Anda di halaman 1dari 10

ETIKA PEJABAT PUBLIK

OLEH :
Dr.Dr.Dra.Hj.Tita Meirina Djuwita, M.Si

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NURTANIO

1
ALASAN UTAMA DIKEMBANGKAN STUDI ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK

1. PELERAIAN DIKHOTOMI ANTARA POLITIK DAN ADMINISTRASI. DALAM PERBUATANNYA


PEJABAT PUBLIK DIHADAPKAN PADA DUA SIKAP YANG TIDAK MUDAH UNTUK DIPERTEMUKAN.
2. PERANAN BARU TENTANG TEORI PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM ASDMINISTRASI PUBLIK.
PARA PENGAMBIL KEPUTUSAN SELAIN MEMPERHATIKAN PRINSIP EKONOMI YANG
MENYANGKUT EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS, DI TUNTUT PULA UNTUK MENGEMBANGKAN
ASPEK - ASPEK SOSIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS.
3. TANGGAPAN TERHADAP APA YANG DISEBUT “COUNTER CULTURE”.HAL INI MERUPAKAN
KRITIK TERHADAP PERILAKU PEMERINTAHAN AMERIKA SERIKAT YANG LEBIH BERSIFAT
IMPERSONAL, INHUMANE, TECHNOCRATIC DAN FACELESS. DALAM SITUASI SEPERTI INI PARA
ADMINISTRATOR PUBLIK BERPIKIR DAN BERPERILAKU DALAM TEKANAN NILAI DAN
PROPAGANDA PEMERINTAHAN TECHNOCRAT TERSEBUT. (SAEFULLAH, 2007).

BERDASARKAN ALASAN TERSEBUT, MUNCUL ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK


:
1. MEMBERIKAN PELAYANAN TERHADAP KEPENTINGAN PUBLIK
2. MENGATASI PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN PARA PEJABAT PUBLIK
3. MELINDUNGI KEPENTINGAN PUBLIK DARI PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN
YANG DILAKUKAN OLEH PEJABAT PUBLIK DALAM LEMBAGA PEMERINTAH.
2
MENGUKUR PERILAKU PEJABAT PUBLIK ETIS/TIDAK :
1. DILIHAT DARI PERATURAN-PERATURAN YANG
ADA DALAM ORGANIASI/LEMBAGA YANG
BERSANGKUTAN.
2. DIUKUR DARI ATURAN YANG LEBIH TINGGI DARI
ORGANISASI YANG BERANGKUTAN.
3. BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH /UU
4. BERDASARKAN NORMA DAN NILAI MASYARAKAT.
5. UUD, IDEOLOGI, AGAMA.

3
Kompetensi Sistem Administrasi Publik
dan Figur Administrator

Kompetensi
Skill,
Profesionalisme

Tantangan & Lingkungan

Konsep organisasi dan Manajemen

Negara, Pemerintah, Kebijakan (policy), Hukum, dan


Sosiologi

4
Sumber: Warsito Utomo, 2006
Model Keseimbangan Antara Kemampuan dan
Moralitas Dalam Pengembangan Aparatur
Moral
Tinggi Rendah

• Kreatif
• Kreatif
• Clean aparatur
Tinggi

• KKN
Kemampuan

(good aparatur)

• Tidak kreatif
• Tidak kreatif
Rendah

• KKN
• Clean aparatur
(bad Aparatur)

Sumber: Sobandi (2004)

5
Sorokin & Lauden
(dalam Power and Morality)
• Moralitas dan mentalitas orang-orang yang
memerintah dan diperintah diukur dengan moral dan
mental yang sama, maka penyakit mental dan moral
yang memerintah cenderung lebih besar daripada yang
diperintah
• Makin besar, makin absolut, dan makin memaksa
kekuasaan orang-orang yang memerintah, pemimpin-
pemimpin politik dan para eksekutif bisnis dan
organisasi lain yang berkuasa, dan makin kurang bebas
kekuasaan ini disetujui oleh yang diperintah, makin
cenderung korup dan kriminal kelompok-kelompok
dan para pejabat yang memerintah
• Perilaku kelompok-kelompok yang memerintah
cenderung menjadi kriminal ketimbang perilaku moral
lapisan yang diperintah dari masyarakat yang sama
6
Faktor pendorong diberlakukan etika dalam pemerintah
menurut Saefullah (2007), yaitu :
1. Perilaku korupsi para pejabat publik yang menyertai
reformasi atau perubahan pemerintah.Penyimpangan
-penyimpangan dalam perubahan pemerintahyang
menyuburkan perilaku korupsi menggugah perlunya kode
etik pemerintahan
.
2. Adanya asosiasi atau organisasi pofesi yang terpanggil
untuk ikut bertanggung jawab dalam memberantas
penyimpangan – penyimpangan dalam kegiatan
pemerintahan. Organisasi profesi yang bersangkutan
adalah yang sifatnya netral dan tidak yang didirikan oleh
orang - orang yang tidak berkepentingan dalam kedudukan
di pemerintahan.
7
 Etika pejabat Publik atau etika dalam
pemerintahan menyangkut tanggung jawab moral
dari para pejabat yang mewakili atau melayani
publik.

 Kegiatan - kegiatan yang dilakukan para pejabat


publik dalam berbagai lembaga untuk
memberikan pelayanan kepada publik, baik yang
sifatnya langsung maupun yang sifatnya tidak
langsung. Sedangkan pelayanan yang diberikan
mereka harus didasarkan pada atau sesuai
dengan kepentingan publik sendiri. Secara etis
pertanggung jawaban moral pejabat publik berupa
pelayanan terhadap kepentingan publik.Saefullah
8
(2007)
 Menurut Flippo (1994) ada 10 bentuk penyalahgunaan
kewenanganan yang dilakukan oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya, sebagai berikut :

1. Ketidakjujuran (Dishonestly)
2. Perilaku yang buruk
3. Konflik Kepentingan
4. Melanggar peraturan perundangan
5. Perlakuan yang tidak adil terhadap bawahan
6. Pelanggaran terhadap prosedur
7. Tidak menghormati kehendak pembuat peraturan
perundang - undangan.
8. Inefisiensi/pemborosan
9. Menutup - nutupi kesalahan
10. Kegagalan mengambil prakarsa.
9
 Menurut Syaefulloh( 2007) mengenai etika
pejabat publik berhubungan dengan perbuatan
seseorang yang memegang jabatan tertentu, baik
dalam waktu jam kerja maupun di luar kerja dan
dalam kehidupannya sehari – hari. Perbuatan
yang dilakukan bukan hanya menyangkut dirinya
sendiri tetapi menyangkut perbuatan anggota
keluarganya. Secara etis, seorang pejabat tidak
bisa memisahkan antara perbuatannya dalam
pekerjaan dengan perbuatannya di luar pekerjaan.

10

Anda mungkin juga menyukai