Anda di halaman 1dari 34

PASAL 72

KETENTUAN PIDANA
SANKSI PELANGGARAN

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal 49 Ayat
(1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana masing-masing paling
singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama
7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah)

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,


mengedarkan, atau menjadi kepada umum suatu ciptaan atau
barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

Buku Ajar Ekosistem SMA/MA untuk kelas X Semester Genap


Disusun Oleh Arini Puspita
Editor oleh Arini Puspita
Dilarang keras mengutip, menjiplak, memfotocopy sebagian atau seluruh isi
buku ini, memperjual belikannya tanpa mendapat izin tertulis dari penerbit.

©HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT. Atas
segala limpahan rahmatnya sehingga buku ajar Ekosistem ini dapat kami
terbitkan. Buku ini kami hadirkan sebagai pendamping dan pendukung
kegiatan belajar peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar peserta
didik.

Kehadiran buku ini tidak lepas dari tekad kami untuk memberian
kontribusi nyata kepada dunia pendidikan Indonesia. Semoga dengan
kehadiran modul ini memberikan sumbangan yang nyata dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia dan mencetak peserta didik
yang cerdas, mandiri, memiliki etos kerja, kreatif, beriman, serta
berakhlak mulia.

Semoga buku ini dapat diterima dan memberikan manfaat yang


besar serta dapat menjadi sarana belajar yang baik.

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL................................................................................................i

HALAMAN SAMPUL...........................................................................ii

HALAMAN FRANCIS..........................................................................iii

KATA PENGANTAR............................................................................iv

DAFTAR ISI...........................................................................................v

PETA KONSEP......................................................................................vi

A. Ekologi.........................................................................................1
B. Jenis Ekosistem............................................................................4
C. Arus Energi..................................................................................7
D. Tingkat Trofik..............................................................................10
E. Daur Biogeokimia........................................................................14

RANGKUMAN......................................................................................24

UJI KOMPETENSI.................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................27
PETA KONSEP

EKOSISTEM

Komponen Arus Energi Daur Biogeokimia


Ekosistem

Rantai Daur Karbon

Biotik Abiotik Makanan

Daur Nitrogen
Cahaya
Jaring-Jaring
Produsen Air Makanan
Konsumen Suhu Daur Belerang

Dekomposer Topografi
Piramida
Daur Fosfor
Ekologi

Daur Air
Piramida Piramida Piramida

Biomassa Jumlah Energi


Apakah anda pernah
mengamati lingkungan di sekitar
anda? Berbagai hewan dan tumbuhan
hidup berdampingan, ada hewan yang
Tujuan Pembelajaran membuat sarangnya di pepohonan,
berbagai warna-warni bunga di taman
menyebabkan lebah ingin singgah
menghisap madu. Kondisi
Setelah dilakukan kegiatan
lingkungann tersebut dapat dikatakan
pembelajaran diharapkan siswa mampu
sebagai suatu ekosistem.
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian
ekosistem secara tepat. Selain di taman, masih banyak
2. Siswa dapat menyebutkan komponen terdapat berbagai macam ekosistem
ekosistem dengan benar.
3. Siswa dapat menyebutkan tipe tipe lainya, seperti di pantai, hutan, sawah
ekosistem dengan tepat. dan lain-lain. Sebenarnya apakah
4. Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem ini? Bagaimana suatu
aliran energi secara tepat
kondisi dapat disebut suatu ekosistem?
5. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis
daur biogeokimia melalui diskusi Agar kita dapat berbagai pertanyaan
kelompok secara tepat tersebut, marilah
6. Siswa dapat menjelaskan peranan
ekosistem dalam aliran energi kita mempelajarinya bersama.
dengan benar

A. Ekologi

Semua makhluk hidup yang tinggal di bumi adalah bagian


dari suatu ekosistem. Ekosistem terbentuk dari interaksi antara
makhkluk hidup dengan lingkungan disekitarnya. Dalam ekosistem
selalu terjadi interaksi antarkomponen penyusunnya yang meliputi
faktor biotik dan abiotik. Ekosistem dipelajari lebih lanjut dalam
ekologi.
Ekologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang
mempelajari tentang hubungan organisme dengan lingkunganya.
Istilah ekosistem pertama kali diusulkan pada tahun 1935 oleh
seorang ahli ekologi berkebangsaan inggris bernama A.G. Tansley.
Komponen ekosistem berdasarkan atas segi struktur dasar
ekosistem terdiri dari komponen biotik (hidup) dan komponen
abiotik (tak hidup)
1. Komponen Biotik (Hidup)
Makhluk hidup disebut biotik, berasal dari kata bi yang berarti
hidup. Lingkungan biotik terdiri dari dari semua makhluk hidup
yang yang berinteraksi dengan individu di dalam suatu ekosistem.
Komponen biotik meliputi
a. Produsen adalah semua organisme yang dapat
memproduksi makananya sendiri sehingga biasa
disebut organisme autotrof. Produksi yang
dilakukan oleh produsen merupakan suatu proses
pemasukan dan penyimpanan energi di dalam
ekosistem.
b. Konsumen adalah organisme berupa binatang atau
manusia yang tidak dapat mensintesis makanannya
sendiri. Konsumen digolongkan menjadi konsumen
tingkat I, tingkat II dan seterusnya. Konsumen
tingkat I adalah hewan pemakan tumbuhan
(herbivora). Konsumen tingkat II adalah karnivora
kecil dan konsumen tingkat III adalah karnovira bar
yang memangsa herbivora dan karnivora kecil.
c. Pengurai (dekomposer) adalah konsumen yang
mampu menguraikan zat organik menjadi zat
anorganik. Dalam tahap atau proses penguraian
bahan organik dari organisme mati, organisme
pengurai dibagi menjadi dekomposer dan
transformer. Dekomposer akan menguraikan
bangkai menjadi humus dan transformer mengubah
humus menjadi zat hara yang siap digunakan oleh
tumbuhan.

2. Komponen Abiotik (Tak hidup)


Lingkungan disebut abiotik, berasal dari kata a dan bi
yang berarti tak hidup. Lingkungan adalah lingkungan hidup yang
tersusun atas benda-benda tak hidup. Faktor abitik akan
menunjang kehidupan untuk faktor biotik agar tetap tumbuh dan
berkembang biak dengan baik. Lingkungan abiotik terdiri dari
udara (suhu, kelembapan dan aingin), air (gerakan air, suhu air,
salinitas dan pH), topografi dan cahaya.
Ekosistem adalah bagian dari lingkungan di sekitar kita,
sebagaimana keadaan lingkungan kita tak selalu berjalan dengan

Kegiatan 1

1. Coba amati lingkungan di sekitar


sekolahmu, apakah kamu dapat menemukan
sebuah ekosistem? Sebutkan ekosistem
apakah itu!
2. Apakah ekosistem tersebut adalah ekosistem
alami atau buatan?
baik, berbagai perubahan alam pernah menimpa berbagai
ekosistem. Keseimbangan yang terdapat dalam suatu ekosistem
disebut hemeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan
berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan. Ekosistem
yang telah seimbang berarti ekosistem tersebut telah mantap atau
telah mencapai klimaks, sehingga ekosistem memiliki daya tahan
yang lebih besar saat menghadapi berbagai gangguan yang datang.
Hemeostatis adalah kestabilan yang dinamis, sehingga perubahan-
perubahan yang terjadi pada ekosistem akan selalu mengarah pada
tercapainya keseimbangan.
Daya tahan ekosistem bergantung pada usia ekosistem
tersebut, sehingga ekosistem yang lebih muda memiliki daya tahan
yang lebih rendah daripada ekosistem yang lebih tua, hal ini
disebabkan karena ekosistem yang lebih tua lebih sering
mengalami gangguan sehingga memiliki daya tahan yang lebih
besar daripada ekosistem yang lebih muda. Kemampuan ekosistem
untuk pulih setelah terkena gangguan disebut dengan daya lenting
(resilience).

B. Jenis Ekosistem
Ekosistem terbagi menjadi dua jenis yaitu ekosistem alami
dan buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk
tanpa adanya campur tangan manusia, komponen di dalamnya
lebih lengkap dan dapat memelihara dirinya sendiri tanpa bantuan
manusia. Ekosistem alami terdiri dari ekosistem akuatik dan
ekosistem terestial.
1. Ekosistem Akuatik (Perairan)
Berdaarkan salinitasnya, ekosistem akuatik dibedakan
menjadi ekosistem perairan air tawar dan ekosistem perairan air
laut.
a. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik dan
lentik. Ekosistem air tawar lotik memiliki ciri airnya berarus.
Contohnya adalah sungai. Organisme yang hidup pada ekosistem
ini dapat menyesuaikan diri dengan arus air. Sedangkan
ekosistem air tawar lentik merupakan ekosistem dengan air
tergenang seperti kolam dan danau.

Sumber: gurugeografi.com
Gambar 1. Ekosistem
b.danau
Ekosistem Laut
Ciri-ciri ekosistem perairan laut antara lain, salinitas
tinggi terutama di daerah tripis dan iklim tidak berpengaruh.

Sumber: eskipaper.com
Gambar 2. Ekosistem laut
Aliran air laut
dipengaruhi oleh pola angin dan perpuratan bumi.
Berdasarkan kedalamanya ekosistem laut dipidahkan
menjadi daerah pasang surut, daerah litoral, daerah batial,
daerah abisal, dan daerah hadal.
2. Ekosistem Terestial (Daratan)
Ekosistem terestrial (darat) adalah suatu tipe ekosistem
yang sebagian besar lingkungan fisiknya berupa daratan.
Ekosistem terrestrial memiliki bagian daerah yang luas dengan
habitat dan komunitas tertentu, disebut bioma.

Sumber: vacaconines.com
Gambar Ekosistem savana
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan
manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Contoh ekosistem
buatan misalnya bendungan, hutan tanaman produksi seperti jati
dan pinus, agroekosistem berupa sawah tadah hujan, sawah
irigasi, perkebunan sawit, perkebunan kopi, serta pemukiman
seperti ekosistem kota dan desa.

Sumber: infosawit.com
Gambar Ekosistem perkebunan sawit

C. Arus Energi
Arus energi adalah perpindahan energi pada makhluk hidup
dari zat kimia yang terkandung dalam produsen yang
berfotosintesis baik secara langsung maupun tidak langsung. Energi
pertama kali diproduksi oleh produsen yang berasal dari tumbuhan
hijau dengan menggunakan energi dari sinar matahari dan diubah
dalam bentuk energi potensial. Energi potensial adalah energi yang
tersimpan dalam bentuk bahan kimia seperti protein, karbohidrat
dan lemak yang digunakan untuk melakukan kerja. Energi kinetik
adalah energi yang keluar dari organisme dalam bentuk energi
gerak.
Produksi primer merupakan pemasukan dan pemindahan
energi dari cahaya matahari menjadi energi kimia oleh produsen.
Produksi sekunder adalah penggunaan energi oleh binatang atau
mikroba. Dalam proses fotosintesis, tumbuhan tidak mengambil
semua energi dari cahaya matahari. Sebagian energi akan
digunakan untuk metabolismenya sendiri sedangkan sisanya akan
dilepaskan ke alam. Energi yang dibentuk dari metabolisme
tumbuhan akan ditransfer ke organisme autotrof dengan cara
mengkonsumsi tumbuhan hijau. Dengan kata lain, aliran energi
adalah perpindahan materi kimia dari produsen ke knsumen, dan
energi akan kembali ke alam setelah organisme mati.
Bentuk-bentuk energi yang berguna bagi organisme seperti
energi mekanik, energi kimia, energi radiasi, dan energi panas.
Energi di alam bebas tunduk kepada Hukum Termodinamika I dan
II.
Hukum Termodinamika I berbunyi “setiap terjadi perubahan
bentuk energi, pasti terdapat degradasi energi dari bentuk energi
yang terpusat menjadi bentuk energi yang terpencar, dan di dalam
proses transformasi energi selalu melepaskan panas dalam bentuk
energi yang tidak dapat digunakan”. Contohnya benda panas akan
menyebarkan energi panas ke lingkunganya tetapi dalam suhu yang
lebih rendah.
Konsep penting dalam energi adalah bahwa energi tidak
dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah menjadi bentuk energi lain.
Hal ini sesuai dengan bunyi Hukum Termodinamika II yaitu
“meskipun energi itu tidak pernah musnah dari alam tetapi sebagian
energi tersebut dapat berubah menjadi energi yang kurang
bermanfaat”.

Sumber: pinterst.com
Gambar Aliran energi

Aliran energi dalam


ekosistem akan terus seirama dengan siklus materi. Aliran energi
dan siklus materi terus berjalan melalui rantai makanan dan jaring-
jaring makanan.
Rantai makanan adalah proses transfer energi dan materi
melalui serangkaian organisme melalui kegiatan makan dan
dimakan. Kegiatan makan dan dimakan dalam rantai makanan
melibatkan komponen ekosistem yaitu produsen, konsumen dan
dekomposer. Produsen yang berupa tumbuhan hijau akan dimakan
oleh herbivora, kemudian herbivora akan dimakan oleh karnovira
kecil, karnivora kecil akan dimakan oleh karnivora besar, hal itu
merupakan proses pemindahan energi dan materi antar sesama
organisme dan organisme ke lingkungannya. Semakin pendek
rantai makanan maka semakin besar energi yang disimpan oleh
tubuh organisme yang terdapat pada puncak rantai makanan
tersebut. Rantai makanan dibagi menjadi dua tipe yaitu :
1. Rantai makanan perumput

Sumber: pakpadi.co.ic.com
Gambar Rantai makanan perumput

2. Rantai makanan detritus (scavanger)

Sumber: pmfias.com
Gambar Rantai makanan detritus

Kumpulan dari beberapa rantai makanan akan membentuk


jaring-jaring makanan. Semakin banyak rantai makanan dalam
suatu ekosistem, memungkinkan terbentuknya gabungan dalam
jaring makanan, hal tersebut menunjukkan semakin tingginya
kestabilan suatu ekosistem. Berdasarkan hal tersebut, keberadaan
rantai makanan harus selalu kita jaga kelestarianya untuk menjaga
kestabilan ekosistem di alam.

D. Tingkat Trofik

Berdasarkan tingkat energi yang diperoleh setiap komponen


dalam rantai makanan (produsen & konsumen), komponen tersebut
dapat digolongkan ke dalam golongan yang sesuai dengan tingkat
energi atau tingkat nutrisi yang disebut dengan tingkat trofik.
Semua produsen bersama-sama membentuk tingkat trofik yang
pertama. Konsumen primer (herbivora) membentuk tingkat trofik
ke dua. Karnovira yang memakan herbovira membentuk tingkat
trofik ketiga dan seterusnya.. di setiap tingkat trofik terjadi
kehilangan energi. Oleh karena itu, energi dari suatu tingkatan
trofik lebih rendah dari tingkatan sebelumnya. Sehingga distribusi
energi dalam suatu komunitas dapat dibuat seperti piramida dengan
tingkatan trofik (produsen) pada bagian dasar, dan konsumen
dibagian atas trofiknya. Struktur piramida tersebut adalah
piramida ekologi.
Piramida ekologi adalah susunan tingkat trofik baik itu
tingkat nutrisi atau tingkat energi yang tersusun secara berurutan.
Piramida energi tidak dipengaruhi oleh oleh ukuran organisme,
dengan perhitungan semua sumber energi maka piramida energi
akan selalu tegak sesuai dengan hukum termodinamika menurut
rantai makanan atau jaring makanan dalam ekosistem.
Ada 3 macam piramida ekologi, yaitu piramida jumlah,
piramida biomassa dan piramida energi.
1. Piramida Jumlah, menunjukkan perhitungan jumlah individu

per satuan luas (per m2 ), jadi semakin ke atas jumlah


individu semakin berkurang.

Sumber: pengertianku.com
Gambar 1 Piramida jumlah
2. Piramida Biomassa, dihitung berdasarkan pengukuran massa
individu dalam berat kering (gram/m2), makin ke atas
biomassa juga makin sedikit.

Sumber: pengertianku.com
Gambar Piramida biomassa
3. Piramida Energi, dihitung berdasarkan pada energi yang
dikeluarkan oleh individu (mg/m2/hari), makin ke atas

energinya makin berkurang.

Sumber: pengertianku.com
Gambar Piramida energi

Diantara ketiga piramida ekologi, piramida energi


adalah piramida terbaik karena menunjukkan gambaran
keseluruhan terkait dengan sifat-sifat fungsional suatu
ekosistem. Piramida energi tidak dipengaruhi oleh
ukuran organisme, dengan perhitungan semua sumber
energi maka piramida energi akan selalu tegak sesuai
dengan Hukum Termodinamika.

E. Daur Biogeokimia

Konsep Penting
Semua unsur kimia dapat beredar berulang-ulang melewati
ekosistem secara tidak terbatas. Unsur kimia tersebut beredar
melalui siklus tertentu, dari lingkungan ke organisme dan
sebaliknya. Peredaran unsur abiotik dari lingkungan melalui unsur
biotik dan kembali lagi ke lingkungan dikenal dengan siklus (daur)
biogeokimia.
Daur biogeokimia merupakan perpindahan unsur-unsur
kimia melalui makhluk hidup dan lingkungan abiotik. Dalam daur
biogeokimia dikenal ada dua macam daur yaitu daur edafik dan
daur atmosferik. Daur edafik adalah daur yang unsur kimia pada
daur tersebut tidak pernah membentuk gas di udara. Daur
atmosferik adalah daur yang unsur kimia pada daur tersebut
mengalami fase berbentuk gas di udara.
Daur biogekimia berfungsi untuk mengatur keseimbangan
ekosistem. Artinya, keseimbangan ekosistem bergantung pada
pengulangan yang terjadi secara berputar pada unsur-unsur kimia
tertentu. Unsur-unsur kimia yang dapat mengalami daur
biogeokimia meliputi karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur
serta fosfor.
1. Daur Karbon
Siklus karbon dimulai dari karbon yang ada di atmosfer
bumi berpindah melalui tumbuhan hijau (produsen), konsumen
dan organisme pengurai, kemudian kembali ke atmosfer. Di
atmosfer, karbon terikat dalam bentuk karbondioksida (CO2).
Karbondioksida diubah menjadi karbon organik melalui proses
fotosintesis.
Unsur C (karbon) diserap tumbuhan dalam bentuk CO2.
tumbuhan tidak dapat menyerap unsur C dalam bentuk gula atau
zat tepung. Sebaliknya, hewan hanya dapat memanfaatkan karbon
dalam bentuk persenyawaan organic. Unsur C dan O selalu

terlibat dalam proses respirasi dan fotosintesis, yaitu dalam


bentok CO2 dan O2. oleh karena itu, membahas daur karbon pada
dasarnya juga membahas daur oksigen.

Dalam aktifitas fisiologi


tumbuhan, sebagian karbon organik akan terurai dan CO2
dilepaskan ke udara melalui respirasi dan karbon organik lainya
akan diubah menjadi senyawa organik kompleks. Senyawa
organik (karbohidrat) akan berpindah ke konsumen melalui rantai
makanan atau jaring makanan, sehingga sebagian senyawa
organik tersebut akan tetap berada ditubuh organisme tersebut
sampai mati. Setelah organisme mati, senyawa organik akan
diurai oleh dekomposer, CO2 akan dilepaskan ke alam kemudian
akan masuk ke udara atau air.
Pada ekosistem dengan komunitas yang memiliki
keanekaragaman spesies tumbuhannya tinggi, maka produksi
CO2 oleh berbagai organisme di dalamnya maupun dari
penggunaan bahan bakar fosil bisa diimbangi dengan pengikatan
(fiksasi) CO2 oleh tumbuhan. Hal ini menyebabkan ekosistem
hutan hujan tropis memiliki kemampuan yang tinggi dalam
mereduksi pencemaran udara khususnya kandungan gas karbon di
udara. Karbon akan dimanfaatkan tumbuhan dalam proses
fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat. Karbohidrat dalam
tumbuhan didominasi oleh polisakarida. Kandungan polisakarida
mempengaruhi besarnya kandungan karbon dalam suatu jaringan
tumbuhan, karena kandungan polisakarida adalah 50% karbon,
44% oksigen, dan 6% hidrogen.
Meningkatnya kandungan CO2 di udara menyebabkan
kenaikan suhu bumi yang disebabkan oleh efek rumah kaca
(green house effect). Efek rumah kaca disebabkan oleh panas
yang dilepaskan dari bumi diserap oleh CO2 di atmosfer dan
dipancarkan (dipantulkan) kembali ke bumi.
2. Daur Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur yang sangat penting yang
menyusun asam amino yang membentuk protein dan
nukleosida serta penyusun unsur penting dalam inti sel.
Sumber utama nitrogen adalah udara, sedangkan organisme
hidup memperoleh nitrogen dalam bentuk asam nitrit. Di
alam, terdapat tiga gudang nitrogen yaitu udara, senyawa
anorganik (misalnya nitrat, nitrit dan amoniak), dan senyawa
organik (misalnya protein, urine dan asam urine). Cadangan
nitrogen anorganik berupa gas N2 yang menyusun 78% udara.
Sangat sedikit organisme yang bisa memanfaatkan nitrogen
secara langsung. Beberapa bakteri, ganggang hijau biru, dan
jamur dapat menggunakan nitrogen untuk menyintesis bahan
yang dapat digunakan oleh organisme lain dalam jumlah kecil.
Pengubahan nitrogen bebas di udara menjadi nitrat dapat
dilakukan secara biologi dan kimia, proses itu disebut fiksasi
nitrogen. Nitrat (NO3) yang terdapat di dalam tanah dan air pada
umumnya terjadi karena pengikatan nitrogen secara biologi.
Bakteri simbiotik yang berperan dalam pengikatan secara biologi
adalah genus Rhizobium.
Bakteri pengikat nitrogen tersebut bersimbiosis dengan
dengan akar tumbuhan polong-polongan membentuk bintil akar.
Pengubahan amonia menjadi nitrit dan nitrat disebut nitrfifikasi
yang melibatkan bakteri Nitrococcus dan Nitrosomonas.
Pengubahan nitrat menjadi gas nitrogen disebut dengan nitrifikasi
oleh bakteri Nitrobakter.

Sumber: Moriforent.blogspot.com
Gambar 6 Daur Nitrogen
Nitrat (NO3) kemudian akan diserap oleh akar tanaman,
tahap ini disebut asimilisi. Selanjuntya nitoen akan diasimilasi
menjadi protein tanaman, kemudian akan dimakan oleh herbivora
dan oleh metabolisme tubuhnya akan diubah menjadi protein
hewani. Penguraian protein pada bahan organik yang
terdekomoposisi menjadi asam amino dan amonia disebut
amonifikasi. Organisme yang melakukan aktofitas amonifikasi
adalah golongan cendawan pelapuk dan bakteri.
Pengikatan nitrogen secara kimiawi memalui proses
pengikatan elektrokimia yang memerlukan energi halilintar .
Halilintar melalui udara memberikan energi yang cukup untuk
menyatukan nitrogen dan oksigen sehingga terbentuk nitrogen
dioksida (NO2) yang bereaksi oleh air membentuk asam nitrat.
Sebagian ion asam nitrat akan diserap oleh akar tanaman,
sebagian asam nitrat akan mengalami denitrifikasi dan lainya
akan menumpuk di endapan
3. Daur Belerang
Belerang terdapat di atmosfer dalam bentuk gas SO2 yang
dibentuk selama ada aktivitas vulkanis dan pembakaran bahan
bakar fosil. Belerang juga terdapat dalam bentuk gas H2S yang
terbentuk akibat proses pembusukan bahan organik atau
pembusukan dalam tanah dan air. Unsur belerang tersedia bagi
tumbuhan dalam bentuk anion sulfat (SO42-) di tanah Di dalam
tanah belerang terdapat dalam bentuk sulfat, sulfida, dan belerang
anorganik.
Aktivitas vulkanis dan penggunaan bahan bakar fosil akan
melepaskan belerang ke atmosfer dalam bentuk gas SO 2. Gas SO2
di udara akan mengalami oksidasi membentuk gas sulfat (SO 4).
Dalam pembusukan bahan organik yang dilakukan oleh
organisme akan melepaskan belerang dalam bentuk H2S, baik ke
atmosfer maupun ke tanah. Organisme pengurai yang berperan
merombak protein dalam bahan organik dan melepaskan H 2S
adalah Aspergillus sp., Neurospora sp., Escherichia sp., dan
Proteus sp. Organisme yang berperan merombak karbohidrat
dalam bahan organik adalah Vibrio desulphuricans, Aerobacter
dan Desulphovibrio.
Gas H2S akan mengalami oksidasi di atmosfer
membentuk gas sulfat SO4. Gas sulfat akan kembali memasuki
tanah bersama dengan prestipasi (curah hujan), oleh karena itu
bila kandungan gas sulfat di udara sangat banyak, maka prestipasi
yang dihasilkan akan sangat asam dan disebut hujan asam.
Gas H2S di dalam tanah akan mengalami reduksi
menghasilkan elemen sulfur (S) yang kemudian akan mengalami
oksidasi oleh bakteri Thiobacillus denitrificans dan Thiobacillus
thiooxidans menghasilkan SO4, kemudian SO4 di dalam tanah
akan tereduksi kembali menjadi H2S oleh bakteri Thiobacillus
thioparus.
4. Daur Fosfor
Secara alami, keberadaan fosfor di alam berasal dari
pelapukan batuan mineral atau batuan fosfat dan sebagian dari
pelapukan bahan organik. Selain dari batu-batuan, sumber deposit
fosfat dalam jumlah banyak juga bersumber dari kotoran maupun
tulang-tulang hewan, misalnya ikan laut, dan burung-burung
merupakan hewan yang ikut bertanggung jawab terhadap
terbentuknya deposit fosfat.
Meskipun sumber fosfor di alam cukup banyak, tetapi
tumbuhan masih dapat mengalami kekurangan fosfor karena
sebagian besar fosfor terikat secara kimia oleh unsur lainya yang
sukar larut dalam air, sehingga diperkirakan hanya 1% fosfor
yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Fosfor yang dapat

Sumber: Geografiku.wordpress.com
Gambar Daur Fosfor
dimanfaatkan oleh tumbuhan jauh lebih rendah dari nitrogen.
Rasio fosfor terhadap nitrogen di dalam air alam adalah 1 : 23,
sehingga fosfor sering menjadi faktor pembatas bagi tumbuhan
dan organisme lainya. Pemberian pupuk fosfat dalam pertanian
dilakukan agar unsur fosfat tidak menjadi faktor pembatas bagi
pertumbuhan tumbuhan. Pada penggunaan pupuk fosfor terjadi
pengembalian unsur fosfor ke tanah dan kegiatan tersebut
termasuk ke siklus fosfor
Keberadaan hutan menjadi bagian penting dalam mata
rantai siklus fosfor. Fosfor terdapat diseluruh sel tumbuhan yang
berfungsi membentuk asam nukleat, menyimpan dan
memindahkan energi serta bagian penting dalam protoplasma..

Komunitas tumbuhan hutan menjadi salah satu gudang


fosfor dalam bentuk fosfor organik.
5. Daur Air
Sumber air terbesar di alam adalah samudra, dan sumber-
sumber lainnya berupa perairan seperti danau, rawa, waduk, dan
sungai. Dari berbagai sumber air tersebut, air akan menguap ke
udara (evaporasi) kemudian membentuk awan dan turun kembali
ke bumi dalam bentuk prestipasi (hujan), lalu air akan mencapai
ke seluruh permukaan bumi dan mengalir ke sungai, danau, laut
lalu menguap dan seterusnya mengalami siklus.
Pepohonan dalam ekosistem hutan memiliki peranan
penting dalam siklus air dan pengawetan tanah. Dalam siklus air,
pohon merupakan media transfer air hujan ke tanah melalui
proses penahanan sementara air hujan oleh tajuk pohon dan aliran
batang. Pohon sebagai media transfer air dari vegetasi ke
atmosfer melalui proses evaporasi.
Air hujan yang jatuh ditahan oleh tajuk pohon sehingga
tidak langsung menimpa tanah, hal ini mengurangi resiko tetesan
langsung ke tanah yang dapat mengurangi resiko gangguan pada
pori-pori tanah. Aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas
permukaan tanah. Air hujan yang ditahan oleh tajuk pohon,
sebagian dialirkan perlahan-lahan melalui batang disebut aliran
batang (stem flow). Aliran air yang jatuh langsung dari tajuk atau
melalui penetesan dari daun-daun dan cabang-cabang pohon
disebut air lolos (through fall). Aliran air yang tertahan sementara
oleh tajuk kemudian diuapkan kembali ke udara disebut dengan
air intersepsi.
Pada daerah yang bervegetasi pohon, air lolos dan aliran
batang merpakan bagian dari air hujan (prestipasi) yang sampai
ke permukaan tanah dan masuk ke permukaan tanah dan masuk
ke dalam tanah melalui proses infiltrasi. Infiltrasi adalah peristiwa
masuknya air ke dalam tanah secara vertikal dan melalui
permukaan.

RANGKUMAN

Ekologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan


timbal balik antara faktor abiotik dan biotik. Daktor abiotik berupa air,
tanah, kelembapan, udara, cahaya dan topografi. Adapun faktor
abiotik berupa hewan, tumbuhan, mikroba dan manusia. Faktor biotik
memiliki peran dalam lingkungan sebagai produsen, konsumen,
pengurai dan dekomposer.
Interaksi antara faktor abiotik dan biotik menyebabkan

UJI KOMPETENSI

A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!


1. Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman?
2. Jelaskan tiga perbedaan ekosistem air tawar dan ekosistem air laut!
3. Jelaskan perbedaan antara rantai makanan detritus san rantai
makanan rerumputan!
4. Jelaskan tahap-tahap dalam daur nitrogen!
5. Gambarkan jaring-jaring makanan yang terdiri dari lebih dari 3
rantai makanan!
B. Berilah tanda silang pada jawaban yang tepat!
1. Makhluk hidup dan faktor abiotik pada suatu lingkungan
merupakan satu kesatuan yang sidebut...
a. Ekosistem
b. Populasi
c. Komunitas
d. Habitat
e. Bioma
2. Peran dekomposer yang benar pada pernyataan dibawah ini
adalah...
a. Membentuk senyawa organik dari senyawa anorganik
b. Menguraikan senyawa organik menjadi senyawa sederhana
c. Menguraikan senyawa anorganik menjadi lebih sederhana
d. Mengubah senyawa yang telah lapuk menjadi senyawa
anorganik
e. Mengubah senyawa organik menjadi senyawa organik lain
3. Faktor lingkungan abiotik yang berperan dalam ehidupan
organisme antara lain...
a. Pengurai, air dan udara
b. Udara, air dan tanah
c. Udara, salinita dan mikroba
d. Topografi, ketinggian dan dekomposer
e. Salinitas, tanah dan cacing
4. Organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari senyawa
anorganik menjadi senyawa organik yaitu...
a. Heterotrof
b. Pengurai
c. Proodusen
d. Konsumen
e. Dekomposer
5. Distribusi makhluk hidup di alam tidak merata pada etiap tempat,
hal itu dapat terjadi karena...
a. Perbedaan letak topografi
b. Energi hasil proses oksidasi
c. Kesuburan tanah yang berbeda
d. Unsur-unsurpembentuk
e. Pertukaran yang tepat dari unsur
6. Suatu ekosistem perairan memiliki ciri-ciri : salinitas rendah,
terdapat di permukaan daratan, memiliki air yang tergenang.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, ekosistem yang dimaksud adalah...
a. Ekosistem air tawar
b. Ekosistem air laut
c. Ekosistem daratan
d. Ekosistem sawah
e. Ekosistem buatan
7. Ciri khas cari suatu rantai makanan adalah...
a. Adanya aliran energi dari produsen sampai konsumen
b. Aliran energi berpindah dari konsumen ke produsen
c. Adanya aliran gas
d. Aliran energi yang tetap
e. Energi selalu berasal dari cahaya matahari
8. Persediaan nitrogen di alam paling banyak berasal dari...
a. Fiksasi nitrogen, yaitu dari nitrat menjadi amonia
b. Terdapat di alam sejak awal pembentukan organisme
c. Proses respirasi tumbuhan dan hewan
d. Penguraian senyawa organik
e. Fiksasi nitrogen di atmosfer hasil fiksasi industri
9. Dalam sebuah rantai makanan aliran energi dimulai dari...
a. Sinar matahari
b. Tumbuhan hijau
c. Konsumen
d. Pengurai
e. Panas bumi.
10. Transformasi energi dalam ekosistem terjadi dalam bentuk
energi...
a. Radiasi
b. Potensial
c. Kinetik
d. Kimia
e. Cahaya
DAFTAR PUSTAKA

Ir. Indriyanto.2006. Ekologi Hutan. PT Bumi Aksara : JakartA.

Prof. Dr. Ir. Zoer’aini Djamal Irwan, M.Si. 2007. Prinsip Prinsip Ekologi
Ekosistem. Lingkungan dan pelestariannya. PT Bumi Aksara :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai