Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS JURNAL 3 ANEMIA

Kelompok 2 :
1. Anggita Yuli Wijiastuti (A11701519)
2. Annisa Nurfina (A11701523)
3. Arvian Ellysthiana R (A11701528)
4. Fita Fatimatul L (A11701548)
5. Fiyandari Setyaningsih (A11701551)
6. Fenti Yun Fidyowati (A11701631)
7. Gea Andriani (A1170152)
8. Novella Rizqi A.K (A11701592)
9. Oktya Miftakhul J (A11701601)
10. Prasetyo W (A11601337)
A. JUDUL JURNAL
 Pengaruh Penggunaan Antianemia Terhadap Kadar Hemoglobin Pasien Gagal Ginjal Kronik.
B. RESUME/KESIMPULAN ISI JURNAL
 Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan antianemia
pada pasien gagal ginjal kronik sudah efektif dalam meningkatkan kadar hemoglobin.
C. ANALISIS PICO JURNAL
 1. P/Population
 populasi dari penelitian ini adalah pasien rawat inap dengan diagnosa gagal ginjal kronik yang
menggunakan terapi antianemia di RSU Wangaya periode 2018.

 2. I/Intervention
 Intervensi yang diberikan yaitu penggunaan antianemia terhadap peningkatan kadar hemoglobin
pada pasien gagal ginjal kronis dengan komplikasi anemia.

 3. C/Comparation
 Untuk melihat efektivitas antianemia dilakukan dengan membandingkan Hb sebelum dan
sesudah terapi.

 4. O/Outcome
 Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan antianemia telah efektif dalam
meningkatkan kadar hemoglobin pasien dengan gagal ginjal kronis.
D. ISI JURNAL
 1. Latar belakang
 Gagal ginjal kronik (GGK) adalah masalah utama kesehatan dimasyarakat yang merupakan
perkembangan penyakit yang lama dan progresif serta memiliki etiologi yang beragam (pusat
data dan informasi kementrian kesehatan RI, 2017)

 2. Masalah penelitian
 Erythropoesis stimulating agent (ESA) bekerja dengan menstimulasi sumsum tulang untuk
memproduksi sel darah merah. Terapi ini bersifat individual dan digunakan dosis sekecil
mungkin sudah cukup menurunkan kebutuhan tranfusi darah (Masood,2012). Zat besi dibutuhkan
untuk produksi sel darah merah baru. Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian
mengenai peran antianemia dalam meningkatkan hemoglobin pada pasien dengan GGK.

 3. Tujuan penelitian
 Untuk mengetahui pengaruh penggunaan anianemia terhadap peningkatan kadar hemoglobin
pada pasien gangguan gagal ginjal kronis dengan komplikasi anemia.
 4. Kajian pustaka
 Berdasarkan penggunaan obat antianemia pada pasien gagal ginjal kronik di RS Wangaya, obat
asam folat lebih banyak digunakan daripada obat antianemia lainnya. Penggunaan asamfolat
secara sendiri maupun bersamaan dengan vitamin B6 dan B12 dapat menurunkan kadar dalam
plasma homosistein. Anemia juga dapat disebabkan karena hemodialis, kekurangan zat besi asam
folat, atau vitamin B12.

 5. Metode penelitian
 penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan menggunakan rancangan cross
sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling. Sampel yang diambil dari populasi yang sesuai kriteria penelitian.

 6. Hasil atau temuan


 Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, bahwa penggunaan antianemia pada pasien gagal
ginjal kronik dapat meningkatkan kadar hemoglobin psien gagal ginjal kronis (p<0.05). Dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan antianemia telah efektif dalam meningkatkan
kadar hb pada pasien dengan gagal ginjal kronis.

 7. Aplikasi dalam keperawatan


 Berbagai obat digunakan dalam penatalaksanaan anemia pada GGK adalah asam folat,
eritropotein, vitamin B12, ESA, dan zat besi dan pemeriksaan hb rutin pada pasien GGK dengan
anemia disarankan setiap 3 bulan pada pasien GGK stage 3-5 non dialysis dan diserahkan tiap
bulan pada pasien GGK stage 5 dengan hemodialysis.
E. CRITICAL THINKING TERHADAP FENOMENA YANG
ADA DALAM JURNAL
 Anemia pada penyakit gagal ginjal kronik akan berdampak pada peningkatan mortalitas dan
morbiditas, penurunan fisik, dan kualitas hidup. Pemeriksaan hb rutin sangat disarankan pada
pasien gagal ginjal kronis dengan anemia untuk mengetahui kadar hb didalam darah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai