Anda di halaman 1dari 24

PUISI LAMA

Heny Retna Anggraeny


contoh
1. Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
◦ Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai

2. Akar keladi melilit selasih


Selasih tumbuh di hujung taman
Kalangan budi junjungan kasih
Mesra kenangan sepanjang zaman
PUISI RAKYAT/PUISI LAMA
◦ kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya, berupa
beberapa deret kalimat, berdasarkan mantra, berdasarkan panjang
pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan
irama.
◦ Ciri puisi rakyat / Puisi Lama:
◦  a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya 
◦  b) Penyampaiannya lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
◦  c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata
maupun rima.

◦ Aturan - Aturan yang ada Pada Puisi Rakyat


◦ Aturan- aturan itu antara lain :
◦ 1. Jumlah kata dalam 1 baris
2. Jumlah baris dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata tiap baris
5. Irama
MANTRA
◦ Mantra merupakan puisi tua yg berkembang di masyarakat Melayu, awalnya bukan sebagai
karya sastra, melainkan terkait adat dan kepercayaan. (ucapan-ucapan yang dianggap memiliki
kekuatan gaib).
◦ CIRI - CIRI MANTRA:
◦ Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
◦ Ø Bersifat lisan, sakti atau magis
◦ Ø Adanya perulangan
◦ Ø Metafora merupakan unsur penting
◦ Ø Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius
◦ Ø Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.
CONTOH MANTRA
◦ Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
KARMINA
◦ Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
◦ CIRI - CIRI KARMINA :
◦ Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.
◦ Ø Bersajak aa-aa, aa-bb
◦ Ø Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.
◦ Ø Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.
◦ Ø Semua baris diawali huruf capital.
◦ Ø Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.
◦ Ø Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.
◦ Contoh:
◦   Sudah gaharu cendana pula (a)
  Sudah tahu bertanya pula (a)
TALIBUN
◦ Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 bari
◦ Ciri:
◦ Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.
◦ Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
◦ Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
◦ Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
◦ Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d
Contoh Talibun
◦ Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
◦ Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
Seloka
◦ Salah satu jenis puisi Melayu klasik yang berisikan perumpamaan ataupun pepatah yang
mengandung sindiran, ejekan dan juga senda gurauan.
◦ Seloka merupakan kata yang berasal dari bahasa sansekerta yaitu sloka.
◦ Dalam sastra Melayu : puiisi bebas
◦ Kadang ada rima kadang tidak
◦ Umumnya berisi cerita yang dikenal dalam masyarakat Melayu
◦ Misal Pak Kaduk, Lebai Malang
◦ Fungsi : kritik pada kelakuan negatif anggota masyarakat tanpa menyinggung
CIRI SELOKA
◦ Dalam setiap bait terdiri atas 2 baris yang panjang
◦ Dalam setiap baris terdiri dari 18 suku kata (yaitu 2×9 suku kata)
◦ Ada hubungan antara isi bait yang satu dengan isi bait berikutnya
◦ Seloka tidak terikat dengan persajakan
◦ Isi seloka berupa petuah atau nasihat
◦ Pada baris kedua dalam bait terdahulu menjadi baris pertama pada bait
berikutnya dan baris keempat dalam
◦ bait terdahulu menjadi baris ketiga dalam bait berikutnya
◦ Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair,
◦ Ø Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris
JENIS SELOKA
◦ Seloka gurau senda
◦ Seloka khayal
◦ Seloka menempelak
◦ Seloka mengejek
◦ Seloka nasihat
◦ Seloka pengajaran
◦ Seloka sindiran
◦ Contoh :
◦ Pergi ke pasar membeli nanas
Saat dijalan ketemu trantib
Selalu taatilah lalu lintas
Supaya jadi pengendara yang tertib
◦ Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
Gurindam
 puisi lama yang berasal dari India
Bahasa India kurindam ‘mula-mula atau perumpamaan’
Sarat nilai agama dan moral (dijadikan norma dalam kehidupan)
ciri
◦ a) terdiri atas dua baris dalam sebait
b) tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
c) tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan
seterusnya
d) merupakan satu kesatuan yang utuh.
e) baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
f) baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau maksud
gurindam terdapat pada baris kedua)
g) isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara
Ciri gurindam

Dua baris Tiap baris 10-14 Tiap baris rima sama


sebait kata (sajak a-a)

Satu kesatuan utuh

Baris pertama
(soal, masalah, Baris kedua
perjanjian) (isi/jawaban, Isi (nasihat, filosofi,
akibat masalah) kata mutiara)
CONTOH GURINDAM

• Kurang pikir kurang siasat (a)


Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
PANTUN
 PUISI MELAYU YANG DIKEMBANGKAN DI INDONESIA
 BERASAL DARI BAHASA JAWA KUNO TUNTUN ‘mengatur atau membimbing’
 BAHASA TAGALOG TONTON
 BAHASA TOBA PANTUN
 ARTI : ‘SESUATU UCAPAN YANG TERATUR, ARAHAN YANG MENDIDIK, BENTUK
KESANTUNAN’
 FUNGSI: MENDIDIK DAN MENGHIBUR (MENYINDIR ATAU MENASEHATI)
Melalui pantun kita menghibur orang dengan permainan
bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi
nasihat.
CIRI PANTUN
 CIRINYA TIDAK DAPAT DIUBAH, KALAU DIUBAH MENJADI SELOKA, GURINDAM, ATAU
PUISI LAMA LAINNYA.
 CIRI-CIRI

TIAP BARIS (8-12 RIMA AKHIR TIAP


SUKU KATA) BARIS a-b-a-b
TIAP BAIT (4
BARIS/LARIK)

BARIS PERTAMA & BARIS KETIGA &


KEDUA (SAMPIRAN) KEEMPAT (ISI)
◦ ASAM KANDIS ASAM GELUGUR
◦ KETIGA ASAM SIRIANG-RIANG
◦ MENANGIS MAYAT DI PINTU KUBUR
◦ TERINGAT BADAN TIDAK SEMBAHYANG
BUAH PISANG BUAH TOMAT
DISIMPAN DI DALAM LUMBUNG PADI
PANTAS TERCIUM BAU MENYENGAT
RUPANYA KAU BELUM MANDI
LAMBAT JALANNYA KURA-KURA
KECIL SEPERTI BINTANG-BINTANG
HATI SANGAT RIANG GEMBIRA
MELIHAT IBU SUDAH DATANG
SYAIR
SALAH SATU PUISI LAMA
BERASAL DARI PERSIA, MASUK KE INDONESIA BERSAMA MASUKNYA ISLAM
BERASAL DARI BAHASA ARAB SYI’IR ATAU SYU’UR ‘PERASAAN YANG MENYADARI’
MENJADI SYAIR ‘PUISI DALAM PENGETAHUAN UMUM’
 SYAIR DIKEMBANGKAN ATAU DIMODIFIKASI MENJADI KHAS MELAYU TIDAK
BERDASARKAN TRADISI SASTRA SYAIR ARAB
PENYAIR : HAMZAH FANSURI (SYAIR PERAHU, BURUNG PINGAI, DAGANG, SIDANG
FAKIR)
CIRI-CIRI
SETIAP TIAP BARIS 8-
SAJAK a-a-
BAIT 4 14 SUKU
a-a
BARIS KATA

SEMUA BARIS BAHASA


(ISI) (KIASAN)
◦ Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai