Anda di halaman 1dari 18

“Elemen Furniture Dengan Berbagai Macam Gaya”

1. SCANDINAVIAN

Desain Furniture Bergaya Scandinavian

Scandinavian furnitur, sesuai namanya furnitur ini berasal dari negara-negara


Skandinavia. Ciri khas gaya desain furnitur satu ini yakni kesederhanaan bentuk namun dengan
tingkat presisi dan kerapihan yang tinggi, sehingga terlihat berkelas. Furnitur ini biasanya
dibuat dari kayu lapis. Sama halnya dengan furnitur Victoria, furnitur ini juga banyak
diproduksi secara masal. Furnitur ini banyak menyebar ke berbagai negara di tahun 1930
kemudian menjadi salah satu gaya desain furnitur favorit kala itu.

2. COUNTRY

Desain Furniture Bergaya Country

Country furnitur, sangat kental akan nuansa kuno dan lama, namun disitulah letak nilai
estetisnya. Meskipun terlihat kasar, lusuh, dengan nuansa pedesaan yang khas, toh furnitur ini
banyak dicari dan disukai oleh masyarakat Eropa terutama Amerika Serikat. Untuk lebih
memberi kesan tua, furnitur ini biasanya tidak diproduksi secara masal dan pembuatannya
dilakukan berdasarkan pesanan. Di Indonesia sendiri, salah satu contoh furnitur yang memilki
tampilan tua khas pedesaan yakni kursi yang beralaskan anyaman bambu.

3. JAPANESE

Desain Furniture Bergaya Tradisonal Jepang

Furnitur tradisional Jepang, memiliki karakter berupa bentuk yang minimalis, serta
minimnya penggunaan furnitur pada satu ruangan. Dibandingkan dengan penggunaan sofa atau
kursi besar, furnitur Jepang lebih cenderung berupa bantal atau alas duduk yang diletakkan di
lantai. Biasanya, alas duduk ini dilengkapi dengan meja kayu padat yang tak terlalu tinggi
dengan bentuk minimalis.
4. ART NOUVEAU

Desain Furniture Bergaya Art Nouveau

Art Nouveau merupakan salah satu gaya furnitur yang cenderung menekankan pada
banyaknya hiasan-hiasan serta ornamen, sehingga karakternya cenderung lembut dan rapuh.
Furnitur ini juga kerap mengaplikasi garis-garis yang panjang namun berkelok-kelok. Pada
beberapa furnitur, tak jarang kita temui beberapa gambar atau lukisan yang diterapkan pada
permukaanya sebagai bagian dari ornamen yang mempercantik tampilan furnitur. Gambar-
gambar yang kerap disajikan berupa gambar wanita, bunga, dedaunan, dan hal lain yang
cenderung menonjolkan hal-hal bernuansa feminis.

Furnitur ini banyak digemari terutama di era tahun 1890 hingga 1910. Art Nouveau ini
meskipun kemunculannya bermula di Eropa, namun ketenarannya hingga mencapai Amerika
Serikat.
5. NEO CLASSIC

Desain Furniture Bergaya Neo Classic

Sesuai dengan namanya, furnitur Neo classic merupakan gaya desain furnitur yang
berupaya membangkitkan kembali fitur-fitur furnitur klasik, namun dengan nuansa yang baru.
Gaya furnitur in banyak mendapat pengaruh dari banyaknya penemuan-penemuan arkeologi di
sekitar abad 18 di beberapa negara, terutama di Yunani dan Italia. Negara tersebut terkenal
memilki peradaban yang maju di masa lampau dengan gaya desain furnitur yang sangat khas
dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Hal ini membuat para pembuat furnitur pada saat itu
berusaha untuk menampilkan keindahan dan keistimewaan gaya furnitur di masa lampau (era
klasik).

Gaya desain furnitur Neo classic ini menjadi favorit masyrakat hingga tahun 1880.
Karakter dari furnitur satu ini yakni penerapan bentuk-bentuk persegi dengan garis-garis lurus
yang tegas. Banyak yang menyebut bahwa furnitur jenis ini merupakan pengganti dari furnitur
Rococo. Furnitur Rococo banyak mengeksploitasi bentuk-bentuk bulat dan melengkung,
sedangkan Neo classic lebih ke bentuk-bentuk persegi dengan garis yang tegas.
6. VICTORIAN

Desain Furniture Bergaya Victorian

Furnitur Victorian yang merupakan salah satu furnitur vintage terpopuler ini memang
tak dapat dielakkan keunikannya. Terlebih, dari bentuk-bentuk meja dan kursi Victorian yang
cenderung tak lazim karena mengeksploitasi gaya desain yang baru di eranya. Karena banyak
mendapat pengaruh dari era pemerintahan ratu Victoria di Inggris, tak ayal pengaruh gaya
kerajaan sangat tampak pada furnitur satu ini, yakni terlihat dari pemilihan bahan berupa kayu
padat serta pahatan-pahatan di beberapa bagian.

Sepintas, furnitur Victorian memang mirip dengan furnitur Gotik, hanya saja furnitur ini
mengeksploitasi desain yang lebih fleksibel dan terbuka. Meskipun furnitur ini diproduksi
secara masal, namun toh tak mengurangi nilai estetika dari furnitur yang tergolong vintage ini.
7. ROCOCO

Desain Furniture Bergaya Rococo

Gaya furnitur Rococo tergolong salah satu gaya furnitur vintage yang hingga kini masih
banyak peminatnya. Ciri khas dari furnitur satu ini yakni bentuknya yang cenderung ‘berlebih-
lebihan’ dibandingkan bentuk furnitur pada umunya yang justru menekankan pada desain yang
minimalis. Dengan kesan berlebihan yang ditonjolkan, hal ini membuat furnitur Rococo terlihat
mewah dan menawan, sangat sesuai untuk digunakan oleh raja atau kaum bangsawan kala itu
mengingat furnitur Rococo ini dibuat pada sekitar abad 18an. Furnitur ini pertama kali
diperkenalkan di Prancis. Namun kemudian, kepopuleran furnitur model ini berhasil
menjangkau seantero negara-negara Eropa, khususnya Jerman.

Di pertengahan abad ke 19, banyak dilakukan berbagai macam pembaharuan yang


menyangkut desain dan model furnitur ini. Saat itu, pada pertengahan abad 19 terjadi semacam
tren untuk mengkoleksi barang-barang termasuk furnitur yang booming di abad ke 18, dan
furnitur Rococo ini adalah salah satunya. Sehingga, di era yang sama, furnitur Rococo kembali
memperoleh kejayaanya ditengah pecinta furnitur vintage.
8. GOTIK

Desain Furniture Bergaya Gotik

Gotik selalu menjadi salah satu jenis desain furnitur favorit di segala jaman. Gaya
furnitur Gotik diperkenalkan di Prancis pada abad 12. Gaya furnitur Gotik ini merajai furnitur
kala itu dan bertahan hingga 4 abad, yakni abad ke 16. Gotik furnitur memiliki ciri yang sangat
khas, yakni banyaknya ornamen-ornamen pahatan yang hampir bisa kita temui di seluruh
sudut-sudutnya. Hal lain yang menjadi fitur penting dari furnitur ini adalah penggunaan tiang-
tiang serta bentuk-bentuk lajur.

Selain itu, teknik sulaman dan guntingan-guntingan juga diterapkan, terutama untuk
furnitur atau pelengkapnya yang berbahan kain. Untuk tu, bisa disimpulkan bahwa furnitur
gotik lebih mengedepankan pada gaya desainnya ketimbang fungsi dan kepraktisan furnitur itu
sendiri. Oleh karena itu, terkadang furnitur gotik ini kurang nyaman ketika digunakan.
9. REINASANS (RENAISANCE)

Desain Furniture Bergaya Renaisans

Renaisans atau yang biasa disebut sebagai jaman pencerahan dimulai di Prancis pada
sekitar abad ke 13. Periode ini berakhir sampai abad ke 17. Begitu kuatnya semangat Renaisans
hingga mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat kala itu, termasuk dalam pemilihan
desain furniturnya. Gaya desain furnitur Renaisans biasanya banyak dihiasi gambar atau lukisan
karya seniman populer. Lukisan dan gambar-gambarnya banyak terpengaruh dari Injil.

Selain itu, salah satu seniman yang sangat berpengaruh kala itu yakni Michelangelo. Ia
merupakan seniman asal Italia dengan karya-karyanya yang berupa lukisan dan banyak
diterapkan di gereja-gereja, hingga berimbas pada gaya desain furnitur yang berkembang kala
itu. Namun, seiring berjalannya waktu, furnitur Renaisans tidak lagi didominasi dengan lukisan-
lukisan pelukis tersohor, namun lebih ke arah bentuk atau pola geometris yang mencirikan
perkembangan ilmu pengetahuan kala itu.
10. TUDOR

Desain Furniture Bergaya Tudor

Furnitor Tudor merupakan gaya desain furnitur yang banyak diterapkan di jaman
Tudor. Meskipun era Tudor tak seterkenal era Gotik atau Renaisans, namun pengaruhnya cukup
kuat dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarkat di Eropa. Terbukti, banyaknya furnitur yang
memiliki gaya desain yang khas akibat terinfluensi era Tudor ini. Furnitur Tudor memiliki
beberapa ciri khas seperi ukurannya yang cenderung besar dengan pahatan – pahatan di
beberapa bagian. Memang, bila ditinjau lebih lanjut, gaya desain Tudor ini banyak terpengaruh
oleh gaya desain furnitur Gotik dan Renaisans, atau bisa disebut bahwa furnitur Tudor ini
merupakan kombinasi dari gaya furnitur Gotik dengan Renaisans.

Hal ini terjadi karena furnitur Tudor muncul di masa dimana kedua gaya furnitur
tersebut memiliki pengaruh yang kuat, yakni di sekitar tahun 1485 hingga 1603. Bisa dibilang,
furnitur Tudor ini menjambatani selera masyrakat akan kedua gaya furnitur yang sudah ada
sebelumnya untuk disatukan dalam satu gaya furnitur tersendiri.
11. JACOBEAN

Desain Furniture Bergaya Jacobean

Furnitur Jacobean bisa disebut sebagai pengganti dari furnitur Tudor. Hal ini karena
tren furnitur gaya ini berlangsung setelah era Tudor. Furnitur Jacobean biasanya dibuat dari
kayu oak. Furnitur Jacobean ini memiliki karakter yang boleh dibilang unik, yakni kaki-kaki
pada kursi atau meja ala Jacobean biasanya dibuat berbelit. Memang hal ini terdengar aneh, dan
tak heran bila di awal kemunculan furnitur ini banyak yang menyangsikan apakah model
furnitur tersebut akan bertahan.

Oleh karena itu, demi menjawab keinginan pasar kala itu, Jacobean furnitur dibaut
sedikit padat agar bentuknya tidak terlalu aneh. Sehingga, furnitur ini lebih bisa diterima
masyarakat. Furnitur ini tergolong memiliki usia kepopuleran yang cukup pendek, yakni kurang
dari 50 tahun. Rentang periode kepopuleran furnitur ini mulai dari tahun 1603 hingga 1649.
12. VINTAGE

Desain Furniture Bergaya Vintage

Konsep vintage mewakili model kuno yang biasanya memakai perabot yang sudaah
berusia puluhan tahun tapi tetap terlihat kokoh dan baik. Design interior bergaya diisi dengan
koleksi antik dan peralatan klasik lainnya. Perabotan ruangan yang di gunakanpun harus
mempunyai gaya klasik seperti furniture maupun aksesoris lainnya, untuk pemilihan perabotan
rumah, kita bisa menggunakan bahan kayu sebagai material dasarnya, sedangkan untuk
pewarnaan, anda tinggal melapisi kayu tersebut dengan lapisan pernis sehingga kesan
naturalpun tetap terjaga, untuk dapat memberi gambaran.

13. HIGHTECH STYLE

Desain Furniture Bergaya Hightech Style


Gaya hightech adalah gaya modern yang inovatif, penekanan pada struktur furnitur di
mana setiap detail dari kombinasi tidak acak dan merupakan bagian dari struktur finishing
logam kasar, kaca, kain, plastik dan kayu dalam proporsi kecil merupakan karakteristik gaya ini.
Warna yang sering digunakan adalah abu-abu, hitam dan putih. Tampak furniture yang
digunakan high technology dan sangat modern untuk masa kini.

14. MAROKO

Desain Furniture Bergaya Maroko

Gaya maroko mengacu pada negeri maroko, atau yang biasanya di sebut dengan
marrocan style. Di dalamnnya ramai dengan warna warni cerah, sangat kaya dengan sejarah
dan tekstur. Mainkan warna-warna ceria berupa cushion bermotif etnik Maroko yang memiliki
karakter manis dan chic. Ruang tamu ini sebenarnya sangat sederhana dengan sebuah sofa yang
nyaman dan hangat. Warna dindingnya pun terbilang biasa. Tapi permainan warna bantal sofa
dan kerajinan dari bambu yang disulap menjadi kriya.
15. MINIMALIS

Desain Furniture Bergaya Minimalis

Gaya minimalis menggunakan dasar ekstetika kesederhanaan. Gaya ini memiliki bentuk
akurasin yang ekstrim, tidak terlalu banyakmotif atau detail lainnya, tanpa latar belakang yang
berat. Penekanannya adalah pada kesederhanaan, dengan warna yang gelap atau cerah dan
mencolok. Konsep bentuk geometris – persegi, persegi panjang, bulat, tetapi permukaan yang
bersih tidak ada detail. Perabot yang simple dan dekorasi yang simple juga tapi menghasilkan
efek dekorasi yang maksimal.
16. ELEKTIK

Desain Furniture Bergaya Elektik

Konsep gaya elektik adalah konsep yang tidak ada aturan di dalamnya, kita bebas
berekspresi dan menggunakan permainan mix and match di dalamnya. Gaya elektik merupakan
hasil dari kombinasi beberapa jenis gaya menjadi satu. Untuk furniture yang digunakan simple
dan minimalis dengan konsep seperti menyatu dengan alam.

17. SHABBY CHIC

Desain Furniture Bergaya Shabby Chic

Belakangan ini, interior bergaya shabby chic semakin popular di rumah di indonesia.
Jangan tertipu dengan namanya yang mengandung kata shabby yang artinya lusuh. Interior
bergaya ini cenderung anggun dan feminim. Kebanyakan penggemarnya adalah wanita. Gaya
shaabby chic ini sendiri merupakan gaya interior yang mulai berrkembang di inggris. Gaya ini
juga identik dengan aksesoris interior yang feminim. Selain itu, gaya ini identik dengan
perabotan yang bergaya Pop-victorian yang berkesan antik. Untuk gaya shabby chic, warna
yang banyak di gunakan adalah putih, merah muda, beige, biru muda, dan mint. Akan tetapi ada
juga yang menggunakan warna lembut lainnya.

18. KOTEMPORER

Desain Furniture Bergaya Kotemporer

Gaya kotemporer adalah gaya desain yang menggabungkan antara konsep masa kini dan
masa depan. Desain ini memberikan nuansa hangat dan dingin dalam waktu yang bersamaan.
Gaya kotemporer memiliki tampilan yang bersih, hampir tidak ada pernak pernik di ruangan
yang bergaya kotemporer ini. Elemennya terdiri dari warna netral, bersih dan halus. Furniture
yang digunakan juga simple dan tampak minimalis.
19. COASTAL

Desain Furniture Bergaya Coastal

Gaya Coastal juga biasa di sebut dengan nautical. Coastal identik dengan nuansa pantai.
Yang berhubungan dengan matahari, ombak dan pasir menjadi ide inspirasi dari gaya design
Coastal. Maka dari itu bisa diberikan miniatur kapal agar terasa nuansa nauticalnya di ruangan
tersebut.
20. BOHEMIAN

Desain Furniture Bergaya Bohemian

Gaya bohemian itu sendiri adalah wujud dari kebiasaan, tampilan modern dan koleksi
warna- warni. Segala sesuatu yang mencerminkan individualitas adalah bohemian style.
Furniture yang digunakan simple namun motif yang digunakan banyak bermain pada warna
dan desain interiornya banyak menggunakan beragam gambar dan corak pada dinding
ruangan.

Sumber :

http://architectaria.com/11-gaya-desain-furnitur-favorit-sepanjang-masa-bagian-1.html
http://architectaria.com/11-gaya-desain-furnitur-favorit-sepanjang-masa-bagian-2.html
http://macam-macamgayainterior.blogspot.com/2017/01/15-macam-macam-gaya-interior.html

Anda mungkin juga menyukai