Anda di halaman 1dari 19

MAGISTER TEKNIK SIPIL

MRB
MATA KULIAH : STANDAR DESAIN BENDUNGAN
Dosen :
Prof.Dr.Ir.Sri Sangkawati,M.S
Dr.Ir.Suprapto,M.Eng
Dr.Ir.Ni Made Sumlarsih,M.Eng

Universitas Diponegoro
Semarang , Oktober 2020
Panduan Perencanaan Bendungan Urugan
(Direktorat Bina Teknik,1999)
 Volume 1 : Survai dan Investigasi
 Volume 2 : Analisis Hidrologi
 Volume 3 : Desain Tubuh Bendungan dan Pondasi
 Volume 4 : Desain Bangunan Pelengkap
 Volume 5 : Pekerjaan Hidromekanik,Instrumentasi dan Bangunan
Pengelak

Panduan ini untuk mendukung para ahli, namun demikian


bagaimanapun juga tidak membebaskan pemrakarsa atau pengguna
dari tanggung jawab dalam membuat perencanaan bendungan yang
aman dan memadai.
Cakupan Pekerjaan Hidromekanikal

 Type pintu dan katup untuk bendungan

 Kriteria Dan Desain Pintu

 Bahan Untuk Pintu

3
Pintu Dan Katup
 Fungsi :
Mengendalikan aliran air lewat bendungan meliputi pemanfaatan air
dan pengendalian banjir, perawatan dan pengamanan waduk.

 Syarat Desain :
- Rapat air
- Kokoh
- Mudah dioperasikan dan
- Aman terhadap beban yang bekerja padanya

 Klasifikasi Pintu Air :


- Kecil < 10 m²
- Sedang 10 ≤ L < 50 m²
- Besar ≥ 50 m²
4
Type Dan Nama Pintu
 1. Pintu Beroda ( Wheel Gate )
a. Pintu Roda Tetap ( Fixed Wheel Gate )
b. Pintu Roda Tekanan Tinggi ( High Pressure Roller Gate )
c. Pintu Roda Rantai ( Catterpilar Gate )
d. Pintu Roda Bentang Lebar ( long Span Wheel Gate )
e. Pintu Roda Bersusun ( Multi Stage Gate )
e. Ring Seal Gate
Fixed Wheel Gate

 2. Pintu Engsel
a. Pintu Radial ( Radial Gate )
b. Pintu Radial Tekanan Tinggi ( Radial Gate High
Pressure )
c. Pintu Sektor ( Sector Gate )
5
d. Pintu Drum ( Drum Gate )
Radial Gate
e. Pintu Ayun Engsel Atas ( Flap Gate )
f. Pintu Ayun Engsel Bawah (Bottom Hings Flap Gate )
g. Pintu Paroh Lingkar ( Visor Gate )

h. Pintu Belah Dua ( Mitter Gate )

 3. Type Luncur ( Slide type )


a. Pintu Luncur( Slide Gate )
b. Pintu Luncur Tekanan Tinggi ( High Pressure Slide Gate )
Sluice Gate (Pintu luncur)
c. Pintu Aliran Pancar( Jet Gate )
d. Pintu Ring Follower ( Ring Follower Gate )
e. Pintu Stop Log ( Stop Log Gate )

 4. Type Lain
a. Pintu Rolling ( Rolling Gate )
b. Pintu Silinder ( Cylinder Gate )
6
Dam Rolling Gate
Jenis Dan Type Katup
 Jenis Katup :
⁻ Katup tekanan rendah  Head total s/d 30 m
⁻ Katup tekanan sedang  Head total 30 – 50 m
- Katup tekanan tinggi  Head total > 50m dan Qmin 5 m3/det

Type Katup :

1. Sluice Valve ( Katup Luncur) 7


2. Hollow Jet Valve (Katup Pancar) 3. Cone Valve (Katup Kerucut) 4. Neddle Valve (Katup Jarum)

8
5. Butterfly Valve (Katup Kupu-Kupu) 6. Rotary Valve (Katup Putar) 7. Sleeve Valve (Katup Sleeve)
Contoh cara kerja katub
 Hollow Jet Valve
Katub dengan hambatan berbentuk kerucut pada bagian ujung dengan tujuan
untuk membuat aliran seperti jet. Mampu bekerja sampai beda tinggi 150 M.

 Cone Valve
Sistem kerja hidrolik dengan bentuk katub pipa bundar dengan selubung yang
dapat diatur maju mundur.Besar Aliran tergantung jarak antara cone dan
selubung. Mampu bekerja hingga beda tinggai 30 M.

9
Type Dan Penggunaan Pintu dan Katup di Bendungan

Penggunaan

Bangunan Keluaran Pintu Darurat


Tipe
Pintu
untuk diujung dimulut masuk
Spillway untuk ditengah
pengatur hulu outlet (untuk
irigasi konduit
banjir konduit pemeliharaan)
- Pintu roda ᵒ ᵒ ᵒ Δ ᵒ Δ
- Pintu roda bertingkat banyak Δ ᵒ x x x Δ
- Pintu roda rantai Δ x ᵒ x ᵒ x
- Pintu Sekat cincin x x x ᵒ x x
- Pintu sorong x Δ ᵒ ᵒ Δ Δ
- Pintu aliran jet x ᵒ ᵒ ᵒ x x
- Stoplag x ᵒ x x Δ ᵒ
- Pintu radial ᵒ x ᵒ x x x
- Pintu over turning ᵒ Δ x x x x
- Pintu drum ᵒ x x x x x
- Pintu Apung x x x x x ᵒ
- Katup Pintu x x Δ ᵒ x x
- Ketup Butterfl y x x Δ ᵒ x x
- Katup Rotary x x Δ ᵒ x x
- Katup Hollow Jet x ᵒ ᵒ x x x
- Katup Konis/Cone x ᵒ ᵒ x x x
- Katup Sleere x ᵒ ᵒ x x x
- Katup jarum x ᵒ ᵒ x x
10
Keterangan : ᵒ = cocok Δ = pilihan x = tidak cocok
Kriteria Desain Pintu
 Persyaratan Desain Struktur Untuk Pintu :

1. Struktur harus aman dari beban yang diharapkan


2. Struktur harus cukup rapat/kedap air, tidak ada kebocoran
3. Dalam mendesain alat angkat, Beban pintu, Tahanan gesek seal dan roda, gaya apung
harus diperhitungkan
4. Struktur harus didesain tahan lama
5. Getaran yang terjadi saat pengoperasian harus dihindarkan
6. Operasi dan pemeliharaan Pintu harus mudah dilakukan
7. Tinggi pengangkatan Pintu harus cukup, sehingga Pintu tidak terkena aliran saat dibuka
penuh

11
 Beban Yang Diperhitungkan untuk mendesain Pintu :
1. Beban Hidrostatik, yaitu beban akibat perbedaan tinggi
muka air di sisi hulu dan hilir Pintu atau Katup
Po = ρ.g.h = ρ.g.(h₂ + h₁)
dimana : Po Tekanan hidrostatis
ρ densitas air
g gaya grafitasi
h1 Tinggi permukaan air- H pintu
h₂ Tinggi permukaan air

Contoh Perhitungan :
Bendungan Sempor
w
densitas air = 1 kg/mᵌ
gaya gravitasi = 9.8 m/s²
h2 = 73 m
H pintu = 2m
h1 = 71 m
Po = 1 x 9,8 x (73+71)
= 1,411.2 N/m2
2. Beban Mati, yaitu Gaya reaksi akibat berat sendiri
W = F = m.g
dimana :
W = berat pintu (kgf)
m = massa Pintu (kg)
g = gravitasi bumi ( m²/det)

3. Beban Tekanan Sedimentasi, yaitu beban akibat ketinggian sedimen di depan Pintu

Pe = Ce.W1.d
Dimana,
Pe : Tekanan sedimen horisontal pada kontak point “ d " (tf/m)
Ce : Koefisien tekanan sedimentary 0.6
W 1 : Satuan berat sedimen didalam air 1.2 tf / m3
d : Kedalaman sedimen pada kontak point ( m )

13
4. Beban Angin, Beban angin dasar 300 kg/m² x koefisien permukaan Pintu
Dimana :
Koefisien Permukaan Pintu :
- permukaan bidang : 1.2
- permukaan berbentuk silinder : 0.7
- bagian kisi - kisi, pada sisi belakang : 1.2
- bagian kisi - kisi, pada sisi depan : 1.6

5. Tekanan Dinamis (Tekanan Gempa), dihitung dengan rumus Westergaard sebagai berikut :

Pd =7Wo.k x(Hxh)½/8

Dimana ;
Pd : Tekanan air dinamis pada acting point “h” : Psi
Wo : Berat spesifik dari air : 1.0 tf
k : Intensitas seismic : 0.15
H : Kedalaman air dari dasar pondasi : 0.15
h : Kedalaman air dari muka air pada acting point : m

14
 Perapat Karet ( Seal Pintu )
Untuk mendapatkan kerapatan dan tidak bocornya Pintu, maka Daun pintu biasanya
dilengkapi dengan Perapat ( Seal ).
Gaya Gesek karet seal :
 
F₂ : µ₁ x ( q + p x b ) x Elr

Dimana :
µ₁ : koefisien gesek karet dengan Baja
µ₁ : 1,0
q, awal kompresi karet : 0,981
p, tekanan rata-rata pada karet seal : 23,03 kN
b, lebar karet permukaan seal (m)
Elr, Panjang karet seal (m)

Gaya Gesek pada Roda Utama, Fᴣ :

Dimana :
μ₁ , Rolling = 0,1
μ₂ , Sliding :
μ₂ , pengangkatan = 0,2
Fʀ, Beban Hidrostatik pada pintu = 48,89 kN
R, Jari – jari Roda Utama = 0,095 m 15
r, Jari – jari As Roda Utama = 0,032 m
Bahan Pintu:
Standar
No Nama Komponen Jenis Bahan
(JIS atau setingkat)
1 - Pelat daun pintu - Baja roll untuk SS 41
- Main beam struktur/struktur biasa SSA 50
- Rangka alat angkat
- Landasan Pintu - Baja roll untuk SM 41A
- Baut konstruksi dilas SM 50A

- Pelat daun pintu - Baja tahan karet (clad) SS + SUS


- Roda, roda gigi - Baja karbon untuk S 15 C -
2 - As (as gigi dan transmisi) konstruksi mesin S 45 C
- Baut/angker tegangan tinggi - Baja nikel chrom SNC 236
SNC 631
- Baja Nikel bhrom SNCM 439
molybelenum
16
Rangka Pengarah ( Guide Frame )
Rangka Pengarah ( Guide Frame ) adalah Struktur Baja yang berfungsi sebagai
landasan pintu dan media penerusan beban ke bangunan sipil

 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perancangan :

1. Bentuk dan kekuatan yang sesuai


2. Material yang digunakan dapat menahan beban dan anti korosi
3. Tidak mengakibatkan keretakan pada bangunan sipil

17
Alat Angkat ( Hoist )

 Hoist adalah peralatan yang berfungsi untuk mengoperasikan Daun Pintu atau katup
dengan beban atau tanpa beban.

 Jenis-Jenis Alat Angkat


1. Drat stang dengan penggerak utama manual dan elektrik
2. Tali baja dengan penggerak mesin dan listrik
3. Hidrolik Silinder

18
Drat Stang (spindle) Wire rope (Tali Baja) Hidrolik Silinder
Terima Kasih

19

Anda mungkin juga menyukai