Anda di halaman 1dari 12

Pengendalian Lingkungan

Lingkup Pengendalian Lingkungan


• Upaya perbaikan kualitas udara, kualitas air, dan
permukaan lingkungan
• Disain dan konstruksi bangunan
• Dilakukan untuk mencegah transmisi mikroorganisme
kepada pasien, petugas, dan pengunjung
Kualitas Udara
• Pembatasan jumlah personil di ruangan
• Ventilasi yang memadai
• Tidak dianjurkan:
– Fogging dan sinar uv untuk kebersihan udara, kecuali penggunaan dry mist dengan H2O2
dan penggunaan sinar UV untuk terminal dekontaminasi ruang pasien dengan infeksi yang
ditransmisi lewat air borne
– Tidak direkomendasikan melakukan kultur permukaan lingkungan secara rutin kecuali ada
outbreak atau renovasi/pembangunan baru
Kualitas air
• Persyaratan kualitas air bersih: bau, rasa,
warna, susunan kimia, dan debit (sesuai
peraturan perundangan)
• Perhatikan:
– Sistem jaringan (ada saluran cadangan)
– Sistem stop kran dan valve
Permukaan lingkungan
• Permukaan lingkungan datar
• Bebas debu
• Bebas sampah
• Bebas serangga
• Bebas binatang pengganggu
• Dibersihkan secara rutin
• Tidak dianjurkan:
– Penggunaan karpet di ruang rawat
– Menempatkan bunga segar, tanaman pot, bunga plastik di ruang
rawat
• Pemberishan permukaan dapat menggunakan klorin 0,05
%, H2O2 0,5 – 1,4 %, bila ada cairan tubuh gunakan klorin
0.5 %
• SOP pembersihan, SOP disinfeksi permukaan lingkungan,
SOP disinfeksi tempat tidur, SOP diinfeksi peralatan
disamping tempat tidur dan pinggiran yang sering
tersentuh
• Faskes harus mempunyai disinfektan standar
untuk mengurangi penyebaran kontaminasi
• Untuk mencegah aerosolisasi kuman patogen
pada saluran napas, hindari penggunaan sapu
ijuk/sejenisnya, tetapi gunakan kain basah dan
mop, bila dimungkinkan gunakan mop yang
terbuat dari microfiber
• Mop ruang isolasi harus tersendiri
• Larutan disinfektan yang biasa dipakai:
– Natrium hipoklorit 0,05 – 0,5 %
– LaruTan perioksida 0,5 – 1,4 % untuk ruang rawat
– Larutan peroksida 2 % untuk permukaan kamar operasi
– Larutan peroksida 5 – 35 % (dry mist) untuk udara
• Untuk lingkungan yang sedirn digunakan;
pembersihan dapat diulang dengan air dan
detergen, terutama untuk lingkungan yang tidak
ditermukan mikroba multiresisten
Pembersihan area sekitar pasien
• Pembersihan permukaan sekitar pasien harus dilakukan secara rutin setiap hari,
termasuk setiap kali pasien pulang/keluar dari fasyankes (terminal dekontaminasi).
• Pembersihan juga perlu dilaksanakan terhadap barang yang sering tersentuh
tangan, misalnya: nakas disamping tempat tidur,tepi tempat tidur dengan bed
rails,tiang infus, tombol telpon, gagang pintu, permukaan meja kerja, anak kunci,
dll.
• Bongkaran pada ruang rawat dilakukan setiap 1 (satu) bulan atau sesuai dengan
kondisi hunian ruangan.
Disain dan konstruksi bangunan
• Faktor bangunan yang dapat mempengaruhi penularan infeksi:
– jumlah petugas kesehatan,
– desain ruang rawat,
– luas ruangan yang tersedia,
– jumlah dan jenis pemeriksaan/prosedur,
– persyaratan teknis komponen lantai, dinding dan langit-langit,
– air, listrik dan sanitasi,
– ventilasi dan kualitas udara,
– pengelolaan alat medisreused dan disposable,
– pengelolaan makanan, laundry dan limbah.
SOP pengendalian lingkungan
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menggunakan APD : sarung tangan rumah tangga, masker, celemek
kedap air, sepatu boot
3. Petugas melakukan clobing dengan sapu microfiber kecuali untuk tempat yang
sulit dijangkau dan memasukkan ke pengki menggunakan sapu ijuk.
4. Petugas melakukan moping disetiap ruangan menggunakan jenis yang sama,
tetapi dibedakan jumlah konsentrasi perbandingannya dengan air di beberapa
ruang tertentu. Perbedaan ini disesuaikan dengan fungsi ruangan menurut
keperluan tingkat sterilisasi ruangan.
5. Petugas menggunakan klorin 0,5% [BAYCLIN : AIR BERSIH (1 : 9)] sebagai
pembersih lantai untuk ruang yang sering terpapar cairan tubuh pasien (UGD,
PONED, RANAP, POLI KESGILUT, LABORATORIUM, KIA, R.STERILISASI), sedangkan
untuk ruang lainnya menggunakan klorin 0,05% [BAYCLIN : AIR BERSIH (1:104)
dalam arti 250 ml (1 gelas air bersih) dilarutkan ke dalam air bersih 2,5 liter)
6. Petugas menggunakan sterilisasi UV untuk Poli TB setiap poli TB selesai
digunakan pelayanan
7. Petugas melakukan pembersihan lantai 2 kali sehari atau bila kotor
8. Petugas melakukan pembersihan kaca menggunakan lap/kain basah
seminggu sekali (lap warna kuning : UGD, PONED, RANAP, POLI KESGILUT,
LABORATORIUM, KIA, R.STERILISASI,lap warna merah : kamar mandi, lap
warna biru : umum)
9. Petugas melakukan pembersihan dinding dan langit-langit sebulan sekali atau
bila kotor
10. Petugas melakukan pembersihan pintu, pegangan pintu, keyboard
komputer, tempat tidur pasien dan penghalang tempat tidur, standart infus,
meja, kursi pasien, dan furnitur lainnya sehari sekali
11. Petugas melakukan pembersihan wadah tempat sampah seminggu sekali
12. Petugas mengeringkan peralatan tersebut dengan lap bersih kering
13. Petugas membersihkan peralatan kebersihan setelah digunakan
14. Petugas menyimpan peralatan yang telah dipakai di janitor
15. Petugas melepaskan APD
16. Petugas mencuci tangan

Anda mungkin juga menyukai