GCG Lembaga Zakat Rev.02
GCG Lembaga Zakat Rev.02
Landasan Hukum
Menitikberatkan kepada urgensi bagi satu negara
untuk memiliki dasar hukum pengelolaan zakat
yang jelas, paling tidak pada tingkat undang-
undang. Dasar hukum ini akan menjadi pondasi
beroperasinya sistem zakat di suatu negara. ZCP 1-3
Supervisi Zakat
menitikberatkan pada aspek supervisi dan
pengawasan. Harus ada pembagian yang jelas
antara institusi yang melaksanakan aspek
operasional pengelolaan zakat dengan institusi yang
ZCP 4-6 melakukan pengawasannya.
Zakat Core Principle
4
Tata Kelola
Memberikan panduan tentang bagaimana aspek tata
kelola yang baik, mulai dari sisi penghimpunan,
penyaluran, hingga pada aspek pertanggungjawaban dan
pengawasannya. Diharapkan, aspek transparansi dan
akuntabilitas lembaga zakat betul-betul dapat dinilai
Intermediasi
dengan baik
ZCP 7-8 Bagaimana fungsi intermediasi dijalankan oleh institusi
amil. Secara filosofi, tugas amil adalah menjembatani
antara muzakki (pembayar zakat) dan mustahik
(penerima zakat). Dengan demikian dana zakat yang
diberikan dapat dimanfaatkan secara baik dan mampu
mengubah kehidupan mustahik ke arah yang lebih baik
Risk Management ZCP 9-10
menekankan pentingnya lembaga zakat untuk mengelola
resiko yang mungkin ditimbulkan dari aktivitasnya.
Lembaga zakat harus mampu mengidentifikasi resiko
yang mungkin muncul, menilai apakah resiko tersebut
memiliki pengaruh yang serius terhadap kinerja lembaga
atau dapat diabaikan, dan tindakan mitigasi apa yang
harus dilakukan ZCP 11-14 Kesesuaian Pengelolaan
Menegaskan pentingnya aspek kesesuaian syariah dalam
pengelolaan zakat. Jangan sampai model pengelolaan zakat
menyimpang dari syariah Islam. Bagaimanapun juga zakat
adalah bagian dari ibadah dalam ajaran Islam yang memiliki
sejumlah aturan untuk diikuti dengan baik
ZCP 15-18
Prinsip GCG
5
• Transparansi (transparency) adalah keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam
melaksanakan proses pengambilan keputusan. Prinsip ini sangat penting bagi muzakki agar mendapat informasi yang akurat tentang LPZ.
Senada dengan Karakter kepemimpinan Nabi Muhammad SAW tabligh (menyampaikan) dan amanah erat kaitannya dengan Al-qur’an untuk
menyampaikan yang baik (ma’ruf) serta mencegah yang mungkar. Senada juga dengan surat Al-Ahzab : 72 & An-Nisa : 58
• Akuntabilitas (accountability) adalah kejelasan fungsi dan pertanggungjawaban LAZ sehingga pengelolaannya berjalan efektif. Senada
dengan karakter amanah yang berarti jujur, dapat dipercaya. Bagi Muhammad SAW amanah yang dipertanggungjawabkan bukan hanya
kepada manusia melainkan kepada Allah SWT. Update berkala juga menjadi penting dalam menjaga dari manipulasi. Prinsip akuntabilitas
sesuai dengan Al-Baqarah : 282
6
Prinsip GCG (Lanjutan)
• Pertanggungjawaban (responsibility) adalah kesesuaian pengelolaan Lembaga zakat dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip pengelolaan Lembaga zakat yang sehat. Dalam hal ini perusahaan memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat
dan menjunjung etika, dan akhlak. Dalam Islam senada dengan surat al isra ayat 36 dan al ahzab ayat 33.
• Independensi (independency) yaitu pengelolaan secara profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun. Untuk itu dalam
meningkatkan independensi dalam perusahaan atau LPZ harus mengembangkan aturan dan pedoman yang jelas. Senada terkandung dalam
Q.S. Al Baqarah ayat 256 dan Q.S. Yunus : 99
• Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip ini diwujudkan untuk semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan zakat. Senada
dengan Q,S. Annisa : 48
Profil Inisiatif Zakat Indonesia (IZI)
Sejarah Singkat IZI
Lima tahun lalu, sebuah lembaga sosial yang sebelumnya telah dikenal cukup luas dan memiliki reputasi
yang baik selama lebih dari 16 tahun dalam memelopori era baru gerakan filantropi Islam modern di
Indonesia yaitu PKPU, melahirkan Yayasan Inisiaf Zakat Indonesia – IZI.
Pada tanggal 30 Desember 2015, IZI secara resmi memperoleh izin oprasional sebagai Lembaga Amil Zakat
skala nasional melalui surat keputusan Mentri Agama Republik Indonesia No.423 tahun 2015. Core value
IZI dalam berkhidmat bagi ummat- sesuai kemiripan pelafalan namanya – adalah “mudah” (easy). Tagline
yang diusungnya adalah “memudahkan dimudahkan”.
VISI:
Menjadi lembaga zakat profesional terpercaya yang menginspirasi gerakan kebajikan dan pemberdayaan.
MISI:
• Menjalankan fungsi edukasi, informasi, konsultasi dan penghimpunan dana zakat.
• Mendayagunakan dana zakat bagi mustahik dengan prinsip-prinsip kemandirian.
• Menjalin kemitraan dengan masyarakat, dunia usaha, pemerintah, media, dunia akademis (academia),
dan lembaga lainnya atas dasar keselarasan nilai-nilai yang dianut.
• Mengelola seluruh proses organisasi agar berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku, tata kelola
yang baik (good governance) dan kaidah syariah.
• Berperan aktif dan mendorong terbentuknya berbagai forum, kerjasama, dan program-program
penting lainnya yang relevan bagi peningkatan efekfitas peran lembaga pengelola zakat di level lokal,
nasional, regional, dan global.
Organization Chart Dewan Pembina
Annual Report 2019
Ketua: Dedi Sularso
Anggota: Oni Sahroni
Direktur Utama
Wildhan Dewayana
Catatan: CV Ketua DPS , Ketua BKS, dan Dewan Direksi ada di web https://izi.or.id/struktur-organisasi/
Landasan Tatakelola LAZNAS
IZI
REGULASI:
1. Undang-Undang (UU) No. 23 Thn. 2011 Tentang Pengelolaan Zakat
2. Peraturan Pemerintah (PP) No. 14 Thn. 2014 Tentang Pelaksanaan UU No. 23 Thn. 2011 tentang Pengelolaan zakat
3. Peraturan Menteri Agama (PMA) No. 52 Thn. 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat Maal dan Zakat
Fitrah Serta Pendayagunaan Zakat Untuk Usaha Produktif
• PMA Perubahan No. 69 Thn. 2015: Menghilangkan zakat peternakan onta
• PMA Perubahan No. 31 Thn. 2019: Mengubah tata cara zakat pendapatan/profesi.
4. Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 733 Thn. 2018 tentang Pedoman Audit Syariah Atas Laporan Pengelolaan ZIS
dan DSKL pada BAZ dan LAZ
5. Keputusan Dirjen Bimas Islam No. 184 Thn. 2019 tentang Juklak Pengawasan Pendampingan Audit Syariah dan
Akreditasi Lembaga Pengelola Zakat.
Landasan Tatakelola LAZNAS
IZI
FATWA & REKOMENDASI MUI
1. No. 14 Thn. 2011 tentang Penyaluran Harta Zakat Dalam Bentuk Aset Kelolaan
2. 26 Januari 1982 tentang Intensifikasi Pengelolaan Zakat
3. No. 15 Thn. 2011 tentang Penarikan, Pemeliharaan, dan Penyaluran Harta Zakat
4. No. 13 Thn. 2011 tentang Hukum Zakat Atas Harta Haram
5. 2 Februari 1982 tentang Mentasharrufkan Dana Zakat Untuk Kegiatan Produktif dan Kemaslahatan Umum
6. No. 4 Thn. 2003 tentang Penggunaan Dana Zakat Untuk Istitsmar (Investasi)
7. No. 3 Thn. 2003 tentang Zakat Penghasilan/Profesi
8. 19 Februari 1996 tentang Pemberian Zakat Untuk Beasiswa
9. No. 23 Tahun 2020 tentang Pemanfaatan Harta ZIS untuk Penanggulangan Wabah COVID-19 dan Dampaknya.
10. Surat Rekomendasi No. U-1148/DP-MUI/V/2020 tentang Rekomendasi Dr. Oni Sahroni, Dr. Agus Setiawan, dan M.
Suharsono, Lc, MEI sebagai Dewan Pengawas Syariah (DPS) IZI.
Success
Mustahik
Muzakki
Fit
• Iman
Perencanaan
• Pengawasan
Direct • Pertanggungjawaban
• Edukasi Help
Rencana Kerja
Sistem
Informasi
Lap. Keu. Berkala
Laporan Kegiatan
Laporan Kegiatan
GCG Responsibility
KMA No. 733 Thn. 2018 : Audit internal & Eksternal IZI 25%
Divisi EKZ
GCG Fairness
• IZI membagi programnya secara jelas untuk memenuhi hak seluruh golongan mustahik melalui Panduan Penyusunan Porsi dari DPS
• Muzakki diberikan haknya untuk dapat terlibat dalam continuous improvement process melalui kemudahan chatting via web maupun media
lainnya. Dan lebih khusus terdapat CRM (Coorporate Relation Management) utk maintainance Muzakki.
• Struktur Organisasi yang jelas memastikan keadilan hak dan tanggung jawab internal pengurus -> tetap merujuk ke PP Ketenagakerjaan – UU
Yayasan
MAQASHID ZAKAT Implementasi