Anda di halaman 1dari 18

1.

Air
Keadaan air di alam:

Berasal dari : air hujan, air danau, air sungai, air laut, atau
air tanah.

Air hujan turun agak lama - sebagai air yang terbersih,


meskipun kadang-kadang mengandung oksigen yang
berlebihan, terutama bila selama hujan ada halilintar
dimana air bercampur dengan ozon.

Bila hujan baru turun  air hujan masih mengandung


kotoran, debu gas CO2, SO2 dll.

1
Air ini jatuh ke bumi - mengalir sebagai air permukaan
- bercampur dgn bahan2 yang larut, atau yang
terbawa olehnya baik benda organik atau garam2
organik yg larut dlm air  tidak jarang mengandung
benda padat  air tidak jernih lagi.

Bila air meresap ke dlm tanah -keluar ditempat lain


sebagai sumber air atau air sumur - mengandung
larutan garam yang larut pula  garam sulfat, besi,
kalsium, natrium dll

Sumber air atau air permukaan - daerah yg dilaluinya


 bersifat asam (pH < 7), netral (pH=7), basa
(pH>7)

2
1.1 Air yang terdapat di udara

 Air yang terdapat di udara atau air atmosfir


adalah air yang terdapat di awan. Kemurnian
air ini sangat tinggi, Sayangnya hingga
sekarang belum ada teknologi untuk
mendapatkan air atmosfir ini secara mudah. Air
yang terdapat dalam atmosfir ini kondisinya
sama dengan air suling dan sangat mungkin
untuk mendapatkan mutu beton yang lebih
baik .

3
1.2 Air Hujan
Air hujan menyerap gas-gas serta uap dari
udara ketika jatuh ke bumi. Udara terdiri
dari komponen-komponen utama yaitu
zat asam atau oksigen, nitrogen dan
karbondioksida. Bahan-bahan padat serta
garam yang larut dalam air hujan
terbentuk akibat peristiwa kondensasi.

4
1.3 Air Tanah
 Air tanah terutama dari unsur kation
(seperti Ca++, Mg++, Na+ dan K+) dan
unsur anion (seperti CO3=, HCO3-, SO4=,
Cl-, NO3-). Pada kadar yang lebih rendah
terdapat juga unsure Fe, Mn, Al, B, F dan
Se. Disamping itu air tanah juga
menyerap gas-gas serta bahan-bahan
organik seperti CO2, H2S dan NH3.

5
1.4 Air Laut
 Air laut yang mengandung 30.000 – 36.000 mg
garam per liter ( 3,6 %) pada umumnya dapat
digunakan sebagai campuran untuk beton tidak
bertulang. Dan tidak baik digunakan untuk
beton pra-tegang atau kata lain untuk beton
mutu tinggi.
 Air asin yang terdapat di pedalaman
mengandung 1000-5000 ppm. Air dengan
kadar garam sedang mengnadung 2000-10000
ppm. Air di daerah pantai mengandung kadar
garam 20000-30000 ppm.
6
Unsur-Unsur dalam air laut

Unsur Kimia Kandungan (ppm)


Clorida (Cl) 19.000
Natrium (Na) 10.600
Magnesium (Mg) 1.270
Sulfur (S) 880
Kalcium (Ca) 400
Kalium (K) 380
Brom (B) 65
Carbon (C) 28
Chrom (Cr) 13
Boron (B) 4,6 7
2 Beberapa persyaratan air untuk beton

Air untuk adukan beton adalah air yang bersih yang dapat
diminum , ketentuan tersebut terlihat sederhana - tetapi
juga tidak terlalu sederhana - untuk pelaksanaan
pembetonan di tempat tertentu kadang2 sukar mendapat
air alam yang langsung dapat diminum.

Sampai tahun 1950 persyaratan untuk beton belum begitu


ketat, dimana hal ini dapat dilihat dr beberapa persyaratan
yg dikutip dr beberapa buku antara lain:

8
2.1. Persyaratan dr Dinas pengairan Pemerintah
Belanda untuk bangunan jalan, air untuk
beton (Eisen door Rijkswaterstaat gesteld aan
bouwstoffen voor wegenbouw, 1950 p. 20
par. 5 Water voor bereiding van
cementbeton)

1. Air harus bebas dr minyak dan bahan/benda terapung


2. Air harus bersifat netral lakmus atau bersifat basa lemah
3. Air boleh mengandung maksimum :
a. Sulfat dihitung sebagai SO3 = 0,5 % (5 gr/liter)
b. Chlorida dihitung sebagai Cl = 1,5 % (15 gr/liter)
4. Bila direaksikan dengan KMnO4 untuk oksidasi bahan
organik atau benda lain yg larut, tidak lebih dr 1000
mg/liter 9
2.2. Persyaratan yg tercantum dalam buku Kleinlogel “
Einflusse auf beton” 5 auflage p. 18  berdasarkan
penelitian dengan air ini kekuatan beton tidak turun
kurang dr 85% bila beton menggunakan air bersih.

a. Dapat dipakai, bila;

1. Kadar SO3 kurang dr 1% (bila kadar sulfat 0,5 %


kekuatan turun 4 %, bila kadar sulfat 1%, kekuatan
turun 10 %)
2. Kadar Na 0,15 % dan NaCl = 0,15%
3. Air tambang (dikecualikan tambang batubara) juga air
tambang gips
4. Air limbah dr pemotongan (rmh pemotongan hewan)
10
5. Air limbah dr pabrik bir, pabrik gas, pabrik
sabun
6. Air laut dengan kandungan garam < 3 %

b. Tidak dapat dipakai :

1. Air laut dgn kadar garam > 3,5 %


2. Air dgn kadar sulfat yg larut > 3,5 %
3. Air dgn kadar NaCl > 3 %
4. Air dr pabrik kulit (penyamakan kulit), pabrik
cat dan perusahaan galvanisir
5. Air yg mengandung gula
11
2.3. Persyaratan dr Deutsche Reinhsbahn
Gesellschaft,”Mortel und Beton” Buku BPB I 6-10

Dapat dipakai:

1. Air minum dan air murni


2. Air sumber yg tidak dimurnikan, air sungai dan danau
3. Air yg bebas CO2
4. Air berkadar SO3 kurang dr 0,3 %, air dgn kadar NaCl
atau MgCl < 1%

12
2.4. Persyaratan BS 3148-1959 antara lain air untuk beton
harus :

1. Larutan padat tidak lebih dr 2000 ppm


2. Alkali karbonat atau bikarbonat tidak lebih dr 1000 ppm
3. Kadar SO3 tidak lebih dr 1000 ppm dan Cl tidak > 500
ppm

13
2.5. Pengaruh zat-zat yang terkandung dalam air terhadap
beton

a. Air yg mengandung larutan padat, sehingga airnya


keruh - akan mempengaruhi sifat pengerasan
sehingga kekuatan beton turun
b. Air yang mengandung minyak - akan berakibat
seperti a
c. Air yang mengandung zat organik - akan berakibat
seperti a
d. Air mengandung garam Cl (terutama CaCl 2 atau MgCl2),
karena sifat garam ini hygroskopis, betonnya akan
selalu basah. Akibat basah dapat terjadi yaitu : beton
menjadi bercak putih, tumbuh lumut atau bila ada
tulangan dan logam menjadi lekas berkarat

14
e. Bla adanya garam berupa NaCl selain berakibat seperti
diatas, adanya Na dan bila agregatnya bersifat alkali
reaktif, maka kemungkinan terjadi reaksi
pengembangan “ alkali agregat reaction”
f. Bila mengandung sulfat (biasanya Ferrosulfat, Na
Sulfat atau Mg Sulfat) atau asam sulfat yg larut dlm
limbah, akan menganggu reaksi C3A membentuk
entringit atau mono sulfat, membahayakan ketahanan
beton
g. Air yang mengandung senyawa besi larut, misalnya
ferro sulfat, akan berubah menjadi Ferri oksida ini
menimbulkan warna kuning pada beton, air semacam
ini kurang baik untuk merawat beton.

15
2.6. Persyaratan khusus air

Untuk beton menurut ACI 318-83


1. Air yang dipakai untuk pengaduk beton harus bersih,
bebas dr bahan yg merugikan seperti minyak, alkali,
garam, bahan organik, yg dapat membahayakan bagi
beton dan tulangan.
2. Air untuk beton pratekan atau beton yg dilekati
aluminium, termasuk air yg terkandung dlm agregat,
tidak boleh mengandung ion chlorida. Untuk mencegah
korosi, kadar chlorida pd beton setelah 28 hari termasuk
chlorida yg terdapat dlm agregat, air, bahan tambah dan
bahan beton lainnya tidak boleh lebih dr prosen jumlah
semen sebagai berikut :

16
Bentuk Konstruksi Maksimum % Cl
ion dihitung thd
berat % semen
1. Beton pratekan 0,06
2. Beton bertulang yg berhubungan 0,15
dgn chlorida dlm pemakaiannya
4. Beton bertulang yg akan terus 1,0
kering, atau dilindungi dr
kelembaban selama pemakaian
5. Beton bertulang umum lainnya 0,30

17
18

Anda mungkin juga menyukai