Anda di halaman 1dari 26

Assalamualaikum. Wr.

Wb

“PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
SEKOLAH YANG BERBASIS
KURIKULUM”

oleh : Drs. Ade Rakib


11/13/2020 1
Dasar Hukum

 PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Bab VII pasal 42
ayat 2 yang mengamanatkan bahwa setiap pendidikan wajib memiliki prasarana
yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang
pendidik, ruang TU, ruang perpustakaan, ruang laboraturium dll. Yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

 UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Bab VIII padal 29 ayat 1
dijelaskan bahwa tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan dan tenaga tehnis
perpustakaan. Pustakawan adalah seorang yang memiliki kompetensi yang
diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan perpustakaan .

 Permendiknas No. 25 Tahun 2008 tentang standar tenaga Perpustakaan sekolah


berupa kualifikasi dan kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga perpustakaan
sekolah.

11/13/2020 2
PENGERTIAN-PENGERTIAN

 Menurut UU Perpustakaan No. 43 Tahun 2007 “Perpustakaan adalah


institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam
secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para siswa
sebagai pengguna perpustakaan.

 Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah


berisi buku-buku pelajaran atau bacaan guna kepentingan
pendidikan/pengajaran dan disusun menurut sistem tertentu serta
merupakan bagian dari sekolah.

 Kurikulum menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas, kurikulum


adalah seperangkat rencana dan pengaturan, serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
11/13/2020 3
Program Kolaborasi dan Integrasi
Perpustakaan Sekolah dengan Kurikulum.

11/13/2020 4
A. Perpustakaan sekolah perlu
meningkatkan beberapa hal utama,
yaitu :

 Perpustakaan berfungsi sebagai “School Learning Center”

 Kepala perpustakaan sekolah sebagai fasilitator terbentuknya


“budaya belajar” di sekolah.

 Kepala perpustakaan sekolah sebagai tenaga fungsional yang


profesional di sekolah.

 Kepala perpustakaan sekolah sebagai Mitra Sejajar Guru dalam


pengelolaan proses pembelajaran yang bermutu.

 Kepala perpustakaan sebaiknya memberikan masukan kepada


guru dan peserta didik untuk peningkatan mutu pembelajaran di
sekolah.
11/13/2020 5
A. Perpustakaan sekolah perlu
meningkatkan beberapa hal utama,
yaitu :

Mengintergrasikan perpustakaan sekolah ke dalam kegiantan KBM artinya


menempatkan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran, konsekuensinya
perpustkaan sekolah dikembangkan berdasarkan penerapan kurikulum.
 Mendekatkan koleksi kepada siswa, pengembangan koleksi hendaknya
didasarkan pada setiap mata pelajaran
 Perpustakaan berbasis kelas yang di dalamnya terdapat pengelolaan koleksi
khusus kebutuhan kelas.
 Keterlibatan pihak guru dan siswa dalam pemanfaatan perpustakaan
 Mendekatkan fungsi perpustakaan dengan KBM dengan memberdayaan
perpustakaan sekolah :
 Pengajaran terkait fasilitas yang ada di perpustakaan
 Integrasi perpustkaan dan KBM melalui desain pengembangan
pembelajaran
 Melibatkan guru dalam pemilihan koleksi bahan pustaka
 Promosi perpustakaan sekolah dalam even besar
 Adanya jam belajar di perpustakaan
 Perlu rangsangan agar peserta didik mau menggunakan perpustakaan.
11/13/2020 6
B. Guru dan Perpustakaan

HAL POKOK-POKOK YANG PERLU DIPERHATIKAN


Guru dapat bekerja sama dengan DALAM PENYEDIAAN JASA PERPUSTAKAAN BAGI
perpustakaan dalam bidang sebagai GURU ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
berikut :  Kemampuan perpustakaan untuk
menyediakan sumberdaya bagi para guru
akan memperluas pengetahuan tentang
 Literasi informasi dengan keilmuan dalam kajian tematik atau
mengembangkan semangat memperbaiki metodologi pembelajaran
 Kemampuan perpustakaan untuk menjadi
bertanya dari siswa dan mendidik
mitra kerja dalam merencanakan tugas
mereka menjadi pengguna yang dikerjakan di ruangan kelas
informasi yang kreatif dan kritis.  Kemampuan perpustakaan membantu guru
menangani situasi ruang kelas yang
 Kerja dan tugas proyek heterogen dengan cara memberikan
bantuan dengan menyediakan ruang belajar
dan memberikan lebih banyak stimulasi
 Memotivasi membaca pada semua untuk menggunakan perpustakaan serta
tingkat/kelas, baik perorangan sumber-sumber belajar yang terintegrasi di
perpustakaan.
maupun kelompok.
11/13/2020 7
C. Siswa dan Perpustakaan

SISWA MERUPAKAN KELOMPOK SASARAN UTAMA KOLABORASI ANTARA GURU DAN


PERPUSTAKAAN SEKOLAH. SISWA DAPAT
MENGGUNAKAN PERPUSTAKAAN UNTUK TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH
BERBAGAI KEPERLUAN. Kolaborasi antara Guru dan Tenaga Perpustakaan Sekolah
merupakan hal penting dalam memaksimalkan potensi
layanan perpustakaan yang terintegrasi dengan kurikulum.
Aktivitas siswa di perpustakaan pada umumnya
meliputi hal berikut : Guru dan tenaga perpustakaan sekolah bekerja bersama
guna pencapaian hal berikut :

 Menyelesaikan pekerjaan rumah  Mengembangkan, melatih dan mengevaluasi


pembelajaran siswa lintas kurikulum
 Mengembangkan dan mengevaluasi ketrampilan dan
 Pekerjaan proyek dan tugas pemecahan
pengetahuan informasi siswa
masalah  Mengembangkan rancangan pelajaran
 Mempersiapkan dan melaksanakan pekerjaan proyek
 Mencari dan menggunakan informasi khusus di lingkungan pembelajaran yang lebih luas,
termsuk diperpustakaan
 Mempersiapkan dan melaksanakan program membaca
 Membuat laporan dan karya untuk disajikan dan kegiatan budaya
di depan guru atau siswa.  Mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam kurikulum
 Menjelaskana kepada para orang tua siswa mengenai
pentingnya perpustakaan sekolah.

11/13/2020 8
Beberapa Program Perpustakaan Sekolah
berkolaborasi dan terintegrasi dengan
kurikulum

 Program wajib baca di perpustakaan


 Program pendidikan pemustaka
 Program literasi informasi
 Program bercerita (Story Telling)
 Program membaca puisi
 Program jumpa pengarang
 Pojok baca
 Perpustakaan kelas
 Panggung ekspresi
 Saung baca
 Siswa Pustakawan (Student-Librarian)
 Klub pencinta buku
 Komunitas membaca
 Radio perpustakaan
 Taman buku
 Gerobak buku

11/13/2020 9
Sekian

Terima Kasih

11/13/2020 10
Program wajib baca di perpustakaan
11

Sekolah hendaknya memiliki program wajib baca di


perpustakaan, misalnya pada hari tertentu selama 60
menit secara bergilir

11/13/2020
Program pendidikan pemustaka
12

Perpustakaan memiliki program pendidikan


pemustaka paling sedikit 1 (satu) tahun sekali

11/13/2020
Program literasi informasi
13

Perpustakaan memiliki program literasi informasi


paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun utnuk
setiap tingkatan kelas.

11/13/2020
Program bercerita (Story Telling)
14

Perpustakaan membuat program bercerita secara


terjadwal. Pustakawan memberi contoh
membacakan buku dan menceritakan isi buku
kepada siswa setelah itu siswa diminta membaca
buku dan menceritakan isi buku yang telah
dibacanya. Akhir dari kegiatan bercerita pustakawan
dan siswa sama-sama menggali pesan moral dari
setiap cerita.

11/13/2020
Program membaca puisi
15

Perpustakaan dapat membuat program membaca


puisi di perpustakaan bekerjasama dengan guru
bahasa. Pembacaan puisi dapat pula dilombakan.

11/13/2020
Program jumpa pengarang
16

Pada waktu tertentu perpustakaan dapat


mengundang penulis buku untuk berdialog dengan
siswa tentang isi bukunya dan latar belakang
mengapa buku itu ditulis. Pengalaman penulis buku
dapat menginspirasi siswa untuk menulis dan
menggali pengetahuan.

11/13/2020
Pojok baca
17

Perpustakaan sebaiknya memanfaatkan setiap sudut


di sekolah untuk menyediakan bahan bacaan bagi
siswa, sehingga di setiap waktu siswa dapat
membaca buku dan selalu dekat dengan buku ketika
berada di sekolah.

11/13/2020
Perpustakaan kelas
18

Perpustakaan sekolah sebaiknya memiliki


perpustakan kelas. Di setiap kelas ada perpustakaan
mini yang koleksi bukunya selalu diganti dengan
yang baru secara periodik.

11/13/2020
Panggung ekspresi
19

Perpustakaan sebaiknya memiliki panggung ekspresi


di perpustakaan atau lobby depan perpustakaan.
Panggung ekspresi ini digunakan untuk kegiatan
berpidato, bercerita, membaca puisi, dan lain-lain.

11/13/2020
Saung baca
20

Perpustakaan dapat mendesain ruang baca di alam


terbuka, seperti di saung-saung atau taman-taman
sekolah. Ruang baca di saung(alam terbuka) menjadi
alternatif ruang baca yang menarik bagi pemustaka.

11/13/2020
Siswa Pustakawan (Student-Librarian)
21

Perpustakaan dapat mencari relawan untuk membantu


mempromosikan layanan dan kegiatan perpustakaan.
Relawan tersebut dapat berasal dari siswa yang dikenal
dengan siswa pustakawan. Mereka terlebih dahulu dibekali
dengan pengetahuan dasar tentang layanan perpustakaan.
Siswa pustakawan dapat ditugaskan sebagai petugas
sirkulasi, penataan buku di rak, pembuatan mading
perpustakaan, dan lain-lain. Siswa pustakawan sangat
senang bila diberikan seragam atau atribut (topi, pin,
T.shirt) yang menandakan bahwa dia seorang Siswa
Pustakawan ketika sedang bertugas.

11/13/2020
Klub pencinta buku
22

Perpustakaan dapat membentuk klub pencinta buku


yang anggotanya adalah para siswa yang memiliki
minat pada bahan bacaan. Mereka menjadi motor
penggerak kegiatan membaca di sekolah.

11/13/2020
Komunitas membaca
23

Perpustakaan dapat bekerjasama dengan komunitas-


komunitas siswa yang ada di sekolah untuk
mempromosikan kegiatan membaca, misalnya
komunitas pramuka,UKS, PMR.

11/13/2020
Radio perpustakaan
24

Perpustakaan dapat mendesain program penyiar


radio cilik yang menceritakan tentang isi buku atau
cerita-cerita menarik di sela-sela waktu istirahat
melalui radio yang terhubung dengan speker di
kelas-kelas.

11/13/2020
Taman buku
25

Perpustakaan dapat pula membuat program seperti


pameran buku di waktu-waktu tertentu di luar
ruangan perpustakaan, yaitu di taman-taman yang
ada di sekolah. Deretan buku yang dipajang di
taman-taman itu kita sebut taman buku. Disediakan
bangku-bangku taman untuuk kegiatan membaca.
Tentu saja kegiatan ini dilaksanakan ketika cuaca
tidak hujan atau di taman yang ada atapnya.

11/13/2020
Gerobak buku
26

Perpustakaan dapat membuat program “jemput


bola” dengan mendatangi pemustaka dengan
menawarkan buku-buku untuk dibaca. Buku-buku
itu dibawa dengan gerobak buku yang didesain
khusus, didorong berkeliling di koridor kelas dan
sudut-sudut sekolah tempat siswa bisa berkumpul .
siswa Pustakawan dapat ditugaskan untuk membawa
gerobak buku ini.

11/13/2020

Anda mungkin juga menyukai