Daftar Isi…………………………………………1
BAB I Latar Belakang……………..…………….2
BAB II Dasar Teori…………………..………….3
1
BAB I
LATAR BELAKANG
I. Latar Belakang
2
BAB II
DASAR TEORI
II. Dasar Teori
Ekosistem perairan dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem
air laut. Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri abiotik sebagai berikut :
Memiliki kadar garam (salinitas) yang rendah, bahkan lebih rendah daripada
cairan sel makhluk hidup.
Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Variasi suhu tidak mencolok.
Kadar garam kurang dari 1%
Penetrasi atau masuknya cahaya matahari kurang.
Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya
tumbuhan biji.
Ekosistem buatan adalah ekosisten yang sengaja dibuat manusia. Contohnya sawah,
kolam, dan akuarium. Aquarium berasal dari bahasa latin, aqua berarti air dan rium
artinya (tempat atau bangunan) suatu tempat yang umunya dibuat dari plastic tembus
3
pandang, berisi air dan ikan binatang laingnya dan tumbuhan yang hidup didalamnya
(Mismail. 2010).
Aquarium merupakan suatu ekosistem aquatik buatan yang terbuat dan bejana atau
bak kaca, sehingga kehidupan di dalam air tersebut dapat terlihat jelas dan luar. Di
dalam aquarium terdapat unsur biotik yang berupa ikan-ikan hias, siput, udang,
binatang-binatang karang, kura-kura dan tumbuh-tumbuhan air. Air, koral, udara, batu-
batuan dan cahaya merupakan unsur-unsur benda mati yang disebut unsur abiotik.
Perpaduan antara kedua unsur tersebut menghasilkan ekos istem yang serasi dan
seimbang, sehingga akan merupakan suatu pemandangan yang indah dan menarik
(Heru Susanto. 2003).
Aerator adalah alat yang berfungsi untuk memompakan udara ke dalam. air,
sehingga air cukup banyak mengandung oksigen untuk pernapasan. Dengan adanya
aerator maka kadar oksigen di dalam air senantiasa akan terpenuhi, tanpa
mengandalkan oksigen yang terkandung di dalam air secara alami (Darti Satyani.
2005).
4
BAB III
ALAT dan BAHAN
A. Alat
1. Aquarium
2. Aerator
3. Saringan
4. Jaring ikan
5. Gayung
6. Ember
7. Kertas pH
8. Thermometer
B. Bahan
1. Hydrilla (2)
2. Ikan Cere (4)
3. Ikan Sapu – sapu (1)
4. Ikan Gapy (6)
5. Keong (2)
6. Air
7. Batu kerikil
8. Batu putih
9. Pasir putih
10. Pasir hitam
11. Hiasan akuarium
C. Prosedur Kerja
1. Bersihkan aquarium, pasir, dan bebatuan yang akan digunakan.
2. masukkan pasir hitam kedalam aquarium sedalam 3.
3. masukkan pasir putih kedalam aquarium sedalam 3 cm.
4. Masukkan bebatuan ( batu kerikil dan batu putih ) dan hiasan aquarium
lalu tata sedemikian rupa.
5. Isi air kedalam Aquarium secara perlahan.
6. Ukur pH dan suhu air dalam Aquarium.
7. Masukkan hidrylla, ikan cere, ikan sapu – sapu, keong kedalam
aquarium.
8. Ukur pH dan suhu air setiap pengamatan.
5
BAB IV
IV. Pembahasan
Ikan Gapy
Ikan Cere
Kamis , Ikan sapu – sapu Ikan cere mati
13 Sept 2018 Jernih 6 27,5 Keong satu
Hydrilla
Ikan Gapy
Ikan Cere Ekosistem
Rabu Ikan sapu – sapu baik baik saja
19 Sept 2018 Jernih 6 30 Keong
Hydrilla
6
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN
Kesimpulan
1) Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa interaksi dari prilaku dari
masing-masing komponen dalam aquarium saling memberikan
interaksi.
2) Dengan adanya interaksi-interaksi dalam ekosistem buatan tersebut
dapat mempertahankan keseimbangannya.
3) Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan
ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh
maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk
mencapai keseimbangan baru.
4) Pada pengamatan ini factor pH tidak dapat mengganggu keseimbangan
dan interaksi ekosistem. Hal ini ddisebabkan akibat perubahan bahan
organik, akan tetapi pada pengamatan ini tidak terlalu kelihatan
Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
www.ebiologi.net/2015/06/pengertian-ekosistem-dan-
macam-macam.html
https://www.scribd.com/doc/154263455/MAKSUD-
EKOLOGI
https://www.dosenpendidikan.com/definisi-gejala-alam-
biotik-dan-abiotik-beserta-contohnya/