

/h. Razia….
12

h. Razia lapasTg. Pinag ;


1) Hari / tanggal / waktu : Senin / 18 Maret 2016 / Pkl. 10.00 s/d selesai
2) Tempat : Lapas kelas II a Tg. Pinang
3) Hasil kegiatan : Tidak ditemukan adanya penyalahgunaan,
peredaran gelap dan penyelundupan narkoba.
3. Pelaksanaan Kampanye
Polda Kepri bekerjasama dengan BNNP Kepri serta satker Polda Kepri jajaran
selama pelaksanaan Operasi Terpusat Bersinar Seligi 2016 telah melaksanakan
kegiatan kampanye dalam rangka memberikan pencerahan kepada masyarakat
tentang bahaya narkoba sebanyak 1.024 (seribu dua puluh empat) kegiatan
kampanye.
4. Pelaksanaan Rehabilitasi
Dalam kegiatan razia yang dilaksanakan oleh tim Satgas I Operasi Terpusat
Bersinar Seligi 2016 telah berhasuil mengamankan sebanyak 154 (seratus lima
puluh empat) orang yang positif mengkonsumsi narkoba, yang selanjutnya
terhadap mereka dilakukan assessment dengan giat aksi rehabilitasi oleh BNNP
Kepri.

IV. PENUTUP

1. KESIMPULAN
a. Penyelenggaraan Operasi Terpusat Bersinar Seligi 2016 yang dilaksanakan
Polda Kepri dan jajarannya secara umum berjalan dengan baik, situasi dan
kondisi dalam keadaan aman dan terkendali;
b. Dari seluruh target Operasi Terpusat Bersinar Seligi 2016 Polda Kepri dan
jajaran telah berhasil mengungkap 90 (sembilan puluh) kasus;
c. hasil pelaksanaan Operasi Terpusat Bersinar Seligi 2016 Polda Kepri dan
jajaran telah berhasil mengungkap kasus narkotika sebanyak 90 (empat puluh
empat) kasus dengan jumlah tersangka 115 (seratus lima belas) orang serta
jumlah barang bukti narkotika 4.599,77 gr Sabu, 366,19 gr Ganja, 2.994 butir
Ekstasi.
d. Kegiatan kampanye yang telah dilaksanakan oleh Tim Satgas Kampanye
Operasi Terpusat Bersinar Seligi 2016 sebanyak 1.024 kegiatan.
e. Hasil pelaksanaan razia Operasi Terpusat Bersinar Seligi 2016 telah
mengamankan sebanyak 154 orang yang positif mengkonsumsi narkoba
dengan giat aksi rehailitasi oleh BNNP Kepri.

2. SARAN
a. Agar pelaksanaan Operasi baik dengan Pola terpusat yang akan datang dapat
mencapai hasil yang lebih optimal dan sebagaimana yang diharapkan, maka
perlu kiranya lebih ditekankan kembali kepada Polres/ta dalam jajaran untuk
melaksanakan kegiatan operasi dengan sungguh-sungguh, terutama
menyangkut tekhnis Pencatatan dan Pelaporan di Posko Operasinya masing-
masing, serta kerahasiaan pelaksanaan kegiatan operasi;
b. Sebelum pelaksanaan operasi, agar dapat kiranya Polres/ta jajaran lebih
mempertajam TO dalam sasaran operasi yang akan dilaksanakan;
c. Perlu kiranya antisipasi terhadap timbul dan berkembangnya kembali tindak
pidana penyalahgunaan Narkoba pasca pelaksanaan operasi;

/d. Wilayah…..
13

d. Wilayah Provinsi Kepri yang berbatasan langsung dengan negara tetangga


berpotensi dijadikan sebagai tempat jalur masuk peredaran Narkoba di
Indonesia, untuk itu perlu ditingkatkan kewaspadaan personel Polri di seluruh
jajaran Hukum Polda Kepri agar dapat mendeteksi secara dini segala bentuk
penyalahgunaan narkoba.

Demikianlah laporan akhir pelaksanaan Operasi Terpusat Bersinar Seligi 2016 Di


wilayah hukum Polda kepri ini disusun, untuk dijadikan masukan dan pertimbangan
pimpinan menentukan kebijakan lebih lanjut

Batam, April 2016

KEPALA KEPOLISIAN DAERAH KEPULAUAN RIAU


selaku
KAOPSDA

Drs.SAM BUDIGUSDIAN, MH
BRIGADIR JENDERAL POLISI

Anda mungkin juga menyukai