Anda di halaman 1dari 9

EKOSISTEM AQUARIUM

Muhamad Bimo P1,Wafa Maulidatul U2,Sandra3,Ismy NF4,Wafa Auliya N5,Rizal Maulana


Hasby6Wilda Nur Farida7
12345
Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negri Sunan Gunung Djati Bandung
Jl.AH.Nasution 105 Bandung, 40614
Email : bimopamungkas100@gmail.com1, wafamld19@gmail.com2, wafaauliyan@gmail.com3,
putripsandra@gmail.com4, ismyfazrianti25@gmail.com5,
rizal.maulana@fst.uinsgd.ac.id6 ,wildanurfarida@gmail.com7

Abstrak
Pada dasarnya, mahluk hidup tidak akan lepas dari suatu ligkungannya baik lingkungan biotik
maupun abiotic. Dengan hubungan antara kedua komponen tersebut ekosistem akan selalu
berkembang dan tumbuh yang dapat menyebabkan perubahan ekosistem tersebut. Ekosistem
biotik maupun abiotic selalu berhubungan hal ini di sebabkan mereka salig ketergantungan satu
sama lain, semisal mahluk hidup membutukan minum dan makan sebagai keberlangsungan
hidup. Dengan adanya hubungan tersebut ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya.

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa suhu, udara, air, cahaya sangat
mempengaruhi keberlangsungan hidup ekosistem yang berada di dalamnya. Hal tersebut
menunjukan bahwa semua komponen biotik maupun abiotic sangan di perlukan untuk
keberlangsungan hidup suatu mahluk. Jika salah satu dari mereka tidak bekerja dengan baik
maka ekosistem mahluk hidup tersebut akan terganggu.

Kata kunci : Ekosistem, Biotic, Abiotic, cahaya

Pendahuluan
Ekosistem adalah suatu sistem memengaruhi. Ekosistem merupakan
ekologi yang terbentuk oleh hubungan penggabungan dari setiap unit biosistem
timbal balik tak terpisahkan antara mahluk yang melibatkan interaksi timbal balik
hidup dengan lingkungannya dan juga bisa antara organisme dan lingkungan fisik
dikatakan suatu tatanan kesatuan secara utuh sehingga aliran energi menuju kepada suatu
dan menyeluruh antara segenap unsur struktur biotik tertentu dan terjadi suatu
lingukungan hidup yang saling siklus antara organisme. Dengan adanya
interaksi timbal balik tersebut, suatu faktor yang mempengaruhi distribusi
ekosistem dapat mempertahankan organisme, yaitu : Suhu ( proses biologis
keseimbangannya. Pengaturan untuk dipengaruhi leh subhu), Air ( ketersediaan
menjamin keseimbangan ini merupakan ciri air memengaruhi distribusi organisme),
khas suatu ekosistem. Garam (Konsentrasi garam memengaruhi
kesetimbangan air dalam organisme melalui
Ekosistem juga dibagi menjadi dua
osmosis) Cahaya matahari (Intensitas cahaya
bagian, yaitu ekosistem alami dan buatan.
memengaruhi proses fotosintesis), dll.
Ekosistem alami adalah ekosistem yang
 Komponen Biotik
terbentuk secara alami misalnya danau,
Merupakan komponen penyusun ekosistem
rawa, hutan. Sedangkan ekosistem buatan
yang terdiri dari makhluk-makhluk hidup
adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh
sebagai pemeran utama dalam sebuah
manusia contohnya sawah, kolam,
ekosistem yang ada. Komponen biotik ini
aquarium.
sangat bergantung kepada komponen abiotik
Ekosistem tidak akan tetap
dalam melangsungkan kehidupannya. Dalam
selamanya, tetapi selalu mengalami
ekosistem terdapat tingkatan rantai makanan
perubahan. Antara faktor biotik dan abiotik
yang terjadi. Produsen (sumber makanan
selalu mengadakan interaksi, dal inilah yang
utama) adalah tumbuhan, Konsumen tingkat
merupakan salah satu penyebab perubahan.
1 yaitu makhluk hidup Herbivora (pemakan
Ekosistem disusun oleh dua komponen,
tumbuhan), Konsumen tingkat 2 yaitu
yaitu komponen hidup (Biotik) dan
makhluk hidup Karnivora (pemakan daging)
komponen tak hidup (Abioik)
atau Omnivora (pemakan segala) dan yang
 Komponen abiotik terakhir yaitu makhluk hidup Detritivora
Merupakan komponen penyusun ekosistem (pemakai bangkai) yang berperan sebagai
yang terdiri dari benda-benda tak hidup. pengurai/dekomposer.
Dalam kata lain, merupakan keadaan fisik
dan kimia di sekitar organisme yang menjadi
medium dan substrat untuk menunjang
berlangsungnya kehidupan organisme
tersebut. Komponen abiotik dapat berupa
bahan organik, senyawa anorganik, dan
Metode dan beri masing-masing toples 1 siput dan 3
ekor ikan kecil. Isi kembali toples 3A dan
Alat dan Bahan
3B dengan 4 potong hydrilla tanpa
 Ikan memasukan binatang dan toples 4A dan 4B
 Siput dibiarkan tanpa di beri tumbuhuan maupun
 Hidrylla binatang. Tutup semua atas toples

 Toples menggunakan karton atau plastik hitam,


sehingga tidak ada kontak antara atmosfir
dengan isi toples. Setelah ditutup, lebel yang
Prosedur Kerja diberi kode 1A, 2A ,3A,dan 4A diletakan
ditempat yang terang dan 4 toples yang lain
Siapkan 8 toples, berikan lebel pada setiap
di letakan ditempat gelap. Kemudian amati
toples dengan kode 1A, 1B, 2A, 2B, 3A, 3B,
selama 3 harI. Hari ke 4 kondisi tersebut
4A, 4B dan isi setiap air masing-masing 4cm
ditukar tempatnya dari yang terang menjadi
daripermukaan toples. Kemudian masukan
gelap maupun sebaliknya. Lalu amati
kedalam toples 1A dan 1B dengan 1 siput
kembali selama 3 hari dan catat perubahan
dan 3 ekor ikan kecil. Setelah itu isi kembali
seriap hari yang terjadi didalam toples
toples 2A dan 2B dengan potongan hydrilla
tersebut.
Hasil dan Pembahasan

Hasil Pengamatan

Gambar Keterangan
Toples 1 a. Air
b. Ikan 3 ekor
c. Siput 1 ekor

Toples 2 a. Air
b. Ikan 3 ekor
c. Hydrilla 4 batang
d. Siput 1 ekor

Toples 3 a. Air
b. Hydrilla 4 batang
Toples 4 a. Air

Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami Dengan menerapkan perlakuan B
mengamati ekosistem aquarium yang kami (simpan di tempat gelap) dalam jangka
buat sendiri didalam toples dimana kami waktu 6 hari sejak hari praktikum.
membuat 8 toples yang kami letakan 4 Pengamatan dilakukan setiap hari pada
ditempat gelap selama 3 hari dan di pukul 19.00. untuk melihat setiap perubahan
pindahkan ke tempat terang selama 3 hari yang terjadi pada ekosistem buatan ini.
dan 4 toples lainnya kami menyimpan di
Pada hari pertama kita menyimpan
tempat terang selama 3 hari dan
toples A ditempat terang dan toples B
memindahkan nya ketempat gelap selama 3
ditempat gelap yang sudah diisi sesuai
hari. Jadi waktu yang kami amati dalam
dengan modul selama 6 hari. Pada hari
praktikum kali ini yaitu selama 6 hari.
pertama semua komponen yang terdapat
Bahan-bahan yang kami amati untuk didalam toples mulai dari air, hydrilla, ikan,
ekosistem aquarium ini yaitu berupa ikan, siput semua sehat dan bersih.
siput, hydrilla, air dan toples. Dimana
masing-masing setiap toples di isi dengan
ekosistem yang berbeda, mulai dari toples 1
yang berisi air,ikan,siput. Toples 2 yang
berisi air, ikan, siput, hydrilla. Toples 3 yang
berisi Hydrilla dan air. Toples 4 yang beisi
air saja.
Pada hari kedua kami mengamati dan Hydrilla segar sedangkan di toples 4B
toples 1B dimana isi dalam toples tersebut air masih tetap jernih.
Ikan mulai lemas, air mulai kotor, dan siput
Di hari terakhir yang kami amati,
mati. Lanjut ke toples 2B dimana toples ini
toples 1B air menjadi keruh dan seluruh ikan
ikan dan siput sudah mulai lemas tetapi
yang ada di dalam nya ikut mati. Lanjut ke
hydrilla masih segar. Dan di toples 3B yang
toples 2B yang kami amati dimana air
kami amati air teap jernih dan hydrilla pun
menjadi keruh dan semua ikan yang berada
segar. Sedangkan di toples 4B air masih
di dalamnya ikut mati serta hydrilla mulai
tetap jernih.
layu. Ditoples 3B yang kami amti masih
Pada hari ketiga Toples 1B dimana sama seperti di hari pertama bahwa air tetap
ikan sudah tidak banyak bergerak dan air bersih dan hydrilla masih tetap segar. Dan
juga sudah mulai kotor. Lanjut ke toples 2B didalam toples 4B yang kami amati masih
dimana toples ini Air sudah kotor, ikan sama seperti di hari pertama bahwa air tetap
lemas, siput mati tetapi hydrilla masih segar. bersih.
Dan di toples 3B yang kami amati air tetap
Sesuai dengan data pengamatan di
jernih dan hydrilla segar. Sedangkan di
atas, bahwa toples 1B dan 2B yang berisi
toples 4B air masih tetap jernih.
ikan maupun siput semuanya mati.Hal ini
Pada hari keempat toples 1B air bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai
sudah keruh dan salah satu ikan sudah mati dari suhu, air, cahaya ataupun bisa dari
lanjut ke toples 2B air juga ikut keruh, kesalahan kami yang mengamati karena
hydrilla mulai layu dan di toples 3B yang menyiapkan ikan yang tidak sesuai dengan
kami amati air tetap jernih dan hydrilla segar toples. Dimana ikan tersebut terlalu besar
sedangkan di toples 4B air masih tetap dan membuat si ikan tidak leluasa untuk
jernih. bergerak dan juga bisa jadi dari faktor udara
yang kami buat menggunakan plastik
Pada hari kelima toples 1B air keruh
sebagai pengganti tutup toples yang kami
dan tersisa 2 ikan yang mulai lemas. Lanjut
lubangi terlalu kecil sehinnga membuat
ke toples 2B dimana air keruh, salah satu
sirkulasi udara tidak stabil.
ikan mati, dan hydrilla pun mulai layu. Di
toples 3B yang kami amati air tetap jernih

Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang sudah Daftar Pustaka
dilaksanakan kali ini, dapat disimpulkan https://id.wikipedia.org/wiki/ekosistem
bahwa suatu ekosistem dapat bertahan lama (diakses pada tanggal 12 november 2019
pukul 12.35)
apabila ekosistem tersebut bisa di tetapkan
dengan kadar yang pas atau tidak melebihi Campbell, Neil A. dkk., 2000. Biologi Edisi
tempat yang dibuat. Selain itu faktor udara, Kelima Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
air, cahaya ataupun sebagainya dapat
mempengaruhi keberlangsungan hidup Kimball, John W., 1983. Biologi Jilid 3
ekosistem tersebut dimana semuanya Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

berperan aktif dalam membantu ekosistem


http://soraha
tersebut agar terjaga dengan baik sehingga 2012.blogspot.com/2012/12/ekosistem-air-
tidak menyebabkan ekosistem yang ada tawar-aquarium.html (diakses pada tanggal
12 november 2019 pukul 13.42)
didalmnya menjadi strees dan bisa
menyababkan kematian pada ekosistem
https://id.wikibooks.org/wiki/Biologi_Update_I/
tersebut.
Ekosistem (diakses pada tanggal 12 november
2019 pukul 14.02)

https://www.zenius.net/prologmateri/geografi/
a/309/ekosistem (diakses pada tanggal 12
november 2019 pukul 14.15)

Lampiran

 Di tempat gelap

Har Toples 1 Toples 2 Toples 3 Toples 4


i
Ke
1 Air jernih ikan Air jernih ikan Air jernih Hydrilla Air jernih
segar siput segar segar Hydrilla segar segar
siput segar
2 Air mulai kotor Air mulai kotor Air jernih Hydrilla Air jernih
ikan lemas siput ikan segar hydrilla segar
mati segar siput lemas
3 Air kotor ikan Air kotor Ikan Air jernih Hydrilla Air jernih
lemas dan tidak lemas Hydrilla segar
banyak bergerak segar Siput mati
4 Air keruh salah Air keruh ikan Air jernih Hydrilla Air jernih
satu ikan mati semakin lemas segar
Hydrilla terlihat
layu
5 Air keruh sisa 2 Air keruh salah satu Air jernih Hydrilla Air jernih
ikan terlihat Ikan mati Hydrilla segar
lemas terlihat layu
6 Air keruh semua Air keruh semua Air jernih Hydrilla Air jernih
ikan mati Ikan mati Hydrilla segar
layu

 Di tempat terang.
Har Toples 1 Toples 2 Toples 3 Toples 4
i
ke-
1 Air jernih Ikan Air jernih, Hydrilla Air jenih Hydrilla Air jernih
dan Siput Sehat segar 3 tangkai segar
segar, Ikan 4 ekor
dan Siput 1
2 Mulai terlihat Mulai terlihat Air jenih Hydrilla Air jernih
kotoran didasar kotoran di dasar segar
aquarium, Ikan aquarium, hydrilla
mulai terlihat berkurang menjadi
lemas/kurang 2 tangkai
aktif disbanding
hari sebelemunya
3 Keempat Ikan Ikan mati 3 dari 4, Air jenih Hydrilla Air jernih
mati semua, Siput Hydrilla berkurang mulai layu
tidakmengalami menjadi satu
perubahan aapun tangkai
dan terlihat
bergerak seperti
biasa
4 Air keruh dan Air keruh dan Air keruh Hydrilla Air jernih
terdapat banyak terdapat banyak mulai layu
kotoran di dasar kotoran didasar
aquarium aquarium, Ikan pun
mati dan tidak ada
lagi ikan
5 Tidak ada Hydrilla mulai Air keruh hydrilla Air jernih
perubahan sama terlihat layu, siput layu
seperti No 4 mengambang
didalam air
6 Air terlihat lebih Air terlihat lebih Air keruh hidrylla Air jernih
keruh dan gelap keruh dari layu
dari hari sebelmunya,
sebelumnya, Hydrilla layu, Siput
Siput masih masih mengambang
hidup dan seperti hari kemarin
bergerak seperti dan tidak terlihat
biasa berpindah pergerakan
dari dasarke
dinding begitu
seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai