Anda di halaman 1dari 7

PUASA DAN ETOS KERJA

Di antara kejadian penting sepanjang sejarah


perjuangan Rasulullah SAW yang sering terlupakan
di bulan Ramadlam adalah Perang Badar.
Perang ini terjadi pada tanggal 17 Ramadlan, saat
pertama kalinya puasa disyariatkan Allah kepada
Nabi Muhammad SAW.
Fakta di balik Perang Badar menunjukkan, puasa
yang dilaksanakan sesuai tuntunan Rasulullah
SAW mampu menumbuhkan etos kerja dan etis
juang yang tinggi.
Hal ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi
saat ini.
Banyak kaum muslimin menjadikan
puasa sebagai alasan bersikap lesu,
meminta pengrangan jem kerja,
produktivitas merosot, dan kemalasan
– kemalasan lainnya sebagai
konsekuensi logis.
Puasa dapat meningkatkan etos
kerja jika dilaksanakan sesuai
tuntunan.
Puasa dapat berfungsi dengan baik
jika dilakuan dengan baik pula.
Selain itu, orang yang memahami
hikmah puasa dan sudah pernah
merasakan puasa pasti dapat
merasakan manfaat puasa.
Produktivitas kerja jangan hanya dipandang dari
ukuran fisik sana. Karena produktivitas dan
produktif didalamnya terkandung sistem nilai.
Manusia muslim yang produktif akan selalu
memiliki sikap mental→ Hari ini harus lebih baik
dari hari kemarin; hari esok harus lebih baik dari
hari ini.
Dia akan istiqomah karena selalu terngiang
firman Allah “ Amat rugilah manusia yang tidak
memanfaatkan waktunya untuk berbakti/amal
soleh”
Kalau seseorang bekerja/beribadah termasuk
ketika puasa, dia akan selalu berorientasi pada
produktivitas kerja diatas atau minimal sama
dengan standar kerja dari waktu ke waktu.
Bekerja produktif sudah sebagai panggilan jiwa
dan kental dengan amanah. Dia tidak terganggu
oleh rasa lapr karena puasa.
Dengan kata lain apabila sikap tersebut sudah
terinternalisasi. Tanpa diinstruksikan pun dia
akan bertindk produktif. Itulah yang disebut
budaya kerja positif (produktif).
Marilah kita renungkan sabda Nabi Muhammad
SAW dalam sebuah hadits yang diriwiyatkan Imam
Hasan. Maknanya kra – kira : “Beribadahlah kamu
namun jangan mengabaikan ilmu pengetahuan,
carilah ilmu pengetahuan tetapi jangan mengabaikan
ibadah”.
Hadits tersebut kental dengan etos kerja dan etos
ilmu pengethuan yang perlu dimiliki oleh setiap
individu di Indonesia.
Dengan kata lain umat dalam keadaan apapun
termasuk ketika menjalankan ibadah puasa
terdorong untuk kerja keras secara cerdas. Puas itu
menyehatkan ruhani dan jasmani.

Anda mungkin juga menyukai