Untuk menentukan sudut azimuth cukup mudah. Caranya cukup dengan membidikkan
kompas pada obyek atau tanda di lapangan yang dituju. Besaran derajat (arah) yang
didapat tersebutlah yang disebut sebagai azimuth. Namun sebelumnya kita harus
mengetahui dan memastikan posisi kita di peta atau yang biasa disebut sebagai teknik
orientasi medan. Sehingga kita dapat memindahkan atau menggambar azimuth tersebut
di atas peta.
Sedangkan untuk menentukan back azimuth atau sasaran balik, gunakan
penghitungan :
1. Bila azimut lebih dari 180, maka back azimuth-nya adalah azimut
dikurangi 180. Contoh, azimuth yang diperoleh 275 maka back
azimuth-nya adalah 265 - 180 = 85.
2.
Bila azimuth kurang dari 180, maka back azimut-nya adalah azimuth
ditambah 180. Contoh, azimuth yang diperoleh 82 maka back azimutnya adalah 82 + 180 = 262.
3.
Bila azimuth tepat 180, maka back azimutnya adalah 0 atau 360.
Di atas telah dijelaskan bahwa azimuth terdiri atas tiga macam, sesuai dengan macam
utara. Yaitu utara sebenarnya (utara yang mengarah pada kutub utara bumi), utara
magnetik (ditunjukan oleh jarum kompas), dan utara peta. Hal ini sebenarnya tidak
terlalu berpengaruh jika selisih sudutnya sangat kecil, seperti di Indonesia. Akan tetapi
pada beberapa tempat, selisih sudut/deklinasi sangat besar sehingga perlu dilakukan
perhitungan koreksi sudut saat memasukkan hasil penghitungan azimuth ke peta.
Itulah tadi pengertian tentang azimuth dan back azimut serta teknik untuk menentukan
azimuth dan back azimut. Semoga salah satu scouting skill terkait navigasi darat ini
bermanfaat bagi pramuka utamanya saat melakukan petualangan di alam terbuka.