0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan15 halaman
Dokumen ini membahas penerapan terapi ultrasound, wall stretch, dan cross friction untuk mengatasi gangguan gerak dan fungsi kaki akibat fasciitis plantaris. Fasciitis plantaris adalah peradangan pada jaringan plantar fascia yang menyebabkan nyeri pada kaki. Tiga modalitas terapi ini dapat mengurangi nyeri dengan cara meningkatkan metabolisme jaringan, meregangkan otot tumit, dan mengurangi pelekatan jaringan.
Dokumen ini membahas penerapan terapi ultrasound, wall stretch, dan cross friction untuk mengatasi gangguan gerak dan fungsi kaki akibat fasciitis plantaris. Fasciitis plantaris adalah peradangan pada jaringan plantar fascia yang menyebabkan nyeri pada kaki. Tiga modalitas terapi ini dapat mengurangi nyeri dengan cara meningkatkan metabolisme jaringan, meregangkan otot tumit, dan mengurangi pelekatan jaringan.
Dokumen ini membahas penerapan terapi ultrasound, wall stretch, dan cross friction untuk mengatasi gangguan gerak dan fungsi kaki akibat fasciitis plantaris. Fasciitis plantaris adalah peradangan pada jaringan plantar fascia yang menyebabkan nyeri pada kaki. Tiga modalitas terapi ini dapat mengurangi nyeri dengan cara meningkatkan metabolisme jaringan, meregangkan otot tumit, dan mengurangi pelekatan jaringan.
ILMU KESEHATAN INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2021 BAB I LATAR BELAKANG Kaki merupakan salah satu anggota tubuh yang berperan penting dalam mobilisasi. Penggunaan sepatu yang salah dapat menyebabkan nyeri tumit salah satunya sepatu hak tinggi. Gejala nyeri ini disebabkan oleh fasciitis plantaris. Fasciitis plantaris sering terjadi sebanyak 43% pada pekerja yang berdiri lebih dari 6 jam, 70% terjadi pada orang kegemukan atau obesitas dan lebih dari 50% pada orang berusia diatas 50 tahun. Adapun modalitas terapi yang terpilih untuk kasus fasciitis plantaris ialah Ultrasound (US), Wall Stretch dan Cross Friction yang mana ketiga modalitas tersebut dapat berpengaruh terhadap penurunan nyeri. BAB II A.Fasciitis Plantaris
Fasciitis plantaris adalah suatu peradangan pada plantar
fascia. Pita tebal fascia ini terletak di permukaan plantar kaki, di calcaneus dan sebagai penunjang kearah jari-jari kaki. Penguluran yang berlebihan pada plantar fascia dapat menyebabkan robekan yang menyebabkan iritasi plantar fascia, tepatnya mengenai bagian anteromedial tuberositas calcaneus yang terkadang dapat terjadi di bagian posterior calcaneus (Salvo, 2014). Etiologi Penyebab kondisi ini belum diketahui dengan jelas. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan fasciitis plantaris antara lain: Obesitas Biomekanik yang buruk Perbedaan anatomi Aktivitas yang berlebihan Menggunakan sepatu yang tidak layak digunakan Patofisiologi
Mekanisme nyeri fasciitis plantaris diawali dengan adanya lesi
pada soft tissue disisi tempat perlengketan plantar aponeurosis yang terletak pada fascia plantar bagian medial calcaneus akibat dari penekanan dan penguluran secaran berlebihan. Hal ini dapat menimbukan nyeri pada fascia plantarnya dan terjadilah fasciitis plantaris. Tanda dan Gejala 01 Nyeri saat berjalan dan berdiri terlalu lama
02 Nyeri tajam bagian dalam telapak
kaki
03 Nyeri saat naik tangga, jinjit dan
langkah pertama bangun tidur
04 Pembengkakan pada tumit Diagnosa Banding
Tarsal Tunnel Calcaneus Stress Subtalar dan
Syndrome Fraktur Talonavicular arthritis Kehilangan Nyeri dapat Nyeri tumit lateral sensoris plantar, direproduksi dan medial, terjadinya nyeri dengan kompresi bengkak, dan menjalar dari medial dan lateral kekauan memburuk medial malleolus ke calcaneus. dan berkurang kaki, mati rasa dengan istirahat. terbakar dan nyeri.a diri ANATOMI FISIOLOGI TERAPAN
Osteologi Miologi Arthrologi
a. Os calcaneus a. M. Tibialis anterior a. Sendi talocruralis
b. Os cuboideum b. M. gastrocnemius b. Sendi subtalaris c. Os navicular c. M. Soleus c. Sendi talo calcaneo d. Os talus d. M. Tibialis Posterior navicular e. Os cuneiform e. M. Flexor Digitorum Longus f. Ossa metatarsalia f. M. Flexor Hallucis Longus g. Phalang Problematik Fisioterapi Body Structure Jaringan yang terganggu adalah ligament, fascia pergelangan kaki dan kaki Activity Limitation Tidak dapat melakukan Body Function gerakan plantar fleksi dan Fungsi yang terganggu keterbatasan fungsional saat adalah nyeri tungkai bawah berdiri dan nyeri menjalar di segmen atau wilayah Participation Restriction Mengalami kesulitan beraktivitas seperti di tempat kerja ataupun rumah Pemeriksaan Spesifik Windlass Tes Untuk menilai ketegangan pada plantar fascia 01 VAS (Visual Analog Scale) Digunakan untuk mengukur intensitas nyeri 02 LGS (Luas Gerak Sendi) FAAM (Foot Ankle Ability Measure) Untuk menegtahui keterbatsan LGS Untuk menilai fungsi fisik individu 03 terkait gangguan kaki dan pergelangan kaki 04 Ultrasound (US) Therapy Definisi Ultrasound terapi adalah gelombang suara berfrekuensi tinggi yang tidak dapat terdeteksi oleh telinga manusia. Ultrasound merupakan jenis termoterapi (terapi panas) yang dapat mengurangi nyeri akut maupun kronis. Efek fisiologis Efek Termal : peningkatan metabolisme dalam jaringan tempat panas diserap. Efek Nontermal : menghasilkan efek kavitasi, peningkatan permeabilitas membran. Wall Stretch Definisi : Wall stretch adalah salah satu latihan yang berfungsi untuk meregangkan tumit serta dapat menurunkan rasa nyeri. Indikasi dan Kontraindikasi : a. Indikasi : nyeri pada area plantar fascia, kondisi dengan plantar fasciitis akut. b. Kontraindikasi : fraktur, osteoporosis nyeri disertai dengan penyakit lain, cedera ligament. Cross Friction ◆ Definisi : Cross friction adalah teknik pijat gesekan silang yang diterapkan pada area peradangan untuk mengurangi perlekatan, meningkatkan kelenturan fascia dan mencegah pembentukan jaringan parut. ◆ Indikasi dan Kontraindikasi : a. Indikasi : ligament, otot dan tendon. b. Kontraindikasi : bisul, hematoma, penyakit kulit lokal. BAB III METODE PENULISAN DAN RENCANA PELAKSANAAN STUDI KASUS
A. Rencana Tempat dan Waktu
B. Rencana Jenis Penulisan C. Kriteria Pasien D. Rencana Pengkajian Fisioterapi E. Rencana Diagnosa Fisioterapi F. Rencana Tujuan Fisioterapi G. Rencana Pelaksanaan Terapi Ultrasound (US), Wall Stretch dan Cross Friction H. Rencana Evaluasi Hasil Terapi I. Prognosis Thanks!