Anda di halaman 1dari 77

BACK PASS

CYCLONE

FURNACE

SISTEM BOILER
TO
FLYASH
SILO

CFB
Selasa 26 Januari 2021
BOILER
Boiler atau dikenal dengan Ketel Uap, adalah suatu
peralatan atau sistem yang bertujuan untuk merubah air
menjadi uap yang berguna. Uap yang dihasilkan dapat
digunakan sebagai penggerak atau untuk keperluan
industri.

Bentuknya merupakan suatu bejana tertutup, dimana


kalor dari pembakaran bahan bakar dipindahkan ke air
melalui ruang bakar dan bidang bidang pemanas.

2
SEJARAH BOILER
• Boiler uap pertama kali ditemukan pada abad pertama oleh
bangsa Alexsandria yang walaupun penggunaannya uapnya belum
untuk keperluan yang berguna tetapi hanya untuk pergerakan
sebuah mainan. Kemudian pada tahun 1698 seorang kebangsaan
Inggris mempatentkan sebuah pompa yang digerakkan oleh
tenaga uap.

Hero Engine

3
Klasifikasi Boiler/Ketel Uap secara
umum ada 2 , yaitu :
1. Boiler Pipa Api
2. Boiler Pipa Air

4
BOILER PIPA API
• Pada jenis Boiler pipa api, gas panas hasil pembakaran (flue
gas) mengalir melalui pipa-pipa yang dibagian luarnya
diselimuti air sehingga terjadi perpindahan panas dari gas
panas ke air dan air berubah menjadi uap.

Keterbatasan dari boiler pipa api adalah


tekanan uap tidak dapat dibuat terlampau
tinggi karena ketebalan drum akan sedemikian
tebalnya sehingga tidak menguntungkan.

5
BOILER PIPA AIR
• Pada boiler (Boiler) jenis ini, air berada didalam pipa sedangkan gas panas
berada diluar pipa. Boiler pipa air dapat beroperasi dengan tekanan
sangat tinggi (lebih dari 100 Bar).

6
Jenis Jenis Sistem Pembakaran
Boiler :
• Stoker Type Boiler
• Sistem Pulverized
• Sistem Fluidized Bed

7
JENIS – JENIS BOILER COAL FIRED
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik
S to k e r F irin g F lu id iz e d B e d F ir in g P u lv e r iz e d F irin g
(F ix e d B e d ) BFB C FB (E n tr a in e d B e d )

G as
G as
G as
G as

Fu e l Fu e l & A ir A ir
S o rb e n t Fu e l & Fu e l
S o rb e n t

A ir A s h A ir A s h A ir A s h A sh

V e lo c ity 8 - 1 0 ft/ s e c 4 - 1 0 ft/ s e c 1 5 - 2 3 ft/ s e c 1 5 - 3 3 ft/ s e c


(2 .3 - 3 .0 m / s ) (1 . 2 - 3 .0 m / s ) (4 .6 - 7 . 0 m / s ) (4 . 6 - 1 0 . 0 m / s )

A ve ra g e Be d
6 ,0 0 0 m 1 ,0 0 0 m 1 0 0 - 3 0 0 m 5 0 m
P a r tic le S iz e
Perhitungan kecepatan flue gas (w; m/s) di furnace (typically di top of furnace) berasal dari
- Flue gas flow rate (Q; Nm3/h)
- Furnace/bed temperature (T; °C)
- Pressure di upper section/top of furnace (P; Pa)
- Luas area atau cross section dari upper section/top of furnace (A; m2):

w =  ( Q/3600 ) x (T+273)/273 x (101300/P)


          A
PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN 8
STOKER TYPE BOILER
• Stoker Type Boiler adalah sistem pembakaran
dengan memasukan bahan bakar padat pada bed
pembakaran yang tetap, udara yang digunakan
untuk proses pembakaran dengan kecepatan yang
kecil, ukuran untuk tipe boiler ini terbatas
sehingga kemampuan untuk menghasilkan uap
maksimum ± 50,4 kg/s.
• Keuntungan tipe boiler ini adalah dapat merespon
secara tiba-tiba perubahan beban dan dapat
membakar bahan bakar dalam jumlah besar
sekaligus. Bahan metal tipe ini harus mempunyai
ketahanan terhadap panas yang tinggi karena
pembakaran di ruang bakar melebihi 1093 oC

9
SISTEM PULVERIZED
• Bahan bakar Padat pada Pulverized ini adalah bahan bakar yang
berbentuk tepung halus, bahan bakar yang halus seperti tepung
ini bercampur dengan udara di burner yang kemudian menuju
boiler. Aliran bahan bakar yang menuju furnace boiler bercampur
dengan udara dan terbakar di furnace.
• Keuntungan sistem pulverized ini dibandingkan dengan stoker
adalah :
• Merespon cepat dalam perubahan beban
• Menaikkan efisiensi thermal
• Kemampuan memasukkan sejumlah besar bahan bakar melalui
burner

10
Pulverized
Type

11
SISTEM FLUIDIZED BED

Jenis - Jenis Fluidized Bed Boiler


12
PENGERTIAN CFB
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik

-- CIRCULATING
CIRCULATING : Proses
Proses sirkulasi
sirkulasi bed
bed material
material dan
dan
batubara
batubara yang
yang belum
belum habis
habis terbakar
terbakar dari
dari
FURNACE
FURNACE masuk
masuk CYCLONE
CYCLONE kemudian
kemudian turun
turun ke
ke
SEAL
SEAL POT
POT dan
dan kembali
kembali ke
ke FURNACE.
FURNACE.

-- FLUIDIZED
FLUIDIZED :: Penghembusan
Penghembusan udara
udara primer
primer untuk
untuk
menjaga
menjaga bed
bed material
material dan
dan batubara
batubara tetap
tetap
melayang
melayang didalam
didalam Furnace.
Furnace.

-- BED
BED :: Material
Material berupa
berupa partikel-partikel
partikel-partikel kecil
kecil (pasir
(pasir
kuarsa,
kuarsa, bottom
bottom ash)
ash) yang
yang digunakan
digunakan sebagai
sebagai
media
media transfer
transfer panas
panas dari
dari pembakaran
pembakaran HSDHSD keke
pembakaran
pembakaran Batubara.
Batubara.

PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN 13


CIRCULATING FLUIDIZED BED
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik

PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN 14


BAGIAN UTAMA BOILER CFB
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik

1.
1.FURNACE
FURNACE Komponen
Komponen utama
utama::
Wall
Wall tube,
tube, Panel
Panel Evaporator,
Evaporator,
Panel
Panel Superheater
Superheater ..

2.
2.CYCLONE
CYCLONE
Komponen
Komponen utama
utama ::
Cyclone,
Cyclone, SealPot,
SealPot, Seal
Seal Pot
Pot
Duct.
Duct.

3.
3. BACKPASS
BACKPASS..
Komponen
Komponen utama
utama :: Finishing
Finishing
Superheater,
Superheater, Low
Low Temperature
Temperature
Superheater,
Superheater, Economizer,
Economizer,
Tubular
Tubular Air
Air Heater.
Heater.

PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN 15


KONSEP PEMBAKARAN BOILER CFB
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik

 PPembakaran
embakaran dengan
dengan SOx
SOx dan
dan NOx
NOx yang
yang rendah
rendah
 Pembakaran
Pembakaran yang
yang efisien
efisien (tara
(tara kalor
kalor rendah)
rendah)
 Coal
Coal dibakar
dibakar pada
pada bagian
bagian `bed
`bed of
of hot
hot material
material yang
yang
mengambang
mengambang dan dan ber
bersirkulasi
sirkulasi dalam
dalam furnace
furnace
karena
karena kecepatan
kecepatan udara
udara yang
yang tinggi
tinggi sehingga
sehingga
menyebabkan
menyebabkan fluidisasi
fluidisasi pada
pada bed
bed material.
material.
 Bed
Bed inventory
inventory terdiri
terdiri dari
dari coal
coal fuel,
fuel, sorbent,
sorbent, inert
inert
sand,
sand, dan
dan reinjected
reinjected coal
coal dari
dari cyclone.
cyclone.

PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN 16


PROSES PEMBAKARAN BOILER CFB
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik


 Coal
Coal dan
dan limestone
limestone dimasukkan
dimasukkan ke
ke dalam
dalam Furnace,
Furnace, serta
serta fluidizing
fluidizing air
air //
primary
primary air
air dari
dari air
air plenum
plenum melalui
melalui nozzle
nozzle grate
grate..


 Aliran
Aliran turbulen
turbulen menyebabkan
menyebabkan coal
coal cepat
cepat bercampur
bercampur dengan
dengan limestone
limestone
secara
secara merata
merata pada
pada bed
bed material.
material. Fluidizing
Fluidizing air
air dan
dan bed
bed temperatur
temperatur
menyebabkan
menyebabkan material
material terbakar
terbakar dan
dan sirkulasi.
sirkulasi.


 Material
Material yang
yang telah
telah terbakar
terbakar semakin
semakin lama
lama naik
naik ke
ke bagian
bagian atas
atas furnace
furnace
karena
karena massanya
massanya berkurang
berkurang kemudian
kemudian masuk
masuk cyclone
cyclone separator
separator
melalui
melalui transition
transition piece,
piece, sehingga
sehingga flue
flue gas
gas dan
dan fly
fly ash
ash terpisah
terpisah dari
dari
material.
material.


 Material
Material solid
solid berputar
berputar menuju
menuju cyclone
cyclone outlet
outlet cone
cone dengan
dengan bantuan
bantuan
udara
udara dari
dari fflluidizing
uidizing air
air blower
blower menuju
menuju seal
seal pot
pot dan
dan diinjeksikan
diinjeksikan
kembali
kembali ke
ke furnace
furnace melalui
melalui seal
seal pot
pot return
return duct.
duct.
PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN 17
GAMBAR NOZZLE TARAHAN, TELUK SIRIH,
LABUHAN ANGIN dan GENERASI 4
TELUK SIRIH

TARAHAN LABUHAN ANGIN


TELUK SIRIH GENERASI 4
KONTROL PEMBAKARAN BOILER CFB
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik


 Pressure
Pressure drop
drop of
of primary
primary zone
zone (chamber
(chamber utama)
utama) yang
yang mengindikasikan
mengindikasikan
density
density bed
bed material
material sebagai
sebagai variabel
variabel kontrol
kontrol yang
yang digunakan
digunakan untuk
untuk
mengontrol
mengontrol bed
bed temperatur.
temperatur.

 Pressure
Pressure drop
drop of
of secondary
secondary zone
zone (chamber
(chamber bagian
bagian atas)
atas) mengindikasikan
mengindikasikan
density
density upper
upper furnace
furnace digunakan
digunakan untuk
untuk mengevaluasi
mengevaluasi jumlah
jumlah material.
material.

 Bed
Bed temperatur
temperatur sebagai
sebagai parameter
parameter yang
yang dikontrol
dikontrol untuk
untuk menghasilkan
menghasilkan
pembakaran
pembakaran yang
yang efisien.
efisien.

 Furnace
Furnace exit
exit gas
gas temperatur
temperatur di
di ttrransition
ansition piece
piece sebagai
sebagai variabel
variabel kontrol.
kontrol.

 Excess
Excess air
air merupakan
merupakan parameter
parameter yang
yang dikontrol.
dikontrol.

PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN 19


PERBANDINGAN BOILER CFB VS BOILER PC
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik

PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN 20


PROSEDUR OPERASI / START UP
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik

530 °C 660 °C

Prosedur
Prosedur Restart
Restart pada
pada saat
saat MFT
MFT (Master
(Master Fuel
Fuel Trip)
Trip)
1.
1.MFT
MFT ++ Fan
Fan (PA,
(PA, SA,
SA, ID,
ID, FA
FA Blower)
Blower) Trip
Trip Repurge
Repurge

2.
2.MFT
MFT Only
Only (Trip
(Trip Coal
Coal Feeder)
Feeder)

 Temp
Temp Furnace
Furnace ≥≥ 660
660 ºC
ºC Start
Start Coal
Coal Feeder
Feeder Directly
Directly without
without
Repurge
Repurge

Temp
Temp Furnace
Furnace ≥≥ 530
530 ºC
ºC Start
Start Oil
Oil Burner
Burner Directly
Directly without
without Repurge
Repurge

Temp
Temp Furnace
Furnace << 530
530 ºC
ºC Repurge
Repurge and
and Start
Start Oil
Oil Burner
Burner

PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN 21


DESIGN PERFORMANCE BOILER CFB PLTU TARAHAN
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik

Parameter Units
Load 100 % Rating
Fuel Coal (± 4900 kkal/kg)
Main Steam Flow Ton/hr 351.09
Feedwater Temperature °C 235
Superheater Outlet Temp. °C 541
Superheater Outlet Press. Kg/cm²g 129
Gas temperature Leving Air Heater °C 124
Air temperature Leaving Air Heater, PA/SA °C 233 / 227
Fuel Fired Ton/hr 48.15
Limestone Flow Ton/hr 0.925
Efficiency % 87.95
Excess Air Leaving Economizer % 20

PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN 22


SKETSA BOILER CFB PLTU TARAHAN
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik

DESUPERHEATER 2 MAIN
BOILER STEAM
DRUM BACK PASS

FINISHING
SUPERHEATER
PANEL SUPER
HEATER &
EVAPORATOR DESUPERHEATER 1

COAL
BUNKER
LOW TEMP.
SUPERHEATER
D H H
O O REFRACTORY O
W
T T
N
CYCLONE
C S S ECONOMIZER
O E E
M C FURNACE C FROM
E O O BFP
GRAVITY R N N
FEEDER D D
A A HOT
COLD R SU R SA/PA
PA Y BURNER Y TUBULAR
AIR
A A HEATER TO
I I COLD BAGHOUSE
R R SEALPOT
SA/PA
HOT PA

NOZZLES

LIMESTONE
FEEDING
TO
HOT PA FLYASH
SILO
ASH SCREWS
TO
BOTTOM
ASH SILO FA
PA/SA FAN BLOWER

PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN 23


Tata Letak
Boiler
Batubara
CFB
Labuhan
Angin

24
PRINSIP KERJA CFB BOILER
• Pada furnace boiler tipe CFB kecepatan gas lebih cepat
daripada boiler fluidized bed yang sistem bubling. Agar
kepadatan yang ada didalam furnace yaitu bed material dapat
terangkat, dan mengalir maka diperlukan nilai kecepatan gas
minimum agar partikel dapat terangkat dan keluar furnace.
• Pembakaran bahan bakar padat didalam furnace terjadi
akibat turbelensi, berbenturan dengan media pembakar yaitu
pasir. Sisa bahan bakar padat yang belum terbakar akan
sirkulasi melalui cyclone/compact separator.

25
Kecepatan gas pada jenis-jenis
boiler

26
Overview
Boiler
CFB

27
UDARA INDUCE DRAFT FAN
• Induced Draft Fan (IDF) berfungsi sebagai pengatur
tekanan di furnace (ruang bakar) agar tetap minus.
IDF merupakan double inlet Sentrifugal fan dengan
penggerak motor listrik. Selain itu fungsi IDF adalah
memindahkan gas pembakaran (gas buang) dan
partikel yang menyertainya ke atmosfir melewati
precipitator dan cerobong (stack). Aliran yang
melalui fan di kontrol dengan mengatur variable inlet
vanes (VIV).

28
Induced Draft Fan

29
Fungsi ID Fan adalah :
• Mempertahankan furnace pressure negative
• Membuang sisa hasil pembakaran (abu) yang
ditangkap oleh Electro Static Precipitator (ESP)
menuju cerobong asap (stack/chimney)
• Memberikan kestabilan dan keseimbangan
aliran udara dari operasi fan-fan (IDF, HPAF,
SAF, PAF)

30
UDARA HIGH PRESSURE AIR FAN
• HPAF merupakan fan tekanan positif dengan
low volume yang berfungsi untuk
mensirkulasikan kembali bed material yang
terbawa dan sisa batubara yang tidak terbakar
menuju furnace melalui Solids Return Legs
serta sebagai Wall Seal antara compact
separator dan furnace. Kelabihan tekanan
pada HPF akan dikurangi menuju SAF.

31
High Pressure Air Fan (HPAF)

32
Aliran udara pada HPAF ini mengalir menuju :
• Compact Separator, yang fungsinya
memisahkan batubara/bed material
berdasarkan beratnya, yang ringan/abu akan
terangkat menuju duct flue gas, sedangkan
yang masih berat akan kembali ke ruang bakar
(furnace).
• Stripper Cooler, yang fungsinya untuk
mendorong aliran bottom ash menuju sisi
Stripper.

33
UDARA SECONDARY AIR FAN
• SAF merupakan fan tekanan positif yang berfungsi
sebagai penyuplai udara untuk menyempurnakan
proses pembakaran serta untuk mereduksi
pembentukan emisi gas buang yang membahayakan.
Secondary air mengalir melalui line pada front wall
dan rear wall. Secondary air juga sebagai penyuplai
udara panas (hot air) menuju front wall fuel feed air
bustle dan udara dingin (cool air) sebagai seal air
pada coal feeder untuk menahan tekanan dari coal
feeder.

34
Secondary Air Fan (SAF)

35
UDARA PRIMARY AIR FAN
• PAF merupakan fan tekanan positif yang berfungsi sebagai
penyuplai udara pembakaran utama yang dipanaskan terlebih
dahulu melalui air heater. Baik dalam pembakaran burner
menggunakan HSD maupun pembakaran didalam furnace
menggunakan batubara. Primary Air dari PAF digunakan untuk
menfluidisasi bed material melalui grid nozzle pada lantai
furnace (diatas windbox). Selain itu, primary air juga mengalir
melalui nozzle pada front wall dan rear wall yang berada
diatas nozzle grid floor fluidisasi sebagai penyempurna
pembakaran. PAF menyuplai maksimal 65% udara
pembakaran. Cool primary air yang diambil sebelum air heater
digunakan pada stripper cooler untuk mengumpulkan dan
mendinginkan bed ash.

36
Primary Air Fan

37
SKETSA BOILER CFB PLTU TARAHAN
Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih Baik

DESUPERHEATER 2 MAIN
BOILER STEAM
DRUM BACK PASS

FINISHING
SUPERHEATER
PANEL SUPER
HEATER &
EVAPORATOR DESUPERHEATER 1

COAL
BUNKER
LOW TEMP.
SUPERHEATER
D H H
O O REFRACTORY O
W
T T
N
CYCLONE
C S S ECONOMIZER
O E E
M C FURNACE C FROM
E O O BFP
GRAVITY R N N
FEEDER D D
A A HOT
COLD R SU R SA/PA
PA Y BURNER Y TUBULAR
AIR
A A HEATER TO
I I COLD BAGHOUSE
R R SEALPOT
SA/PA
HOT PA

NOZZLES

LIMESTONE
FEEDING
TO
HOT PA FLYASH
SILO
ASH SCREWS
TO
BOTTOM
ASH SILO FA
PA/SA FAN BLOWER

PT. PLN (PERSERO) SEKTOR PEMBANGKITAN TARAHAN 38


Tata Letak
Boiler
Batubara
CFB
Labuhan
Angin

39
PEMBAKARAN
• Proses pembakaran yang terjadi pada boiler CFB dapat
dijelaskan sebagai berikut, pasir sebagai bed material pertama
kali akan dipanaskan oleh pembakaran burner sampai
temperatur bed 600oC.
Fungsi pasir adalah sebagai media penyerap panas, penyimpan
panas dan pelepas panas. Setelah temperatur bed tercapai
600oC maka batubara dapat dimasukkan secara perlahan-lahan
dengan jumlah yang minimum.
Kenaikan temperatur harus tetap dijaga maks. 90 oC – 135 oC
(tergantung disain pabrikan)

40
Proses
pembakaran
yang terjadi
di furnace

41
42
SISTEM BAHAN BAKAR MINYAK
• Bahan bakar minyak digunakan ketika awal
start boiler (firing) dengan menggunakan
Burner. Pembakaran dengan menggunakan
minyak ini digunakan sampai unit berbeban
sekitar 30 – 40 MW
• Burner dioperasikan juga bila bed temperatur
dibawah 760oC, bila temperatur bed dibawah
650oC tidak ada burner yang operasi maka
boiler MFT (tergantung disain pabrikan)
43
Purge Permit PLTU Tarahan

44
Burner System PLTU Tarahan

45
Burner System PLTU Tarahan

46
Diagram alir HSD menuju burner

47
Pemasukan
batubara
menuju
furnace

48
49
50
SISTEM GAS BUANG
• Pada sistem PLTU terdapat sistem yang memanfaatkan dan
mengatur aliran sistem gas buang (flue gas). Gas buang
adalah gas sisa hasil pembakaran.
• Gas buang masih memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan
kembali yaitu temperaturnya, sehingga dapat digunakan
sebagai pemanas steam superheater, udara (air heater) dan
pemanas air pengisi di economizer.

51
Heat Recovery
Area (HRA)
pada Boiler di
PLTU Labuhan
angin

52
Sistem Aliran Udara dan Gas Buang

53
ELECTRO STATIC PRECITATOR
(ESP)
• ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah
satu alternatif penangkap debu dengan
effisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan
rentang partikel yang didapat cukup besar.
Dengan menggunakan electro static
precipitator (ESP) ini, jumlah limbah debu
yang keluar dari cerobong diharapkan hanya
sekitar 0,16 % (efektifitas penangkapan debu
mencapai 99,84%).
54
Bagian-bagian dari electrostatic
precipitator

55
Flue gas awalnya bermuatan netral, setelah melalui suatu medan
listrik yang terbentuk antara discharge electrode dengan collector
plate, fakan terionisasi sehingga partikel debu tersebut menjadi
bermuatan negatif (-).
Partikel debu yang sekarang bermuatan negatif (-) kemudian
menempel pada pelat-pelat pengumpul (collector plate), Debu
yang dikumpulkan di collector plate dipindahkan kembali secara
periodik dari collector plate melalui suatu getaran (rapping).
Debu ini kemudian jatuh ke bak penampung (ash hopper) dan
ditransport ke flyash silo 56
Proses ionisasi

57
Electrostatic precipitator overview

58
Sistem Bag House

59
Sistem Fly Ash

60
Prinsip Sirkulasi Alami
pada Boiler

61
Sirkulasi Air dan Uap
di Boiler

62
ECONOMIZER
• Economizer adalah Heat Exchanger (penukar kalor) yang
dipasang pada saluran air pengisi sebelum air masuk ke Boiler
Drum. Konstruksi Economizer berupa sekelompok pipa-pipa
kecil yang disusun berlapis-lapis
• Karena temperatur gas panas lebih tinggi dari temperatur air
pengisi maka gas panas menyerahkan panas kepada air
pengisi sehingga temperatur air pengisi menjadi naik dan
diharapkan mendekati titik didihnya, tapi jangan melampaui
titik didih karena akan menyebabkan terbentuknya uap di
dalam pipa Economizer dengan akibat lebih lanjut terjadi
overheating pada pipa tersebut.

63
BOILER DRUM
• Boiler Drum adalah bejana tempat menampung air yang datang
dari Economizer dan uap hasil penguapan dari Tube Wall ( Riser).
Kira-kira separuh dari drum berisi air dan separuhnya lagi berisi
uap.
• Level air didalam drum harus dijaga agar selalu tetap kira-kira
separuh dari tinggi drum. (Steam Flow ≤ Eco Inlet)
• Pengaturan level didalam Boiler Drum dilakukan dengan mengatur
besarnya pembukaan Flow Feedwater Control Valve. Apabila level
didalam air drum terlalu rendah/tidak terkontrol akan
menyebabkan terjadinya Overheating pada pipa-pipa Boiler,
sedangkan bila level drum terlalu tinggi, kemungkinan butir-butir air
terbawa uap ke turbin dan mengakibatkan kerusakan pada turbin.

64
TUBE WALL (RISER) DAN DOWN
COMER
• Selain berfungsi untuk membuat air menjadi uap, tube wall
juga mencegah penyebaran panas dari dalam furnace ke udara
luar dan untuk lebih menjamin agar panas tersebut tidak
terbuang ke udara luar melewati tube wall, maka dibalik tube
wall (arah udara luar) dipasang dinding isolasi yang terbuat
dari mineral fiber.
• Sedangkan pada down comer merupakan pipa yang
berukuran besar, menghubungkan bagian bawah boiler drum
dengan lower header. Down comer (pipa turun) tidak terkena
panas secara langsung dari ruang bakar. Dan untuk
menghindari kerugian panas yang terbuang pada down comer,
maka down comer diberi isolasi.
65
Sirkulasi Uap Menuju Superheater
Aliran sirkulasi uap yang terjadi adalah sebagai berikut :
• Uap jenuh dari steam drum dialirkan ke primary superheater.
Primary superheater terletak dibagian belakang dari Boiler
dan menerima gas relatif dingin. Pipa-pipa biasanya diatur
dengan konfigurasi horizontal.
• Uap yang dipanaskan ini selanjutnya mengalir ke secondary
superheater yang terletak pada bagian gas sangat panas.
Sebagian dari superheater terletak tepat diatas ruang bakar
dan menerima panas radiasi langsung dari ruang bakar.
Kemudian dari secondary superheater, uap mengalir ke turbin
tekanan tinggi.

66
Sirkulasi Air Pengisi Boiler

67
Sirkulasi Air Pengisi Boiler

68
SISTEM AIR PENGISI BOILER
Tujuan menaikkan suhu air pengisi Boiler adalah :
• Menghindarkan thermal stress
• Mengurangi kerja Boiler
• Menaikkan effisiensi Boiler.

Tujuan menaikkan kemurnian air pengisi adalah mencegah deposit,


kerak dan korosi pada pipa pemanas, pipa boiler, suhu turbin.

Tujuan menaikkan tekanan air pengisi Boiler adalah :


• Agar tidak menjadi uap
• Agar dapat masuk ke boiler drum.

69
SISTEM SOOTBLOWER
• Jenis – jenis atau tipe sootblower ini terbagi 3 (tiga), yaitu : Tipe Fully
Retracable,Half Retracable dan Rotary.
– Fully Retracable
Fully retracable adalah tipe sootblower yang pipa Sootblowernya berada
diluar dan masuk kedalam ketika beroperasi dan setelah itu kembali
keluar, berada pada area superheater.
– Half Retracable
Half retracable adalah tipe sootblower yang pipa sootblowernya setengah
berada didalam dan setengah lagi berada diluar. Pipa tersebut masuk
secara keseluruhan kedalam ketika beroperasi dan setelah itu kembali
seperti semula, ini berfungsi untuk membersihkan permukaan pipa
economizer.
– Rotary
Rotary adalah tipe sootblower yang pipa sootblowernya berada didalam
ketika beroperasi pipa akan berputar satu putaran penuh, kesemuanya
pipa sootblower ini berada di area air heater.
70
Sootblower system

71
Sootblower system

72
Sootblower system

73
SISTEM PEMBUANGAN BOTTOM ASH
• SISTEM BOTTOM ASH SCREW
Sistem pembuangan bottom ash dengan menggunakan Ash Screw
ini proses kerjanya bottom ash yang mengalir dari furnace terbuang
keluar melalui screm yang didinginkan oleh aliran air pendingin. 

• SISTEM BOTTOM ASH STRIPPER COOLER


Sistem pembuangan bottom ash dengan stripper cooler ini memiliki
beberapa ruang dalam proses pendinginan bottom ash yang
mengalir dari furnace. Ruang tersebut adalah stripper, cooler 1,
cooler 2 dan cooler 3. Urutan aliran bottom ash keluar dari furnace
menuju stripper kemudian ke cooler 1 setelah itu ke cooler 2 dan
terakhir ke cooler 3, ketika proses aliran didalam stripper dan
cooler terjadi ash yang ringan akan kembali kedalam furnace.

74
SISTEM PEMBUANGAN BOTTOM ASH

75
Stripper
Cooler

76
77

Anda mungkin juga menyukai