Anda di halaman 1dari 39

TERMINOLOGI MEDIS

SISTEM SENSORIS MATA

Dosen:
dr. Wahyu Zutianda
TERMINOLOGI SENSORY SISTEM MATA

DESKRIPSI

Pembahasan meliputi pengetahuan tentang ejaan


istilah anatomi, fungsi dan istilah medis serta
gangguan (patologik) sistem sensoris pengelihatan
mata, berikut istilah tindakan
pemeriksaan dan terapi yang terkait.

2
KOMPETENSI
MAMPU:
• Mendefinisikan, mengeja, dan menuliskan istilah medis
dan gangguan terkait sistem sensori pengelihatan dengan
tepat dan benar.
• Lancar berkomunikasi dengan tenaga profesi kesehatan
terkait istilah diagnostik dan terapeutik.
• Memenuhi tuntutan penyediaan data diagnosis dan
tindakan sesuai persaratan masukan ke dalam sistem
informasi statistik kesehatan, morbiditas dan mortalitas
lokal, nasional dan internasional.

3
Tujuan Instruksional Khusus

Menjelaskan:
- Struktur dasar dan asesoris sistem sensoris mata
- Fungsi sistem sensoris mata
- Ejaan akar kata penggabung dan susunan
kata istilah sistem sensoris mata dalam
bahasa : - Inggris,
- Latin atau
- Yunani kuno.

4
POKOK & SUBPOKOK BAHASAN

- Struktur dan Fungsi Sistem Sensoris Mata


- Definisi dan singkatan yang terkait
- Akar kata Prefixes, Suffixes dan Root Sistem Sensoris
Mata
- Struktur Asesoris Mata
- Istilah-istilah medis, gangguan patologik dan tindakan
pemeriksaan dan terapi mata
- Abbreviation (singkatan) istilah terkait gangguan dan
tindakan medis-operasi mata

5
Istilah anatomi (Anatomic Terms)
Struktur dan Fungsi mata

Bola mata terletak di dalam rongga orbit mata di


bagian depan tengkorak kepala.
Struktur mata terbagi dalam 3 lapisan (tunics).

Struktur menjalankan fungsi untuk menerima


sinar cahaya, membelokkan (refraksi) sinar
cahaya terkait, dan mentransmisinya ke saraf
sebagai impuls yang dibangkitkan oleh sinar
cahaya ke lobus opticus otak.

7
Lanjutan ...
Begitu cahaya sampai lobus occipital, mereka
diinterpretasi sebagai gambar bayangan yang
dilihat mata.

Visi mata sangat bergantung pada:


- kesehatan mata kita,
pengelihatan berkaitan dengan
- saraf, dan otak kita.

8
STRUKTUR MATA

Struktur mata terbagi menjadi 3 lapisan


tunics:
- lapisan terluar = Sclera
- lapisan tengah = Choroid
- lapisan terdalam = Retina

Pada masing lapisan ada struktur tambahan


yang mempunyai fungsi spesifik terkait
pengelihatan.

9
Lanjutan ...

Lapisan terluar, terdiri dari:

 Sclera: jaringan fibrosa kuat pembentuk


tampilan bola mata, dan pelindung bagian
terluar mata

 Cornea: bagian transparan (luar) mata


penutup iris mata

 Conjunctiva: selaput mukosa pembatas bagian


luar mata serta bagian dalam kelopak mata.

10
Lanjutan ...

Lapisan tengah, terdiri dari:

- Choroid: lapisan jaringan di bawah sklera yang


mengandung banyak pembuluh darah dan
saraf.

- Iris: otot mengelilingi pupil mata, menimbulkan


warna khusus mata. Iris mengatur lebar lobang
bulatan pupil untuk mengontrol sinar cahaya
yang lewat.

11
Lanjutan ...

- Pupil: bulatan bagian tertengah mata

- Crystalline lens: kedudukan lensa


dihubungkan ke choroid oleh Corpus
cilliaris yang ditahan oleh Suspentory
ligaments

- Choroid, iris, corpus cilliaris menjadi satu


kesatuan yang disebut; UVEA

12
Lanjutan ...

Lapisan Terdalam:

 Retina: jaringan saraf sensoris yang


membungkus bagian dalam mata, terdiri dari
susunan sel saraf rods & cones, yang
mengkonversi gelombang sinar menjadi impuls
saraf.

- Rods: bertanggungjawab terhadap visi


(ketajaman pengelihatan) pada cahaya redup
dan periferal.

13
Lanjutan ...

- Cones: bertanggungjawab terhadap visi pada


cahaya terang, sentral dan warna.

 Optic disk (discus opticus): area di belakang


mata tempat berhentinya ujung saraf mata
yang berasal dari retina bersatu menjadi
Nervus Opticus (Saraf cranialis ke 2)

 Nervus opticus menstranmisi impuls ke


lobus occipitalis otak besar (cerebrum).

14
STRUKTUR ASESORIS MATA

• Struktur asesori mata meliputi:


- orbit = eye socket (bagian tulang)
- eyebrows (alis mata)
- eyelids (kelopak mata, atas dan bawah)
- eyelashes (bulu mata)
- oil glands (kelenjar minyak) = meibomian
glands antara conjunctiva dan jaringan
kedua kelopak mata
- lacrimal glands (kelenjar air mata) (di bagian luar)
- fluid (cairan)
- lacrimal sacs (kantung) (bagian duct yang
melebar)
- lacrimal ducts. Nasolacrimal duct

Fungsi struktur asesori adalah melindungi mata dari


penyakit dan cedera.
ISTILAH MEDIS UMUM MATA
• Istilah Arti
• intraocular = berkaitan dengan bag. dalam mata
• lacrimal = berkaitan dengan air mata
• miotic = berkaitan konstriksi pupil (obat)
• nasolacrimal = berkaitan dengan hidung dan saluran air
mata
• ophthalmologsit = spesialis mata
• ophthalmology = ilmu penyakit mata
• optician = ahli kacamata
• optometrist = dokter optometry
• optometry = mengukur dan mentest ketajaman
pengelihatan dan koreksi lensa
• visual acuity = ketajaman pengelihatan
CAVITIES of the EYE
Bagian interior mata ada 2 (dua) kavitas:

(1) Anterior cavity: terdiri dari anterior


chamber yang ada di depan lensa dan
postrior chamber yang ada di bagian area
di belakang lensa.

(2) Posterior cavity: cavitas terisi substansi


bening seperti jelly yang disebut Vitreus
humor yang membentuk fisik bola mata.

18
Lanjutan ...

Vitreous humor diperlukan untuk pengelihatan


apabila bola mata cedera dan cairan ini mengalir
keluar maka akan mengakibatkan: kebutaan.

Agueous dan vitreous humor membantu


pembiasan sinar cahaya sewaktu melintas
masuk ke bola mata menuju ke retina.

19
ISTILAH MEDIK DISUSUN OLEH :

1. Akar kata / Kata dasar kata/ Word root


berupa nama organ (bagian tubuh)
2. Akhiran (suffix), ditambahkan sesudah kata
dasar
3. Awalan (prefix), ditambahkan didepan akar
kata
4. EPONYMS
Penyakit khusus, sindrom atau suatu
keadaan penyakit dinyatakan dengan nama
orang, biasanya yang pertama
mengidentifikasi penyakit tersebut
AKAR KATA ORGAN MATA

Akar Kata Definisi Contoh Istilah B.


Penggabung

aque/o- = watery (cair mirip air) aqueous


humor

blephar/o- = eyelid (kelopak mata) blepharoptosis

conjuntiv/o- = conjunctiva (konjuntiva) conjunctivitis

corne/o- = cornea (kornea) corneoblepharon

dacry/o- = tears (air mata) dacryoma


21
dacrycyst/o- = tear sac dacryocele /
(kantung a. mata) dacrocystocele
(Lanjutan-1)

Akar Kata Definisi Contoh Istilah B. Penggabung


glauc/o- = silver, gray (keperakan) glaucoma

ir/o-; irid/o- = iris iridectomy

kerat/o- = kornea keratoconjunctivitis

lacrim/o- = air mata lacrimation

ocul/o- = mata oculomycosis

ophthalm/o- = mata ophthalmoplegia

22
(Lanjutan-2)

Akar Kata Definisi Contoh Istilah


B. Penggabung
opt/o = mata, vision optic, optical

palpebr/o = kelopak mata palpebra, palpebral


phac/o-; phak/o- = lensa mata phacometer

phot/o- = light (cahaya) photophobia

pupill/o- = pupil mata pupillometer

23
(Lanjutan-3)

Akar Kata Definisi Contoh Istilah


B. Penggabung
retin/o- = retina retinopathy
retinitis
retinoscopy

scler/o- = sclera, sklera (keras)


scleroplasty
sclerokeratitis

uve/o = uvea uveitis

vitre/o- = glassy; yelly-like corpus


24
vitrium
ISTILAH MEDIS TERKAIT MATA

 Istilah medis terkait mata terbagi dalam 3 (tiga)


kategori utama:

(1) Istilah medis umum


(2) Istilah medis penyakit dan kondisi
(3) Istilah medis prosedur diagnostik, operasi, test-test
laboratorium.

25
(Lanjutan)

Contoh: Roots dan Prefixes untuk Mata:

Root: Arti Prefix Arti


blast/o- = imatur ect- = di luar/bagian luar
dipl/o- = dua/dobel en-; eso- = dalam/ke dalam
fund/o- = fundus ex = luar/ke luar
(dasar)
intra- = di dalam
presby- = tua

26
Contoh Suffixes untuk Mata
 Suffix Arti Suffix Arti
-ectomy = operasi -scope = instrumen
mengangkat untuk melihat
-ist = spesialis -tropia = membelok
-itis = inflamasi -tropion = pembelokan
-metry = mengukur
-opia = visi
-(o)tomy = insisi ke dalam
-pathy = penyakit
-plasty = operasi
perbaikan
-ptosis = jatuh/turun

27
ISTILAH MEDIS UMUM MATA
 Istilah Arti
 intraocular = berkaitan dengan bag. dalam mata
 lacrimal = berkaitan dengan air mata
 miotic = berkaitan konstriksi pupil (obat)
 nasolacrimal = berkaitan dengan hidung dan saluran air
mata
 ophthalmologsit = spesialis mata
 ophthalmology = ilmu penyakit mata
 optician = ahli kacamata
 optometrist = dokter optometry
 optometry = mengukur dan mentest ketajaman
pengelihatan dan koreksi lensa
 visual acuity = ketajaman pengelihatan
28
Istilah diagnostik (Diagnostic Terms)
1. Disorders Of The Cornea And Sclera
• arcus senilis – perubahan degenratif kornea, setelah
usia 30 tahun
• corneal injury – akibat benda asing, zat kimiawi, panas,
atau radiasi
• ulkus kornea (corneal ulcer) – bentuk keratitis  yang
diikuti kerusakan stroma
• keratitits – radang kornea, superfisial (dangkal) atau
profunda (dalam)
• parut kornea ( Scars of cornea) –  leukoma (opak
putih), makula (bintik putih), nebula (opak abu-abu)
• dystrophy kornea – degenerasi idiopatik kornea
• keratoconus – penonjolan di pusat kornea
Istilah diagnostik (Diagnostic Terms)
 2. Disorders of the Uveal tranct (lapisan vaskuler mata)
• uveitis – alergi, kuman, iritan dan toksin, serta penyakit
jaringan penyambung
• perdarahan khoroid (choroidal hemorrhage) – perdarahan
lokal di khoroid iritis – radang iris
• synechia – perlekatan iris ke kornea (anterior) atau ke
lensa (posterior)
• iridocyclitis – radang iris dan corpus ciliaris
• iridodialysis – lepasnya pinggir luar iris dari corpus ciliaris
• Iritis – radang pada iris
• Sympathetic opthalmia – inflamasi pada saluran uveal
setelah cedera mata atau setelah kemasukan benda asing
Istilah diagnostik (Diagnostic Terms)
 3. Disorders of the lens and intraocular pressure
• aphakia – lensa tidak ada; binokuler atau monokuler
• cataract – lensa keruh
• ectopia lentis – pergeseran posisi lensa; pada sindroma
Marfan atau trauma
• retrolental fibroplasia – pertumbuhan jaringan ikat di balik
lensa
• Glaucoma -- peningkatan tekanan intraokuli; akut, kronis,
dan malignant
Istilah diagnostik (Diagnostic Terms)
4. Disorders of the Retina
• atrofi dan degenerasi retina – disertai penurunan ketajaman
pandangan
• edema retina – akibat trauma
• detachment (ablatio, lepas), hemorrhagia, dan infeksi vitreus
• retinal detachment/ablatio – lepasnya retina dari choroid
• retinitis pigmentosa – sebaran pigmen seperti laba-laba di
retina
• diabetic retinopathy – perubahan retina pada diabetes
• degenerasi vitreoretina – pengenceran vitreus sentralis dan
tertariknya retina
Tumor
• tumor traktus uvea (khoroid, iris, corpus ciliaris) –
nevi, melanoma
• dermoid – tumor seperti kulit di kornea dan sklera
• melanoma khoroid atau iris – tumor ganas sel
pembentuk melanin
• retinoblastoma – tumor ganas retina
• glioma – tumor glia yang berasal dari astrosit n.
Optikus
• meningioma – tumor orbita pada selaput n. Optikus
6. hypopyon – nanah di chamber anterior
7. optic neuritis- radang n. Opticus (NC II)
8. retrobulbar neuritis – radang n.Optikus di balik bola mata
9. papilledema – edema papilla (kepala n. Opticus)
10.glaucoma –endophthalmitis – radang intraokuli
11.panophthalmitis – infeksi luas mata
Istilah Simptomatik
 1.  amaurosis fugax – buta sementara pada satu mata, akibat
gangguan sirkulasi
 2.  amblyopia – penurunan pandangan, kelainan mata tidak
didapatkan
 3.  amblyopia ex anopsia – penurunan ketajaman pandangan
tanpa kelainan organik
 4.  diplopia – pandangan kembar
 5.  emmetropia – penglihatan normal
 6.  ametropia – kesalahan refraksi cahaya, bayangan tidak jatuh
di di retina
   
Istilah Simptomatik
 7.  anisometropia – daya refraksi mata kiri dan kana tidak
sembang
 8.  hypermetropia, hyperopia – rabun jauh; bayangan jatuh di
belakang retina
 9.  myopia – rabun dekat, bayangan jatuh di depan retina
 10.  presbyopia – penurunan akomodasi secara perlahan
 11.  pupil Argyll-Robertson – refleks cahaya pupil tidak ada, pada
syphilis SSp
 12.  astigmatisma – bayangan di mata tidak sempurna karena
fokus tidak sama
 13.  scotoma – bintik buta pemandangan
Istilah Simptomatik
 14. enophthalmus – bola mata tertarik ke dalam orbita
 15.  exophthalmos – bola mata terdorong ke arah luar orbita
 16.  hyphemia – darah di chamber anterio di depan iris
 17.  nystagmus – gerakan bola mata yang konstan dan tidak
disadari
 18.  photophobia – tak tahan cahaya
Istilah operatif
 1.  operasi katarak – membuang lensa yang keruh
 2.  keratocentesis – menusuk kornea
 3.  keratoplasty, graft dan transplantasi– mengganti kornea mata
yang sudah rusak
 4.  operasi glaukoma – untuk menurunkan tekanan bolamata
 5.  ocular photocoagulation – penggunaan sinar laser atau
xenon untuk koagulasi jaringan
 6.  evisceration – pembuangan isi bola mata tapi meninggalkan
kornea dan sklera
 7.  vitrectomy , subtotal – pembuangan bagian vitreous
 8.  enukleasi – pembuangan bola mata
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai