Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

Daftar Isi…………………………………………1
BAB I Latar Belakang……………..…………….2
BAB II Dasar Teori…………………..………….3

BAB III Alat dan Bahan…………..……….5


BAB IV ……………………………..…….6
BAB V Kesimpulan dan Saran………..…..7
Daftar Pustaka…………………………..…8

1
BAB I
LATAR BELAKANG

I. Latar Belakang

Komponen biotik dan abiotik selalu berintertaksi membentuk hubungan yang


saling ketergantungan, misalnya makhluk hidup memerlukan udara untuk bernapas,
tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk berfotosintesis. Selain itu ketergantungan
komponen abiotik terhadap komponen biotik, misalnya cacing tanah menggemburkan
tanah, tumbuhan untuk menahan erosi, tumbuhan hijau untuk mengurangi pencemaran
udara. Interaksi antar komunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan
organisme, tetapi juga aliran energi dan makanan.

Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat


mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya
keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak
diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk
mencapai keseimbangan baru.

Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibagi menjadi dua macam, yaitu


ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang
terbentuk secara alami misalnya danau, rawa, hutan. Ekosistem buatan adalah ekosisten
yang sengaja dibuat manusia. Contohnya sawah, kolam, dan aquarium.

Kebutuhan akan air dari waktu-waktu semakin meningkat. Di dalam ekosistem


terjadi suatu interaksi dan keseimbangan antara komponen satu dengan yang lainnya.
Ekosistem buatan ini menggambarkan sebagian kecil dari ekosistem air tawar yang ada
di biosfer ini. Itulah sebabnya kita semestinya bagaimana interaksi yang terjadi, salah
satu bentuk itu kita melakukan pratikum ini.

2
BAB II
DASAR TEORI
II. Dasar Teori

Ekologi didefinisikan sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara


makhluk hidup dengan lingkungan. Istilah ekologi pertama kali ditemukan oleh
Haeckel, seorang ahli biologi pada akhir pertengahan dasawarsa 1960. Ekologi berasal
dari bahasa Yunani, oikos yang berarti rumah dan logos yang berarti ilmu, sehingga
secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup (Kristanto,
2002).

Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungan hidupnya yang


membentuk hubungan timbal balik. Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibagi
menjadi dua macam, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami
adalah ekosistem yang terbentuk secara alami misalnya danau, rawa, hutan. Ekosistem
alami dapat dibedakan lagi kedalam beberapa jenis ekosistem, yaitu ekosistem darat,
air tawar, air laut, dan pantai. Ekosistem darat di bedakan atas beberapa bioma seperti
gurun, padang rumput, hutan basah, hutan gugur, taiga dan tundra. Ekosistem air tawar
dibedakan atas danau, rawa, dan sungai.

Ekosistem perairan merupakan suatu unit ekologis yang mempunyai komponen


biotik dan abiotik yang saling berhubungan di habitat perairan. Komponen biotik terdiri
atas komponen flora dan fauna. Sedangkan komponen abiotik terdiri atas komponen
tidak hidup misalnya air dan sifat fisik dan kimianya. Ilmu yang mempelajari peranan
laut terbuka tersebut oceanografi, sedangkan ilmu yang mempelajari perairan tawar dan
asin di bawah pesisir disebut hymnologi (Sudaryanti dan Wijarni, 2006).

Ekosistem perairan dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem
air laut. Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri abiotik sebagai berikut :
 Memiliki kadar garam (salinitas) yang rendah, bahkan lebih rendah daripada
cairan sel makhluk hidup.
 Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
 Variasi suhu tidak mencolok.
 Kadar garam kurang dari 1%
 Penetrasi atau masuknya cahaya matahari kurang.
 Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya
tumbuhan biji.

Ekosistem buatan adalah ekosisten yang sengaja dibuat manusia. Contohnya sawah,
kolam, dan akuarium. Aquarium berasal dari bahasa latin, aqua berarti air dan rium
artinya (tempat atau bangunan) suatu tempat yang umunya dibuat dari plastic tembus

3
pandang, berisi air dan ikan binatang laingnya dan tumbuhan yang hidup didalamnya
(Mismail. 2010).

Aquarium merupakan suatu ekosistem aquatik buatan yang terbuat dan bejana atau
bak kaca, sehingga kehidupan di dalam air tersebut dapat terlihat jelas dan luar. Di
dalam aquarium terdapat unsur biotik yang berupa ikan-ikan hias, siput, udang,
binatang-binatang karang, kura-kura dan tumbuh-tumbuhan air. Air, koral, udara, batu-
batuan dan cahaya merupakan unsur-unsur benda mati yang disebut unsur abiotik.
Perpaduan antara kedua unsur tersebut menghasilkan ekos istem yang serasi dan
seimbang, sehingga akan merupakan suatu pemandangan yang indah dan menarik
(Heru Susanto. 2003).

Aerator adalah alat yang berfungsi untuk memompakan udara ke dalam. air,
sehingga air cukup banyak mengandung oksigen untuk pernapasan. Dengan adanya
aerator maka kadar oksigen di dalam air senantiasa akan terpenuhi, tanpa
mengandalkan oksigen yang terkandung di dalam air secara alami (Darti Satyani.
2005).

Aerator selain berfungsi sebagai pompa udara sekaligus berfungsi untuk


mendorong air ke dalam filter (saringan) untuk membersihkan air dan kotoran-kotoran
(Mismail 2010 dan Darti Satyani. 2005). Aerator juga berfungsi untuk menggerakkan
benda-benda dekorasi yang bergerak seperti kincir dan dekorasi keramik lainnya. Udara
dipompakan oleh aerator kemudian disalurkan melalui selang plastik dan ke luar dalam
bentuk gelembung-gelembung udara yang naik. Gelembung-gelembung tersebut akan
mendorong bagian dekorasi yang digerakkannya. Tenaga yang digunakan untuk
menggerakkan aerator adalah sumber listrik AC (PLN) dengan daya yang rendah ± 4
Watt. Aerator ada yang memiliki satu lubang udara ada juga yang memiliki dua lubang
udara. Satu lubang untuk pompa udara dan filter, satu lubang untuk menggerakkan
dekorasi (Darti Satyani. 2005).

4
BAB III
ALAT dan BAHAN

III. Persiapan Alat dan Bahan

A. Alat
1. Aquarium
2. Aerator
3. Saringan
4. Jaring ikan
5. Gayung
6. Ember
7. Kertas pH
8. Thermometer

B. Bahan
1. Hydrilla (2)
2. Ikan Cere (4)
3. Ikan Sapu – sapu (1)
4. Ikan Gapy (6)
5. Keong (2)
6. Air
7. Batu kerikil
8. Batu putih
9. Pasir putih
10. Pasir hitam
11. Hiasan akuarium

C. Prosedur Kerja
1. Bersihkan aquarium, pasir, dan bebatuan yang akan digunakan.
2. masukkan pasir hitam kedalam aquarium sedalam 3.
3. masukkan pasir putih kedalam aquarium sedalam 3 cm.
4. Masukkan bebatuan ( batu kerikil dan batu putih ) dan hiasan aquarium
lalu tata sedemikian rupa.
5. Isi air kedalam Aquarium secara perlahan.
6. Ukur pH dan suhu air dalam Aquarium.
7. Masukkan hidrylla, ikan cere, ikan sapu – sapu, keong kedalam
aquarium.
8. Ukur pH dan suhu air setiap pengamatan.

5
BAB IV
IV. Pembahasan

Waktu Kondisi pH Air suhu Komponen Keterangan


Pengamatan Fisik Air Aquarium
Ikan Gapy
Ikan Cere
Kamis , Ikan sapu – sapu Ekosistem
06 Sept 2018 Jernih 6 29 Keong baik baik saja
Hydrilla

Ikan Gapy
Ikan Cere
Kamis , Ikan sapu – sapu Ikan cere mati
13 Sept 2018 Jernih 6 27,5 Keong satu
Hydrilla

Ikan Gapy
Ikan Cere Ekosistem
Rabu Ikan sapu – sapu baik baik saja
19 Sept 2018 Jernih 6 30 Keong
Hydrilla

ikan cere mati


Ikan Cere satu, tetapi
Jumat, Ikan sapu – sapu ikan cere juga
21 Sept 2018 Jernih 6 29,5 Keong melahirkan 4
Hydrilla bayi ikan cere

Ikan Cere , Ekosistem


Senin , Ikan sapu – baik baik saja
24 Sept 2018 Jernih 6 28,5 sapu , keong ,
ikan Gapy ,
Hydrilla

6
BAB V
KESIMPULAN dan SARAN

V. Kesimpulan dan Saran

 Kesimpulan

1) Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa interaksi dari prilaku dari
masing-masing komponen dalam aquarium saling memberikan
interaksi.
2) Dengan adanya interaksi-interaksi dalam ekosistem buatan tersebut
dapat mempertahankan keseimbangannya.
3) Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan
ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh
maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk
mencapai keseimbangan baru.
4) Pada pengamatan ini factor pH tidak dapat mengganggu keseimbangan
dan interaksi ekosistem. Hal ini ddisebabkan akibat perubahan bahan
organik, akan tetapi pada pengamatan ini tidak terlalu kelihatan
 Saran

Seharusnya lebih banyak variasi ikan yang diberikan dan pengamatan


yang teratur terus – menerus untuk hasil pengamatan yang lebih valid.
blablablablablablablablablabla

7
DAFTAR PUSTAKA

www.ebiologi.net/2015/06/pengertian-ekosistem-dan-
macam-macam.html
https://www.scribd.com/doc/154263455/MAKSUD-
EKOLOGI
https://www.dosenpendidikan.com/definisi-gejala-alam-
biotik-dan-abiotik-beserta-contohnya/

Anda mungkin juga menyukai