Anda di halaman 1dari 85

Etika Profesi Sanitarian

oleh Yusuf Useng


Peran, Fungsi dan Kompetensi Sanitarian
1. Peran sebagai Pelaksana
Sanitarian mempunyai 4 fungsi
a. Menentukan komponen lingkungan yang
mempengaruhi kesehatan manusia.
Kompetensi yang harus dimiliki adalah :
1) Mampu mengidentifikasi komponen2 yang
mempengaruhi kesehatan manusia.
2) Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan
prosedur.
b. Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran
komponen lingkungan secara tepat berdasar
kan prosedur yang telah ditetapkan.
Kompetensi yang harus dimiliki :
1) Memilih alat dan bahan sesuai kebutuhan
2) Menggunakan alat dan bahan sesuai prosedur.
c. Menginformasikan hasil pemeriksaan/pegukuran
Kompetensi yang harus dimiliki adalah :
1) Memahami bentuk bentuk penyajian hasil
pemeriksaan
2) Menyajikan hasil pemeriksaan/pengukuran
d. Menetapkan penyimpangan hasil pemeriksaan
terhadap standar baku mutu sanitasi.
1) Memahami standar baku mutu sanitasi
2) Mampu mempergunakan standar sanitasi
lingkungan yang tepat
3) Mampu menegakkan diagnosa lingkungan
2. Peran Sebagai Pengelola Kesehatn Lingkungn
Sebagai pengelola, Sanitarian mempunyai 5
fungsi sbb :
a. Menganalisis hasil pengukuran komponen
3) Merancang ban
gun upaya penanggulangan
masalah lingkungan yang berpengaruh terha
dap kesehatan manusia.
d. Mengorganisir penanggulangan masalah ke
sehatan lingkungan. Kompetensinya adalah :
1) Memahami tata laksana penanggulangan
2) Mampu menggunakan sumber daya yg ada.
e. Mengevaluasi hasil penanggulangan.
Kompetensinya adalah sbb :
1) Menentukan kriteria keberhasilan
2) Menentukan instrumen / alat evaluasi
3) Menilai keberhasilan penanggulangan
lingkungan yang mempengaruhi kesehatan ling
kungan. Kompetensinya sbb :
1) Memahami dampak negatif akibat penyimpa
ngan mutu lingkungan
2) Menggunakan metode analisis yang tepat.
b. Menginterpretasikan hasil pengukuran
komponen lingkungan yang mempengaruhi ke
sehatan manusia. Kompetensinya sbb :
1) Membandingkan hasil pengukuran dgn baku
mutu lingkungan
2) Menentukan penyimpangan parameter
mutu lingkungan.
c. Merancang dan merekayasa penanggulangan
masalah lingkungan yang mempengaruhi ke
sehatan manusia.Kompetnsinya adalah sbb :
1) Memahami cara penanggulangan masalah
lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
manusia.
2) Memilih cara penanggulanagn yang tepat
3) Merancang bangun cara penanggulangan
masalah lingkungan yang berpengaruh terhadap
kesehatan manusia.
d. MengorganisirPenanggulangan masalah kes
sehatan lingkungan. Kompetensinya :
1) Memahami tata laksana penanggulangan
2) Mampu menggunakan sumber daya yg ada
e. Mengevaluasi hasil penanggulangan.
Kompetensinya :
1) Menentukan kriteria keberhasilan penanggu
langan
2) Menentukan instrumen/alat evaluasi
3) Menilai keberhasilan penanggulangan
3. Peran Sebagai Pendidik, Pelatih dan
Pemberdayaan Masyarakat.
Sebagai peneliti, Sanitarian mempunyai 2 F :
a. Menentukan masalah kesehatan lingkungan
1) Mengumpulkan data kesehatan lingkungan
2) Merumuskan masalah kesling
b. Melaksanakan kegiatan penelitian teknologi
tepat guna.
Kompetensinya :
1) Mampu membuat usulan penelitian
teknologi tepat, dalam bidang kesling
2) Menngerakkan sumber daya
3) Menyusun laporan penelitian
Prinsip Dasar Etika
A. Pengertian Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno,
bentuk tunggal kata etika yaitu ethos. Dalam
kamus bahasa Indonesia etika mempunyai ar
ti sebagai “ Ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlak ( moral ). Sedangkan kata etika da
lam kamus bahasa Indonesia yang baru :
artinya :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral.
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dgn
akhlak.
3. Nilai mengenai benar atau salah yang dianut
suatu golongan atau masyarakat.
4. Bertens berpendapat bahwa arti kata etika
menjadi seperti berikut :
Nilai dan norma moral yang menjadi pegangan
bagi seseorang atau suatu kelompok dalam me
ngatur tingkah lakunya.Misalnya jika seseorang
bebicara tentang etika orang Jawa, etika agama
Budha, etika agama katholik dsb, maka yang di
maksud etika disini bukan etika sebagai ilmu me
lainkan etika sebagai sistem nilai. Sistem nilai ini
Bisa berfungsi dlm hidup manusia, perorangan,
maupun pada taraf sosial.
B. Sistematika Etika
1. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran
dan illustrasi tentang tingkah laku manusia di
tinjau dari nilai baik dan buruk serta hal lain
yang boleh dilakukan sesuai dgn norma etis
yang dianut oleh masyarakat.
2. Etika normatif, membahas dan mengkaji…
Ukuran baik dan buruk tindakn manusia, yang
biasanya dikelompokkan menjadi ;
- Etika Umum yang membahas berbagai hal
yang behubungan dgn kondisi manusia untuk
bertindak etis, dalam mengambil kebijakan
berdasarkan teori teori dan prinsip2 moral.
- Etika khusus terdiri dari etika sosial, etika indi
vidu dan etika terapan.
- Etika sosial menekankan tanggung jawab sosial
dan hubungan antar sesama manusia dalam
aktivitasnya.
- Etika individu lebih menekankan pada kewaji
ban kewajiban manusia sebagai pribadi.
- Etika terapan adalah etika yang diterapkan pa
da profesi .
Pada tahun 2001 ditetapkan oleh MPR-RI dgn
Ketetapan MPR –RI No. VI/MPR/2001 ttg etika
kehidupan bangsa. Etika kehidupan bangsa ber
sumber dari agama yang universal dan nilai ni-
lai luhur bangsa yaitu Pancasila. Etika kehidupn
berbangsa antara lain meliputi : Etika sosial
budaya, etika politik dan pemerintahan,
Etika ekonomi & B isnis, Etika penegakan hukum
yang berkeadilan, Etika keilmuan, Etika lingkung
an dan etika kesehatan ( dokter,perawat, bidan,
sanitarian dll ).
C. Sumber Etika.
Pancasila adalah sumber sumber nilai, maka ni
lai Pancasila dapat dijadikan sebagai sumber
norma etik ( norma moral ) dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nilai nilai Pancasila adalah nilai nilai moral.
Oleh krn itu nilai Pancasila juga dapat diwujud
kan kedalam norma norma moral ( etik ).
Norma norma etik tsb. Selanjutnya dapat digu
nakan sbagai pedoman atau acuan dalam ….
bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.Pancasila memegang
peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika
yang baik di negara ini. Disetiap saat & dimana
saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika
disetiap tingkah lakukita. Seperti tercantum pd
sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab
Etiket menetapkan cara melakukan perbuatan
sesuai yang diinginkan, masuk rumah orang dgn
terlebih dahulu mengetuk pintu dan mengucap
kan salam.
2) Etika berlaku tidak tergantung pada ada tdk
nya orang misl : Larangan mencuri, korupsi
meskipun tidak dilihat orang.
Etiket berlaku bila ada orang misalnya kalau
makan harus pakai baju, tapi kalo tidak ada org
lain, boleh tidak pakai baju.
Etika Kesehatan
a. Etika dan Etiket
1) Pengertian Etika
Berasal dari bahasa Inggris ethics adalah
istilah yang muncul dari Aristoteles, asal kata
ethos, yaitu adat budi pekerti.
Etika pada umumnya adalh setiap manusia
mempunyai hak kewajiban unt menentukan
sndiri tindakn tindakannya dan mempertanggung
jawabkan pd Tuhan YME.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran P Sila
dalam membangun etika bangsa ini sangat ber
andil besar.
2) Pengertian Etiket
Etiket yaitu cara melakukan perbuatan sesuai
dengan etika yang berlaku.
Perbedaan Etika dan Etiket
1) Etika : menetapkan norma perbuatan apakah
perbuatan itu dapat dilakukan atau tidak, mis
masuk rumah orang tanpa izin, tdk boleh.
Etika bersifat absolut tidak dapat ditawar, con
tohnya, mencuri dan membunuh.
Etiket bersifat relatif misalnya diPapua org me
makai koteka, di Aceh wajib menutup aurat.
Etika memandang manusia dari segi dalam
( batiniah ) , contohnya orang2 bersifat baik
dan tidak munafik.
Etiket memandang manusia dar segi luar
( lahiriah ), contohnya bersifat sopan dan
santun tapi munafik.
B. Etika Moral dan Agama
1. Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa di
lakukan atau ilmu tentang adat istiadat.
2. Moral ( Latin ), obyek etika ( Yunani ) yang
berarti adat kebiasaan.
Perbedaan Etika adalah ilmu pengetahuan dan
moral adalah objek
3. Agama
a. Hubungan antar manusia dan suatu kekuasa
an luar yang lain dan lebih dari pada yang di
alami manusia.
b. Apa yang diisyaratkan Allah dgn perantara
Nabi berupa perintah dan larangan.
Hubungan Etika, Moral dan Agama
Moral diartikan sama dengan Etika yang berupa
nilai nilai dan norma norma yang menjadi pega
ngan hidup manusia untuk mengatur perilakux.
Agama mengandung nilai moral yang menjadi
ukuran moralitas/etika perilaku manusia.
Makin tebal keyakinan agama dan kesempurna
an taqwa seseorang makin baik moralnya yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku baik dan be
nar.
Faktor Penentu Moralitas
1. Perbuatan manusia dilihat dari motivasi, 7an
akhir dan lingkungan perbuatan
2. Motivasi hal yang diinginkan oleh pelaku per
buatan dengan maksud untuk mencapai sasa
ran yang hendak dituju, Conth : Kasus aborsi
motivasinya mencegah malu dan aib keluarga.
3.Tujuan akhir adalah diwujudkan perbuatan yg
dikehendaki secara bebas, cnth : Aborsi 7an
nya menggugurkan kandungan.
4. Lingkungan perbuatan adalh segala sesuatu
yang secara aksidential atau mewarnai per
buatan Cnth : Aborsi oleh PSK
Nilai Etika
Nilai etika adalah suatu keyakinan mengenai ca
ra bertingkah laku dan tujuan akhir yang di
ingnkan individu, dan digunakan sebagai prinsp
atau standar dalam hidup manusia.
Penilaian etika itu didasarkan pada beberapa
faktor :
1) Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu.
yaitu suatu perbuatan baik atau jahat, susila
atau tidak susila.
2) Perbuatan atau kelakuan seseorang yang te
lah menjadi sifat baginya atau telah mendarah
daging , itulah yang disebut akhlak atau budi
pekerti. Budi tumbuhnya dalam jiwa, bila telah
dlahirkan dalam perbuatan namanya
Pekerti.
Perbuatan dapat dinilai dalam 3 tingkat:
1) Tingkat pertama, semasih belum lahir menja
di perbuatan, masih rencana dalam hati
disebut niat.
2) Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuat
an nyata disebut pekerti
3) Tingkat ketiga akibat atau hasil perbuatan
yaitu baik atau buruk.
Nilai Dalam Filsafat
1) Nilai Logika : Akal nilainya benar salah : Per
buatan mencuri.
2) Nilai estetika : Penglihatan, nilainya Indah
atau jelek. Conth Lukisan gadis telanjang
3) Nilai etika, tingkah laku. Nilainya baik atau
buruk, goyang Dewi Persik, cnth Kode etik PNS
HAM DALAM KESEHATAN
a. Hak Asasi Manusia di Indonesia
b. Hak dan Kewajiban
c. Hak dan Kewajiban dalam Professi
ad.a. HAM /Hak Asasi Manusia adalah hak yang
melekat pada diri setiap manusia sejak awal di
lahirkan, yang berlaku seumur hidup dan tidk
dapat diganggu gugat oleh siapapun.
Dasar Hukum HAM
UU No. 39 tahun 1999, tentang Hak Asasi Manu
sia.
Undang Undang No.26 tahun 2000, tentang Pe
ngadilan HAM.
Ciri-Ciri khusus
Hakiki : HAM sdh ada sejak lahir.
Universal : HAM berlaku umum, tanpa meman
dang status, suku bangsa, gender,
tidak dapat dicabut.Tidak dapat dise
rahkan pihak lain, tidak dapt dibagi
semua orang mendaptkan hak, poli
tik, ekonomi, sosbud.
Hak yang paling dasar meliputi :
1. Hak hidup
2. Hak kemerdekaan/kebebasan
3. Hak memiliki sesuatu
Pengelompokan hak hak dasar manusia
1. Hak sipil dan politik
a. hak hidup
b. hak persamaan dan kebebasan
c. kebebasan berpikir dan menyatakan
pendapat.
d. Kebebasan berkumpul
e. Hak beragama
2. Hak ekonomi sosial dan budaya
a. hak ekonomi
b. hak pelayanan kesehatan
c. Hak memperoleh pendidikan
Hak dalam UU No. 36 thun 2009 pasal 4-8
1. Kesehatan
2. Akses atas sumber daya di bidang kesehatan
3. Pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
dan terjangkau.
4. Menentukan sendiri pelayanan kesehatan yg
diperlukan bagi dirinya.
5. Lingkungan yang sehat bagi pencapaian
derajat kesehatan.
6. Informasai dan edukasi tentang kesehatan
yang seimbang dan bertanggung jawab.
7. Informasi tentang data kesehatan dirinya
termasuk tindakan dan pengobatan yang
telah maupun yang akan diterimanya dari
tenaga kesehatan.
Kewajiban (UU No.36 thun 2009 psl 9-13
mewujudkan, mempertahankan, dan meningkat
kan derajat kesehatan msyarakat yg setinggi-
tingginya.
Menghormati hak orang lain dalam upaya mem
peroleh lingkungan yang sehat, baik fisik, biolo
gi maupun sosial.
Berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan dan memajukan kesehatan
yang setinggi tingginya.
Menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan
bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnx
Setiap orang berkewajiban turut serta dalam
program jaminan kesehatan.
Hak dan Kewajiban dalam Profesi
Pasal 27 UU No 36 2009.
(1) Tenaga kesehatan berhak mendapatkan
imbalan dan perlindungan hukum dalam me
laksanakan tugas sesuai profesinya.
(2) Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya
berkewajiban mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
yang dimiliki.
Aliran & Prinsip Prinsip Etika Kesehatan
a. Aliran Aliran Dalam Etika
Aliran deontologis : Penilaian benar tidaknya
suatu perbuatan atau baik tidaknya ssorang
tidak perlu dilihat hasil akhirnya tapi yang
dinilai adalah perbuatan itu sendiri.
“ Emanuel Kant “ Seseorang berbuat baik krn
rasional dan tidak dogmatis.
c. Etika Kesehatan
Menurut Leenen, suatu penerapan dari nilai
kebiasaan ( etika ) terhadap bidang pemeliha
raan/ pelayanan kesehatan.
Menurut Soerjono Soekanto, penilaian terha
dap gejala kesehatann yang disetujui, dan jg
mencakup terhadap rekomendasi bagaimana
bersikap tidak secara pantas dlm bidg Keshtn.
Conth : Orang tidak mncuri bukan krn takut
neraka, tapi mencuri adalah peerbuatan buruk.
Aliran Teleologis ( konsenkualis ) : Baik buruknya
seseorang dnilai dari tujuan yg hendak dicapai.
Pembagiannya :
Aliran Ethical egoisme : wajib berbuat baik demi
kepentingan pibadi.
Aliran Utilitarinism : wajib berbuat baik demi
kepentingan umum dan masyarakat.
cnth : tidak merokok di TTU.
b. Prinsip –Prinsip ETIKA ( Hipocrates )
1. Tidak merugikan ( Non maleficence )
cnth : Pendapat dokter dlm pelayanan tdk
dpt diterima pasien & keluarganya shingga
jika dipaksakan dpt merugikan pasien.
2. Membawa kebaikan ( Beficence )
Cnth : dokter memberi obat tapi mempunyai
efek yg lain, maka dokter hrs mempertimbag
kan secara cermat.
3. Menjaga kerahasiaan ( confidentiality )
cnth. Tenaga kesehatan menjaga identitas
kesehatan pasienjgn menyampaikan semuanx
jgn sampai menghambat penyembuhannya.
6. Berlaku adil ( justice ) cnth : Tenaga kesehatn
tdk boleh diskriminatif dalam pelayanan kes.
7. Menghormati privasi ( Privacy ) cnthnya
Tenaga kesehatan tidak boleh menyinggung
pribadi pasien dan sebaliknya.
Hubungan Etika Kesehatan dan Hukum Kestn
1. Hukum kesehatan lebih diutamakan dibandig
etika kesehatn. Conth ( Etikmenyuntik pasien
tanpa ada dokter, tapi ( Hukum es ), seorang
Perawat kesehatan dapat kesehatan )
tidak dibenarkan.
2. Ketentuan hukum kesehatan dapat mengesampingkan
etika tenaga kesehatan
cnth : kerahasiaan dokter tdk berlaku dalam
masalah hukum
3. Etika sifatnya tidak mengikat dan pelanggaran
nya tidak dpat dituntut, sedangkan hukum itu
mengikat dan pelanggarannya dpt dituntut.

Etika Islam menurut Al Quran :


1. Keadilan
2. Kejujuran
3. Kebersihan
4. Menghormati orang tua
5. Bekerja keras
6. Cinta ilmu
7. Dan lain lain.
Etika Penelitian
Persetujuan etika penelitian sesuai PP No.39
tahun 1995 tentang penelitian & Pennembangn
kesehatan
Persetujuan tertulis orang tua/akhli waris dapt
dilakukan pada manusia yang diteliti :
1. Tidak dapat melakukan tindakan hukum
2. Krn keadaan kesehatan atau jasmaninya sama
sekali tdk memungkinkan dapat menyatakan
persetujuan secara tertulis.
3. Telah meninggal dunia, dalam hal jazadnya
akan digunakan sebagaimana objek peneliti
an dan pengembangan kesehatan
Hak dan Kewajiban Responden :
1. Penghargaan kebebasan pribadinya
2. Merahasiakan informasi yg diberikan
3. memperoleh jaminan keamanan dan
keselamatan akibat informasinya.
4. Otonomi pasien ( patien autonomy )
cnth : pasien berhak menentuan tindakn tin
dakan baru dapat dilakukan atas persetujuan
dirinya.
5. Berkata benar ( truth telling ) cnth : tenaga
kesehatan hrs menyampaikn sejujurnya pe
nyakit pasien, namun tidak dapat diutarakan
semua kecuali kepada keluarganya.
4. Memperoleh imbalan dan kompensasi.
Kewajiban Responden :
Memberikan data dan informasi yg diperlukan
Hak dan Kewajiban Peneliti :
1. Menjaga kerahasiaan responden
2. Menjaga privasy responden
3. Memberikan kompensasi.
Kode Etik Professi
Merupakan seperangkat kaidah perilaku yang
diharapkan dan dipertanggung jawabkan dlm
melaksanakan tugas pengabdian kepada bang
sa, negara, masyarakat dan tugas-tugas orga-
nisasinya serta pergaulan sehari-hari dan indi-
vidu-indvidu dalam masyarakat.
Sifat dan Susunan Kode Etik
Kode Etik harus memiliki sifat sifat al :
(1) Harus rasional
(2) Harus konsisten tapi tidak kaku
(3) Harus bersifat universal
Kode etik profesi terdiri atas :
1. Aturan kesopanan
2. Aturan perilaku
3. Sikap antara para anggota profesi
Fungsi Kode Etik :
1. Melindungi suatu profesi dari campur tangan
Pemerintah
2. Mencegah teradinya pertentangan internal
dalam suatu profesi
3. Melindungi para praktisi dari kesalahan prak
tek suatu profesi
Ciri Ciri Profesi yaitu :
1.Memberikan pelayanan ( service ), pada
orang segera langsung yang umumnya bersifat
konfidental
2. Menempuh pendidikan tertentu dengan mela
lui ujian tertentu sebelum melakukan
playanan.
3. Anggotanya relatif homogen
4. Menerapkan sta ndar pelayanan tertentu
5. Etik profesi yang ditegakkan oleh suatu
organisasi profesi
Kualifikasi suatu pekerjaan sebagai suatu profesi
adalh :
1. Mensyaratkan pendidikan teknis yg formal
mengenai adekuasi pendidikannya maupun
kompetensi orang didikannya.
2. Penguasaan tradisi kultural dalam mengguna
kan keakhlian tertentu serta ketrampilan dlm
penggunaan tradisi.
3. Komplek okupasi/pekerjaan memiliki sejumlh
sarana institusional
Kaidah Kaidah Pokok Etika Profesi sbb :
1) Profesi harus dipandang dan dihayati sebagai
suatu pelayanan.
2) Pelayanan professional dalam mendahulukan
kepentingan pasien atau klien mengacu pada
kepentingan nilai nilai luhur.
3) Pengembngan profesi harus selalu mengacu
pada masyarakat secara keseluruhan.
KODE ETIK KESEHATAN MASYARAKAT
1. Kode Etik dokter
Hak dan kewajiban dokter, berkaitan erat dgn
transaksi teraupetik, yaitu terjadinya kontrak
antara dokter dgn pasien.
Standar profesi Medis :
a. Berbuat secara teliti dan saksama dikaitkan
kelalaian/ tidak teliti.
b. Sesuai standar ilmu medik
c. Kemampuan rata rata yang sama
d. Situasi dan kondisi yang sama
e. Sarana upaya yang sebanding/proporsional
Standar Profesi Medis :
Seorang tenaga kesehatan hrs berpedoman pd
1. Kewenangan
2. Kemampuan rata rata
3. Ketelitian umum
Unsur tindakan medis :
1. Dilakukan oleh dokter yg sdh lulus.
2. Kepada pasien harus diberikan informasi
yang se jelas jelasnya dan menyetujui dilaku
kan tindakan medis atas dirinya.
3. Harus ada indikasi medis yg merupakan titik
awal dari segala tindakan medis selanjtnya.
4. Sang dokter harus merumuskan tujuan pem
berian pengobatan, disamping juga harus
mempertimbangkan alternatif lain selain yg
dipilihnya.
5. segala tindakannya hrs selalu ditujukan pada
kesembuhan pasiennya.
Kode Etik SANITARIAN
1. Menjunjung tinggi, menghayati dan menga
malkan profesi sanitasi dgn sebaik baiknya.
2. Melaksanakan pofesinya sesuai dgn standar
profesi yang tertinggi
3. Tidak boleh dipengaruhi sesuatu yang meng
akibatkan hilangnya kebebasan dan kemandi
rian profesi.
4. Menghindarkan diri dari perbuatan
tercelamenerapkan setiap h
dan yang bersifat memuji diri sendiri.
5. Ber hati hati dalam pene
muan teknik atau cara baru yang belum teruji
kehandalannya, dan hal hal yang dapat
menimbulkan keresahan masyarakat.
6. Memberi saran atau rekomendasi yg telah me
lalui proses analisis scara komprehensif.
7. Memberikan pelayanan yang sebaik baiknya
dgn menjunjung tinggi kesehatan dan kesela
matan manusia, serta kelestarian ligkungan.
8. Bersikap jujur dalam berhubungan dgn klien
atau masyarakat dan teman seprofesinya dan
berupaya untuk mengingatkan teman seprofe
sinya.
9.
9. Hak hak klien atau masyarakat, hak hak
teman seprofesi dan hak tenaga kesehatan
lainnya dan harus menjaga kepercayaan klien
atau masyarakat.
10.Memperhatikan kepentingan masyarakt dan
memperhatikan seluruh aspek kesehatan ling
kungan secara menyeluruh dan menjadi pendi
dik dan pengabdi masyarakat yg sebenarnya.
11. Bekerja sama dgn para pejabat di bidang
kesehatan dan bidang lainnya serta masyara
kat dan harus saling menghormati.
11. Bekerja sama dgn para pejabat di bidang
kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakt
harus saling menghormati.
Problematika Kode Etik KesMas/Sanitarian
a. Penegakan Etik :
1) Pelaksanaan kode etik
2) Pengawasan kode etik
3) Penjatuhan sanksi kode etik
Ada empat norma dalam penegakan kode etik
(1) Kemanusiaan, (2) Keadilan (3) Kepatutan
(4) Kejujuran.
Sanksi Kode Etik
1) Teguran baik lisan maupun tulisan
2) Mengucilkan pelanggar dari kelompok profesi
3) Memberlakukan tindakan hukum dgn sanksi
keras.
Faktor Penghambat kode etik :
1. Pengaruh sifat kekeluargaan
2. Pengaruh jabatan
3. Pengaruh konsumerisme
4. Karna lemah iman
Peradilan dalam Profesi
1. Peradilan dalam profesi dipimpin komisi etik
2. Komisi etik terdiri dari 3 orang dan dipimpin
oleh pimpinan profesi
3. Pelanggar etik didampingi penasehat etik
4. Pelanggaran kode etik disampaikan oleh
Penuntut kode etik
5. Putusan pelanggaran kode etik ditetapkan
oleh komisi etik.
Mekanisme Persidangan
1. Pemanggilan pelanggar kode etik
2. Kemeriksaan kode etik
3. Persidangan kode etik
4. Penyampaian bentuk pelanggaran & sanksi
5. Pembelaan oleh pelanggar kode etik
6. Pembuktian
7. Putusan
RENUNGKANLAH
KESUKSESAN HANYALAH MILIK ORANG YANG
AMAT GIGIH MENGUBAH DIRINYA DAN TIDAK
AKAN TERJADI PERUBAHAN KECUALI PADA
ORANG YANG BERANI MELIHAT KEKURANGAN
DIRINYA.BANYAK ORANG BERUSAHA UNTUK
MENGUBAH DUNIA, TETAPI SEDIKIT SEKALI
ORANG YANG LEBIH DAHULU BERUSAHA MENG
UBAH DIRINYA SENDIRI MENJADI PRIBADI YANG
SHALEH/SHALEHA.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai