OLEH
TAUFIQA FARYDIAN PURBASARI
07/357641/FI/03412
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penelitian
C. Tinjauan Pustaka
D. Landasan Teori
E. Metode Penelitian
F. Hasil Yang Dicapai
G. Sistematika Penulisan
A. Latar Belakang Masalah
1. Pendahuluan
2. Rumusan masalah
3. Keaslian penelitian
4. Manfaat penelitian
1. Permasalahan
Penelitian ini berangkat dari sebuah fenomena perburuan lumba-
lumba di Teluk Taiji, Jepang dalam film dokumenter The Cove yang
menurut penulis adalah sebuah sebuah isu lingkungan hidup yang
sarat dengan sebuah kekeliruan cara pandang manusia dewasa ini
yaitu sebuah cara pandang yang bersifat antroposentrisme.
Mengapa hak asasi hewan? Sejalan dengan Peter Singer, hak asasi
hewan memandang tidak hanya manusia yang mempunyai hak
asasi, hak asasi hewan layaknya perluasan ketiga dalam
perkembangan perlakuan moral.
Hak asasi hewan seperti yang diungkapkan Tom Regan adalah
sebuah pembebasan secara total hewan-hewan terhadap segala
jenis perbudakan.
2. Rumusan masalah
1. Apa problem-problem yang terjadi pada
lumba-lumba di Teluk Taiji Jepang dalam film
dokumenter The Cove dalam kaitannya dengan
hak asasi hewan?
2. Apa inti teori-teori hak asasi alam khususnya
teori hak asasi hewan?
3. Bagaimana analisa kritis terhadap film
dokumenter The Cove ditinjau dari perspektif
hak asasi hewan?
3. Keaslian penelitian
a. Arick Nur Rachman. 2005. Pemaknaan Etika dalam Film Telaah Etika
Politik dan Etika Lingkungan dalam Film The Lord of The Ring.
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Skripsi ini
membahas tentang pemaknaan etika politik dan etika lingkungan dalam
film The Lord of The Ring. Konsep etika politik yang terdapat di dalam
sebuah film kemudian dikaitkan dengan etika lingkungan yang menjadi
pisau analisisnya. Pemaknaan RING dalam politik kekuasaan dan
paradigma etika lingkungan hidup dari sudut pandang antroposentris
dan ekosentris yang terdapat di dalam film The Lord of The Ring.
b. Muhammad Asa Bakti Ikwanto. 2011. Konsep Etika Lingkungan dalam
Film Avatar (Perspektif Etika Lingkungan Biosentrisme). Fakultas
Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Skripsi ini membahas
tentang pemaknaan film Avatar dalam kaitannya dengan telaah etika
lingkungan biosentrisme.
4. Manfaat penelitian
a. Bagi ilmu pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan paradigma baru yang lebih komprehensif
mengenai hak asasi hewan melalui film dokumenter The Cove. Pengetahuan bahwa tidak
hanya manusia yang memiliki hak asasi akan tetapi hewan atau makhluk bukan manusia
juga memiliki hak asasi sama dengan manusia.
b. Bagi Filsafat
Penelitian ini diharapkan mampu memperluas pengetahuan dalam pemikiran terhadap
ilmu filsafat terutama mengenai salah satu cabang teori etika hak asasi alam yaitu hak
asasi hewan.
c. Bagi Bangsa Indonesia
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi masyarakat Indonesia serta
menyadarkan bahwa tidak hanya manusia yang mempunyai hak asasi akan tetapi hewan.
Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran untuk tidak lagi
mengeksploitasi secara berlebihan bahkan membantai atau menganiaya hewan secara
tidak perlu yang diharapkan dapat terciptanya keseimbangan ekosistem dan munculnya
kasih sayang antara manusia dengan hewan sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan.
E. Metode Penelitian
1. Model atau jenis penelitian
penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
deskriptif tentang masalah aktual yang
bersumber pada data pustaka.
2. Bahan dan Materi Penelitian
Bahan-bahan penelitian dibedakan menjadi
sumber pustaka primer dan sekunder.
3. Jalan Penelitian
Inventarisasi dan kategorisasi data, klasifikasi,
analisis sintetis, evaluasi kritis.
4. Analisis hasil
Verstehen, interpretasi, hermeneutika,
heuristika.
BAB II
GAMBARAN UMUM FILM DOKUMENTER
THE COVE
a. Ide awal : dihilangkannya nama Richard O’Barry sebagai keynote speaker, misi
Taiji, Jepang
b. Louie Psihoyos merekrut Charles Hambleton, Simon Hutchins ,Joe Chisholm ,Mandy-Rae
Cruickshank , Kirck Krack, untuk masuk dalam timnya untuk membantu misi Richard
O’Barry
c. Membuat video tentang kejadian di Teluk Taiji, Jepang adalah jalan satu-satunya agar
masyarakat Jepang dan dunia bisa tahu apa yang terjadi pada lumba-lumba di Teluk Taiji
Jepang.
SCREENSHOOT THE COVE
PARTICIPANT MEDIA 2014
1. Antroposentrisme
2. Biosentrisme
3. Ekosentrisme
4. Hak asasi alam
5. Ekofeminisme
4.Hak asasi alam
Hak asasi alam adalah perluasan dari ketiga dari etika, yang semula etika
hanya berlaku bagi makhluk komunitas makhluk sosial yaitu manusia
dalam hal ini yang dimaksud adalah laki-laki, jadi etika dan perlakuan
moral hanya berlaku untuk laki-laki dan tidak berlaku untuk wanita dan
manusia dengan kulit berwarna. Perlakuan moral yang hanya berpihak pada
kepentingan laki-laki tersebut terus berlangsung dengan segala kekejaman
dan perlakuan diskriminatif terhadap wanita, budak, dan manusia kulit
berwarna dengan segala konsekuensinya, sampai diresmikannya Universal
Declaration of Human Right pada 10 Desember 1948 di Paris, kendati
demikian wanita-wanita di seluruh dunia sampai saat ini masih belum
berhenti berjuang menuntut persamaan hak-hak asasinya. Para pembela hak
binatang optimis bahwa perluasan etika juga perlu dikenakan pada makhluk
non manusia (Singer, 2002:1).
Hak Asasi Hewan
a. Peter Singer
Animal Liberation menentang adanya
penderitaan dan pembunuhan yang tidak perlu
terhadap hewan-hewan baik hewan peliharaan
maupun hewan liar. Kematian hewan tidak bisa
dianggap remeh seperti juga pada kematian
manusia, karena dampak yang ditimbulkan pada
lingkungan dan spesies yang ditinggalkan sangat
perlu diperhitungkan.
b. Tom Regan
Tom Regan beranggapan bahwa anti kekerasan, kesejahteraan hewan,
bahkan pembebasan hewan (animal liberation) belumlah cukup, ketiganya
belum mewakili hakikat dari hak asasi hewan.
Pembebasan hewan (animal Liberation) disebut Regan sebagai tujuan
dari hak asasi hewan (animal rights), keduanya berjalan beriringan seperti
tangan dan sarung tangan (Light, 2003:69).
Yang diakui dalam hak asasi hewan adalah pembenaran hak individu
untuk tidak dibunuh. Hewan yang tersisa dari spesiesnya hak untuk
dirugikannya harus ditimbang secara adil dengan hak-hak dari hewan lain.
Pandangan tentang hak asasi hewan harus dilihat dengan baik pada setiap
upaya untuk melindungi hak-hak hewan apapun tidak hanya untuk hewan
yang terancam punah
hak asasi hewan menurut Tom Regan harus membebaskan secara total
hewan-hewan dari:
1). Perburuan, komersialisasi
2). Kegiatan penelitian ilmiah
3). Pertanian hewan
E. Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan Hidup
SUMBER LAIN:
• Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
• The Universal Declaration of Animal Rights 1978 yang direvisi tahun 1989 oleh International League of Animal
Rights
Sumber film
• Fisher, Stevens. 2009. The Cove. Participant Media. Amerika
Jurnal
• Scruton, Roger. 2000. Animal Rights. City Journal, summer.
Sumber internet
• Bayu. 2010. The Cove. http://ikanlautindonesia.blogspot.com/2010/03/cove.html. (diakses pada 20 Desember 2013).
• Bioexpedition. 2012. Informasi dan Fakta Lumba-lumba. (diakses pada 20 Desember 2013).
• Bushido. 2009. Review The Cove. http://www.imdb.com/title/tt1313104/reviews?filter=love. (diakses pada 20 Desember 2013).
• Den Haas, Femke. 2014. .Lumba-Lumba Rentan Eksploitasi. http://pslh.ugm.ac.id/id/index.php/archives/516. (diakses pada 01
September 2014).
• Huggo. 2009. Plot Summary The Cove. http://www.imdb.com/title/tt1313104/plotsummary?ref_=tt_ql_6. (diakses pada 20
Desember 2013).
• J. Grbić, Jovana. 2009. Review The Cove. http://www.scriptphd.com/its-not-easy-being-green/2009/12/04/review-the-cove/
(diakses pada 20 Desember 2013).
• Kabar News. 2012. Memaknai Hari Hak Asasi Hewan.
http://www.wartaberita.info/2012/10/memaknai-hari-hak-asasi-hewan.html. (diakses pada 20 Desember 2013).
• Shoji Kaori. 2010. The Cove: The Truth Will Arive, Better Late Than Never.
http://www.japantimes.co.jp/culture/2010/06/25/films/film-reviews/the-cove/#.VA6zFaNY0X8. (diakses pada 10 Agustus 2014)
• Kirby, S. 1998. All About Dolphins. http://dolphinresearch.org.au. (diakses pada 10 Maret 2014).
• NN. The Universal of Animal Rights.
http://www.cwrl.utexas.edu/~bump/Universal%20Declaration%20of%20Animal%20Rights.htm. (diakses pada 20 Desember
2013).
• O’Barry, Richard.2012. Behind The Dolphin Smile. http://www.goodreads.com/book/show/13235826-behind-the-dolphin-smile.
(diakses pada 10 Agustus 2014).
• O’Barry, Richard. 2014. Taiji Cove Water Runs Red Again. http//dolphinproject/blog/post/taiji-cove-water-runs-red-again. (diakses
pada 06 februari).
• Rahim, Supli Effendi. 2013. Jenis Etika Lingkungan dan Prinsip Pelaksanaanya.
http://suplirahim2013.blogspot.com/2013/03/jenis-etika-lingkungan-dan-prinsip.html. (diakses pada 10 Agustus 2014).