ti k
ne
Ki
gi
er
En
Fluida
Poros
Sebagai tempat dudukan impeller
Penghubung putaran dan daya yang ditransfer oleh motor
Penggerak ke pompa
Impeller
Kumpulan sudu-sudu yang melengkung
Mengarahkan fluida kerumah pompa
Meningkatkan kecepatan fluida sehingga lebih tinggi
Merubah energi mekanis ke energi kecepatan fluida
Saluran Isap
Atau suction line
Sebagai saluran tempat air masuk kedalam pompa
Saluran Tekan
Discharge line
Sebagai saluran tempat pembuangan air keluar pompa dengan
tekanan yang besar.
2 Sesuai untuk keperluan head yang tinggi dan Sesuai untuk keperluan head yang kecil dan
kapasitas yang kecil. kapasitas yang sedang dan besar
3 Tidak dapat beroperasi pada putaran tinggi, Dapat beroperasi pada putaran yang tinggi,
sehingga memerlukan system transmisi sehingga dapat dikopel langsung dengan
untuk perlengkapan motor penggeraknya.
4 Konstruksi lebih rumit dan tidak kecil Konstuksi lebih sederhana dan relative kecil
5 Bobot lebih berat sehingga memerlukan Bobot lebih ringan sehingga tidak
pondasi yang lebih kuat memerlukan pondasi yang terlalu kuat
6 Tidak dapat beroperasi pada kondisi shut off Dirancang untuk beroperasi pada kondisi
(katub buang tertutup) shut off.
Nov 25, 2020 18
KAPASITAS POMPA
Q=A.V
Dimana :
A = luas penampang aliran
V = kecepatan Aliran
2. Kapasitas Optimum
Kapasitas pompa pada kondisi kerja dengan efisiensi optimum yang
masih dapat dicapai.
3. Kapasitas Maksimum
Kapasitas pompa maksimum yang dapat dicapai pompa pada batas
kondisi kerja pompa yang masih dibolehkan.
Instalasi Pipa
Susunan instalasi pipa sangat mempengaruhi kapasitas pompa artinya
jika pipa telah ditentukan maka kapasitas pompa akan tertentu
pula besarnya. Instalasi pipa hisap sangat mempengaruhi kerja
pompa. Kebocoran pada pipa hisap maupun rusaknya footvalve
dapat menyebabkan pompa tidak dapat menghisap air.
1. Head Nominal
Head pompa yang tertera pada nameplate, head pompa yang
di kehendaki pada saat pemesanan pompa.
2. Head Optimum
Head pompa yang dapat dicapai pompa pada kondisi kerja
dengan optimum efisiensi yang masih dapat dicapai.
Head adalah
E
H
W
Head dalam mekflu dan hydraulik adalah energi yang
dikandung persatuan berat fluida.
Vd2
Hp Hs Δhp h L
2g
Dimana:
Hp = Head total pompa ( m )
Hs = Head statis (hs + hd)
Head statis, yaitu perbedaan tinggi level minimum fluida pada
sisi isap dan tinggi level maksimum fluida pada sisi tekan.
Pada system aliran perpipaan, umumnya terdapat 2 jenis head losses, yaitu:
1. Head minor
Merupakan kerugian gesekan yang terjadi pada system instalasi.
2. Merupakan kerugian yang timbul akibat alat kelengkapan pada
system perpipaan. Yaitu : elbow, valve ( katup ), bending, dsb.
2. Head Losses ( hl ).
a. Sepanjang Pipa
L V2
hl f
di 2 g
hs hd
Dimana,
f = Koefesien gesekan
L = Panjang pipa (m)
di = Diameter dalam pipa (m)
V = Kecepatan fluida dalam pipa
(m/det)
g = gravitasi (9,81 m/det2)
Nov 25, 2020 29
hd
hs
Dv
Re
Dimana :
D = diameter pipa
v = kecepatan aliran
ρ = kerapatan massa fluida
μ = kekentalan dinamik
Maka : Dv
Re
u = kekentalan kenematik.
Contoh 1.1 :
Diberikan data sebagai berikut : (1) Air pada 10 oC mengalir dalam sebuah
pipa dengan diameter 150 mm dan velositi is 5,5 m/s
Ditanya : apakah aliran fluida laminar atau turbulen?
L v2
hf f
D 2g
Dimana :
hf = head loss akibat gesekan
f = faktor gesekan
L = panjang pipa
D = diameter pipa
v = kecepatan aliran
g = garvitasi
64
f
Re
1 3,7
2,0 log
f / D
Dimana
ε = kekasaran pipa
D = diameter pipa
ε/D = kekasaran relatif
Persamaan ini jarang digunakan. Untuk mejawab persoalan diatas
digunakan diagram yang memberi hubungan antara faktor gesek, bilangan
reynolds dan kekasaran relatif dan diagram tersebut dinamakan diagram
moody
= 869 kg/m3
= 869 N-s2/m4 (from Table A-4)
D = 150 mm = 0,15 m (given)
v = 1.0 m/s (given)
μ = 0.08141N-s,/m2 (from Table A-4)
f = 64/Re
= 64/1601 = 0,04
L v2
hf f
D 2g
45 m (1 m/s)2
h f (0,04) 2
0,612 m
0,15 m (2)(9,87 m/s )
Bilangan Re lebih besar dari 4000 maka aliran adalah turbulen dan faktor
gesekan ditentukan dari diagram moody. Kekasaran pipa besi (ε) diambil
dari Table 6-1.
ε = 0.00085 ft
Kekasaran relatif pipa (ε/D) dapat dihitunga sebagai berikut.
0,00085 ft
0,0017
D 0,5 ft
L v2
hf f
D 2g
10,666 Q1,85
h f 1,85 4,85 x L
C D
Dimana,
L = Panjang pipa
C = Koefesien H.W lihat tabel
Jenis Pipa C
Pipa besi cor baru 130
Pipa besi cor tua 100
Pipa baja baru 120 – 130
Jika pipa tidak digunakan bertahun – tahun maka harga f di atas x (1,5 – 2,0).
V2
hk
2g
6000
Nm
120 f P
Nm
P
f 50 Hz
2 3000
4 1500
6 1000
8 750
10 600
dst …
Np = Nm – ( Nm ) x Slip
Nm dm
Np
dp
Q
Ns n
4
H3
Dari putaran spesifik dapat ditentukan tipe impeller
Perhitungan Ns sangat tergantung pada besaran kapasitas ( q ) dan head
( H ) yang digunakan.
Dari segi prestasi, efisiensi pompa tergantung kepada kapasitas, head dan
kecepatan dan kesemuanya sudah termasuk ke dalam “ kecepatan /
putaran spesifik “
Daya pompa adalah besarnya daya yang di terima pompa dari motor
penggerak untuk memutar impeller dari memutar agar menghasilkan
head dan kapasitas yang diinginkan.
Np g Q H (kW )
QH
Np
75 p
Dimana, g = Berat jenis fluida ( N/m3 ) = .g
75 = konversi kW – Hp