O L E H : O K T AV I A W I D YA S T U T I PENGERTIAN MASALAH SOSIAL BUDAYA
Menurut Soerjono Soekanto,
masalah sosial menyangkut nilai- nilai sosial dan moral. Masalah tersebut dianggap persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawanan dengan hukum dan bersifat merusak. Walikota Sukabumi, H. Mohamad Muraz, S.H., M.M. mengungkapkan, masalah sosial budaya yang banyak terjadi di Kota Sukabumi, yakni masalah sosial budaya yang disebabkan oleh tingkah laku masyarakat, yang kurang perduli terhadap lingkungan sekitar, serta banyak masyarakat yang memandang, bahwa masalah sosial budaya hanya merupakan hal yang sepele dan kurang penting. Selain itu, masalah sosial budaya juga timbul dikarenakan oleh perbuatan atau kenakalan remaja. Padahal remaja merupakan sosok yang menjadi harapan besar generasi masa depan, para orang tua, bangsa dan negara bahkan agama. zaman terus berubah seiring dengan berjalannya waktu, yang lambat laun pasti akan menuju ke titik arti kehidupan, serta seiring dengan berputaranya waktu, budaya dan kebiasan masyarakat pun berubah, yang diikuti oleh perubahan perilaku generasinya. Kata orang tua, kebebasan dan kenakalan remaja banyak yang negatif, seperti pergaulan bebas dan free sex, serta penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang, yang mengakibatkan terhadap terjadinya pemerkosaan, pembunuhan, perampokan dan sebagainya. pandangan budaya menurut Ralph Linton, dalam widasari seorang antropologi mengatakan, kebudayaan diartikan sebagai way of life suatu masyarakat, tidak sekedar berkaitan dengan bagaimana cara orang untuk bisa hidup secara biologis saja, melainkan jauh lebih luas dari itu, serta dijabarkan secara lebih rinci, yang mencakup way of thinking atau cara berpikir dan bercipta, way of feeling atau cara berasa dan mengekspresikan rasa, dan way of doing atau cara berbuat dan berkarya. Selain itu juga dijelaskan, hampir bersamaan dengan pendapat Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi mendefinisikan, bahwa kebudayaan sebagai semua hasil karya rasa dan cipta masyarakat. Untuk itu, perencanaan dalam budaya mengentaskan kemiskinan dan kesehatan di Kota Sukabumi, merupakan salah satu proses dari hasil suatu perencanaan, untuk merumuskan berbagai masalah yang terjadi dan kemungkinan akan terjadi di masa yang akan datang. Oleh karenanya, perumusan masalah harus berdasarkan terhadap fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan saja. Tapi fakta-fakta yang diungkapkan dengan menggunakan data, untuk menunjang perumusan masalah yang kaitannya dengan menyelesaikan permasalah sosial di Kota Sukabumi. pengaruh sosial budaya terhadap kesehatan masyarakat tantangannya sangat berat. Adapun hal yang masih dirasakan dalam pembangunan kesehatan di Kota Sukabumi, yakni jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cukup tinggi serta penyebaran penduduk yang tidak merata di seluruh wilayah Kota Sukabumi, tingkat pengetahuan masyarakat yang belum memadai terutama pada golongan wanita, kebiasaan negatif yang berlaku di masyarakat, adat istiadat dan perilaku yang kurang menunjang dalam bidang kesehatan, dan kurangnya peran serta masyarakat dalam pembangunan bidang kesehatan. Sedangkan berbagai faktor dan asfek yang berhubungan dengan kesehatan di Kota Sukabumi, antara lain faktor kemiskinan, masalah tingkat pendapatan, masalah kependudukan, masalah lingkungan, pendidikan dan lain sebagainya, serta masalah sosial dan penyimpangan sosial, adalah masalah kompleks yang biasa terjadi di negara berkembang, dan keberadaanya sangat vital, karena sangat berdampak pada kesejahteraan masyarakat, yang menjadi tolak ukur kemajuan suatu negara. SOLUSI DALAM MENGATASI MASALAH SOSIAL BUDAYA: 1.Menggencarkan dan menghidupkan kembali kearifan lokal kepada masyarakat 2.Menanamkan multikulturalisme 3.Memfilter kebudayaan yang masuk ke Indonesia sesuai dengan pancasila 4.Menanamkan jiwa nasionalisme 5.Mengurangi fanatismeyang berlebihan SAATNYA KATAKAN TIDAK PADA KENAKALAN REMAJA