Kursi Thonet Model No. 14 telah diproduksi sebanyak 40 juta unit antara tahun
1859-1914. Dengan 3 sistematika proses fabrikasi yang serupa dengan era saat
ini, dengan mempekerjakan tidak kurang dari 25.000 pegawai di 60 pabrik
tersebar di jajaran Eropa
Produk telah berubah dengan berbagai cara dari waktu ke waktu. Dimulai pada tahun 1956 dan berjalan hingga
awal tahun 1990-an, cangkangnya terbuat dari lima lapis kayu lapis tipis yang ditutupi oleh lapisan kayu
rosewood Brasil. Penggunaan rosewood Brasil dihentikan pada awal 1990-an, dan produksi saat ini sejak itu
terdiri dari tujuh lapis kayu lapis yang ditutup dengan finishing veneer ceri, kenari, palisander rosewood (kayu
yang ditanam secara berkelanjutan dengan pola biji-bijian yang mirip dengan pola Brasil asli), dan selesai
lainnya. Perubahan kecil termasuk set spacer antara duri aluminium dan panel kayu, awalnya dari karet, mesin
Karya : Charles dan Ray Eames, 1956 cuci plastik keras, dan jumlah sekrup mengamankan sandaran tangan, awalnya tiga, berubah menjadi dua pada
model seri kedua, sedangkan "kubah" keheningan "(meluncur / kaki) pada dasar kursi awalnya memiliki sekrup
lebih tipis menempelkannya pada dasar aluminium daripada yang di kursi kemudian, dan ritsleting di sekitar
bantal, baik coklat atau hitam pada model awal, kemudian hanya hitam. Lebih lanjut, ottoman awal memiliki karet
yang dapat dilepas dengan kaki yang dapat digeser dengan logam, dan label awal terbuat dari kertas lonjong.
Red and Blue Chair
Modernisme industrialisasi belum sama sekali menemui jati dirinya sebelum konsep unggul serta
makna sejati dari modernisme itu sendiri dibangkitkan oleh ‘Red and blue chair’ karya maestro
Gerrit Rietveld. Kursi tersebut memberikan catatan utama terhadap faham modernisme. Kursi
Retvield bukan meramaikan selebrasi material baru atau teknik konstruksi baru, melainkan
‘Red and blue chair’ kemudian dipamerkan di Bauhaus—sekolah desain terkemuka—pada tahun
1923 dan menjadi ikon nyata visi utopia dari De-Stijl movement, bahkan mendapat cap sebagai kursi