Etika Pejabat Publik
Etika Pejabat Publik
OLEH :
Dr.Dr.Dra.Hj.Tita Meirina Djuwita, M.Si
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NURTANIO
1
ALASAN UTAMA DIKEMBANGKAN STUDI ETIKA ADMINISTRASI PUBLIK
3
Kompetensi Sistem Administrasi Publik
dan Figur Administrator
Kompetensi
Skill,
Profesionalisme
4
Sumber: Warsito Utomo, 2006
Model Keseimbangan Antara Kemampuan dan
Moralitas Dalam Pengembangan Aparatur
Moral
Tinggi Rendah
• Kreatif
• Kreatif
• Clean aparatur
Tinggi
• KKN
Kemampuan
(good aparatur)
• Tidak kreatif
• Tidak kreatif
Rendah
• KKN
• Clean aparatur
(bad Aparatur)
5
Sorokin & Lauden
(dalam Power and Morality)
• Moralitas dan mentalitas orang-orang yang
memerintah dan diperintah diukur dengan moral dan
mental yang sama, maka penyakit mental dan moral
yang memerintah cenderung lebih besar daripada yang
diperintah
• Makin besar, makin absolut, dan makin memaksa
kekuasaan orang-orang yang memerintah, pemimpin-
pemimpin politik dan para eksekutif bisnis dan
organisasi lain yang berkuasa, dan makin kurang bebas
kekuasaan ini disetujui oleh yang diperintah, makin
cenderung korup dan kriminal kelompok-kelompok
dan para pejabat yang memerintah
• Perilaku kelompok-kelompok yang memerintah
cenderung menjadi kriminal ketimbang perilaku moral
lapisan yang diperintah dari masyarakat yang sama
6
Faktor pendorong diberlakukan etika dalam pemerintah
menurut Saefullah (2007), yaitu :
1. Perilaku korupsi para pejabat publik yang menyertai
reformasi atau perubahan pemerintah.Penyimpangan
-penyimpangan dalam perubahan pemerintahyang
menyuburkan perilaku korupsi menggugah perlunya kode
etik pemerintahan
.
2. Adanya asosiasi atau organisasi pofesi yang terpanggil
untuk ikut bertanggung jawab dalam memberantas
penyimpangan – penyimpangan dalam kegiatan
pemerintahan. Organisasi profesi yang bersangkutan
adalah yang sifatnya netral dan tidak yang didirikan oleh
orang - orang yang tidak berkepentingan dalam kedudukan
di pemerintahan.
7
Etika pejabat Publik atau etika dalam
pemerintahan menyangkut tanggung jawab moral
dari para pejabat yang mewakili atau melayani
publik.
1. Ketidakjujuran (Dishonestly)
2. Perilaku yang buruk
3. Konflik Kepentingan
4. Melanggar peraturan perundangan
5. Perlakuan yang tidak adil terhadap bawahan
6. Pelanggaran terhadap prosedur
7. Tidak menghormati kehendak pembuat peraturan
perundang - undangan.
8. Inefisiensi/pemborosan
9. Menutup - nutupi kesalahan
10. Kegagalan mengambil prakarsa.
9
Menurut Syaefulloh( 2007) mengenai etika
pejabat publik berhubungan dengan perbuatan
seseorang yang memegang jabatan tertentu, baik
dalam waktu jam kerja maupun di luar kerja dan
dalam kehidupannya sehari – hari. Perbuatan
yang dilakukan bukan hanya menyangkut dirinya
sendiri tetapi menyangkut perbuatan anggota
keluarganya. Secara etis, seorang pejabat tidak
bisa memisahkan antara perbuatannya dalam
pekerjaan dengan perbuatannya di luar pekerjaan.
10