BAB XIII
EKONOMI MAJEMUK
Bagi Furnivall, yang dimaksud dengan masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri dari
satu atau lebih golongan atau tata sosial yang hidup berdampingan, tapi tanpa berbaur, dalam
suatu unit politik. (Furnivall, 471). Artinya, dalam kehidupan sosial yang bermacam-macam latar
belakang dan budaya, mereka hidup dalam satu unit politik yang sama, namun proses
berdampingan itu yang beragam membentuk golongan sendiri dalam unit politik yang sama.
Hubungan antar golongan yang berbeda, namun hidup berdampingan itu, hanya berinteraksi
dalam urusan ekonomi saja. Inilah yang dimaksud dengan ekonomi majemuk (prular economy).
Ciri-ciri khas tertentu dalam ruang politis dan ekonomis dalam masyarakat majemuk, yang
membedakan mereka dari masyarakat lainya yang lebih momogen adalah tidak adanya kehendak
sosial bersama. Teori ekonomi liberal memposisikan sebuah masyarakat homogenous,
mengasumsikan sebuah kehendak sosial bersama dan menekankan peranan individu sebagai
aktor eonomi utama. Tidak adanya kehendak sosial bersama memiliki konsekuensi panjang
dalam masyarakat majemuk. Pertama, timbulnya penekanan produksi ekonomi, dan kedua,
menimbulkan anake macam tuntutan sosial. Masyarakat majemuk terobsesi dengan pasar, karena
pasar satu-satunya arena umum di mana aneka bagian dari sebuah masyarakat majemuk bisa
sependapat.
Dalam aspek politiknya suatu masyarakat majemuk menyerupai konfederasi propinsi-propinsi
sekutu, bersatu dengan perjanjian atau di dalam batas-batas konstitusi formal, hanya demi tujuan
tertentu yang disepakati unit-unit konstituennya dan dalam urusan di luar persyaratan
persekutuan, masing-masing menjalani kehidupan sendiri. (Furnivall, 472). Konfederasi
pemisahannya tidak menimbulkan kekacauan total semua ikatan sosial, sementara dalam
masyarakat majemuk pemisahannya akan menimbulkan anarkis karena ada unsur-unsur
golongan yang saling terjalin. Jadi masyarakat majemuk terdapat instabilitas konfederasi.
Sehingga Furnivall menolak konsep nasionalisme, dikarenakan tidak adanya kehendak bersama
dan nasionalisme sangat berbahaya. Nasionalisme hanya akan menimbukan perpecahan dimana
setiap golongan menginginkan dan mengembangkan nasionalisme golongannya masing-masing.