Komunikasi Kelompok
Komunikasi Kelompok
Kes
2222502
Fungsi kelompok bagi perseorangan:
Membantu individu dalam memenuhi tujuan-tujuan
yang ingin dicapainya. Termasuk sosialisasi
(socializing) dan pertemanan (companionship).
Mendukung perkembangan atau perubahan
seseorang.
Sebagai sarana bagi pertumbuhan secara spiritual
(spiritual growth).
Mencapai tujuan-tujuan ekonomis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi individu untuk memilih
kelompoknya:
Ketertarikan atas siapa-siapa yang bergabung pada
kelompok tersebut seperti ketertarikan fisik/penampilan,
sosialitas yang muncul dalam kelompok tersebut, atau
pekerjaan yang dilakukan.
Ketertarikan terhadap kegiatan dan tujuan yang dilakukan.
Ketertarikan terhadap keanggotaan kelompok itu sendiri.
Ketertarikan interpersonal; inclusion, control, effection.
(Schultz, William. C.(1958). FIRO: A three-dimensional
theory of interpersonal behavior. New York: Holt, Rinehart,
and Winston)
Kita semua paham apa itu komunikasi (right??!).
Apa itu kelompok?
Sekumpulan orang yang mengerjakan atau
mempunyai tujuan yang sama. (Berapa jumlah
sekumpulan orang tersebut?)
Secara psikologis, ditandai:
Kesadaran akan keterikatan diantara anggotanya.
Adanya saling ketergantungan sehingga hasil setiap
orang terkait secara tertentu dengan hasil yang lain.
Proses komunikasi yang terjadi diantara sekelompok
orang dalam melakukan tugas dan mencapai tujuannya.
Group by it’s task and social dimensions; social group and
working group.
Social Group; membangun moral positif anggotanya.
Contoh: kelompok pengajian.
Work Group; ditekankan pada tugas yang harus
dilakukannya/task-oriented groups.
Duplicated activity group. Contoh: kelompok penanam
pohon, kelompok baca.
Assembly line group. Contoh: kelompok penghijauan,
sukarelawan bencana.
Judgement, problem-solving and decision-making group.
Contoh: kelompok peneliti, pansus.
Memahami komunikasi kelompok berdasarkan
perkembangan kelompok itu sendiri.
Tahap perkembangan kelompok;
Menurut Ruben & Stewart (1998):
1. Tahap Orientasi
2. Tahap konflik
3. Tahap kemunculan kembali
4. Tahap penguatan
Tahap 1: Pembentukan; “Apakah saya cocok di kelompok
ini?”, “Apakah saya ingin bergabung atau keluar dari
kelompok ini?”. Komunikasi dilakukan dengan hati-hati,
ditandai oleh bahasa bermakna ganda.
Tahap 2: Keributan; merupakan respon normal dan respon
yang diharapkan dari tahap pembentukan. Pernyataan
menjadi langsung, tunggal, dan jelas.
Tahap 3: Penormalan; munculnya keseimbangan komunikasi
dan akomodasi kepentingan. Komunikasi terjalin dengan
hadirnya kesadaran konformitas.
Tahap 4: Pelaksanaan: periode persetujuan bersama dan
produktivitas maksimum. Semangat kelompok tinggi,
komunikasi terjalin lebih santai
Potential relationship (PR) yaitu potensi hubungan
komunikasi yang terjadi di antara anggota kelompok.
Actual relationship (AR) yaitu hubungan yang telah
terjadi di antara anggota kelompok.
William M. Kephart. A Quantitative Analysis of
Intragroup Relationships. The American Journal of
Sociology, Vol. 55, No. 6 (May, 1950), pp. 544-549
Rumus PR Kephart:
Diketahui satu kelompok terdiri dari 4 anggota,
hitunglah potential relationshipnya?
Diketahui: N = 4
Ditanya: PR?
Rumus:
Model Y