bangsa Ibrani itu berkemah di Kades, di padang belantara Paran, yang letaknya tidak jauh dari perbatasan Tanah Perjanjian itu. – Alfa dan Omega, 1:407 Lalu di ayat 17-20 Musa menyuruh ke-12 pengintai untuk memeriksa seluruh keadaan Kanaan mulai dari keadaan musuh, letak geografis, bahkan hasil buminya Sayangnya, laporan yang positif disambut dengan berita yang negatif
“Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat
dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.” – Bilangan 13:28 Kaleb mencoba menguatkan Bangsa Israel
“Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu,
sebab kita pasti akan mengalahkannya.” – Bilangan 13:30 Bahkan, 10 pengintai itu membuat kabar busuk tentang negeri itu
“Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah
suatu negeri yang memakan penduduknya.” – Bilangan 13:32 Bilangan 13:33 Kami lihat diri kami seperti belalang Pengharapan dan semangat telah diganti oleh rasa takut bercampur kecewa
“Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri
ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir.” – Bilangan 14:3 Mereka berniat mengambil keputusan sendiri
“Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu
pulang ke Mesir.” – Bilangan 14:4 Parahnya, mereka mau membunuh Yosua & Kaleb
“Lalu segenap umat itu mengancam hendak
melontari kedua orang itu dengan batu.” – Bilangan 14:4a Akhirnya, mereka dihukum oleh Tuhan
“Perjalanan mereka menjadi 40 tahun dan semua
orang Israel yang berusia 20 tahun keatas tidak dapat memasuki tanah perjanjian.” – Bilangan 14:22-33 Coba kita balik keadaanya, bagaimana jika hanya 2 orang yang memberi laporan negative dan 10 yang memberi laporan positive. Apakah mereka akan percaya pada yang 10 orang?? Jikalau hanya dua orang yang membawa laporan palsu itu, dan yang sepuluh orang mengajak mereka untuk mempercayai Tuhan, mereka tetap akan menerima anjuran dari kedua orang gantinya laporan yang kesepuluh itu, oleh karena sikap tidak percaya mereka yang jahat itu. – Alfa dan Omega, 1:410 Bagaimana dengan kita, umat Tuhan yang hidup di akhir zaman sekarang ini?? Ellen G. White, Life Sketches, hal. 37.
“Kita tidak perlu takut akan masa depan, kecuali
kita lupa akan apa yang Allah telah lakukan di masa silam.” – Life Sketches, 37.