Anda di halaman 1dari 17

“LAPORAN STUDI KASUS MEIDAYANA

K E G AWAT D A R U R ATA N P R E E K L A M S I A B E R AT REFISILIYANI


M A S A S T U D Y F R O M H O M E (S F H )”
PO714211161028
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY ”N” GESTASI 33 MINGGU DENGAN
PRE-EKLAMPSIA BERAT
DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
TANGGAL 07 JANUARI 2019

No. Register : 64 41 xx

Tanggal Kunjungan : 07 Januari 2019 Pukul 21:40 WITA

Tanggal Pengkajian : 07 Januari 2019 Pukul 21.50 WITA

Nama Pengkaji : Meidayana Refisiliyani

Identitas Istri / Suami


Nama : Ny “N” / Tn. “D”
Umur : 22 tahun / 21 tahun
Nikah/tahun : 1x / tahun 2017
Suku: Bugis / Bugis
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SD
Pekerjaan : IRT / Buruh Harian
Alamat : Jl. Onta Lama I
DATA DATA
SUBJEKTIF OBJEKTIF
 Ibu mengatakan ini kehamilan yang •Keadaan umum ibu preekalamsia dan kesadaran
pertama dan tidak pernah keguguran komposmentis
 HPHT 22 Mei 2018 •Berat Badan
 Ibu mengatakan merasakan pergerakan
Sebelum hamil : 54 kg
janinnya kuat di sebelah kiri.
 Ibu mengatakan selama hamil tidak ada Sekarang : 59 kg
nyeri perut • Tinggi Badan : 157 cm
 Ibu telah mendapat suntikan tetanus • LILA : 25 cm
toxold (TT)1 pada tanggal 05 Oktober
2018. • Tanda-tanda Vital
 Ibu datang memeriksakan Tekanan darah :170/100 mmHg
kehamilannya dengan keluhan pusing
dan sakit kepala serta pembengkakan Suhu : 36,6°C
pada kaki sejak 2 minggu terakhir. Nadi : 80 x/menit
 Ibu tidak ada riwayat hipertensi, asma,
Pernafasan : 20 x/menit
jantung, DM, penyakit menurun
ataupun penyakit menular • Odema pada tungkai kaki kiri dan kanan
• Pemeriksaan Laboratorium : Albumin = +++3
ASSESMENT PLANNING
Ny.“N” G1P0A0 gestasi 33 Tanggal 7 Januari 2019, Pukul : 21.50 Wita.
minggu, situs memanjang (perestasi 1. Memberitahu bahwa ibu mengalami
kepala), PUKA, BAP, intrauterin, preeklampsia berat
tunggal, hidup, keadaan ibu
preeklamsia berat dan keadaan janin Hasil : Ibu sudah mengetahui kondisi yang
baik. dialaminya sekarang.
2. Mengobservasi keadaan umum, dan TTV
Hasil : Keadaan umum ibu : Lemas dan Kesadaran
Komposmentis. TTV :
 Tekanan darah :170/100 mmHg
 Suhu : 36,6°C
 Nadi: 80 x/menit
 Pernafasan : 20 x/menit
 DJJ : 130×/menit,
LANJUTAN
3. Melakukan pemasangan infus dengan cairan RL 7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
Hasil: Infus telah terpasang dengan cairan RL 500 cc obat oral.
dengan 28 tetes/menit di tangan kiri ibu.
Hasil : Nifedipin 10 mg 3 kali sehari
4. Melakukan pemasangan kateter tetap
8. Memberikan support kepada ibu agar tidak
Hasil : Kateter telah terpasang
cemas dengan keadaannya.
5. Melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium
untuk mengecek proteinuria Hasil : Ibu sedikit tampak tenang
Hasil : urine ibu sudah dibawa ke laboratorium untuk 9. Memberikan dukungan moral pada ibu dan
di periksa keluarga untuk tetap melaksanakan shalat 5
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk waktu serta berdoa, berdzikir dan bertawakkal
pemberian obat MgSO4 pada ibu kepada Allah SWT untuk kesembuhan ibu.
Hasil : Telah diberikan MgSO4 40 % dengan dosis 4 Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya
gram atau 10 ml secara IV bolus selama 5 menit dan
dilanjutkan dengan 6 gram MgSO4 40 % dalam
larutan RL 500 cc dengan 28 tetes/menit.
PEMBAHASAN KASUS DALAM BENTUK SNAPPS

   
A. SUMMARIZE THE CASE B. NARROW THE DIFFERENTIAL TO TWO
Dari Kasus Ny. ”N” umur 22 thn G1P0A0 gestasi 33 RELEVANT POSSIBILITY
minggu ibu datang dengan keluhan sering pusing, Pada tinjauan kasus Preeklamsia Berat Ny
sakit kepala, lemas serta bengkak pada kedua
kakinya sejak 2 minggu yang lalu. Dari hasil “N” seorang ibu hamil dengan gestasi 33
anamnesa ibu mengatakan tidak melakukan minggu diagnose yang mungkin terjadi
aktivitas yang berlebihan selama dirumah dan ibu yaitu Anemia atau Strees menjelang
tidak pernah mengkonsumsi obat ataupun jamu- persalinannya yang semakin dekat sehingga
jamuan selain resep dari dokter. Dari hasil menyebabkan tenakan darah ibu naik dan
pemeriksaan, Keadaan umum ibu Lemas, merasa pusing.
Kesadaran Komposmentis, dengan TD: 170/110
mmHg, Suhu: 36,6°C, Nadi: 80 x/menit,
Pernafasan: 20 x/menit dan Protein urine +3.
C. ANALYZE THE EVIDENCE

1. Analisis Kasus a. Kasus I ( Yulianti Sari, 2015 )


Pada ibu hamil Ny.”G” G1P0A0 umur 24 tahun gestasi 22 minggu
Dalam tinjauan pustaka yang dijelaskan datang memeriksakan kehamilannya dengan keluhan Ibu
bahwa Pre-eklamsia merupakan kejadian mengatakan sudah dua hari ini kaki dan tangannya bengkak, ibu
yang hampir sering terjadi pada ibu hamil merasa sering pusing,sakit kepala bagian depan, terkadang
terutama memasuki trimester III. Dalam hal pandangannya kabur, serta perut ibu terasa sakit. Keadaan umum
ini, dilakukan pengkajian terhadap beberapa ibu tampak lemah, dengan Tekanan Darah: 170/110 mmhg, Nadi:
89 x/menit, Pernafasan: 24 x/menit, Suhu: 37,1ºc dan Protein
kasus pada kejadian Pre-eklamsia berat urine +2.
sebegai berikut :
Diagnosa Kebidana/Masalah Aktual pada Ny. “G” G1P0A0 umur
24 tahun gestasi 22 minggu dengan pre-eklamsia berat dan
Diagnosa Potensial pada Ny. ”G” yaitu Eklamsia.
Penanganan segera pada kasus Ny. “G” yaitu Pasang infuse
dengan cairan Dextrose 5% dengan kecepatan 15-20 tetes / menit
kemudian beri MgSO4 2 gr dan menganjurkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan yang bergizi, serta suplemen Ca dan Mg,
lebih banyak beristirahat, jangan terlalu banyak bekerja dan
berkolaborasi dengan dokter obsgyn.
b. Kasus II ( Gusti kanzania, 2015 ) c. Kasus III (Elly Nu’ma Zahroti, 2015)
Pada ibu hamil Ny.”A” G1P0A0 umur 21 tahun gestasi
33 minggu datang memeriksakan kehamilannya dengan Pada ibu hamil Ny.”L” G3P2A0 umur 35 tahun
keluhan Ibu mengatakan sakit kepala, terasa sakit di ulu gestasi 37-38 minggu datang memeriksakan
hati dan bengkak pada kaki ±2 minggu. Keadaan umum kehamilannya dengan keluhan sudah ada tanda-
ibu tampak lemah, dengan Tekanan Darah: 160/100 tanda ingin bersalin disertai dengan Tekanan
mmhg, Nadi: 84 x/menit, Pernafasan: 20 x/menit, Suhu: Darah tinggi: 170/110 mmhg, Nadi: 82 x/menit,
37,1ºc dan Protein urine +3.
Pernafasan: 22 x/menit, Suhu: 37,2ºc dan
Diagnosa Kebidana/Masalah Aktual pada ibu hamil Protein urine +2.
Ny.”A” G1P0A0 umur 21 tahun gestasi 33 minggu
dengan pre-eklamsia berat dan Diagnosa Potensial pada Diagnosa Kebidana/Masalah Aktual pada ibu
Ny. ”A” yaitu akan mengakibatkan terjadinya kelahiran hamil Ny.”L” G3P2A0 umur 35 tahun gestasi
prematur, resiko terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah 37-38 minggu dengan parturient aterm kala I
(BBLR), abrupsio plasenta, resiko terajdinya kematian
bayi (KJDR) dan apabila preeklamsia berat tidak fase laten janin tunggal hidup intra uterin dalam
tertangani dengan cepat maka preeklamsia berada di keadaan baik dengan ibu mengalami
tingkat berat atau menjadi Eklamsia. preeklampsia berat dan ketuban pecah dini 8
Penanganan segera pada kasus Ny. “G” yaitu Pasang jam. Diagnosa potensial Eklamsi dan infeksi
infuse dengan cairan Dextrose 5% dengan kecepatan 15- intrapartum.
20 tetes / menit kemudian beri MgSO4 2 gr dan
menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang Penanganan segera pada kasus Ny. “L” yaitu
bergizi, serta suplemen Ca dan Mg, lebih banyak kolaborasi dengan dokter, melakukan observasi
beristirahat, jangan terlalu banyak bekerja dan intake output, observasi janin, ibu dan
berkolaborasi dengan dokter obsgyn. kemajuan persalinan.
d. Kasus IV ( Ratih Saralangi, 2015) e. Kasus V ( Pipit Nurafifah Khalilah, 2016 )
Pada ibu hamil Ny.”P” G2P0A1 umur 32 tahun Pada ibu hamil Ny.”K” G5P4A0 umur 24 tahun
gestasi 33 minggu datang memeriksakan gestasi 28 minggu datang memeriksa kehamilannya
kehamilannya dengan keluhan Ibu mengatakan dengan keluhan ibu merasa sakit kepala , pusing
merasa pusing, sakit kepala di sertai dengan serta bengkak pada kaki ± 5 hari yang lalu. Tekanan
bengkak pada kaki dan mata pada saat baru bangun Darah : 170/110 mmhg, Nadi: 82 x/menit,
tidur. Tekanan Darah: 180/100 mmhg, Nadi: 82 Pernafasan: 22 x/menit, Suhu: 37,2ºc dan Protein
x/menit, Pernafasan: 22 x/menit, Suhu: 37,2ºc dan urine +3.
Protein urine +3.
Diagnosa Kebidanan/masalah aktual pada ibu hamil
Diagnosa Kebidana/Masalah Aktual pada ibu hamil Ny.”K” umur 24 tahun gestasi 28 minggu dengan
Ny.”P” G2P0A1 umur 32 tahun gestasi 33 minggu Preeklamsia berat dan diagnosa potensial pada
dengan preeklamsia berat dan Diagnosa Potensial kasus Ny.”K” yaitu akan mengakibatkan terjadinya
pada Ny. ”P” yaitu akan mengakibatkan terjadinya kelahiran prematur, resiko terjadinya Bayi Berat
kelahiran prematur, resiko terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), abrupsio plasenta, resiko
Lahir Rendah (BBLR), abrupsio plasenta, resiko terajdinya kematian bayi (KJDR) dan apabila
terajdinya kematian bayi (KJDR) dan apabila preeklamsia berat tidak tertangani dengan cepat
preeklamsia berat tidak tertangani dengan cepat maka preeklamsia berada di tingkat berat atau
maka preeklamsia berada di tingkat berat atau menjadi Eklamsia.
menjadi Eklamsia.
Penanganan segera pada kasus Ny. “K” yaitu
Penanganan segera pada kasus Ny. “L” yaitu Pasang Pasang infuse dengan cairan Dextrose 5% dengan
infuse dengan cairan Dextrose 5% dengan kecepatan kecepatan 15-20 tetes / menit
15-20 tetes / menit kemudian beri MgSO4 2 gr dan kemudian beri MgSO4 2 gr dan menganjurkan ibu
menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi, serta
yang bergizi, serta suplemen Ca dan Mg, lebih suplemen Ca dan Mg, lebih banyak beristirahat,
banyak beristirahat, jangan terlalu banyak bekerja jangan terlalu banyak bekerja dan berkolaborasi
dan berkolaborasi dengan dokter obsgyn. dengan dokter obsgyn.
2. ANALISIS PERBEDAAN DAN
PERSAMAAN KASUS
b. Persamaan Kasus
a. Perbedaan Kasus Setelah di tinjau dari beberapa kasus, maka
didapatkan beberapa persamaan, diantaranya
Setelah ditinjau dari beberapa kasus, diagnose pada semua kasus adalah Preeklamsia berat
maka didapatkan perbedaan pada usia yang ditandai dengan beberapa hasil pemeriksaan,
kehamilan dimana Preeklamsia Berat dimana ibu mengalami tekanan >160/110 mmhg,
yang terjadi pada kasus-kasus terjadi protein urine +3 dan +4, odema pada kaki ibu, serta
ibu mengalami pusing dan sakit kepala. Dan pada
di trimester II dan III. diagnose aktual terdapat beberapa persamaan
diantaranya seperti yaitu akan mengakibatkan
terjadinya kelahiran prematur, resiko terjadinya
BBLR, abrupsio plasenta, KJDR dan Eklamsia. Serta
pada penangannya juga mempunyai persamaan yaitu
dengan memberikan tindakan segera yaitu merawat
ibu dan memberikan terapi obat dan berkolaborasi
dengan dokter obsgyn.
D. PROBE THE PRECEPTOR

Arahan pembimbing : dari data yang ada, tentukan diagnosis, lalu lakukan study literatur
terkait dengan kasus Preeklamsia Berat yang dibahas. Buat kesimpulan jika ditemukan
persamaan atau kesimpulan dari kasus.
E. PLAN THE MANAGEMENT AND FOLLOW UP TO THE
PATIENT’S MEDICAL ISSUES

Adapun rencana asuhan kebidanan yang diberikan pada klien yaitu :


1. Memberitahu bahwa ibu mengalami preeklampsia berat dan akan di lakukan opname pada
ibu.
Hasil : Ibu sudah mengetahui kondisi yang dialaminya sekarang
2. Mengobservasi keadaan umum, TTV dan DJJ.
Hasil : Keadaan umum ibu : Lemas dan Kesadaran Komposmentis.
TTV :
 Tekanan darah :170/100 mmHg
 Suhu : 36,6°C
 Nadi: 80 x/menit
 Pernafasan : 20 x/menit
 DJJ : 130×/menit,
3. Melakukan pemasangan infus dengan cairan RL
Hasil: Infus telah terpasang dengan cairan RL 500 cc dengan 28 tetes/menit di tangan kiri ibu.
4. Melakukan pemasangan kateter tetap
Hasil : Kateter telah terpasang
5. Melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk mengecek proteinuria
Hasil : urine ibu sudah dibawa ke laboratorium untuk di periksa
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pemberian obat MgSO4 pada ibu
Hasil : Telah diberikan MgSO4 40 % dengan dosis 4 gram atau 10 ml secara IV bolus selama 5 menit dan
dilanjutkan dengan 6 gram MgSO4 40 % dalam larutan RL 500 cc dengan 28 tetes/menit.
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat oral.
Hasil : Nifedipin 10 mg 3 kali sehari
8. Memberikan support kepada ibu agar tidak cemas dengan keadaannya
Hasil : Ibu sedikit tampak tenang
9. Memberikan dukungan moral pada ibu dan keluarga untuk tetap melaksanakan shalat 5 waktu serta
berdoa, berdzikir dan bertawakkal kepada Allah SWT untuk kesembuhan ibu.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia melakukannya
F. SELF DIRECTED STUDY TOPIC

Rencana tindakan lanjut.


Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen kebidanan terhadap diagnosis
atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Suatu rencana tindakan harus
disetujui pasien dan bidan agar menjadi efektif. Semua keputusan yang dibuat dalam
merencanakan suatu asuhan yang komprehensif harus merefleksikan alasan yang
benar berlandaskan pengetahuan, teori yang berkaitan dan terbaru, serta telah
divalidasi dengan keinginan atau kebutuhan pasien.Rencana asuhan disusun
berdasarkan diagnosa/masalah aktual dan pencegahan masalah/diagnosa potensial.
Membuat rencana tindakan asuhan kebidanan hendaknya menentukan tujuan
tindakan yang akan dilakukan yang berisi sasaran/target dan hasil yang akan dicapai
dalam penerapan asuhan kebidanan pada kasus kematian janin dalam rahim
(Nurhayati dkk, 2013).
Dalam membuat perencanaan ini ditemukan tujuan dan kriteria yang akan dicapai dalam
menerapkan asuhan kebidanan Ibu Hamil pada Ny”N” dengan Preeklamsia Berat tidak berbeda
dengan teori dimana rencana asuhan kebidanan dikembangkan berdasarkan pada intervensi dan
rasional sesuai dengan masalah aktual dan potensial pada ibu hamil dengan Preeklamsia Berat.
Pada kasus Ibu hamil Ny”N” penulis merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan
diagnosa/masalah aktual dan potensial yang dilakukan di Rumah Sakit berdasarkan langkah-langkah
sebelumnya. Pada langkah ini, informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi yaitu sebagai
berikut: cuci tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan klien, mendengar keluhan, menjelaskan
keadaan yang dialami, memberikan motivasi, menganjurkan agar melakukan pemeriksaan secara
teratur, menganjurkan untuk beristrahat yang teratur, pemeriksaan laboratorium, memberikan informasi
tentang perubahan fisik dan psikologis.
Observasi tanda-tanda vital, kaji adanya tanda infeksi dan anemia, memberikan health education,
mendiskusikan pada ibu dan keluarga tentang perencanaan opname beberapa hari di rumah sakit,
menjelaskan pada ibu pentingnya dilakukan opname pada ibu untuk mengobservasi keadaan ibu dan
jika klien setuju maka akan dilakukan tindakan opname pada 07 Januari 2019 , pukul 21:50 wita,
memberikan dukungan psikologis dan spiritual.
Melakukan persiapan pelaksanaan tindakan opname yakni berupa persiapan alat
(handscoen 2 pasang,kasa secukupnya, duk steril satu buah, kateter 1 buah, kapas DTT,
tabung darah dan spoit 20 cc), dan persiapan pasien yaitu pasien dianjurkan untuk istrahat,
kolaborasi dengan dokter pemberian Nifedipin 10 mg 3 kali sehari, cairan RL 500 cc
dengan 28 tetes/menit dan MgSO4 40 % dengan dosis 4 gram atau 10 ml secara IV bolus
selama 5 menit dan dilanjutkan dengan 6 gram MgSO4 40 % dalam larutan RL 500 cc
dengan 28 tetes/menit dan pengambilan sampel darah untuk di periksa kelabolatorium
untuk di periksa.
Rencana asuhan kebidanan selanjutnya yaitu melakukan pemantauan selama dirawat di
rumah sakit untuk memantau keadaan klien apakah ibu masih merasa pusing dan sakit
kepala. Rencana asuhan yang diberikan yaitu memantau tanda-tanda vital, memberikan
Health educationyaitu menganjurkan ibu menjaga kebersihan dan mengomsumsi makanan
yang bergizi, mengingatkan pada ibu untuk teratur mengomsumsi obatnya.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai