Anda di halaman 1dari 35

PENGANTAR

BIOSTATISTI
K
DEFINISI BIOSTATISTIK

 Biostatistik:
 Metode statistik yang
diterapkan pada ilmu-ilmu
terkait kesehatan, seperti
kedokteran dan kesehatan
masyarakat, untuk membantu
memahami tentang
karakteristik populasi,
dan hubungan/ pengaruh
variabel pada populasi
 Statistik:
 Cabang matematika terapan
yang berurusan dengan
pengumpulan, analisis, dan
interpretasi data, dan
penggunaan teori probabilitas
untuk menaksir parameter
populasi
KEGUNAAN BIOSTATISTIK

 Biostatistik berguna untuk


memberikan informasi tentang:
1. Karakteristik populasi
 Berapa persen dari populasi yang menderita TB
paru?
 Berapa rata-rata tekanan darah sistolik populasi
obes (BMI> 30)?
2. Hubungan/ pengaruh variabel pada
populasi
 Apakah merokok berhubungan dengan
peningkatan risiko penyakit jantung koroner
(PJK)?
 Apakah pemberian metilprednisolon dapat
mengurangi mortalitas pasien dengan tetanus?
 Informasi itu berguna untuk
membantu mengambil
keputusan, membuat
perencanaan, atau memecahkan
masalah
PEMBAGIAN BESAR STATISTIK

Kausa Cedera Trauma


Tulang Belakang
4. PEMBAGIAN STATISTIK

1. Statistik DESKRIPTIF =
Suatu metode dalam proses pengumpulan,
pengolahan, penyajian, & interpretasi data
menjadi suatu informasi
Contoh: - Gambaran kasus gizi kurang pada Balita
di kab.X

2. Statistik INFERENS =
Suatu metode dalam menyimpulkan
(generalisasi) ‘nilai sampel’ menjadi ‘nilai
populasi’  Metode Induktif

Contoh: - Apakah intervensi X dapat menurunkan


angka kurang gizi pada Balita di Kab.X
Apakah ada hubungan antara pola makan (….)
dengan kurang gizi pada Balita di Kab.X?
ILUSTRASI STATISTIK DESKRIPTIF VS INFERENS
5. TAHAPAN KEGIATAN STATISTIK

Pengumpulan data (termasuk sampel)


Pengolahan dan Analisa data
Penyajian data dan Interpretasi
Kesimpulan (generalisasi)
5. TAHAPAN KEGIATAN STATISTIK

1. JENIS DATA:
Kualitatif = Kategorik = Data dalam bentuk kualitas (baik/buruk,
tinggi/rendah) atau pernyataan (setuju/tdk, Y/T) , kondisi
(sakit/tidak), sifat (L/P), dll
Kuantitatif = Numerik = Data dalam bentuk angka numerik
A. Kuantitatif Diskrit = Hasil menghitung (bulat)
B. Kuantitatif Kontinu = Hasil mengukur (bulat,koma)
2. SUMBER DATA:
Primer = Rancangan pengumpulan data
dibuat oleh peneliti sendiri
Sekunder = Rancangan pengumpulan data
dibuat oleh orang lain/institusi
Tersier = Kumpulan data dari berbagai laporan (Studi literatur,
meta analysis)
3. SKALA PENGUKURAN DATA: (NOIR)
Nominal = (Beda)
Ordinal = (Beda, Tingkatan) Statistik Non Parametrik
Interval = (Beda, Tingkatan, Jarak)
Ratio = (Beda, Tingkatan, Jarak,
Kelipatan/nilai absolut)
Statistik Parametrik
Contoh:
N: Jenis kelamin: L dan P  hanya bisa dikatakan berbeda tidak ada tingkatan
O:Pendidikan: SD dan SMP  selain berbeda, juga ada tingkatan tidak dapat
ditentukan jarak antar tingkat
I: Suhu: 300C dan 350C berbeda, ada tingkatan, ada jarak antar tingkat tidak ada
kelipatan (300C+350C 650C)
R: Berat Badan: 60kg dan 70kg  beda, tingkat, jarak, & kelipatan (60kg+70kg)
= 130kg
4. VALIDITAS & RELIABILITAS PENGUKURAN:
Valid = ‘tepat, akurat, syahih’
Reliable = ‘konsisten’

5. CARA PENGUMPULAN DATA:


Observasi: Pengamatan dengan form
Wawancara : Tanya-Jawab dengan panduan pertanyaan
Angket : Form isian yg harus dikirim balik (google form)
Pemeriksaan/pengukuran: Pengukuran TB atau BB
Data rutin : Data fasilitas pelayanan (puskesmas, kelurahan)
Polling : Jajak pendapat
B. Pengolahan Data

Suatu proses atau perlakuan terhadap data, agar data tersebut


mempunyai makna dan bisa disajikan

a. MANAJEMEN DATA:
Proses dalam memindahkan data ke dalam bentuk kode-kode
tertentu dan membuat transformasi (manipulasi) sehingga data
tersebut bisa dianalisa

b. ANALISIS DATA:
Proses perhitungan matematis terhadap data sehingga data
tersebut bisa diinterpretasikan untuk pengambilan kesimpulan
VARIABEL, DATA, DAN INFORMASI

 Variabel
Karakteristik subjek yang memiliki variasi atribut atau nilai
 Jenis kelamin: laki-laki, perempuan
 Kadar gula darah: 110, 111 , 112, .....400, 401 , 402 mg/dl
 Data
Kumpulan angka kuantitatif hasil pengukuran variabel,
biasanya belum memiliki makna
 Subjek A: Seks= laki-laki, TB= 170cm, BB=90kg, TDS=
150mmHg
 Subjek B: Seks= perempuan, TB=165cm; BB=55kg,
TDS=120mmHg
 Informasi
Hasil analisis data sehingga memiliki makna yang berguna
untuk membuat keputusan
 Rata-rata TDS populasi obes= 150mmHg, populasi
overweight= 140mmHg, populasi normal= 120mmHg
 Rasio L:P di Indonesia=0.95, di India= 1 .05
JENIS VARIABEL

 Jenis variabel:
1. Kontinu
 Terdapat kontinuitas antar nilai-nilai
Tinggi badan (cm)
variabel
 TB (cm), BB (kg), luas infark (%),
tekanan darah sistolik (mmHg), gula
darah (mg/dl), Hb (g/dl), skor
kepuasan Distribusi miring kepuasan
 Deskripsi: n, Mean, SD, Min, Maks Skor

2. Kategorikal
 Tidak terdapat kontinuitas antar
atribut variabel
 Jenis kelamin (Laki-laki, Perempuan);
Stadium kanker (I, II, III, IV); Area
geografis (Rural, Urban)
 Deskripsi, n, persen
POPULASI dan SAMPEL

Populasi adalah seluruh penduduk/objek


dalam suatu wilayah
administratif/institusi.

Data bisa diperoleh dari seluruh


penduduk Indonesia yang dikumpulkan
melalui kegiatan yang disebut sensus.
(biasanya 10 th sekali)
Kesimpulan atau hasil ukur dari data
seluruh populasi disebut nilai parameter
Sampel

adalah bagian dari populasi, sample yang


baik adalah yang karakteristiknya sama
dengan populasi.
Apabila kita tidak mampu mengukur
seluruh populasi (karena keterbatasan
dana, waktu, & tenaga),
Kesimpulan atau hasil ukur dari data yang
berasal dari sampel disebut sebagai nilai
statistik
Simbol parameter ditulis dengan huruf
Yunani, sedangkan simbol statistik ditulis
dengan huruf Latin. Beberapa contoh
dapat dilihat sebagai berikut:

Statistik Sampel  Parameter Populasi


x (mean=rata2) µ (miu)
p (proporsi)  (pi)
S, SD (standar deviasi) ό (sigma=tho)
r (koefisien korelasi) P (rho)
- 1. Analisa data DESKRIPTIF
- Data Numerik/Kuantitatif:
Distribusi Frekuensi
Nilai tengah (mean, median, mode)
Nilai variasi (Range, SD, COV)
Nilai posisi (Quartile, Decile, Percentile)
- Data Kategorik/Kualitatif:
Proporsi (prosentase)
Rate atau Ratio

2. Analisa data ANALITIK (Uji Statistik)


Univariat (Uji statistik 1 variabel dengan suatu nilai tertentu)
Bivariat (Uji statistik hubungan antara 2 variabel)
Multivariat (Uji statistik hubungan antara beberapa variabel
independen secara bersamaan dengan 1 atau lebih variabel
dependen)
DATA KONTINU, HISTOGRAM,
DAN POLIGON

Histogram Poligon

Data kontinu
DATA KONTINU, HISTOGRAM, DAN
DISTRIBUSI NORMAL
KURVA NORMAL DAN KURTOSIS
UKURAN TENDENSI SENTRAL,
KURVA NORMAL, KURVA MIRING
KURVA NORMAL

 95% nilai-nilai terletak antara µ-2σ dan µ+2σ


 5% nilai-nilai terletak di luar antara µ-2σ dan µ+2σ
PERSENTIL, SKOR STANDAR,
DAN KURVA NORMAL
BOX-PLOT DAN DISTRIBUSI FREKUENSI

Box-plot
menunjukkan
persentil 25, 50, 75,
+/-2SD, outlier
(>3SD, <-3SD)
Box-plot
mendeskripsikan
nilai tendensi
sentral dan
normalitas
distribusi
STATISTIK DESKRIPTIF
DAN STATISTIK INFERENSIAL
 Statistik deskriptif
Metode statistik untuk
mendeskripsikan statistik sampel
atau parameter populasi
 Prevalensi TB paru pada populasi
1%
 Rata-rata tekanan darah sistolik
populasi obes 150 mmHg
 Statistik inferensial
Metode menarik kesimpulan
tentang parameter populasi dengan
menggunakan statistik sampel
 Merokok meningkatkan risiko
sebesar 7 kali untuk mengalami
PJK
 Pemberian metilprednisolon
menurunkan kematian pasien
dengan tetanus sebesar 20%
STATISTIK INFERENSIAL

Statistik inferensial
Metode statistik untuk
menarik kesimpulan tentang
parameter populasi
menggunakan statistik
sampel:
1. Uji hipotesis – menguji
signifikansi statistik tentang
beda/ hubungan/ pengaruh
variabel
2. Estimasi (penaksiran) –
menaksir besarnya beda/
kekuatan hubungan/
pengaruh variabel
UJI HIPOTESIS DAN ESTIMASI

 Uji hipotesis
 Apakah pemberian probiotik mempercepat episode diare pada balita
dengan signfikan secara statistik?
 Apakah penggunaan telepon seluler > 10 tahun berhubungan dengan
peningikatan risiko neuroma otak dengan signifikan secara statistik?

 Estimasi
• Berapa hari lebih pendek episode
diare pada balita yang diberi
probiotik?
• Berapa besar peningkatan risiko
neuroma otak pada pengguna
telepon seluler >10 tahun?
• Pada usia 35 tahun, berapa
probabilitas perokok untuk bisa
melangsungkan hidup sampai usia
70 tahun?
UJI STATISTIK

Uji statistik:
Statistik
Prosedur formal untuk Parametrik
menguji secara
kuantitatif kesesuaian
antara hasil
pengamatan (data) dan
hipotesis
 Menolak hipotesis nol
 Mendukung hipotesis
nol
 Jenis uji statistik:
1. Statistik parametrik
2. Statistik non-
parametrik
STATISTIK PARAMETRIK
DAN STATISTIK NON PARAMETRIK
Statistik parametrik
 Prosedur pengujian hipotesis dan
estimasi dengan menggunakan
parameter mean dan asumsi
normalitas distribusi frekuensi
 Uji t, F (Anova)
Statistika non-parametrik
 Prosedur pengujian hipotesis dan
estimasi tanpa
menggunakan parameter mean
maupun asumsi normalitas
distribusi frekuensi (distribution-
free statistics)
 Uji Chi Kuadrat, Mann-Whitney,
Wilcoxon, Kruskal-Wallis
PRINSIP UJI STATISTIK PARAMETRIK

 Populasi biru (kanan)


memiliki mean > mean
populasi hijau (kiri)
 Seberapa besar beda mean
disebabkan karena faktor
peluang (kebetulan)?
Lakukan uji statistik dan
lihat nilai p.
 Contoh: Uji statistik yang
tepat untuk menguji beda
mean dua populasi dengan
distribusi frekuensi
normal adalah uji t
UJI STATISTIK T

 Jika mean dari populasi


merah (B) terletak di area
penerimaan Ho populasi
biru (A), maka walaupun ada
beda tetapi perbedaan mean
itu dikatakan secara
statistik tidak signifikan
(p≥α)
 Jika mean dari populasi
merah (B) terletak di area
penolakan Ho populasi
biru
(A), maka perbedaan mean
itu dikatakan secara
statistik signifikan (p<
α)
NILAI P

 Nilai p ( p value) adalah probabilitas


untuk menarik kesimpulan SALAH
bahwa terdapat beda/ hubungan/
pengaruh sebesar atau lebih besar
daripada yang teramati, ketika Ho
benar ( tidak ada beda/ hubungan/
pengaruh)
 Nilai p menunjukkan besarnya peran
peluang ( kebetulan. Makin kecil nilai
p, makin kecil beda/ hubungan/
pengaruh yang teramati terjadi karena
kebetulan
 Jika nilai p≥α, maka beda itu secara
statistik tidak signfikan, peran peluang
besar
 Jika nilai p< α, maka beda itu secara
statistik signfikan, peran peluang kecil
VERY IMPORTANT! FINAL WORDS

 Hasil uji statistik ditunjukkan oleh nilai p. Jadi


l ihatlah selalu nilai p dari uji statistik apapun
 Nilai p menunjukkan signifikansi statistik.
 Signifikansi statistik mengandung makna konsistensi
temuan ketika temuan i tu diulangi berkali - kali.
 Contoh: Probiotik bisa memperpendek lama diare
sebesar 3 hari dengan p= 0. 002. Artinya, j ika
penelitian ini diulangi 1000 kali, maka anda akan
menemukan 998 kali di antaranya memberikan
kesimpulan yang sama dengan kesimpulan anda.
Temuan i tu baik karena menunjukkan konsistensi.
 Penting
1. Jangan sekali kali mengebiri p=0.002 menjadi p<0.05
yang artinya secara statistik signifikan pada α=0.05.
Laporkan p apa adanya, 3 angka di belakang koma,
misalnya p=0.002. Ingat p=0.02 dan p=0.002 sama-sama
p<0.05, tetapi, p=0.002 lebih konsisten daripada p=0.02,
informasi itu hilang jika anda tuliskan p<0.05
2. Nilai p tidak menunjukkan validitas
(kebenaran) hasil penelitian!

Anda mungkin juga menyukai