Anda di halaman 1dari 16

Dyskinesia

MUHAMMAD FIRMAN ADINATA


202040102020
Etiologi

 Obat neuroleptik yang sering menimbulkan tardive dyskinesia adalah obat


neuroleptik golongan tipikal atau APG I (dopamin D2 receptor antagonist)
 misalnya haloperidol, perphenazine, trifluoperazine, fluphenazine, dan lebih
jarang pada chlorpromazine, thioridazine, pimozid. Golongan yang atipikal atau
 APG II (serotonin 5HT2-dopamin D2 receptor antagonist) lebih jarang misalnya
olanzapine, risperidone, aripiprazole, quetiapine lebih jarang lagi, dan hanya
clozapine yang sangat jarang serta dapat menurunkan risiko terjadi tardive
dyskinesia dibandingkan obat-obat yang lain, namun terkadang mempunyai efek
samping dapat menyebabkan diskrasia darah.
Pengertian Tardiv dyskinesia

 Gerakan abnormal tidak disadari atau involunter yang lambat dan kadang cepat,
biasanya gejala yang klasik bermanifestasi sebagai sindrom oro-buccal-lingual-
facial (OBLF) seperti gerakan mengunyah-ngunyah, menghisap-hisap bibir,
mengecap-ngecap bibir, protusi lidah, kedip-kedip cepat kelopak mata, facial
grimacing; sindrom limb-truncal (LT) seperti choreiform/ choreoathetosis ringan
jari-jari tangan, jempol dan jari-jari kaki dan kadang-kadang pada tungkai serta
badan, kadang-kadang terjadi gerakan-gerakan peregangan pada batang tubuh
atau campuran.
Gejala

 Menjulurkan lidah
 Mengedipkan mata
 Mengacap-ngecap bibir
 Menguyah dan menghisap
 Meringis
 Mengetuk jari tangan
 Menggoyangkan bahu
 Memutar- leher
 Menggerakkan panggul
Pencegahan

Pencegahan primer terjadinya sindrom ekstrapiramidal


padapenggunaan obat golongan neuroleptik atau anti-psikotik termasuk tardive
dyskinesia adalah dengan penggunaan obat anti-psikotik dosis rendah namun
efektif dan durasi penggunaan bila memungkinkan dalam waktu tidak lama. Bila
timbul gejala ekstrapiramidal ringan-sedang, turunkan dosis obat anti-psikotik
mencapai dosis minimal namun efektif, dan bila menggunakan obat anti-psikotik
konvensional/tipikal/APG I misalnya haloperidol dapat diganti dengan yang
atipikal/APG II misalnya risperidone, olanzapine, quetiapine, atau clozapine. Hanya
clozapine yang dapat mengurangi risiko terjadinya gangguan ekstrapiramidal
termasuk tardive dyskinesia. Bila timbul gejala gangguan ekstrapiramidal berat, obat
anti-psikotik segera dihentikan dan diberi terapi untuk menghilangkan efek samping
ekstrapiramidal tersebu
Chorea
Chorea

 Pengertian
 Gangguan gerakan yang menyebabkan gerakan tubuh yang tidak
disengaja dan tak terkendali. Gejala korea dapat berkisar dari
gerakan ringan, seperti gelisah, sehingga gerakan lengan dan
kaki yang tidak terkontrol. Kondisi ini juga dapat menggagu
bicara, menelan, postur dan gaya berjalan
Gejala

 Pada umunya chorea memiliki gejala ‘Cengkraman milkmaid’ kondisi seseorang


tidak dapat mengepalkan tangan mereka.
 Pada kondisi ini tidak memiliki otot tangan yang kuat akan meremas dan
melepaskan tangan mereka
 Menjulurkan lidah
 Gerakan chorea biasanya cepat atau lambat seseorang mungkin akan tampak
mengelit kesakitan dan tidak mengontrol tubuhnya
Penyakit hungtington

 Penyakit bawaa nyang menyebabkan kerusakan sel saraf di otak


 Memiliki gejala seperti menyentak atau menggeliat tanpa disengaja
 Terdapat cengkraman milkmaid
Chorea-acanthocytosis

 Chorea-acanthocytosis ini adalah kelainan genetik yang sangat langka. Kondisi ini
ditandai oleh kecacatan pada Sel- sel darah merah dan mempengaruhi fungsi otak.
Chorea-acanthocytosis dapat menyebabkan kelainan neurologis
 Chorea untuk kondisi ini biasanya melibatkan gerakan lengan dan kaki yang tidak
normal, seperti mengangkat bahu, dan dorongan panggul. Kondisi ini juga bisa
melibatkan gerakan wajah yang cepat dan tidak disengaja.
 Terdapat pergerakan otot wajah involuntir seperti : gertakan gigi, sendawa,
mengeluarkan air liur
Sydenham’s chorea

 Sydenham’s chorea lebih sering menyerang anak-anak dan remaja, dan diikuti
oleh infeksi streptokokus. Kondisi ini juga bisa menjadi suatu komplikasi
dari demam rematik. Jenis chorea ini terutama mempengaruhi bagian wajah,
lengan, dan tangan.
 sering menjatuhkan atau menumpahkan barang
 gaya berjalan yang tidak normal
 kelemahan otot
 bicara cadel
 Kekuatan otot berkurang
Faktor resiko

 Orang-orang dengan riwayat demam rematik lebih mungkin untuk mengalami


chorea. Faktor risiko ini membuat wanita hamil lebih mungkin menderita chorea
gravidarum
 enyakit Huntington adalah kelainan bawaan yang dapat menyebabkan korea.
Seseorang dengan orang tua yang memiliki penyakit Huntington memiliki risiko
50 persen untuk mengalami penyakit ini.
Etiologi

 AIDS
 Penyakit demam rematik
 Penyakit genetik, hungtington
 Kehamilan, chorea gravidum
 Obat levodopa neuroleptik
Diagnosis

 Kapan gejala tersebut terjadi?


 Apa yang membuat gejalanya membaik atau memburuk? Apakah gejala korea
Anda cenderung memburuk ketika Anda stres?
 Apakah Anda memiliki riwayat keluarga hipertiroidisme atau penyakit Huntington
?
 Obat-obatan apa yang Anda gunakan?
 MRI untung hungtington
 Sel darah merahuntuk chorea-acanthocytosis
Treatmen chorea

 fluphenazine (Prolixin)
 haloperidol (Haldol)
 olanzapine (Zyprexa)
 quetiapine (Seroquel)
 risperidone (Risperdal)

 Obat2 yang digunakan adalah antispikotik, obat2 yang mengurangi jumlah


dopamin di otak risperidon, tetrabenzani

Anda mungkin juga menyukai