Anda di halaman 1dari 20

02 | 05 | ‘20

GCG Lembaga Zakat


Studi Kasus LAZ IZI
Point of View GCG
Ali bin Abi Thalib ra : “Kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah oleh kejahatan yang terorganisir
dengan baik” (Ali Bin Abi Thalib radhiyallahuan)

• A Gama : Tidak kacau


• Islam merupakan GCG dalam kehidupan!!
• GCG is boring? Formality? Tidak fleksibel?
Dari islam yang sempurna kita belajar bahwa GCG yang sempurna adalah GCG yang penuh fleksibilitas
karna GCG sendiri hanyalah tatanan mencapai tujuan bukan tujuan itu sendiri.
• Kesempurnaan islam hadir dengan Maqashid Sharia sebagai point of view atas GCG Islam
• Bahkan fleksibilitas ataupun “rukhsah” atas aturan dasar dalam islam ini pun memiliki prinsip-prinsip
GCG seperti Istihsan, maslahah mursalah, dll.
• Inilah sample sempurna bagaimana GCG ini harus dipandang dan kemudian di implementasikan ke
dalam organisasi.
Zakat
• Suatu produk ekonomi yang paling lengkap dan direktori GCG nya dibanding produk social economic
lainnya
• Kesempurnaan dari konsep tentunya juga perlu dilengkapi dengan prinsip tata Kelola dalam
manajemen implementasi
Zakat Core Principle

6 Dimensi Zakat Core Principle

Landasan Hukum
Menitikberatkan kepada urgensi bagi satu negara
untuk memiliki dasar hukum pengelolaan zakat
yang jelas, paling tidak pada tingkat undang-
undang. Dasar hukum ini akan menjadi pondasi
beroperasinya sistem zakat di suatu negara. ZCP 1-3
Supervisi Zakat
menitikberatkan pada aspek supervisi dan
pengawasan. Harus ada pembagian yang jelas
antara institusi yang melaksanakan aspek
operasional pengelolaan zakat dengan institusi yang
ZCP 4-6 melakukan pengawasannya.
Zakat Core Principle
4

Tata Kelola
Memberikan panduan tentang bagaimana aspek tata
kelola yang baik, mulai dari sisi penghimpunan,
penyaluran, hingga pada aspek pertanggungjawaban dan
pengawasannya. Diharapkan, aspek transparansi dan
akuntabilitas lembaga zakat betul-betul dapat dinilai
Intermediasi
dengan baik
ZCP 7-8 Bagaimana fungsi intermediasi dijalankan oleh institusi
amil. Secara filosofi, tugas amil adalah menjembatani
antara muzakki (pembayar zakat) dan mustahik
(penerima zakat). Dengan demikian dana zakat yang
diberikan dapat dimanfaatkan secara baik dan mampu
mengubah kehidupan mustahik ke arah yang lebih baik
Risk Management ZCP 9-10
menekankan pentingnya lembaga zakat untuk mengelola
resiko yang mungkin ditimbulkan dari aktivitasnya.
Lembaga zakat harus mampu mengidentifikasi resiko
yang mungkin muncul, menilai apakah resiko tersebut
memiliki pengaruh yang serius terhadap kinerja lembaga
atau dapat diabaikan, dan tindakan mitigasi apa yang
harus dilakukan ZCP 11-14 Kesesuaian Pengelolaan
Menegaskan pentingnya aspek kesesuaian syariah dalam
pengelolaan zakat. Jangan sampai model pengelolaan zakat
menyimpang dari syariah Islam. Bagaimanapun juga zakat
adalah bagian dari ibadah dalam ajaran Islam yang memiliki
sejumlah aturan untuk diikuti dengan baik

ZCP 15-18
Prinsip GCG
5

5 Prinsip GCG dalam Zakat


KNKG ( KOMITE NASIONAL KEBIJAKAN GOVERNANCE ) mendefinisikan GCG adalah tata kelola perusahaan yang
menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban
(responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness).

Transparency Accountability Responsibility Independency Fairness

• Transparansi (transparency) adalah keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam
melaksanakan proses pengambilan keputusan. Prinsip ini sangat penting bagi muzakki agar mendapat informasi yang akurat tentang LPZ.
Senada dengan Karakter kepemimpinan Nabi Muhammad SAW tabligh (menyampaikan) dan amanah erat kaitannya dengan Al-qur’an untuk
menyampaikan yang baik (ma’ruf) serta mencegah yang mungkar. Senada juga dengan surat Al-Ahzab : 72 & An-Nisa : 58

• Akuntabilitas (accountability) adalah kejelasan fungsi dan pertanggungjawaban LAZ sehingga pengelolaannya berjalan efektif. Senada
dengan karakter amanah yang berarti jujur, dapat dipercaya. Bagi Muhammad SAW amanah yang dipertanggungjawabkan bukan hanya
kepada manusia melainkan kepada Allah SWT. Update berkala juga menjadi penting dalam menjaga dari manipulasi. Prinsip akuntabilitas
sesuai dengan Al-Baqarah : 282
6
Prinsip GCG (Lanjutan)

Transparency Accountability Responsibility Independency Fairness

• Pertanggungjawaban (responsibility) adalah kesesuaian pengelolaan Lembaga zakat dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip pengelolaan Lembaga zakat yang sehat. Dalam hal ini perusahaan memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat
dan menjunjung etika, dan akhlak. Dalam Islam senada dengan surat al isra ayat 36 dan al ahzab ayat 33.

• Independensi (independency) yaitu pengelolaan secara profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun. Untuk itu dalam
meningkatkan independensi dalam perusahaan atau LPZ harus mengembangkan aturan dan pedoman yang jelas. Senada terkandung dalam
Q.S. Al Baqarah ayat 256 dan Q.S. Yunus : 99

• Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip ini diwujudkan untuk semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan zakat. Senada
dengan Q,S. Annisa : 48
Profil Inisiatif Zakat Indonesia (IZI)
Sejarah Singkat IZI
Lima tahun lalu, sebuah lembaga sosial yang sebelumnya telah dikenal cukup luas dan memiliki reputasi
yang baik selama lebih dari 16 tahun dalam memelopori era baru gerakan filantropi Islam modern di
Indonesia yaitu PKPU, melahirkan Yayasan Inisiaf Zakat Indonesia – IZI.
Pada tanggal 30 Desember 2015, IZI secara resmi memperoleh izin oprasional sebagai Lembaga Amil Zakat
skala nasional melalui surat keputusan Mentri Agama Republik Indonesia No.423 tahun 2015. Core value
IZI dalam berkhidmat bagi ummat- sesuai kemiripan pelafalan namanya – adalah “mudah” (easy). Tagline
yang diusungnya adalah “memudahkan dimudahkan”.

Jl. Raya Condet No 54 D-E Batu Ampar,


Jakarta Timur 13520 – Indonesia
Telp : (021) 8778 7325 Fax : (021) 8778 7603
salam@izi.or.id
VISSION & MISSION

VISI:
Menjadi lembaga zakat profesional terpercaya yang menginspirasi gerakan kebajikan dan pemberdayaan.

MISI:
• Menjalankan fungsi edukasi, informasi, konsultasi dan penghimpunan dana zakat.
• Mendayagunakan dana zakat bagi mustahik dengan prinsip-prinsip kemandirian.
• Menjalin kemitraan dengan masyarakat, dunia usaha, pemerintah, media, dunia akademis (academia),
dan lembaga lainnya atas dasar keselarasan nilai-nilai yang dianut.
• Mengelola seluruh proses organisasi agar berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku, tata kelola
yang baik (good governance) dan kaidah syariah.
• Berperan aktif dan mendorong terbentuknya berbagai forum, kerjasama, dan program-program
penting lainnya yang relevan bagi peningkatan efekfitas peran lembaga pengelola zakat di level lokal,
nasional, regional, dan global.
Organization Chart Dewan Pembina
Annual Report 2019
Ketua: Dedi Sularso
Anggota: Oni Sahroni

Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengurus


Ketua: Oni Sahroni Ketua: Wildhan Dewayana Dewan Pengawas
Anggota: Agus Setiawan Sekretaris: Nana Sudiana Agus Setiawan
Anggota: M. Suharsono Bendahara: Suharyanto

Direktur Utama
Wildhan Dewayana

Dir. Edukasi dan Dir. Pendayagunaan


Dir. Operasional
Kemitraan Zakat Nana Sudiana
Suharyanto
Dedy Fenalosa

Catatan: CV Ketua DPS , Ketua BKS, dan Dewan Direksi ada di web https://izi.or.id/struktur-organisasi/
Landasan Tatakelola LAZNAS
IZI
REGULASI:
1. Undang-Undang (UU) No. 23 Thn. 2011 Tentang Pengelolaan Zakat
2. Peraturan Pemerintah (PP) No. 14 Thn. 2014 Tentang Pelaksanaan UU No. 23 Thn. 2011 tentang Pengelolaan zakat
3. Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 52 Thn. 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat Maal dan Zakat
Fitrah Serta Pendayagunaan Zakat Untuk Usaha Produktif
• PMA Perubahan No. 69 Thn. 2015: Menghilangkan zakat peternakan onta
• PMA Perubahan No. 31 Thn. 2019: Mengubah tata cara zakat pendapatan/profesi.
4. Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 733 Thn. 2018 tentang Pedoman Audit Syariah Atas Laporan Pengelolaan ZIS
dan DSKL pada BAZ dan LAZ
5. Keputusan Dirjen Bimas Islam No. 184 Thn. 2019 tentang Juklak Pengawasan Pendampingan Audit Syariah dan
Akreditasi Lembaga Pengelola Zakat.
Landasan Tatakelola LAZNAS
IZI
FATWA & REKOMENDASI MUI
1. No. 14 Thn. 2011 tentang Penyaluran Harta Zakat Dalam Bentuk Aset Kelolaan
2. 26 Januari 1982 tentang Intensifikasi Pengelolaan Zakat
3. No. 15 Thn. 2011 tentang Penarikan, Pemeliharaan, dan Penyaluran Harta Zakat
4. No. 13 Thn. 2011 tentang Hukum Zakat Atas Harta Haram
5. 2 Februari 1982 tentang Mentasharrufkan Dana Zakat Untuk Kegiatan Produktif dan Kemaslahatan Umum
6. No. 4 Thn. 2003 tentang Penggunaan Dana Zakat Untuk Istitsmar (Investasi)
7. No. 3 Thn. 2003 tentang Zakat Penghasilan/Profesi
8. 19 Februari 1996 tentang Pemberian Zakat Untuk Beasiswa
9. No. 23 Tahun 2020 tentang Pemanfaatan Harta ZIS untuk Penanggulangan Wabah COVID-19 dan Dampaknya.
10. Surat Rekomendasi No. U-1148/DP-MUI/V/2020 tentang Rekomendasi Dr. Oni Sahroni, Dr. Agus Setiawan, dan M.
Suharsono, Lc, MEI sebagai Dewan Pengawas Syariah (DPS) IZI.

KEBIJAKAN DPS IZI


1. Surat Keputusan (SK) DPS tentang Panduan Penetapan Proporsi Asnaf dalam Penyusunan RKAT
2. Ketentuan lainnya (Opini, Taujih, Kajian, dll)
Business Process
PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN PENYALURAN
Smart

Success

Mustahik
Muzakki

Fit

• Iman
Perencanaan
• Pengawasan
Direct • Pertanggungjawaban
• Edukasi Help

Prinsip GCG Sharia Compliance

Maqashid & Sustainability


GCG Transparency
Tujuan : Informasi Relevan bagi Stakeholder

Rencana Kerja

Sistem
Informasi
Lap. Keu. Berkala

Laporan Kegiatan

 Rencana Kerja : RKAT Internal -> Publish Program ke Publik


 Laporan Keuangan/Semester -> BAZNAS -> Laporan Agregat LAZ
 Laporan Keuangan/Tahun -> Audit -> Website
 Laporan Kegiatan -> Laporan Program (Website & Medsos) -> Annual Report (Website)
GCG Accountability

Informasi Rencana Kerja & laporan Kerja harus terpenuhi :


• Tepat : Teraudit
Rencana Kerja • Cepat & Update : Per Program – Laporan via Website & Medsos
• Free Access : Masyarakat tidak perlu menjadi Muzakki di IZI untuk mengetahui dan
mengakses rencana dan laporan kerja IZI
• Sistem Informasi : Website, Applikasi, Medsos : Instagram, Facebook
• Teraudit :
Sistem • Audit Akutansi Keuangan : Internal & Eksternal (KAP : PSAK 109)
Informasi • Audit Manajemen : Div. Audit Internal
Lap. Keu. Berkala
• Audit ISO 9001 : Divisi SPACE (System, Planning, Assessment, Control &
Evaluation) – Div. Internal Audit
• Audit Sharia Compliance : Internal (Div. Audit Internal – Biro Kepatuhan Syariah)
& Eksternal (Kemenag – Dirjen Zakat Wakaf)

Laporan Kegiatan
GCG Responsibility

Kesesuain Peraturan Kesesuaian Etika


IZI Memiliki value ‘eases & eased’ yang artinya mudah &
IZI Melandasakan operasional kelembagaannya
memudahkan. Value ini yang diterapkan pada tataran operasional
pada regulasi yang telah ditetapkan baik oleh
untuk menjunjung kesesuian etika. Sehingga seluruh personilnya
Pemerintah melalui UU, dan otoritas syariah
harus mengedepankan nilai etika yang memudahkan bagi Muzakki
melalui MUI
maupun Mustahik agar Zakat kemudian menjadi hal yg bersifat
mudah. (Mendatangi Muzzakki & Mustahik, Kemudahan &
Kecepatan Penyaluran)
PP 14 Thn 2014 : IZI memiliki Surat Izin Operasi LAZ 50%

PMA 52 Thn 2014 : Fiqih Zakat 62%

KMA No. 733 Thn. 2018 : Audit internal & Eksternal IZI 25%

Fatwa & Rekomendasi MUI : Seluruh Produk kecuali 75%


Fatwa 3/2003
Kebijakan DPS IZI : Panduan Penyusunan Porsi & 45%
Panduan Kepatuhan Syariah dlm Proses Kerja
GCG Independency
Compliance Visi Profesional;
Misi 2, 3 & 4

Pemisahan & Pengkhususan IZI


hanya pada Zakat – Pelepasan dari
PKPU

Divisi EKZ
GCG Fairness

• IZI membagi programnya secara jelas untuk memenuhi hak seluruh golongan mustahik melalui Panduan Penyusunan Porsi dari DPS
• Muzakki diberikan haknya untuk dapat terlibat dalam continuous improvement process melalui kemudahan chatting via web maupun media
lainnya. Dan lebih khusus terdapat CRM (Coorporate Relation Management) utk maintainance Muzakki.
• Struktur Organisasi yang jelas memastikan keadilan hak dan tanggung jawab internal pengurus -> tetap merujuk ke PP Ketenagakerjaan – UU
Yayasan
MAQASHID ZAKAT Implementasi

A. Zakat wajib bagi warga negara Indonesia Muslim.


- Belum diundangkan.
Landasan Teori - Fatwa MUI 26/01/1982: Wajib menaati peraturan Ulil Amri
mengenai pemungutan ZIS menurut kemampuan.
Hifzhul Maal:
1. Memenuhi kebutuhan para mustahik (al-hajah B. Distribusi zakat wajib kepada 8 asnaf:
al-maassah) - Fatwa MUI 26/01/1982.
2. Distribusi harta: - KMA 733 Tahun 2018
• “Supaya harta itu jangan beredar di antara - KMA: Tidak boleh ada pengembalian zakat kepada lembaga.
orang-orang kaya saja di antara kamu.” (QS - Panduan Kepatuhan: Tidak boleh ada
Al-Hasyr: 7) penghimpunan/penyaluran dengan pola bersyarat.
• “Diambil dari orang-orang kaya mereka dan
dibagikan kepada fakir mereka.” (HR Muslim)
C. Prioritas penyaluran
- BAPPENAS 2017: 65% zakat nasional telah tersalurkan untuk
Zakat adalah rukun Islam.
fakir miskin. (Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-
Al-Ma’lum minad Diin bidh Dharurah.
2024)
-KMA 733/2018 & SK DPS: Asnaf Fakir miskin (kebutuhan
Target sebuah hukum harus sesuai dengan hukumnya.
mendesak)
(Ibnul Qayim, I’lamul Muqi’in)
- KMA: Mendahulukan mustahik di sekitar wilayah
penghimpunan.
- SK DPS: Porsi asnaf fakir-miskin lebih besar dari asnaf yang
lain.
Prestasi Lembaga
Jazakumullahu Khair

Anda mungkin juga menyukai