Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andi Nurul Izzah Ilham

Kelas : G/07
NIM : 200701500039

RESENSI FILM

Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini : Setiap keluarga punya rahasia

Judul film : Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)


Sutradara : Angga Dwimas Sasongko
Produser : Anggia Kharisma
Produksi : Visinema Pictures
Pemain : Rachel Amanda, Rio Dewanto, Sheila Dara, Ardhito Pramono Donny Damara, Okan
Antara, Susan Bachtiar, Niken Anjani.
Durasi : 121 Menit

Film ini diadaptasi dari buku berjudul sama karya Marchella FP. Berbeda dengan adaptasi
film lainnya, buku NKCTHI hanya berisikan quotes. Kemudian disusun oleh tim film dengan
menghadirkan cerita tentang permasalahan batin yang dihadapi oleh sebuah keluarga.

NKCTHI menceritakan tentang keluarga Naredra (Donny Damara/Okan Antara) dan Ajeng
(Susan Bachtiar/Niken Anjani). Mereka dikaruniai tiga orang anak yaitu Angkasa (Rio Dewanto),
Aurora (Sheila Dara Aisha) dan Awan (Rachel Amanda). Sebagai Kepala keluarga, Narendra terbiasa
melakukan banyak hal untuk kebahagiaan anaknya. Terutama untuk Awan, anak bungsu di keluarga
ini. Sejak kecil Awan mendapat apapun yang diinginkan oleh orang tuanya, bukan yang
diinginkannya. Perlahan, Awan menyadari itu setelah bertemu dengan Kale (Ardhito Pramono). Dari
pria itu, Awan mengetahui tentang dunia luar dan akhirnya mampu membuat keputusan sendiri.
Perhatian Narendra yang hanya terfokus pada Awan, menjadikan kebahagiaan Aurora dan Angkasa
terasingkan. Keluarga ini kian tak harmonis setelah sang ayah ternyata sejak lama memendam luka
dalam keluarga.

Film ini bisa dibilang juga menceritakan tentang keinginan orang tua yang tak sejalan
dengan pilihan anak. Acap kali orang tua hanya memberikan apa yang dianggapnya benar untuk
membahagiakan buah cintanya. Padahal belum tentu benar.

Film ini menghadirkan permasalahan psikologis dalam tiap tokohnya yang bisa membuat
penonton begitu dekat (relatable) dengan permasalahan kehidupan termasuk ketakutan yang biasa
ditemui pada kehidupan sehari hari. Setiap karakter tampak menonjol dan memiliki karakter yang
berbeda satu sama lain. Seperti si tokoh awan yang diceritakan sebagai anak yang dimanja. Sejak
kecil Awan mendapat apapun yang diinginkan oleh orang tuanya, bukan yang diinginkannya hingga
membuat awan tak pernah membuat keputusan sendiri dalam hidupnya. Si tokoh aurora yang
jarang diperhatikan dan diapresiasi oleh keluarganya hingga membentuk dirinya sebagai karakter
yang dingin dan tidak begitu terbuka dengan keluarganya. Serta sang anak sulung yang bernama
angkasa dituntut agar selalu menjaga dan menghibur adik-adiknya hingga membuat dirinya harus
tetap terlihat tegar dan kuat walaupun sebenarnya ia pun merasa terpuruk dan kadang membuat
dirinya mengorbankan keinginan dan perasaannya. Di dalam film ini, sebuah keluarga diperlihatkan
nampak bahagia namun sebenarnya tidak memiliki keterbukaan satu sama lain.

Permainan ekspresi dari masing-masing tokoh dalam film ini ditampilkan sangat apik sesuai
dengan permasalahan batin yang dihadapi setiap tokoh, salah satu yang terlihat paling jelas adalah si
tokoh aurora. Di sini sangat terlihat kepiawaian sutradara dalam mengolah makna yang ingin
disampailan ke dalam bentuk non-verbal yang mudah dipahami oleh penonton. Ada beberapa
adegan yang sukses membuat penonton terbawa dalam emosi, seperti adegan ketika rahasia dan
luka lama keluarga ini terungkap. NKCTHI mampu mengaduk emosi penontonnya. Dengan pilihan
alur maju mundur.

Beberapa scene dalam film terkesan dipaksakan. Seperti saat pertemuan pertama Awan
dengan Kale dan beberapa dialog si pemeran kale yang nampak tidak natural. Mungkin karena
pemeran kale (Ardhito Pramono) masih tergolong pendatang baru di industri perfilman. Akan tetapi,
dengan berbagai catatan yang ada, NKCTHI tetap layak untuk ditonton. Film ini terasa cukup nyata
terjadi di kehidupan masyarakat.

Film NKCTHI ini juga menawarkan visual yang sangat hangatt. Mulai dari sinematografi,
pencahayaan, maupun tone warna yang digunakan terasa sangat nyata dan alami, persis seperti apa
yang terlihat oleh mata manusia. Boleh jadi NKCTHI menjadi film keluarga yang paling mengharukan,
menyentuh hati, dan mendamaikan jiwa dan tepat untuk menjadi hidangan pembuka bagi setiap
keluarga yang mendambakan keterbukaan dan kenyamanan lebih lagi antar anggota keluarga.

Anda mungkin juga menyukai