Anda di halaman 1dari 42

ORGANISASI PROFESI

PERENCANA
Disampaikan Oleh:
Retno Widjajanti

Sumber:
Kompetensi Perencana dan Proses Sertifikasi
Dr.Ir. Ruchyat Deni Djakapermana,M.Eng
Semarang, 29 Maret 2016
FAQ (Frequently Asked
Questions)

1. Apa itu sertifikat IAP-LPJKN?


2. Siapakah yang dapat memperoleh
sertifikat IAP-LPJKN?
3. Apa hubungan IAP dengan LPJKN?
4. Ada berapa jenjang keahlian PWK?
5. Sistem Sertifikasi Kompetensi profesi
6. Bagaimana proses menilai kompetensi
ahli PWK?

IAP
UU RI Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
PASAL 18

(1) Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti
pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah,
lembaga pelatihan kerja swasta, atau pelatihan di tempat kerja;
(2) Pengakuan kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan
melalui sertifikasi kompetensi kerja;
(3) Sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat pula
diikuti oleh tenaga kerja yang telah berpengalaman;
(4) Untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dibentuk badan nasional
sertifikasi profesi (BNSP) yang independen.

IAP
www.bnsp.go.id

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dibentuk


berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2004 atas
perintah UU Nomor 13 tahun 2003, dengan tugas:

a.sertifikasi kompetensi kerja ;


b.memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi profesi (LSP)
yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk melaksanakan
sertifikasi kompetensi kerja.

BNSP merupakan badan independen yang bertanggung jawab kepada


Presiden yang memiliki kewenangan melaksanakan sertifikasi
kompetensi profesi bagi tenaga kerja.

IAP
Pembentukan BNSP merupakan bagian
integral dari pengembangan paradigma
baru dalam sistem penyiapan tenaga kerja
yang berkualitas, yang dibangun
berdasarkan dua prinsip :

pertama, penyiapan tenaga kerja


didasarkan atas kebutuhan pengguna JABATAN
(demand driven); dan KERJA

kedua, proses diklat sebagai wahana


penyiapan tenaga kerja dilakukan STANDAR
dengan menggunakan pendekatan KOMPETENSI
pelatihan berbasis kompetensi
KERJA
(Competency Based Training / CBT).

IAP
KOMPETENSI KERJA
Kompetensi kerja : kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan
yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, menurut standar yang ditetapkan.

PENGETAHUA
N SIKAP
(PENDIDIKAN)

KETERAMPILAN

IAP
Cakupan pengetahuan dalam
kompetensi
Pendidikan formal yang sesuai dengan
profesi;

Pelatihan-pelatihan yang sesuai dan


terverifikasi;

Pengetahuan yang didapat dari


pengalaman yang terverifikasi.

IAP
Cakupan keterampilan
dalam kompetensi

• Keterampilan melaksanakan pekerjaan


(Task Skill),
• keterampilan mengelola pekerjaan (Task
Management Skill),
• keterampilan mengantisipasi Kemungkinan
(Contingency Management Skill),
• keterampilan mengelola lingkungan kerja
(Job/Role Environment Skill),
• keterampilan beradaptasi (Transfer Skills).
Performa selama
ditempat kerja
Tanggapan
lingkungan kerja SIKAP
Penghargaan
Penilaian
kliennya

IAP
2. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) :
Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja
yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

3.Sertifikasi kompetensi kerja :


Proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara
sistematis dan objektif melalui uji kompetensi sesuai Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, Standar Internasional
dan/atau Standar Khusus.

4.Sertifikat kompetensi kerja :


Bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi
terakreditasi yang menerangkan bahwa seseorang telah
menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan SKKNI

IAP
SKA LAMA

IAP SKA BARU


KEGUNAAN SERTIFIKAT KEAHLIAN
1. Badan Usaha Jasa Konstruksi harus memiliki SIUJK (Surat Ijin
Usaha Jasa Konstruksi) dan SBU (Sertifikat Badan Usaha)
2. Orang Perseorangan :
 yang dipekerjakan oleh badan usaha
 Sebagai manajer/penanggung jawab teknik
 Sebagai tenaga ahli (tetap/tidak tetap)
 Tenaga ahli konsultan individual

harus harus
Sertifikat Perizinan
memiliki
Keahlian Kerja memiliki Usaha
(SKA) (SIUJK)
ORANG JasKon
membentuk
PERSEORANGAN /
TENAGA KERJA BADAN
KETEKNIKAN Sertifikat (SBU),
Sertifikat harus USAHA harus Klasifikasi, dan
Keterampilan memiliki memiliki Kualifikasi
Kerja Perusahaan
(SKTK) JASKON
Apa itu Jasa Konstruksi?
UU 18/1999 tentang Jasa Konstruksi :
• Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi (perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan) pekerjaan konstruksi.
• Pekerjaan konstruksi adalah seluruh/sebagian kegiatan (arsitektural,
sipil, mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan) untuk mewujudkan
bangunan atau bentuk fisik lain.

• Apakah pekerjaan perencanaan tata ruang merupakan


pekerjaan Jasa Konstruksi atau Non Jasa Konstruksi?
• Adakah pekerjaan perencanaan tata ruang yang mempunyai
kontribusi penting dalam proses pembangunan konstruksi?

IAP
PEMAHAMAN UU 18/1999
• Norma UU 18/1999 : Sertifikat IAP-LPJKN menunjukan
kompetensi seorang ahli PWK untuk jabatan kerja
Perencanaan Tata Ruang PTR-JK , oleh karenanya
diklasifikasikan dalam bidang Tata Lingkungan.

• Praktek lapangan :
– sertifikat IAP-LPJKN menjadi pelengkap administratif untuk
bekerja (hampir) di seluruh sektor ke-PU-an.
– Dalam lingkup pekerjaan ke -Tata Ruang-an juga dipakai
untuk jabatan kerja di RTRWN, RTRWKab,RDTR dst.

IAP
JASA KONSTRUKSI
diatur dalam UU RI No. 18 Tahun 1999

USAHA DAN PENYELENGGARAAN


PENYELENGGARAAN JASA
PERANMASYARAKAT PEMBINAAN JASA
KONSTRUKSI
JASA KONSTRUKSI KONSTRUKSI
diatur dalam
diatur dalam diatur dalam
PP RI No. 29 Tahun 2000
PP RI No. 28 Tahun 2000 PP RI No. 30 Tahun 2000

Pengikatan Penyelengga-
Usaha Jasa Tenaga
Pekerjaan ran
Konstruksi Kerja Pembinaan
Pekerjaan
Konstruksi
Konstruksi Konstruksi

Peran Sanksi Kegagalan Penyelesaian


Masyarakat Administratif Sengketa
Bangunan

Sanksi
Administratif
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
(www.lpjk.org)
TUGAS
1. Melakukan dan mendorong penelitian dan
pengembangan jasa konstruksi.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan jasa
konstruksi.
3. Melakukan registrasi tenaga kerja konstruksi,
meliputi klasifikasi, kualifikasi dan sertifikasi
keterampilan dan keahlian kerja.
4. Melakukan registrasi badan usaha jasa konstruksi.
5. Meningkatkan peran arbitrase, mediasi dan penilai
ahli di bidang jasa konstruksi.
LPJK membentuk USTK unit sertifikasi tenaga kerja
konstruksi. USTK = LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi )

IAP
Bidang Jasa Konstruksi
1. Bidang pekerjaan Arsitektural..............................A
2. Bidang pekerjaan
Sipil ..........................................S
3. Bidangpekerjaan
Mekanikal .................................M
4. Bidang pekerjaan Elektrikal .................................E
5.Bidang pekerjaan Tata Lingkungan : ..................T
• penataan kota dan wilayah;
• pengembangan wilayah
• teknik lingkungan;
• teknik pengolahan limbah (IPAL)
• tata lingkungan lainnya.

IAP
Perencanaan Tata Ruang?
.... Perencanaan tata ruang tidak hanya masalah teknis, di
dalamnya terkandung suatu proses pengambilan keputusan
dari para ahli dan masyarakat , yang mengandung kaidah
ilmiah atau/dan otoritas yuridis kepentingan publik..

Perencanaan tata ruang yang benar-benar merupakan


proses politik yang bertujuan mencapai keseimbangan
melalui dialog terpadu antara semua pihak yang terkait -
publik dan swasta - untuk memecahkan tuntutan yang
bertentangan tentang ruang dan untuk konsep program
apresiasi pembangunan.

IAP
TATA RUANG - JASA KONSTRUKSI
PENATAAN RUANG
UU 26/2007

RENCANA
MAKRO

UU 18/1999 : JASA KONSTRUKSI

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


BIDANG TATA
ARSITEKTUR SIPIL TATA
LINGKUNGAN
MEKANIKAL ELEKTRIKAL
LINGKUNGA
N

RENCANA
RINCI

IAP
Apa itu IAP?
• IAP didirikan pada tanggal 13 April 1971

• Nama organisasi profesi : IKATAN AHLI PERENCANAAN


INDONESIA disingkat IAP yang merupakan wadah tunggal
berhimpunnya segenap ahli perencanaan wilayah dan kota di
Indonesia.
• Di USA : American Planning Assosiation (APA) dan sertifikasinya
American Institute of Certified Planners (AICP)

• IAP berkedudukan di ibukota Negara Republik Indonesia dan


dapat
membentuk cabang-cabang dan sesuai kebutuhannya.

IAP bertujuan untuk :


– mengembangkan keahlian perencanaan wilayah dan kota
– meningkatkan mutu, kesejahteraan, persatuan dan kesatuan
bagi segenap ahli perencanaaan wilayah dan kota di Indonesia

IAP
Keanggotaan
• Anggota Biasa.
• Anggota Kehormatan.
• Anggota Bersertifikat.

IAP
Hak
Anggota IAP bersertifikat
Anggota bersertifikat mempunyai hak yang
melekat pada anggota biasa dan hak
tambahan lain yakni:
• Memperoleh pengakuan IAP dalam bentuk
sertifikasi atas jenjang kemampuan profesionalnya;
• Mencantumkan sebutan “IAP” dibelakang nama
yang bersangkutan;
• Melakukan penilaian keprofesionalan bagi kegiatan
dan karya di bidang perencanaan wilayah dan kota.

IAP
Proses Sertifikasi (Perlem LPJKN N0. 6/2013)
(proses penilaian kompetensi dan kemampuan profesi orang perseorangan di bidang
jasa konstruksi menurut disiplin keilmuan, dan/atau ketrampilan tertentu, kefungsian
dan/atau keahlian tertentu.)

VERIFIKAS Kegiatan memeriksa dan memastikan kelengkapan


I dokumen permohonan sertifikat tenaga kerja konstruksi
sesuai dengan persyaratan.

VALIDASI kegiatan memeriksa dan memastikan keabsahan


dokumen permohonan sertifikat tenaga kerja konstruksi
sesuai persyaratan.

PENILAIAN Kegiatan melakukan asesmen atas klasifikasi dan


kualifikasi tenaga kerja.

REGISTRAS Kegiatan oleh LPJK untuk menentukan kompetensi profesi


I keahlian tertentu, orang perseorangan sesuai klasifikasi dan
kualifikasi yang diwujudakn dalam sertifikat.

IAP
Role Sharing LPJKN – Asosiasi
Profesi
Tahapan Instansi Pelaksana
Sertifikasi
1. Permohonan Asosiasi Profesi *)

2. Verifikasi Asosiasi Profesi

3. Validasi Asosiasi Profesi

4. Penilaian USTK (LPJK/USTK Masyarakat)

5. Registrasi LPJK
*) Asosiasi kelompok unsur LPJKN atau yang memenuhi persyaratan
dan ditetapkan oleh LPJKN – (contoh: daftar ulang paling lambat
31 Maret 2014)
PELAKSANA SERTIFIKASI
IAP
Program Sertifikasi IAP mulai
dilaksanakan oleh Badan Sertifikasi
Perencana IAP (BSP IAP) sejak tahun 1995
sesuai dengan Revisi Anggaran Dasar
IAP hasil Kongres Nasional IV tahun
1994 memperkenalkan Anggota
Bersertifikat

IAP
KUALIFIKASI PERENCANA

AHLI MUDA
PERENCANA WILAYAH DAN KOTA

AHLI MADYA
PERENCANA WILAYAH DAN KOTA

AHLI UTAMA
PERENCANA WILAYAH DAN KOTA

IAP
PERSYARATAN UMUM JENJANG SUBKUALIFIKASI
Kual. (LANJ) Parameter
Menur Kual
KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
ut PP4

Ahli IV Melakukan kegiatan:  Menggunakan basis pengetahuan yang luas dengan  Terhadap kegiatan yang direncanakan
Dalam lingkup yang luas dan memerlukan mengaitkan sejumlah konsep teoritis. sendiri.
Muda
keterampilan penalaran teknis.  Membuat interpretasi analistis terhadap data yang  Dibawah bimbingan dan evaluasi yang luas.
Dengan pilihan-pilihan yang banyak tersedia.  Bertanggung jawab penuh terhadap
terhadap sejumlah prosedur.  Pengambilan keputusan berdasarkan kaidah-kaidah kuantitas dan mutu hasil kerja.
Dalam berbagai konteks yang sudah biasa yang berlaku.  Dapat diberi tanggungjawab terhadap
maupun yang tidak biasa.  Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang bersifat kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
inovatif terhadap masalah-masalah yang konkrit dan
kadang-kadang tidak biasa
Ahli V Melakukan kegiatan:  Menerapkan basis pengetahuan yang luas dengan Melakukan:
Dalam lingkup yang luas dan memerlukan pendalaman yang cukup dibeberapa area. Kegiatan yang diarahkan sendiri dan kadang-
Madya
keterampilan penalaran teknis khusus  Membuat interpretasi analitik terhadap sejumlah data kadang memberikan arahan kepada orang lain.
(spesialisasi). yang tersedia yang memiliki cakupan yang luas. Dengan pedoman atau fungsi umum yang luas.
Dengan pilihan-pilihan yang sangat luas  Menentukan metoda-metoda dan prosedur yang tepat- Kegiatan yang memerlukan tanggungjawab
terhadap sejumlah prosedur yang baku dan guna, dalam pemecahan sejumlah masalah yang konkrit penuh baik sifat, jumlah maupun mutu dari hasil
tidak baku. yang mengandung unsur-unsur teoritis. kerja.
Yang memerlukan banyak pilihan prosedur Dapat diberi tanggungjawab terhadap
standar maupun non standar. pencapaian hasil kerja
Dalam konteks yang rutin maupun tidak rutin.
Ahli VI Melakukan kegiatan:  Menggunakan pengetahuan khusus yang Melaksanakan:
Dalam lingkup yang sangat luas dan mendalam pada beberapa bidang. Pengelolaan kegiatan/proses kegiatan.
Utama
memerlukan kete-rampilan penalaran teknis  Melakukan analisis, mem-format ulang dan meng- Dengan parameter yang luas untuk kegiatan-
khusus. evaluasi informasi-informasi yang cakupannya luas. kegiatan yang sudah tertentu
Dengan pilihan-pilihan yang sangat luas  Merumuskan langkah-langkah pemecahan yang Kegiatan dengan penuh akuntabilitas untuk
terhadap sejumlah prosedur yang baku tepat, baik untuk masalah yang konkrit maupun menentukan tercapainaya hasil
dan tidak baku serta kombinasi prosedur abstrak. kerja pribadi dan atau kelompok.
yang tidak baku. Dapat diberi tanggungjawab terhadap
Dalam konteks rutin dan tidak rutin yang pencapaian hasil kerja organisasi.
berubah-ubah sangat tajam.
BAKUAN KOMPETENSI AHLI PERENCANAAN
Faktor Perencana Perencana Perencana
Muda Madya Utama

Kompleksitas Obyek Sederhana Agak rumit • Rumit


• Kawasan Khusus

Perumusan Masalah Mengenali Merumuskan Mendefinisikan


(mengikuti fisik) (Formulasi) permasalahan baru
hasil wacana

Pemecahan Masalah Penyelesaian Penyelesaian Khusus Menemukan


Umum penyelesaian baru

Metoda Riset Mampu Menentukan metode Mampu menjelaskan


mengaplikasi tertentu untuk mengapa memilih
(menetapkan) persoalan tertentu suatu metoda
tertentu

Gradasi Knowledge Mengetahui Memahami/ Mampu mencari/


(Bloom Taxonomy) (Spesifikasi, alat Menterjemahkan merumuskan/
bantu) (Comprehension) menyusun

IAP
METODE PENILAIAN

1. Metode Portofolio
 pendidikan
 pengalaman kerja
 pendidikan menerus
 karya tulis

2. Metode Non Portofolio


 sidang uji kompetensi

IAP
PROSES PENILAIAN PORTOFOLIO
1. Pemeriksaan Kelengkapan persyaratan dan formulir
(sesuaikan dengan daftar tilikan)

2. Mempunyai Skor (Nilai X Bobot) sama dengan atau lebih


besar dari nilai ambang lulus, yaitu:
• Ahli Muda skor minimal 50
• Ahli Madya Skor Minimal 100
• Ahli Utama Skor Minimal 150

3. Bobot Nilai dapat diperoleh dari 4 (empat) Komponen yaitu:


• Pendidikan Formal
• Pengalaman Kerja
• Pendidikan menerus
• Karya Tulis
Tambahan skor maksimum = 20 atau setara dengan 2 tahun
pengalaman kerja diperoleh dari:
• pendidikan menerus (pelatihan) atau
• Karya tulis (makalah) + ujian

IAP
PENDIDIKAN FORMAL
– Nilai D3/SM PWK = 10
– Nilai S1 PWK = 20
– Nilai S2 PWK = 30
– Nilai S3 PWK = 40
(Nilai Kumulatif) = 100

Bobot Pendidikan
– PWK atau sejenisnya = 100%
– Arsitektur = 80%
– Teknik Sipil = 60%
– Geografi/Geologi = 80%
– Teknik Lingkungan = 80%
– Rumpun ilmu teknik lain nya = 50%
– Rumpun ilmu sosial dan ekonomi lainnya = 50%

IAP
Bisakah Non PWK?
• Non PWK bisa memperoleh sertifikasi dgn
ketentuan :
a. Berpengalaman di bidang penataan ruang
min 5 (lima) tahun;
b. Mendapatkan referensi dari Pengguna Jasa;
c. Mendapatkan referensi dari PC-IAP;
d. Ikut pelatihan Modul Penataan Ruang 56 JP
e. Lulus Sidang Uji Kompetensi

IAP
PENGALAMAN KERJA
Skor minimal pengalaman kerja sebagai berikut:
• Ahli Muda : S1 + 20 (pengalaman kerja >2 tahun)
• Ahli Madya : S1 + 70 (pengalaman kerja >8 tahun)
• Ahli Utama : S1 + 120 (pengalaman kerja >17tahun)

Cara penilaian:
•Untuk setiap tahun pengalaman kerja di bidang penataan ruang wilayah dan kota dinilai : 10.
•Apabila lama kerja kurang atau lebih dari setahun nilainya = Lama kerja (bulan)/12 X
10
•Bobot– Pengalaman Kerja:skala rinci > 1 : 10.000
Penataan ruang = 100%
– Penataan Ruang skala 1:10.000 – = 95%
1:100.000 = 90%
– Penataan Ruang skala < 1: 100.000 = 70-90%
– Aspek perencanaan tata ruang lain = 50-70%
– Kajian PWK lain yg relevan = 0%
• – Pekerjaan
Pengalaman tidak
kerja sesuai
lima tahunPWK
terakhir dinilai 100%. Pengalaman kerja tahun ke 6 dst nya
akan ada faktor diskonto sebesar 5% per tahunnya.

Keterangan : Apabila dalam satu periode terdapat dua atau lebih


proyek yang ditangani maka pilih satu yang dianggap
memberikan nilai tertinggi

IAP
Bisakah Planner dgn Pengalaman < 3 thn?

•Planner dgn pengalaman < 3 th bisa


menjadi Ahli Muda, dgn ketentuan :

a. Nilai pengalaman kerja minimal 5


b. Ikut pelatihan Modul Penataan Ruang 56 JP
 dapat Nilai 15
(utk tahun 2008 , 2009 dan 2010 difasilitasi oleh
BPKSDM-PU)

IAP
Pendidikan Menerus
• Pelatihan penataan Ruang/PWK
• Narasumber atau Pembicara pada Kegiatan Seminar/Lokakarya
• dengan materi relevan
• Untuk setiap hari kegiatan pelatihan mendapat nilai = 1 Untuk
pembicara/narasumber Seminar/lokakarya = 0,5
• Pembekalan dasar Sertifikasi oleh BSP bersifat wajib dan tidak
mendapat skor
• Pembekalan lanjut keahlin yang diselenggarakan BSP-IAP
mendapat nilai = 2
• Bobot pendidikan menerus akan semakin besar untuk materi
penataan ruang skala > 1 : 10.000 (RTRW kab sampai
DED/RRTRW) dan semakin kecil untuk penataan ruang lainnya
(RTRW Prop atau PWK Lainnya).

IAP
KARYA TULIS +Ujian

• Pemohon Sertifikasi dapat juga memperoleh


tambahan Skor maksimum 10 dengan membuat
karya tulis/makalah yang dibuat khusus untuk
tujuan sertifikasi
• Karya tulis akan di uji
• Setiap karya tulis/makalah + ujian akan
memperoleh skor 5

IAP
TILIKAN KELENGKAPAN
BERKAS YANG HARUS DISIAPKAN OLEH
PEMOHON REGISTRASI ULANG SKA:
• Surat Permohonan SKA
• Fotocopy Ijazah (S1 / S2 / S3) yang dilegalisasi oleh Lembaga
Pendidikan, kantor pos, notaris atau asosiasi profesi / Institusi Diklat
penerima permohonan
• Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku
• Fotocopy Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perseorangan
• Surat Pernyataan Kebenaran Data dari yang menyatakan bahwa
seluruh data dalam dokumen yang disampaikan adalah benar
dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum pada
Lampiran 3 Perlem No. 06 Tahun 2013
• Pas foto berwarna terbaru ukuran 3 x 4 (sebanyak 4 lembar), latar
belakang merah, menghadap ke depan dengan busana formal (untuk
pria sebaiknya berdasi, untuk wanita menyesuaikan
• Portofolio
• Isian kompetensi
Terima kasih

IAP

Anda mungkin juga menyukai