Anda di halaman 1dari 17

FAKTA MENARIK TENTANG CACING KREMI

Hy Hy Hy....
Welcome to IKPJ Bali Channel
Bagi kalian yang belum subscribe, subscribe sekarang ya. Jangan
lupa tekan tombol loncengnya biar kalian tau video terbaru
lainnya.
Cacing Kremi ada di dalam tubuh manusia?? (gambar cacing dan
tubuh manusia)
PENGERTIAN

• Penyakit enterobiasis merupakan salah satu jenis


penyakit cacingan. Penyakit ini terjadi akibat infeksi
Enterobius vermicularis atau sering di kenal dengan
cacing kremi. Cacing kremi dapat menginfeksi
saluran pencernaan manusia. Cacing ini ditemukan
pada sekum (kantong serupa tabung pada rongga
perut bawah), pada apendiks (umbai cacing atau
usus buntu), dan pada kolon asendens (usus besar)
dalam sistem pencernaan.
Lanjutan

Pada umumnya penyakit ini lazim ditemukan pada


anak-anak eiitss orang dewasa juga bisa terinfeksi
loh...
Infeksi dapat terjadi karena tertelannya telur cacing
kremi yang sudah dibuahi. Biasanya proses tersebut
berlangsung melalui jari-jari yang kotor, makanan
yang terkontaminasi, atau inhalasi udara yang
terdapat telur cacing kremi.
Morfologi telur cacing

Nah sebelum itu kita akan melihat sekilas morfologi


dari telur cacing
Telur cacing Enterobius vermicularis atau cacing kremi
memiliki bentuk yang lonjong tetapi asimetris, dimana
satu sisi berbentuk datar, dan satu sisi lawannya
cembung. Ujung telurnya membulat (tidak lancip). Dan
Telur cacing Enterobius vermicularis memiliki dinding
yang tebal tetapi jernih atau transparan.
(isi gambar)
• Dan selanjutnya kita akan melihat sekilas morfologi
dari cacing dewasa
(slide)Morfologi Cacing Dewasa

Cacing Jantan (isi gambar – slide vid)


1. Memiliki tubuh yang • Cacing Betina
lebih kecil 1. Memiliki tubuh yang
2. Ekornya melingkar ke lebh besar
arah ventral 2. Memiliki ujung ekor
3. Panjang tubuh cacing yang lancip seperti
jantan (2-5 milimeter) jarum (pin)
3. Panjang tubuh cacing
betina (8-13 mm)
(penjelasan) Morfologi cacing dewasa

Morfologi cacing dewasa berbentuk mirip parutan kelapa.


Cacing Enterobius vermicularis pada stadium dewasa
memiliki dua jenis kelamin terpisah, yaitu kelamin jantan
dan kelamin betina. Perbedaan cacing jantan dan betina
adalah ukuran tubuh dan ujung ekornya. Pada cacing
jantan memiliki tubuh yang lebih kecil dari cacing betina,
dan ekornya melingkar ke arah ventral, dan juga memiliki
panjang tubuh sekitar (2-5 milimeter) berbeda dengan
cacing betina yang berukuran lebih besar dan panjang
dari cacing jantan, selain itu cacing betina memiliki ujung
ekor yang lancip seperti jarum (pin). dan juga memiliki
panjang tubuh sekitar (8-13 mm)
SIKLUS CACING KREMI (isi gambar)

Cacing kremi yang ada di tubuh, bergerak menuju anus untuk bertelur.
Dari anus, telur cacing akan masuk kembali ke mulut apabila orang tersebut
tidak mencuci tangan setelah menyentuh area anus dan langsung makan.
Setelah masuk ke mulut, telur akan bergerak menuju ke usus halus dan
menetas di sana menjadi larva.
Larva cacing kremi akan terus berkembang di usus halus dan saat sudah
dewasa akan bergerak menuju ke bagian sekum di usus besar dan menetap
di sana.
Cacing kremi betina yang sudah dewasa dan bisa bertelur akan bergerak ke
area anus saat malam hari dan menetaskan telurnya.
Dalam waktu 4-6 jam setelah dikeluarkan dari tubuh cacing kremi dewasa,
telur cacing sudah dapat menginfeksi dan siklus hidupnya pun akan kembali
berulang apabila orang tersebut tidak kunjung menjaga kebersihan dirinya.
Gejala Cacing Kremi

Gejala yang umumnya muncul pada seseorang yang


mengalami infeksi tersebut dapat berupa:
Gatal pada bagian anus, terutama saat malam hari.
Tidur terganggu karena gatal yang dialami.
Anus terasa sakit dan terdapat ruam.
Nyeri perut.
Mual
Resiko terkena cacing kremi

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko


seseorang terkena infeksi cacing kremi meliputi:
Kebiasaan menghisap jari, biasanya pada anak-
anak.
Tidak menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
Tinggal di lingkungan yang padat dan kumuh.
Terdapat anggota keluarga yang terinfeksi cacing
kremi.
Tinggal di tempat dengan fasilitas berbagi, misalnya
asrama.
Pencegahan Cacing Kremi

Telur cacing kremi dapat bertahan pada benda seperti handuk atau pakaian
hingga 2-3 minggu. Dalam mencegah terjadinya penyebaran telur cacing,
beberapa upaya yang dapat dilakukan meliputi:
Mengganti pakaian dalam setiap hari.
Hindari kebiasaan mengisap jari.
Cuci pakaian atau perlengkapan lain yang mungkin terkontaminasi dengan
air panas. Keringkan pula pakaian dengan sinar matahari langsung.
Bersihkan anus tiap pagi.
Jangan berbagi pakai barang pribadi.
Biasakan mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah dari kamar
mandi atau mengganti popok bayi.
Hindari menggaruk anus ketika gatal.
Pengobatan Cacing Kremi

• Beberapa obat yang disarankan oleh dokter dapat


digunakan untuk mengatasi cacing kremi adalah :
• Pyrantel pamoate
• Mebendazole
• Albendazole

• Obat cacing kremi alami :


• Bawang putih
• Wortel
• Minyak kelapa
• Albendazole adalah jenis obat antihelmintik yang
berfungsi mengatasi infeksi yang disebabkan oleh
cacing kremi. Obat ini ampuh untuk membantu
mematikan cacing di dalam tubuh. Namun biasanya
obat ini hanya bisa Anda peroleh dengan resep dari
dokter.
Pyrantel pamoate obat cacing satu ini akan membuat
cacing di dalam tubuh mengalami kelumpuhan spastik.
Cacing yang mengalami kelumpuhan ini akan mudah
terbawa keluar bersama tinja. Setelah keluar dari tubuh,
cacing akan segera mati. Pemakaian obat ini berupa dosis
tunggal, yaitu hanya satu kali minum saja. Namun dosis
obat untuk diminum ini biasanya dihitung per berat badan
seseorang. Meski begitu, dosis yang dikonsumsi tidak
dianjurkan lebih dari 1 gram.Khusus untuk obat ini, Anda
bisa membelinya tanpa harus dengan resep dokter. Namun
tetap saja keterangan label harus diperhatikan dengan
benar
 Mebendazole obat ini juga digunakan untuk mengobati
infeksi yang disebabkan oleh cacing dengan cara
melumpuhkan dan membunuh cacing yang
menginfeksi saluran pencernaan. Cara kerja obat ini
adalah mencegah cacing menyerap gula yang
merupakan sumber makanannya.Meski mebendazole
ampuh membasmi cacing dewasa, namun obat ini tidak
akan berpengaruh pada telur cacing. Maka dari itu,
sangatlah penting untuk mencegah siklus terjadinya
infeksi kembali dengan cara menerapkan pola hidup
higienis agar telur cacing tidak berkembangbiak.
Adapun obat alami untuk mengatasi cacing kremi
1. Bawang putih. Bawang putih ampuh menjadi obat cacing
kremi dengan cara membunuh telur cacing dan mencegah
cacing kremi betina memproduksi lebih banyak telur di
dalam sistem pencernaan Anda. Anda bisa memakan
bawang putih mentah atau mengoleskannya seperti
salep.Untuk membuat salep, geruslah bawang putih
sekupnya sampai benar-benar halus dan menjadi seperti
pasta. Lalu campur pasta bawang putih dengan sedikit
minyak jelly atau minyak esensial lainnya. Celupkan kapas
bersih ke dalam pasta dan oleskan salep ke anus Anda
2. Wortel Selain bawang, Anda juga bisa mengonsumsi wortel
sebagai obat cacing kremi. Konsumsi wortel mentah yang sudah
dicuci bersih,konsumsi dua kali sehari diyakini bisa membantu
tubuh Anda mendorong cacing yang berada di usus keluar dari
tubuh Anda. Hal ini dikarenakan wortel kaya akan serat sehingga
bisa memperbaiki pencernaan dan meningkatkan pergerakan
usus.

3. Minyak kelapa Minyak kelapa memiliki sifat antibakteri dan


antiviral yang bisa membantu membersihkan infeksi cacing kremi.
Pengobatan ini membutuhkan dua langkah kerja. Yang pertama,
Anda bisa menelan satu sendok teh minyak kelapa murni setiap
pagi. Nah, yang kedua, saat sebelum tidur, oleskan sedikit minyak
kelapa ke anus Anda.
PENUTUP

NAH SEKIAN VIDEO DARI SAYA


SEMOGA BERMANFAAT DAN JANGAN LUPA
LIKE AND COMMENT

Anda mungkin juga menyukai