Anda di halaman 1dari 8

“INTERVENSI KEKINIAN”

TEKNELOGI KINERJA

DOSEN PENGAMPU:
DR. IFFAH BUDINGSIH

DISUSUN OLEH:
SAIFUL AZIZ : 5520190007
NURULAH AMIN : 5520190008
RUMUSAN MASALAH

• APA PENGERTIAN INTERVENSI ?

• SEPERTI APA KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM


SEBUAH ORGANISASI ?
 
PENGERTIAN INTERVENSI

• Intervensi menurut KBBI adalah campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak (orang,
golongan, negara dan sebagainya). Bisa juga diartikan, intervensi adalah sebuah perbuatan atau
tindakan campur tangan yang dilakukan oleh satu lembaga (badan) terhadap sebuah
permasalahan (pertikaian) yang terjadi di antara dua pihak atau beberapa pihak sekaligus, yang
mana tindakan yang dilakukan tersebut akan merugikan salah satu pihak yang sedang bermasalah
(bertikai). Sedangkan intervensi itu sendiri menurut ilmu teknologi kinerja adalah suatu cara
berupa kegiatan untuk mengatasi masalah kinerja yang buruk atau tidak memuaskan di dalam
sebuah organisasi.
PEMBAHASAN

• TEORI KNOWLEDGE MANAGEMENT


 Pengertian knowledge management itu sendiri adalah proses menciptakan, membagikan,
menggunakan, dan mengelola suatu pengetahuan dan informasi dari sebuah organisasi. Menurut
pelopor knowledge management yaitu nonaka dan takeuchi, pengetahuan berperan penting
untuk membantu organisasi berkembang, dengan cara diolah, dikelola, agar setiap orang dapat
belajar, mempelajari, dan menerapkankannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam knowledge management dikenal istilah tacit knowledge (pengetahuan tersembunyi), dan
explicit knowledge (pengetahuan yang nyata dan tampak)
 Dalam mentrasformasikan tacit knowledge menjadi explicit knowledge, perlu
adanya kegiatan pendukung secara tatap muka seperti coaching atau diskusi yang
memungkinkan interaksi antara karyawan berpengetahuan dengan karyawan lain
sebagai penerusnya.
 Transformasi pengetahuan tersebut berlangsung seperti: socialization –
externalization – combination – internalization (SECI).
PENJELASAN TRANSFORMASI
PENGETAHUAN
 Sozialization: from tacit to tacit.
Sosialisasi pengetahuan terjadi ketika seseorang yang dianggap mampu atau mahir berupaya mengeluarkan isi
pikirannya dalam bentuk nyata, dan dapat diterima orang lain disekitarnya. Inti dari sosialisasi ini adalah berbagi
pengalaman. Namun sosialisasi juga tidak selalu menggunakan bahasa yang diucapkan, sosialisasi dapat berupa
pengamatan atau peniruan yang dilakukan oleh orang yang dianggap pemula.
 Externalization: from tacit to explicit.
Setelah proses sosialisasi sudah dilakukan, kemudian tacit knowledge yang ada dalam diri individu tersebut
dikeluarkan dan diformulasikan ke dalam media lain yang dapat dengan mudah dipelajari oleh individu lain. Saat
mengonversi tacit menuju explicit ini, diperlukan data pendukung untuk memformulasikan media apa yang akan
dibuat sebagai explicit knowledge. Data pendukung tersebut dapat berupa data kebutuhan dalam organisasi, data
keuangan pada organisasi, dan data pendukung lainnya. Data tersebut kemudian digabungan dan dikumpulkan
menjadi informasi yang handal, relevan, dan terorganisir dengan baik yang mendukung proses pengambilan
keputusan. Pada proses pengelolaan data menjadi informasi tersebut dimaknai sebagai manajemen sistem
informasi.
 Combination: from explicit to explicit.
Selanjutnya pada proses kombinasi, tacit knowledge perlahan telah berubah karena sudah
diprogram dan dibentuk hingga pihak lain diluar pemilik asli pengetahuan dapat menangkap makna
dan mencerna pengetahuan itu lebih baik. Kombinasi explicit knowledge ini kemudian
dikumpulkan menjadi bentuk yang lebih sistematis.
 Internalization: from explicit to tacit.
Tranformasi knowledge dari bentuk explicit ke bentuk tacit berupa proses belajar yang kemudian
diikuti dengan ‘learning by doing‘. Ketika setiap individu dalam organisasi telah melalui proses
sosialisasi, eksternalisasi dan kombinasi yang kemudian diinternalisasi ke dalam tacit knowledge.
Knowledge tersebut akan menjadi aset yang bernilai, dan lambat laun membentuk pengetahuan
baru dalam diri individu.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai