WILOPO
KELOMPOK 1
NELI WAHYUNI
01 190221084.
NADZIFATUN NADA
02 190221045
SITI ALIFAH
03 190221019
4
Perdebatan ini mengacu pada semangat dasar pada pasal 33 UUD
1945. Soekarno berpendapat bahwa Ayat 1 Pasal 33 UUD 1945
merupakan semangat kolektivisme, sedangkan untuk ayat 2 Pasal 33
UUD 1945 merupakan ungkapan sosialisme (Soesatro dan Budiman,
2005). Bung Hatta menambahi pandangan ini dengan mengatakan,
"Dasar perekonomian Indonesia akan semakin jauh dari dasar
individualisme dan semakin dekat dengan kolektivisme, dasar
perekonomian yang sesuai dengan kolektivisme adalah koperasi"
(Hatta, 1946).
Dalam pandangan bung Hatta, perekonomian Indonesia sebagian besar
akan diisi oleh kegiatan ekonomi rakyat, yang terorganisir dalam
koperasi, dan sektor negara (Soesatro dan Budiman, 2005). Sejalan
dengan itu, Wilopo mengatakan bahwa asas yang dirumuskan oleh Pasal
33 meruapakan penolakan terhadap liberalisme ekonomi (Wilopo, 1955).
Menurutnya, sistem ekonomi Indonesia berlandaskan "usaha bersama".
Menurutnya, kegiatan ekonomi tak lagi mengandung motif keuntungan
pribadi, tetapi motif untuk mengabdi kepada masyarakat demi kebaikan
bersama (Wilopo, 1955).
Pendapat Bung Hatta,
Soekarno dan Wilopo
memang mengarahkan
perekonomian indonesia
condong ke sosialisme, anti-
liberalisme, kemandirian,
dan anti asing. Pemikiran
tokoh-tokoh tersebut
mengedepankan penguasaan
sektor-sektor ekonomi oleh
negara, kolektivitas dalam
pembangunan ekonomi, dan
pengembangan koperasi
KESIMPULAN