Untuk pertengkaran konflik dari kedua orang tuanya saya hanya mengambil
beberapa referensi act dari film Kramer vs. Kramer (1979)
Untuk referensi editing yang paling mempengaruhi film ini adalah film
Mommy (2014) dalam penggunaan aspect ratio 1:1 lalu mengubahnya menjadi
aspect ratio yang lebih lebar. Selain itu untuk pacing editing saya mengambil
referensi dari film Güeros (2014) karya sutradara Alonso Ruizpalacios.
ANALISA FILM DAN RISET
TEMA DAN PREMIS
Tema:
Keluarga malfungsi
Premis:
Wahyu seorang anak yang ingin hidup dalam keluarga
harmonis seperti dalam ingatannya ditengah pertikaian
kedua orang tuanya
OBJEKTIF
Yang mau disampaikan dari cerita ini adalah bahwa
seorang individu memiliki kebebasan dalam memilih
apapun jalan yang terbaik untuknya.
Sebagai seorang sutradara saya mau mengangkat cerita dengan tema keluarga malfungsi karena
menurut saya topik ini sangat relevan bukan hanya untuk saya, namun untuk banyak orang. Di zaman
seperti saat ini dari apa yang saya lihat, tidak sedikit anak yang harus mengatasi situasi keluarganya
yang tidak harmonis.
Mungkin banyak dari anak ini yang tidak peduli, namun tentu saja banyak juga anak yang merasa
bimbang dan ragu dengan apa yang harus dia perbuat. Seakan hidupnya tidak akan berjalan bila dia
tidak memiliki figur atau sosok orang tua yang sempurna atau cukup untuk menjadi panutan dalam
hidupnya.
DIRECTOR’S STATEMENT
Saya ingin membuat film ini sebagai sebuah sarana untuk penonton yang mungkin memiliki problematika
yang sama dengan saya sebagai anak. Saya hanya ingin mengingatkan bahwa semua pilihan ada di
tanganmu, dunia adalah milikmu. Tidak seorangpun berhak untuk memilih jalan hidupmu selain dirimu
sendiri, karena memang sebenarnya hanya kamulah yang tau jalan terbaik untukmu.
Sebagai seorang Indonesia dengan darah karo, saya merasakan sebuah sistem patriarki yang sangat kental.
Saya bukan seorang feminis, namun menurut saya terkadang sistem patriarki yang sudah tertanam di hampir
semua kalangan ini terkadang sedikit mengganggu. Terkadang sistem ini menimbulkan sebuah plot yang
sulit untuk dijalani. Bayangkan sebuah keluarga dengan seorang suami yang harus mengurus urusan rumah
tangganya dirumah dan seorang istri yang harus menjadi tulang punggung keluarganya. Sesungguhnya tidak
ada yang salah dengan bayangan tersebut, namun karena paham yang sudah tertanam dalam pikiran kita
secara tidak sadar ini hal ini seakan salah dan kurang tepat. Membuat posisi sang suami seakan kehilangan
harga dirinya dan istri yang serba salah.
Mengambil setting di tahun 1990-an, kita akan mengikuti perjalanan seorang remaja bernama Wahyu yang
memiliki seorang Ibu dan Ayah. Namun kedua orang tuanya nampak sudah tidak akur, seperti pada masa
kecilnya dulu. Hari-hari Wahyu dipenuhi dengan pertengkaran orang tuanya di rumah.
DIRECTOR’S TREATMENT
Hubungannya dengan ayahnya cukup renggang begitu juga dengan
ibunya. Memiliki seorang ayah yang tidak bisa memenuhi figur
ayah dan ibu yang tidak bisa memberikan perhatian penuh sebagai
ibu kepadanya. Wahyu ingin keluarganya harmonis, seperti masa
kecilnya dulu.
• Aspect Ratio
Aspect ratio utama yang kami gunakan adalah 1:1. Namun
di bagian akhir film (montage) kami akan merubah aspect
ratio menjadi 4:3
SINEMATOGRAFI
• Type of Shot
Kami akan menggunakan jenis shot yang beragam, mulai
dari shot yang sangat dekat (ECU) sampai dengan shot
yang cukup lebar (FS)
• Komposisi Visual
Kami banyak menggunakan single shot. Sedangkan untuk
two shot atau three shot, kami menaruh sekat antara
Wahyu dan orangtuanya.
SINEMATOGRAFI
• Lighting
Kami akan menggunakan mid contrast. Dengan ratio 1:8.
Highlight hanya akan mengenai Wahyu. Sedangkan kedua
orang tua nya akn lebih banyak di shadow
• Tonalitas
Kami akan banyak menggunakan tone black and white.
SINEMATOGRAFI
Referesi visual:
SINEMATOGRAFI
SOUND
• Konsep suara pada film ini merupakan komponen penting dalam mengendarai
mood dan plot yang akan ditunjukan, dalam film ini suara kami tujukan untuk
mempertinggi karkter dan cerita agar penonton bisa lebih mudah untuk
mendapatkan signal dari setiap situasi yang akan ditunjukan. Suara yang dimaksud
pada film ini adalah Musik, dialog, sfx, background noise dan juga soundtrack.