Air
Keadaan air di alam:
Berasal dari : air hujan, air danau, air sungai, air laut, atau
air tanah.
1
Air ini jatuh ke bumi - mengalir sebagai air permukaan
- bercampur dgn bahan2 yang larut, atau yang
terbawa olehnya baik benda organik atau garam2
organik yg larut dlm air tidak jarang mengandung
benda padat air tidak jernih lagi.
2
1.1 Air yang terdapat di udara
3
1.2 Air Hujan
Air hujan menyerap gas-gas serta uap dari
udara ketika jatuh ke bumi. Udara terdiri
dari komponen-komponen utama yaitu
zat asam atau oksigen, nitrogen dan
karbondioksida. Bahan-bahan padat serta
garam yang larut dalam air hujan
terbentuk akibat peristiwa kondensasi.
4
1.3 Air Tanah
Air tanah terutama dari unsur kation
(seperti Ca++, Mg++, Na+ dan K+) dan
unsur anion (seperti CO3=, HCO3-, SO4=,
Cl-, NO3-). Pada kadar yang lebih rendah
terdapat juga unsure Fe, Mn, Al, B, F dan
Se. Disamping itu air tanah juga
menyerap gas-gas serta bahan-bahan
organik seperti CO2, H2S dan NH3.
5
1.4 Air Laut
Air laut yang mengandung 30.000 – 36.000 mg
garam per liter ( 3,6 %) pada umumnya dapat
digunakan sebagai campuran untuk beton tidak
bertulang. Dan tidak baik digunakan untuk
beton pra-tegang atau kata lain untuk beton
mutu tinggi.
Air asin yang terdapat di pedalaman
mengandung 1000-5000 ppm. Air dengan
kadar garam sedang mengnadung 2000-10000
ppm. Air di daerah pantai mengandung kadar
garam 20000-30000 ppm.
6
Unsur-Unsur dalam air laut
Air untuk adukan beton adalah air yang bersih yang dapat
diminum , ketentuan tersebut terlihat sederhana - tetapi
juga tidak terlalu sederhana - untuk pelaksanaan
pembetonan di tempat tertentu kadang2 sukar mendapat
air alam yang langsung dapat diminum.
8
2.1. Persyaratan dr Dinas pengairan Pemerintah
Belanda untuk bangunan jalan, air untuk
beton (Eisen door Rijkswaterstaat gesteld aan
bouwstoffen voor wegenbouw, 1950 p. 20
par. 5 Water voor bereiding van
cementbeton)
Dapat dipakai:
12
2.4. Persyaratan BS 3148-1959 antara lain air untuk beton
harus :
13
2.5. Pengaruh zat-zat yang terkandung dalam air terhadap
beton
14
e. Bla adanya garam berupa NaCl selain berakibat seperti
diatas, adanya Na dan bila agregatnya bersifat alkali
reaktif, maka kemungkinan terjadi reaksi
pengembangan “ alkali agregat reaction”
f. Bila mengandung sulfat (biasanya Ferrosulfat, Na
Sulfat atau Mg Sulfat) atau asam sulfat yg larut dlm
limbah, akan menganggu reaksi C3A membentuk
entringit atau mono sulfat, membahayakan ketahanan
beton
g. Air yang mengandung senyawa besi larut, misalnya
ferro sulfat, akan berubah menjadi Ferri oksida ini
menimbulkan warna kuning pada beton, air semacam
ini kurang baik untuk merawat beton.
15
2.6. Persyaratan khusus air
16
Bentuk Konstruksi Maksimum % Cl
ion dihitung thd
berat % semen
1. Beton pratekan 0,06
2. Beton bertulang yg berhubungan 0,15
dgn chlorida dlm pemakaiannya
4. Beton bertulang yg akan terus 1,0
kering, atau dilindungi dr
kelembaban selama pemakaian
5. Beton bertulang umum lainnya 0,30
17
18