Anda di halaman 1dari 3

TOMMY SEPRATAMA (0910015211060)

- Kehilangan energy relatif kecil.


- Ketelitian baik.
- Eksploitasi mudah.

Kekurangan-kekurangan alat ini :

- Pembuatannya rumit dan mahal


- Bangunan ini membutuhkan muka air yang tinggi di saluran
- Biaya pemeliharaan relative mahal
- Dapat disalahkan dengan jalan pembuka pintu bawah
- Paka terhadap fluktuasi muka air di saluran pengarah.

Penggunaan alat ini :

Alat ukur romijn adalah bangunan pengukur dan pengatur serba bisa yang dipakai di
Indonesia sebagai bangunan sadap tersier. Untuk itu tipe standar paling kecil (lebar 0,5 m)
adalah yang paling cocok. Tetapi alat ukur ini dapat juga dipakai sebagai bangunan sedap
sekunder.

Eksploitasi bangunan ini sederhana dan kebanyakan juru pintu telah terbiasa dengannya.
Bangunan ini dilengkapi dengan pintu bawah yang dapat disalah gunakan jika pengawasan
kurang.

c. Alat Ukur Crump-de Gruyter

Alat ukur crump-de gruyter yang dapat disetel adalah saluran ukur leher panjang yang
dipasang pintu gerak vertical yang searah aliran (streamline). Pintu ini merupakan
modifikasi/penyempurnaan modul proporsi yang dapat disetel (adjustable proportional
module), yang diperkenalkan oleh Crump pada tahun 1922. De Gruyer (1926)
menyempurnakan trase flum tersebut dan mengganti blok-atap (roof block) seperti yang di
rencanakan oleh Crump dengan pintu sorong yang dapat disetel. Bangunan yang dihasilkan
dapat dipakai baik untuk mengukur maupun mengatur debit (lihat gambar 4.19).

Perencanan Hidrolis

Rumus debit untuk alat ukur Crump-de gruyter adalah

Q = C d .b.w √2g (h1-w)

Dimana :

Q = debit, .m3/dt
C d .= koefisien debit, (0,94)
b = lebar bukaan, m
w = bukaan pintu, m (w<0,63 hI)
g = percepatan grafitasi, m/dt2 (9,81)
h1 = tinggi air diatas ambang, m
Karektaristik Alat Ukur Crump-De Gruyter
- ∆h = h1 h2 cukup untuk menciptakan aliran kritis dibawah pintu. Ini benar jika ∆ h = h1
– w, tetapi mungkin kurang bila peralihan pelebaran direncanakan sedemikian rupa
sehingga sebagian dari tinggi kecepatan didalam leher diperoleh kembali. Apabila
terjadi aliran kritis, maka rencana peralihan pelebaran yang sebenarnya tidak
berpengaruh pada kalibrasi tinggi energi-bukaan –debit dari bangunan tersebut.
- Untuk menghindari lengkung garis aliran pada pancaran dibawah pintu, panjang leher
L tidaj boleh kurang dari h1 .
- Untuk mendapatkan aliran kritis dibawah pintu dan untuk menghindari pusaran air
didepan pintu, bukaan pintu harus kurang dari 0,63 h1 . untuk mengukur yang teliti,
bukaan pintu harus lebih dari 0,02 m.
- Aliran harus dialihkan ke bukaan pintu sedemikian sehingga tidak terjadi pemisahan
aliran, dasar dan disamping peralihan penyempitan tidak perlu melengkung.
- Bagian pintu geraknya harus seperti yang diperlihatkan pada gambar 4.19.
- Orifis/lubang yang dapat disetel dapat dikerjakan dengan dengan teori hidrolika yang
sudah ada. Asalkan aliran kritis terjadi dibawah pintu, table debitnya sudah ada
dengan kesalahan kurang dari 3%.
- Kehilangan tinggi energy yang diperlukan untuk aliran moduler kurang dari h1 - w.
kehilangan ini bisa diperkecil lagi jika peralihan pelebaran bertahap dipakai dibelakang
(hilir)leher. Sebagai contoh untuk peralihan pelebaran berkemiringan 1:6, tinggi
energy yang diperlukan h diperkecil hingga 0,5 ( h1 - w). kehilangan ini lebih kecil dari
pada kehilangan yang diperlukan untuk bukaan-bukaan yang lain.
- Bangunan ini kuat, tidak mudah rusak.
- Pada bangunan ini benda-benda hanyut cenderung tersangkut.

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki Alat Ukur Crump-de Gruyter.


- Bangunan ini dapat mengukur dan mengatur sekaligus.
- Bangunan ini tidak mempunyai masalah dengan sediman.
- Ekspoitasi mudah dan pengukuran teliti.
- Dapat dipersikan pada muka air rendah, tidak terpengaruh fluktuasi muka air.

Kelemahan-kelemahan yang dimiliki alat ukur CrumP-de Gruyter

- Pembuatannya rumit dan mahal


- Biaya pemeliharaan mahal.
- Kehilangan tinggi energy besar.
- Bangunan ini mempunyai masalah dengan benda-benda hanyut.

Penggunaan Alat Ukur Crump-de Gruyter

- Alat ukur Crump-de Gruyter dapat dipakai dengan berhasil jika keadaan muka air di
saluran selalu mengalami fluktuasi atau jika orifis harus berkerja pada keadaan muka
air rendah di saluran. Alat ukur Crump-de Gruyter mempunyai kehilangan tinggi
energy yang lebih besar dari pada alat ukur romijn. Bila tersedia kehilangan tinggi
energy yang memadai, alat ukur Crump-de Gruyter mudah dioperasikan, peralihannya
tiadk sulit dan lebih mudah dibandingkan bangunan –bangunan serupa lainnya.

4. BANGUNAN PELENGKAP

a. Tanggul

- tanggul dipakai untuk melindungi daerah irigasi dari banjir yang disebabkan oleh sugai,
pembuang yang besar atau laut.

- biasanya tanggul dibuat dari bahan timbunan yang digali sejajar dengan garis tanggul.
Apabila galian dibuat sejajar dengan lokasi tanggul maka penyelidikan untuk pondasi
dan daearah galian dapat dilakukan sekaligus. Untuk tanggul-tanggul tertentu mungkin
perlu membuka daerah sumber bahan timbunan khusus diluar lapangan dan
mengangkutnya ke lokasi.

Anda mungkin juga menyukai