Nama :
Fitria Febri Indarwati (2017-151)
Farmasi F
DEFINISI SALEP
Salep adalah sediaan setenagah padat yang ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau
selaput lendir ( FI V : 51-52 ).
Sediaan salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai
obat luar. Kelebihan dari sediaan salep ini adalah mempunyai bentuk yang lunak, halus, homogen,
dan mudah dioleskan, sehingga dapat digunakan untuk kulit yang teriritasi, inflamasi dan
ekskoriasi, sebagai bahan pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit, sebagai bahan pelumas
pada kulit, sebagai pelindung untuk kulit (mencegah kontak permukaan kulit dengan larutan
berair) dan sebagai obat luar (Asmara, 2012).
Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi menjadi empat kelompok yaitu :
Dasar salep hidrokarbon
Dasar salep serap
Dasar salep yang dapat dicuci dengan air
Dasar salep larut dalam air
2
Bunga Cengkeh
(Syzygium aromaticum)
3
FORMULASI SALEP
CARA PEMBUATAN
6
1. pH
Hasil pengujian pH sediaan salep basis larut air minyak atsiri bunga
cengkeh berada di antara pH 5,84 – 5,96. Hal ini sesuai dengan yang
diharapkan, yaitu pH berada pada rentang pH normal kulit yaitu antara
4.5 -7 (Swastika dkk., 2013).
7
2. DAYA SEBAR
Daya sebar yang baik
menyebabkan kontak Penelitian ini daya sebar
antara obat dengan kulit yang didapatkan di bawah
menjadi luas, sehingga dari syarat yang
ditentukan (Gambar.1)
absorpsi obat ke kulit dengan perbedaan yang
berlangsung cepat tidak signifikan antar
masing hasil pengujian
(p>0.05).
8
3. DAYA LEKAT
Pengujian daya lekat dimaksudkan
untuk melihat berapa lama
kemampuan salep untuk
melekat
Hasil uji daya sebar dan
daya lekat ini sesuai dengan
hasil penelitian sebelumnya
yang juga menunjukkan
bahwa formulasi minyak
atsiri bunga cengkeh dalam
emulgel memberikan daya
lekat lebih dari 30 menit.
9
Terima Kasih
10