Anda di halaman 1dari 35

ILMU MEDAN PETA DAN

KOMPAS (IMPK)
Disusun Oleh :
RIO DEMAS GUNTUR
Pengertian navigasi darat
Suatu teknik untuk menentukan posisi kita maupun
suatu obyek, serta arah lintasan kita dipeta sehingga
dapat memberikan gambaran terhadap medan yang
sedang dan akan kita lalui.
Peralatan dan perlengkapan Navigasi darat
 Peta
 Kompas
 Alti meter (ALAT PENGUKUR KETINGGIAN)

 Busur derajat
 Penggaris
 Pensil
 Penghapus
 GPS (Global Position System)
PETA
Adalah gambaran seluruh atau sebagian dari
permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang
datar dengan perbandingan atau perkecilan tertentu
yang dinamakan kedar atau skala, dengan maksud
agar sipemakai mempunyai gambaran atau bayangan
mengenai suatu medan. Peta sendiri, kemudian
berkembang sesuai dengan kebutuhan dan
penggunaannya.Untuk keperluan navigasi darat
umumnya digunakan peta topografi.
Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat
dan graphi yang berarti menggambar. Peta topografi
memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang
berketinggian (dataran tinggi) dari permukaan laut
menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis
kontur mewakili satu ketinggian. Walaupun peta
topografi memetakan tiap interval ketinggian
tertentu, namun disertakan pula keterangan berupa
simbol yang disebut legenda peta.
FUNGSI PETA
Sebagai alat bantu perencanaan sebelum menggerakkan unsur-unsur, pengendalian unsur
dan bantuan pertolongan dalam medan operasi SAR.

Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.


2.Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
3.Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara,
gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
4. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi
daerah yang akan diteliti.
5. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
6. Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
7. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
8. Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena
(gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mebaca peta topografi adalah:
Kelengkapan peta topografi:
Dalam menggunakan peta topografi harus memperhatikan kelengkapan peta.
Kelengkapan peta pada peta topografi merupakan petunjuk bagi si pemakai, sehingga
si pemakai dapat menginformasikan kepada  orang lain secara maket. Kelengkapan
peta meliputi
a.    Ideks Peta
b.    Judul Peta
c.    Keterangan Pembuatan
d.    Nomor Peta
e.    Pembagian Lembar Peta
f.      Sistem Koordinat
g.    Skala Peta
h.    Orientasi Arah Utara
i.      Garis Kontur atau Garis Ketinggian
j.      Legenda Peta
Judul Peta
Judul peta ada dibagian tengah atas. judul peta menyatakan lokasi yang
ditunjukkan oleh peta yang bersangkutan, sehingga lokasi yang berbeda akan
mempunyai judul yang berbeda pula

Nomor Peta
Nomor peta biasanya dicantumkan diselah kanan atas peta. Menerangkan
nomor regristrasi dari tiap lembar peta.
Skala Peta atau kedar
Skala Peta atau kedar adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan
jarak mendatar antara dua titik di medan sebenarnya.
Jarak di peta x skala = jarak di medan sebenarnya.
Sifat skala / kedar
Makin kecil angka di belakang tanda bagi (:) makin besar skala peta
Makin besar angka di belakang tanda bagi (:) makin kecil skalanya
Cara menyatakan skala :
1. Skala perbandingan
Contoh : 1 : 50.000
Artinya : 1 cm di peta = 50.000 cm di medan sebenanya = 500 m
Cara mengukur jarak di peta
1.    Dengan mistar (untuk yang lurus)
2.    Dengan curve meter (garis yang berbelok-belok)
3.    Jika semuanya tidak ada gunakan kertas, kemudian ukur pada skala garis.
Memindahkan jarak di medan sebenarnya ke peta.
1.    Perkirakan jarak yang anda jalani di medan sebenarnya .
2.    Berapa skala yang anda pergunakan.
3.    Bagi jarak yang anda peroleh (hasil “1”) dengan skala peta = jarak yang
harus anda plot di peta.
CONTOH PERHITUNGAN
A. Rumus mencari sekala :

Perhitungan :
B. Rumus mencari jarak sebenarnya :

Perhitungan :
c. Rumus menghitung jarak pada peta :

Perhitungan :
LEGENDA PETA
Keterangan peta yang berupa simbol atau tanda yang
memperkuat ketepatan semua yang disajikan di peta
dan ini biasanya terdapat di bawah / disamping peta.
Tanda-tanda pada peta dapat disajikan dalam bentuk
warna maupun simbul-simbul, namun semuanya
sebagai penguat dalam upaya memahami peta.
c. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan
dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis yang saling berpotongan
tegak lurus. Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua, yaitu :
1. Koordinat Geografis
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur
timur) yang tegak lurus terhadap katulistiwa, dan garis lintang (lintang
utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan katulistiwa. Koodinat
geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit, dan detik.
2. Koordinat Grid
Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam
ukuran jarak terhadap suatu titik acuan. Untuk wilayah Indonesia, titik acuan
nol terdapat disebelah barat Jakarta (60 derajat LU, 68 derajat BT).
ARAH
Adalah dengan menggunakan kompas, dimana kompas
mempunyai lingkaran yang terbagi menjadi 360°, jika dikaitkan
dengan arah mata angin maka 0°/360° = utara, 90° = timur, 180° =
selatan dan 270° = barat.
Dalam mempelajari arah kita mengenal 3 macam arah utara, yaitu :
1.    Arah utara sebenarnya / kutub adalah arah utara yang
ditunjukkan oleh garis meredian dimana menunjuk ke arah
kutub utara.
2.    Arah utara peta adalah arah utara yang ditunjukkan oleh
sumbu vertikal yang terdapat dalam peta.
3.    Arah utara magnetik / medan magnetik bumi adalah arah
yang ditunjukkan oleh jarum kompas.
Pengertian Kompas
Kompas adalah suatu alat penunjuk yang
digunakan untuk menentukan arah. Yang dimaksud
disini adalah arah yang ditunjukkan oleh jarum
kompas. Ada beberapa macam kompas yang biasa
digunakan dalam kaitannya dengan peta topografi,
seperti kompas lensa dan prisma, kompas silva,
kompas shunto, dll. Yang akan dibahas disini hanyalah
kompas lensa.
Prinsip kerja Kompas

Kutub utara magnet selalu menunjuk arah 0o, sehingga besar arah
objek kompas terhadap arah utara magnetis (0o) dapat dihitung. Skala
yang digunakan adalah 360o, yaitu besar sudut atau suatu lingkaran.
Jadi, arah timur besarnya adalah 90o, atau dikatakan memiliki
penyimpangan/ pergeseran arah sebanyak 90o dari arah utara.
Sistem putaran yang dipakai adalah system azimuth, yaitu apabila
arah maju putaran adalah dari utara ke timur dan seterusnya,
sehingga arah bernilai 270. Maka system ini perlu ditulis sebagai
berikut:
Arah Timur         : N90oE (N= North, E= East)
Barat                : N270oE
Selatan            : N180oE 
KOMPAS LENSA
KETERANGAN
1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf
seperti pada permukaan jam.
2. Visir, yaitu pembidik sasaran
3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka (lensa
biconcav untuk mempermudah dalam pembacaannya).
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai
penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat
membidik.
Cara Menggunakan Kompas

Cara Menggunakan Kompas


1.  Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak
bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2.  Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca
pembesar, kira-kira 50  dimana   berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai
angka pada dial.
3.  Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja
garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah
dilihat melalui kaca pembesar
4. Apabila sasaran bidik 30o maka bidiklah ke arah 30o. Sebelum menuju sasaran, tetapkan
terlebih dahulu Titik sasaran sepanjang jalur 30o. Carilah sebuah benda yang
menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30 o tidak selalu datar
atau kering. Ditempat itu kita Melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan
jalur menuju 30o.
5. Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik
(Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat
dalam perialanan.
Azimuth dan Back Azimuth

Azimuth adalah system pengukuran arah berdasarkan 0 o (utara magnet) berputar


ke timur semakin besar, ditulis N….oE. Namun dalam praktek azimuth ini adalah
besarnya arah tersebut. Jadi besar sudut/ arah yang terbaca pada kompas adalah
azimuthnya.
Sedangkan back azimuth adalah kebalikan dari azimuth. Jadi beda azimuth dengan
back azimuth adalah 180o.

Rumus:
X< 180o back azimuth = X + 180o
X> 180o back azimuth = X – 180o
X = azimuth

Penggunaan di lapangan, bila kita membidik arah sasaran dengan kompas, maka
hasilnya adalah azimuth, yaitu besar arah dari posisi kita ke sasaran, pada saat itu
juga berarti arah dari sasaran ke posisi kita adalah back azimuth. 
Rumus Back Azimuth/Back Reading
1.   Apabila sasaran kurang dari 180o = ditambah 180o
0o - 180o = X + 180o
2.       Apabila sasaran lebih dari 180o = dikurang 180o
180o - 360o = X – 180o
Contoh :
30o sasaran baliknya adalah 30o + 180o = 210o
240o sasaran baliknya adalah 240o - 180o = 60o

MATA ANGIN
U   =  Utara               : 0° atau 360°                 TL  =  Timur Laut        : 45°
T    =  Timur               : 90°                              TG  =  Tenggara          : 135°
S    =   Selatan           : 180°                            BD  =  Barat Daya       : 225°
B     =  Barat               : 270°                           BL   =  Barat laut         : 315°
Kelebihan dan kekurangadari Kompas lensa
1. Kelebihan
Keringanannya sehingga mudah untuk dibawa dan
digunakan, selain harganya yang cukup murah.
Memiliki pengait untuk memudahkan dalam
mendatarkan kompas.
2. Kekurangannya adalah
Piringan kompas mudah sekali bergerak sehingga
mempersulit kita dalam penghitungan besar sudut
kompas.
validitas pengukuran besarnya sudut kompas kurang
PERATURAN DISIPLIN
PRAJURIT (PDP)
PENGERTIAN
1. PDP adalalah segala bentuk peraturan dan ketentuan –
ketentuan tentang ketaatan dan kepatuhan terhadap semua
perintah kedinasandari tia-tiap atasan dengan seksama dfa
bertanggung jawab, yang berlaku bagi prajurir TNI, baik
dalam melaksanakan tugas dan kewajiban kedinasan
maupun dalam kehidupan sehari-hari.

2. H D P ( Hukum Disiplin Prajurit TNI ) adalah serangkaian


peraturan dan norma untuk mengatur, menegakkan dan
membina disiplin atau tata kehidupan prajurit TNI agar
setiap tugas dan kewajibanya dapat brejalan dengan
sempurna.
3. Disiplin Prajurit TNI adalah ketaata dan
kepatuhan yang sungguh – sungguh setiap prajurit
TNI yang didukung oleh kesadaran yang
bersendikan sapta marga dan sunpah prajurit untuk
menunaikan tugas dan kewajiban serta bersikap
dasn berperi laku sesuai dengan aturan –aturan atau
tata kehidupan prajurit TNI.
Pengertian Atasan dan Bawahan
 Atasan adalah setiap prajurit TNI yang karma
pangkat dan jabatanya berkedudukan lebih tinggi
dari [pada pangkat atau jabatan prajurit TNI yang
lain
 Bawahan adalah Prajurit yang karena pangkat atau
jabatanya berkedudukan lebih rendah dari pada
pangkat dan jabatan prajurit yang lainya .
Atasan yang karena pangkatnya berkedudukan lebih tinggi
adalah : ( Pasal 14 )
a. Setiap prajurit yg pangkatnya lebih tinggi dr pd pangkat prajurit yg
lain.
b. Dalam hal pangkat yg sama , mk kedudukanya ditinjau dr lamanya
menyandang pangkat.
c. Dalam hal pangkatnya sama lamanya menyandang pangkat sama, mk
kedudukanya ditinjau dr lamanya memangku jabmemangku jabatan
setinkat sama , maka kedudukanya ditinjau dari lamanya menjasdi
prajurit.
d. Dalam hal pangkatnya sama, lamanya menyandang pangkat sama,
lamanya memangku jabatan setingkat sama , lamanya menjadi
prajurit sama, maka kedudukanya ditinjau dari usianya.
Kewajiban Atasan Dan
Bawahan
A. Setiap atasan wajib : (Pasal 16)

a. Memelihara moril, membangkitkan motivasi, inisiatif &


keberanian bawahanya dgn memberikan keteladanan
berdasarkan kesasdaran bhw keberhasilan pelaks tugas
merupakan kebanggaan kesatuan, prajurit, & keluarganya.

b. Memimpin bawahanya dgn adil & bijaksana sbg bpk terhdp


anak, sbg guru terhadap murid.

c. Memberikan perhatian terhdp kesejahteraan bawahan &


keluarganya serta berusaha meningkatkan kemampuan &
pengetahuan bawahanya.

d. Memberikan contoh & teladan, baik dlm sikap, ucapan,


maupun perbuatan didlm & diluar kedinasan .
e. Menjalankan wewenang yang dipercayakan kepadanya
dengan seksama, adil, obyektif, dan tidak
menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya.
f. Memberika petunjuk dan arahankepada bawahanya,
mengatur pembagian tugas kedinasan secara efektif dan
efisien, serta mengawasi pelaksanaanya.
Setiap atasan dlm memberikan perintah kpd bawahanya
wajib memperhatikan sarat sbb :
( Pasal 17 ).
 Diberikan secara lisan atau tertulis harus berdasarkan
kepentingan dinas.
 Harus singkat, lengkap dan jelas.
 Harus memperhatikan keadaan, kesiapan dan
kemampuan bawahan untuk melaksanakan perintah.
 Bertanggungnjawab atas isi perintah yang diberikan.
B. Setiap bawahan wajib : ( Psal 18 )

a. Patuh dan taat kepada atasan, serta menjunjung tinggi


semua perintah dinas dan arahan yang diberikan oleh
atasan, berdasarkan kesadaran bahwa setiap [perintah
dan arahan tersebut untuk kepentingan kedinasan.

b. Bersikap hormat kepada atasan baik didalam maupun


diluar kedinasan berdasarkan kesadaran untuk
menegakkan kehormatan prajurit.

c. Memegang teguh dan menjaga sikap, perkataan dan


perbuatan pada waktu berhadapan dengan atasan, bak
didalam maupun diluar kedinasan.
Setiap bawahan yang menerima perintah wajib
: ( Pasal 19 )
 Memahami maksud dan isi perintah yang diberikan, apabila
belum jelas harus bertanya kepada atasan yang memberi
perintah.
 Mengulangi isi perintah atau menyampaikan pemahamanya
tentang maksud perintah tersebut kepada atasan yang
memberiperintah
 Menyampaikan laporan kepda atasan yang memberikan
petrintah atas pelaksanaan dan hasil yang dicapai dari perintah .
 Bertanggung jawab kepada atasan yang memberi perintah atas
pelaksanaan perintah.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai