Anda di halaman 1dari 17

Diksi dan Gaya Bahasa

Oleh : Yofitri Heny Wahyuli


Pengertian Diksi
Diksi adalah pemilihan kata dalam
pembentukan karya sastra. Diksi bukan
hanya berarti pilih memilih kata
melainkan digunakan untuk menyatakan
gagasan atau menceritakan peristiwa
tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa
dan ungkapan-ungkapan.
Syarat Diksi
Ketepatan dalam pemilihan kata dalam
menyampaikan suatu gagasan.
kemampuan untuk menemukan bentuk
yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa
bagi pembacanya.
Menguasai berbagai macam kosakata dan
mampu memanfaatkan kata-kata tersebut
menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif
dan mudah dimengerti.
Jenis-jenis Diksi
Berdasarkan
makna:
Makna Denotatif
◦ menyatakan arti yang sebenarnya dari sebuah
kata
Contoh: Bunga Melati
Makna Konotatif
◦ Menyatakan makna yang tidak sebenarnya
Contoh: Bunga Bank
Berdasarkan Leksikal:
◦ Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama.
◦ Antonim adalah dua buah kata yang maknanya “dianggap”
berlawanan.
◦ Homonim adalah suatu kata yang memiliki lafal dan ejaan
yang sama, namun memiliki makna yang berbeda.
◦ Homofon adalah suatu kata yang memiliki makna dan
ejaan yang berbeda dengan lafal yang sama.
◦ Homograf adalah suatu kata yang memiliki  makna dan
lafal yang berbeda, namun ejaannya sama.
◦ Polisemi adalah suatu kata yang memiliki banyak
pengertian
Contoh Penggunaan Diksi
Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-
temanku. Udara disana sangat sejuk. Kami bermain
bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun
pulang tak lama kemudian.
Liburan kali ini Aku dan teman-teman berencana
untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari
itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut
oleh semilir angin yang tak henti-hentinya bertiup.
Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau
kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami
menghabiskan waktu sepanjang hari disana, kami
pulang dengan hati senang.
Gaya Bahasa atau Majas
Gaya bahasa atau majas adalah kiasan
adalah bahasa indah yang dipergunakan
untuk meningkatkan kesan dengan jalan
memperkenalkan serta
memperbandingkan suatu benda dengan
benda lain atau hal lain yang lebih umum.
Majas dapat digolongkan dalam beberapa
golongan :
◦ Majas perbandingan
◦ Majas pertentangan
◦ Majas pertautan
◦ Majas perulangan
Majas Perbandingan
Majas Perumpamaan
◦ perbandingan dua hal yang pada hakikatnya
berkaitan dan yang dianggap sama.
◦ Contoh: Semangatnya keras bagaikan baja.

Metafora
◦ Majas yang berupa kiasan
◦ Contoh: Siti adalah kembang desa disini.
Personifikasi
◦ perbandingan yang menuliskan benda-benda
mati menjadi seolah-olah hidup
◦ Contoh: Kabut tebal menyelimuti desa kami
Alegori
◦ perbandingan yang bertautan satu dan yang
lainnya yang mengandung sifat-sifat moral
manusia.
◦ Contoh: Pernikahan adalah suatu usaha untuk
mengarungi bahtera kehidupan.
Majas Pertentangan
Hiperbola
◦ Hiperbola adalah majas yang menyatakan sesuatu
dengan berlebih-lebihan.
◦ Contoh: Suaranya menggelegar membelah angkasa.
Litotes
◦ menyatakan sesuatu dengan memperkecil atau
memperhalus keadaan
◦ Contoh: Tapi, maaf kami tak dapat menyediakan
apa-apa. Sekadar air untuk membasahi
tenggorokan saja yang ada.
Ironi
◦ Majas yang menyatakan makna yang
berlawanan atau bertentangan, dengan maksud
menyindir
◦ Contoh: Bagus benar tulisanmu sampai tidak
dapat dibaca.
Majas Pertautan
Metonomia
◦ Majas yang memakai nama ciri atau nama hal
yang ditautkan dengan orang, barang atau hal,
sesuai penggantinya
◦ Contoh: Ayah suka mengisap gudang garam.
Maksudnya rokok
Alusio
◦ yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu
peristiwa
◦ Contoh: upacara ini mengingatkanku pada
Proklamasi kemerdekaan tahun 1945
Sinekdoke
◦ Majas yang menyebutkan nama bagian sebagai
pengganti nama keseluruhan atau sebaliknya
Pars pro toto
◦ penyebutan sebagian untuk maksud keseluruhan
◦ Contoh: orang itu tidak kelihatan batang
hidungnya.
Totem pro parte
◦ penyebutan keseluruhan untuk maksud sebagian
saja
◦ Contoh: Dalam pertandingan musim lalu,
Indonesia dapat meraih medali emas
Eufemisme
◦ Majas kiasan halus sebagai pengganti
ungkapan yang terasa kasar dan tidak
menyenangkan
◦ Contoh: sebagian karyawan dirumahkan. (di
PHK)
Majas Perulangan
Kiasmus
◦ majas yang berisi perulangan dan sekaligus
merupakan inversi.
Contoh:
karena malam bukan siangnya gelombang
dan siang bukan malamnya jalang
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai